Anda di halaman 1dari 42

AKUNTANSI PAJAK

AKTIVA TETAP & TIDAK


BERWUJUD
Pengeluaran

Beban Tahun Berjalan


Masa T (Revenue expenditure)
Manfaat >1th
Ps. 6 (1) UUPPh

Y Ps. 11 UU PPh

Y Aktiva
Berwujut ? Penyusutan
Tetap

T Ps. 11 A UU PPh

Masa manfaat T Aktiva tdk


Amortisasi
Pasti ? berwujut

Y Alokasi
B. dimuka
biaya
Definisi Aktiva Tetap
Aktiva berwujut yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
atau dengan dibangun lebih dahulu,
yang digunakan dlm operasi perusahaan,
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan
dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

Pengakuan aktiva tetap


1. Besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat ekonomis dimasa
yang akan datang yg berkaitan dengan aktiva tsb akan mengalir
kedalam perusahaan; dan
2. Biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal
Permasalahan Aktiva Tetap
1. Saat (timing) pengakuan aktiva
2. Penentuan jumlah tercatat
3. Pembebanan Penyususutan
Aktiva Tetap
Ak. Komersial Ak. Pajak
PSAK 16 UU PPh

Aktiva dlm kondisi


Timing dan tempat siap
dipergunakan

Pengakuan awal :
B. perolehan
Market Price
Jumlah Tercatat
Pengukuran Setelah
Pengakuan Awal
Cost model
Revaluation model

Pembebanan Masa manfaat sesuai Masa manfaat sesuai


Penyusutan taksiran manajemen jenis aktiva yang
ditetapkan KepMenkeu
Harga Perolehan Aktiva Tetap

Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak


PSAK No. 16 Ps. 10 UU PPh
Jml kas atau setara kas yang Harga perolehan atau harga
dibayarkan atau penjualan Dalam hal terjadi
nilai wajar imbalan lain yg jual beli harta
diberikan untuk memperoleh Tidak dipengaruhi hubungan
suatu aktiva pada saat istimewa adalah jumlah yang
perolehan atau sesungguhnya dikeluarkan
Kontruksi atau diterima,
sampai dengan aktiva Terdapat hubungan istimewa
tersebut dalam kondisi dan adalah jumlah yang
tempat yang siap untuk seharusnya dikeluarkan atau
dipergunakan diterima

Keduanya menganut
Historical Cost & Market Price
Masa Manfaat

Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak


PSAK No. 16 Ps. 11 UU PPh
Periode suatu aktiva diharapkan Masa Manfaat ditetapkan oleh
digunakan oleh perusahaan; atau Undang-undang sesuai kelompok
Jumlah produksi atau unit serupa aktiva
yang diharapkan diperoleh dari Kelompok aktiva ditetapkan oleh
aktiva oleh suatu perusahaan KepMenKeu

Tergantung taksiran Kewajiban mengikuti


manajemen peraturan
Cara Perolehan Aktiva Tetap :
1. Pembelian
2. Pertukaran
3. Setoran Modal
4. Sumbangan
5. Kontruksi Sendiri
6. Sewa Guna Usaha
7. Build Operate and Transfer
8. Merger, Penggabungan Usaha
Perolehan Aktiva Tetap

Pembelian

Ak. Komersial Ak. Pajak


Ps. 10 (1) UU PPh

Tidak Ada Hub. Ada Hub. Istimewa


Istimewa

HP = HP =
Jumlah yg sebenar Jumlah yg seharus
nya dikeluarkan nya dikeluarkan
(Historical Cost) (Market Price)
Pembelian

PT ABC membeli mesin untuk produksi dari PT XYZ :


Harga dalam invoice = 200.000.000
PPN = 20.000.000
Ongkos angkut = 1.000.000 dibayar perkas
Biaya instalasi = 2.000.000 dibayar perkas

Harga perolehan mesin :


