Anda di halaman 1dari 11

NAMA : TSABIT ADAM MUHASSBIY

NIM : 202110140311013
KELOMPOK : A3
MODUL 1
PEMOTONGAN PLAT
1.1 Tujuan Praktikum
1. Praktikan mampu mengetahui cara mengukur dan memotong material
2. Praktikan mampu memotong material dengan cutting circle atau mesin
Gerinda
1.2 Landasan Teori
1.2.1 Definisi Pengertian Pengukuran dan Pemotongan
Pengukuran adalah proses yang digunakan untuk menentukan nilai
kuantitatif suatu benda, perkara atau keadaan. Menurut Umar (1991)
pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi data
secara kuantitatif.
Pemotongan adalah suatu proses pemisahan benda kerja menjadi
dua atau lebih dengan menggunakan mesin perkakas potong sehingga
terbentuk komponen yang dikehendaki. Proses pemotongan logam
merupakan aktivitas utama yang dilakukan dalam industri manufaktur,
khususnya untuk memproduksi elemen-elemen mesin (komponen).
Adapun pendapat lain (Hara, Gede, & Poeng) tentang proses pemotongan
yaitu proses mengubah bentuk dari suatu benda dengan cara memotong.
1.2.2 Definisi Alat Potong
Alat potong adalah sebuah alat yang digunakan untuk memotong
atau memisahkan sebagian material (logam) dari benda induknya dengan
pemotongan yang permanen. Pemisahan sebagian material tersebut
dilakukan untuk mendapatkan sebuah komponen yang memiliki bentuk
dan ukuran yang sudah ditetapkan sesuai dengan gambar kerja. Pada
proses pembuatan sebuah komponen pada mesin perkakas produksi, alat
potong adalah alat yang berfungsi sangat penting.
Alat potong dibuat dari material yang sudah dikeraskan dengan
tingkat kekerasan yang lebih tinggi dari pada material benda kerja yang
di potong. Selama proses pemotongan, terjadi peningkatan penekanan
dan pemanasan terhadap benda kerja, alat potong, maupun geram (chip).
Alat potong harus mampu mempertahankan sifat mekanik maupun sifat
NAMA : TSABIT ADAM MUHASSBIY
NIM : 202110140311013
KELOMPOK : A3
kimia yang dimilikinya selama terjadinya penekanan dan pemanasan
akibat dari proses pemotongan.
1.2.3 Alat dan Bahan
1. Penggaris
Penggaris adalah sebuah alat pengukur yang dirancang
untuk mendapatkan ukuran panjang. Digunakan untuk mengukur
panjang plat yang akan dipotong.

Gambar 1.1 Penggaris


2. Spidol
Spidol adalah suatu alat tulis yang menggunakan tinta cair.
Spidol biasanya memiliki hasil goresan yang tebal sehingga cocok
digunakan di berbagai permukaan. Digunakan untuk menandai titik
atau garis untuk mempermudah dalam melakukan proses
pemotongan plat.

Gambar 1.2 Spidol


3. Plat besi
Plat besi lembaran merupakan bahan baku utama dalam
dunia konstruksi. Dalam standar ukuran dalam SNI ada toleransi
dengan ukuran kurang lebih 0.1 mm. Ukuran standar plat besi per
lembar biasanya adalah 4 x 8 feet atau 1200 mm x 2400 mm dan
tebal plat besi yang dimulai dari 0.6 mm sampai 50 mm.

Gambar 1.3 Plat Besi


NAMA : TSABIT ADAM MUHASSBIY
NIM : 202110140311013
KELOMPOK : A3
4. Mesin Potong / Cutting Circle
Mesin potong digunakan untuk memotong dan menggerus
benda. Mesin ini juga bisa digunakan untuk mengasah benda,
fungsinya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan kerja. Prinsip
kerja mesin ini adalah melakukan gerakan berputar. Digunakan
untuk proses pemotongan plat.

Gambar 1.4 Mesin Potong


5. Alat Pelindung Diri (Catelpack K3 Wearpack)
Catelpack adalah baju kerja bidang engineering berfungsi
untuk melindungi pemakai agar terhindar dari potensi kecelakaan
industri. Pada umumnya melindungi tubuh dan kulit dari hal yang
dapat membahayakan akibat kecelakaan bekerja.