Harga dalam invoice = 200.000.000
Ongkos angkut = 1.000.000
Biaya instalasi = 2.000.000
HP Mesin = 203.000.000

Jurnal PT ABC :
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Mesin 203.000.000
Pajak masukan 20.000.000
Kas 3.000.000
Hutang 220.000.000

Tidak ada perbedaan Komersial dg fiskal


Pembelian : Biaya Uji Coba

Sebelum digunakan untuk memproduksi secara komersial, PT ABC melakukan uji


coba atas penggunaan mesin tersebut. Biaya uji coba yang dikeluarkan Rp 2.000.000
Hasil penjualan barang dari proses uji coba Rp 200.000

Harga perolehan mesin :

Harga dalam invoice = 200.000.000


Ongkos angkut = 1.000.000
Biaya instalasi = 2.000.000
= 203.000.000
Biaya uji coba = 2.000.000
Hasil penjualan brg proses uji coba = (200.000)
H. Perolehan mesin = 204.800.000

Jurnal PT ABC untuk biaya dan hasil uji coba:

Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Mesin 1.800.000
Kas 1.800.000
Pembelian : terdapat hubungan istimewa

PT XYZ adalah pemilik 30% saham PT ABC


Harga perolehan mesin PT ABC:
Komersial Fiskal
Harga = 200.000.000 250.000.000
Ongkos angkut = 1.000.000 1.000.000
Biaya instalasi = 2.000.000 2.000.000
HP Mesin = 203.000.000 253.000.000
Jurnal PT ABC :

Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Mesin 203.000.000
Pajak masukan 25.000.000
Kas 3.000.000
Piutang 225.000.000

Dasar Penyusutan Msin secara fiskal adalah Rp 253.000.000

Pencatatan/jurnal tetap menggunakan akuntansi komersial


Harga penjualan mesin PT XYZ:

Komersial Fiskal
Harga Jual = 200.000.000 250.000.000
PPN = 25.000.000 25.000.000

Jurnal PT XYZ :

Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Piutang Usaha 225.000.000
Pajak Keluaran 25.000.000
Penjualan 200.000.000

Pada akhir tahun PT XYZ melakukan penyesuain fiskal (koreksi positif) atas
penjualan sebesar 50.000.000

Pencatatan/jurnal tetap menggunakan akuntansi komersial


Perolehan Aktiva Tetap

Perolehan aset secara gabungan

Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak

HP masing2 aktiva = alokasi


harga gabungan ber
dasarkan perbandingan
nilai wajar masing2 aktiva
Perolehan secara gabungan :
Harga beli tanah dan bagunan (termasuk biaya notaris, bea balik nama dan
BPHTB Rp 600.000.000
Harga pasaran tanah = Rp 300.000.000
Nilai wajar bangunan = Rp 200.000.000
Nilai wajar = Rp 500.000.000
Harga perolehan aktiva

Jenis Aktiva Harga wajar Alokasi H. perolehan


Tanah 300.000.000 3/5 X 600.000.000 = Rp 360.000.000
Bangunan 200.000.000 2/5 X 600.000.000 = Rp 240.000.000
Jumlah 500.000.000 Rp 600.000.000

Jurnal :
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Tanah 360.000.000
Bangunan 240.000.000
Kas 600.000.000
Perolehan Aktiva Tetap

Pertukaran

Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak

memiliki
substansi
komersial;
Nilai T HP = H. pasar aktiva
atau
yg diterima
buku nilai wajar dapat
Gain/loss diakui
diukur secara
andal.