Gambar 1.5 Baju Catelpack


6. Kacamata Safety
Kacamata safety adalah kacamata yang di desain khusus
untuk pekerja di area yang memiliki risiko tinggi. Kacamata ini
berfungsi melindungi dan menutupi area sekitar mata agar
NAMA : TSABIT ADAM MUHASSBIY
NIM : 202110140311013
KELOMPOK : A3
terhindar dari partikel mikro, cairan berbahaya dan benda lainnya
yang dapat membahayakan mata. Kacamata ini disesuaikan
memiliki ketahanan yang tinggi untuk melindungi mata. Lensa
tahan benturan serta frame dari plastik atau logam.

Gambar 1.6 Kacamata Safety


7. Sarung Tangan
Sarung tangan untuk melindungi serta menutupi tangan
baik secara sebagian maupun secara keseluruhan. Secara umum
melindungi pemakai dari pengaruh lingkungan sekitar.

Gambar 1.7 Sarung Tangan


8. Sepatu Safety
Sepatu Safety sebagai pelindung bagian kaki secara
keseluruhan. Pada umumnya melindungi bagian kaki dari
lingkungan kerja sekitar.

Gambar 1.8 Sepatu Safety


NAMA : TSABIT ADAM MUHASSBIY
NIM : 202110140311013
KELOMPOK : A3
9. Tang Kakatua
Tang berbahan besi menyerupai bentuk paruh burung
kakatua. Digunakan untuk merapikan hasil dari lembaran plat
setelah proses pemotongan.

Gambar 1.9 Tang Kakatua


10. Earplug
Earplug adalah perangkat yang dimasukkan ke saluran telinga
untuk melindungi telinga dari suara keras, benda asing, debu, atau angin
yang berlebihan.

Gambar 1.10 Earplug

1.3 Hasil dan Pembahasan


1.3.1 Desain Pemotongan Plat
200.00 ± 3.00

25.00

Gambar 1.11 Desain Pemotongan Plat


Plat-plat hasil produksi pabrik umumnya masih dalam
bentuk lembaran yang ukuran dan bentuknya bervariasi. Plat-plat dalam
bentuk lembaran ini tidak dapat langsung dikerjakan, sebab terlebih
dahulu harus dipotong menurut gambar bukan komponen yang akan
NAMA : TSABIT ADAM MUHASSBIY
NIM : 202110140311013
KELOMPOK : A3
dibentuk pengerjaan. Pembentukan plat dalam bentuk lembaran ini
kurang efektif apabila dikerjakan secara langsung. Dalam dunia industri
istilah pemotongan plat sebelum dikerjakan disebut pemotongan awal
(pre-cutting). Pre-cutting atau pemotongan awal dilakukan untuk
pemotongan plat menurut bagian gambar dan ukurannya.
Dari gambar diatas, diketahui bahwa ukuran plat besi yang
dibutuhkan adalah 200.00 mm dengan ketebalan 25.00 mm. Pada gambar
tersebut juga diketahui terdapat toleransi ukuran sebesar 3.00 milimeter,
yang berarti panjang minimal yang dapat ditoleransi sepanjang 197.00
mm dan panjang maksimal yang dapat ditoleransi sepanjang 203.00 mm.
1.3.2 Proses Mengukur, Menandai, Memotong
a) Proses Mengukur

Gambar 1.12 Proses Mengukur


Proses mengukur melakukan pengukuran menggunakan
penggaris Panjang sebagai alat ukur untuk menentukan panjang dan
lebar. Mengukur plat menggunakan penggaris dengan Panjang 200
mm dan lebar 25 mm.
NAMA : TSABIT ADAM MUHASSBIY
NIM : 202110140311013
KELOMPOK : A3
b) Proses Menandai

Gambar 1.13 Proses Menandai


Proses menandai adalah proses setelah pengukuran
dilakukan, berikut adalah langkahnya, setelah pengukuran dilakukan
tahap selanjutnya ialah menandai bagian yang telah sesuai dengan
pengukuran menggunakan spidol dan penggaris agar lurus, kemudian
sesuaikan dengan ukuran, usahakan garis spidol berada di tengah hasil
pengukuran. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menarik garis atau
menandai pada plat adalah pandangan mata harus tegak lurus terhadap
garis ukur agar tidak terjadi kesalahan akibat sudut pandang, ujung
penggores berada tepat pada garis ukuran, kemiringan penggores
harus sama selama penarikan garis.
c) Proses Memotong

Gambar 1.14 Proses Memotong


Lakukan pemotongan setelah melakukan proses mengukur
dan menandai, proses pemotongan yang pertama, memastikan telah
menggunakan APD dan alat pelindung secara lengkap, kemudian
NAMA : TSABIT ADAM MUHASSBIY
NIM : 202110140311013
KELOMPOK : A3
mengambil plat yang akan di potong sesuai ukuran, memutar pengunci
plat agar longgar lalu masukkan plat, menyesuaikan mata cutting
dengan tanda ukur terlebih dahulu, jika sudah tepat kunci pengunci
plat hingga plat terkunci jangan sampai longgar, setelah itu masukan
steker ke stopkontak, lalu menekan tombol yang berada di pegangan
cutting circle dan arahkan kebawah secara perlahan dan tepat, jika plat
telah terpotong, cabut steker agar aman saat pengambilan dan tidak
terjadi kecelakaan saat praktikum.
NAMA : TSABIT ADAM MUHASSBIY
NIM : 202110140311013
KELOMPOK : A3
1.4 Analisa Data

Gambar 1.15 Hasil Plat

Setelah melakukan proses mengukur, menandai, dan


memotong didapatkan 3 lembar plat besi. Dalam percobaan ini setiap plat
besi tidak memiliki Panjang yang sama. Panjang plat besi pertama 197.00
mm. Panjang plat besi kedua dan ketiga memiliki panjang yang sama
yaitu 198.00 mm. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti titik
ketika menandai kurang tepat pada benda kerja, atau karena faktor
kurang tepat meletakkan plat besi di ragum, maupun pada saat proses
memotong pada piringannya yang menyebabkan perbedaan panjang plat
besi. Ketiga plat besi tersebut masih termasuk dalam ukuran toleransi
sebesar ±3 mm.
Solusi untuk percobaan ini adalah ke depannya ketika ingin
melakukan percobaan, lebih teliti lagi ketika mengukur, pandangan mata
harus sejajar lurus ke angka ukuran penggaris, dan ketika menandai
diusahakan menarik garisnya harus lurus sesuai penggaris. Ketika proses
memotong pun diusahakan saat mengunci plat besi di ragum harus
terkunci rapat, jangan sampai longgar yang akan menyebabkan benda
kerja bergerak dan panjang benda tidak akan sama.
NAMA : TSABIT ADAM MUHASSBIY
NIM : 202110140311013
KELOMPOK : A3
1.5 Kesimpulan
1. Praktikan dapat melakukan proses pemisahan benda plat besi menjadi 3
bagian menggunakan mesin perkakas potong atau cutting circle sehingga
terbentuk komponen yang dikehendaki. Hal pertama yang dilakukan
yaitu pengukuran pada plat besi menggunakan penggaris dan menandai
benda kerja menggunakan spidol dengan ukuran 200.00 mm ± 3.00 mm.
Fungsi menandai pada benda kerja untuk memudahkan pada saat
melakukan proses pemotongan.
2. Praktikan dapat melakukan proses pemotongan plat besi menggunakan
mesin gerinda yang sudah ditandai sebelumnya. Dalam melakukan
percobaan hal yang diperhatikan yaitu menempatkan plat besi dengan
piringan agar hasil yang didapatkan sesuai ukuran. Kemudian kunci
posisi benda kerja pada ragum diusahakan jangan longgar saat dikunci
agar tidak mengalami pergeseran posisi saat proses pemotongan.
Selanjutnya praktikan dapat mengoperasikan mesin gerinda dan
melakukan proses pemotongan. Kemudian ketika sudah selesai
melakukan percobaan matikan mesin agar tidak terjadi kecelakaan saat
bekerja.
NAMA : TSABIT ADAM MUHASSBIY
NIM : 202110140311013
KELOMPOK : A3
Daftar Pustaka
Anis, M. (2000). Teknologi Pengelasan Logam. Universitas Indonesia, Depok.
Burhanuddin, Y., Hamni, A., Harun, S., Ismanto, N., & Arifin, Z. (2012).

Burhanuddin, Y., Hamni, A., Harun, S., Ismanto, N., & Arifin, Z. (2012).
Penentuan Kondisi Kelonggaran Cetakan Optimum Pada Pemotongan Logam Plat
Menggunakan Deform2D dan Pendekatan Analisis Ragam (ANOVA).

Hara, A., Gede, I. N., & Poeng, R. (2016). Pengaruh Pemotongan dengan dan
Tanpa Cairan Pendingin Terhadap Daya Potong pada Proses Turning. Jurnal
Online Poros Teknik Mesin Unsrat, 5(2).

Anda mungkin juga menyukai