Nilai wajar
Aktiva yg diterima/dilepas
mana yg lebih andal
Pertukaran Ak. Tetap

PT Maju menukar Truk nya dengan mesin milik PT Mundur


Nilai Aset menurut pembukuan masing-masing
PT Maju -Truk PT Mundur - Mesin
Komersial Fiskal Komersial Fiskal
H. Perolehan 120.000.000 120.000.000 200.000.000 200.000.000
Ak. penyusutan 50.000.000 60.000.000 120.000.000 150.000.000
Nilai buku 70.000.000 60.000.000 80.000.000 50.000.000
Harga Pasar 75.000.000 0 60.000.000
Harga pasar Truk lebih andal

Perhitungan masing-masing entitas

PT Maju - mesin PT Mundur - Truk


Komersial Fiskal Komersial Fiskal
HP- aktiva baru 75.000.000 60.000.000 75.000.000 75.000.000
N buku Ak lama (70.000.000) (60.000.000) (80.000.000) (50.000.000)
Laba (Rugi) 5.000.000 0 (5.000.000) 25.000.000
PT Maju
Jurnal
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Mesin 75.000.000
Ak. Penyusutan Truk 50.000.000
Truk 120.000.000
Laba pertukaran aktiva 5.000.000

Akhir Tahun :
- Koreksi negatif atas laba pertukaran Rp 5.000.000
- Nilai perolehan yang menjadi dasar penyusutan fiskal = Rp 60.000.000
PT Mundur
Jurnal
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Truk 75.000.000
Ak. Penyusutan Mesin 120.000.000
Rugi Pertukaran 5.000.000
Mesin 200.000.000
Akhir Tahun :
- Koreksi positif atas laba pertukaran Rp 30.000.000
- Nilai perolehan yang menjadi dasar penyusutan fiskal = Rp 75.000.000

Pencatatan/jurnal tetap menggunakan akuntansi komersial


Pertukaran Ak. Tetap ada penyerahan kas
Sama dengan kasus di atas tetapi PT Mundur menambah uang sebesar Rp 10.000.000

PT Maju - mesin PT Mundur - Truk


Komersial Fiskal Komersial Fiskal
HP- aktiva baru 75.000.000 60.000.000 75.000.000 75.000.000
N buku Ak lama (70.000.000) (60.000.000) (80.000.000) (50.000.000)
Tambahan Kas 10.000.000 10.000.000 (10.000.000) (10.000.000)
Laba (Rugi) 15.000.000 10.000.000 (15.000.000) 15.000.000

PT Maju
Jurnal
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Mesin 75.000.000
Kas 10.000.000
Ak. Penyusutan Truk 50.000.000
Truk 120.000.000
Laba pertukaran aktiva 15.000.000

Akhir Tahun :
- Koreksi negatif atas laba pertukaran Rp 5.000.000
- Nilai perolehan yang menjadi dasar penyusutan fiskal = Rp 60.000.000
PT Mundur
Jurnal

Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Truk 75.000.000
Ak. Penyusutan Mesin 120.000.000
Rugi pertukaran 15.000.000
Mesin 200.000.000
Kas 10.000.000

Akhir Tahun :
- Koreksi negatif atas laba pertukaran Rp 30.000.000
- Nilai perolehan yang menjadi dasar penyusutan fiskal = Rp 75.000.000

Pencatatan/jurnal tetap menggunakan akuntansi komersial


Perolehan Aktiva Tetap

Setoran Modal

Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak

HP = H. pasar aktiva HP = H.Pasar aktiva di


tentukan oleh pihak
independen yg diakui
pemerintah

Bagi yang menerima aktiva


(emiten) selisih harga pasar
dg nominal saham= agio
saham
Bagi yg mengalihkan diakui
capital gain (Loss)
Setoran Modal
PT Aman menyerahkan mesin kepada PT Rawan sebagai penyertaan modalnya
Komersial Fiskal
Nilai perolehan = Rp 60.000.000 60.000.000
Akumulasi penyusutan = Rp 30.000.000 32.500.000
Nilai Buku = Rp 30.000.000 27.500.000
Harga Pasar mesin = Rp 40.000.000
Nilai Nominal saham PT Rawan = Rp 35.000.000

Perhitungan PT Rawan Komesian Fiskal


Nilai pasar mesin = Rp 40.000.000 Rp 40.000.000
Nilai nominal saham = Rp 35.000.000 Rp 35.000.000
Agio saham = Rp 5.000.000 Rp 5.000.000

Jurnal PT Rawan

Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Mesin 40.000.000
Modal saham 35.000.000
Agio saham 5.000.000

Akhir Tahun :
- Tidak ada koreksi fiskal
Perhitungan Aman Komersial Fiskal
Nilai pasar mesin = Rp 40.000.000 40.000.000
Nilai buku = Rp 30.000.000 27.500.000
Laba = Rp 10.000.000 12.500.000

Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Penyertaan 40.000.000
Ak. Penyusutan Truk 30.000.000
Mesin 60.000.000
Capital gain 10.000.000

Akhir Tahun :
- Koreksi fiskal positif Rp 2.500.000

Pencatatan/jurnal tetap menggunakan akuntansi komersial


Perolehan Aktiva Tetap
Sumbangan/hibah

Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak


Diterima oleh :
B. Keagamaan/Pendidikan/
Sosial, Peng kecil & Koperasi
yg ditetapkan Menkeu
Ps. 4 (3) a. b. UU PPh
Y

Ada T
Y hubungan
HP = H. pasar usaha
HP= H. pasar

Dikredit sebagai Bagi yg menerima =


modal donasi objek PPh
Bagi yg menyumbang Bagi yg menerima =
beban hibah diakui bukan objek PPh
sebesar h. pasar Bagi yg myumbang=
Nilai pasar-nilai buku= bukan biaya
Gain (loss)
Sumbangan : Memenuhi Ps. 4 ayat (3) huruf a. & b.
PT Pemberi menyumbangkan Truk kepada UD Penerima yg merupakan pengusaha kecil,
keduanya tidak ada hubungan usaha
Pembukuan Truk PT Pemberi sbb :
Komersial Fiskal
Nilai perolehan = Rp 160.000.000 160.000.000
Akumulasi penyusutan = Rp 100.000.000 120.000.000
Nilai Buku = Rp 60.000.000 40.000.000
Harga Pasar = Rp 80.000.000
Jurnal UD Penerima
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Truk 80.000.000
Modal donasi 80.000.000
Jurnal PT Pemberi
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
B. Sumbangan 60.000.000
Ak. penyusutan 100.000.000
Truk 160.000.000
Rekonsiliasi fiskal : Koreksi positif fiskal B. sumbangan Rp 60.000.000

Pencatatan/jurnal tetap menggunakan akuntansi komersial


Sumbangan : Tidak memenuhi Ps. 4 ayat (3) huruf a. & b.
Penerima sumbangan adalah PT Penerima yg bukan pengusaha kecil

Perhitungan Fiskal
PT Pemberi PT Penerima
Harga pasar = Rp 80.000.000 Penghasilan = Rp 80.000.000
Nilai Buku = Rp 40.000.000
Laba pengalihan harta = Rp 40.000.000
Biaya sumbangan = Rp 80.000.000
Jurnal PT Penerima :
Sama dengan sebelumnya
Rekonsiliasi fiskal :
Koreksi positif penghasilan Rp 80.000.000
Nilai perolehan/Dasar penyusutan fiskal aktiva Rp 80.000.000

Jurnal PT Pemberi :
Sama dengan sebelumnya

Rekonsiliasi fiskal :
Koreksi negatif B. sumbangan Rp 20.000.000
Koreksi positif Laba pengalihan harta Rp 40.000.000
Perolehan Aktiva Tetap

Membangun sendiri

Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak

HP = Seluruh biaya yang HP = Seluruh biaya sesuai


dikeluarkan sampai aset ps. 6 yang dikeluarkan
siap pakai sampai aset siap pakai

Bunga selama kontruksi


Dikapitalisir dg syarat :
Bunga pinjaman dpt diatribusikan
langsung dg aktiva
Pinjaman hanya ditujukan nuntuk
memperoleh aktiva
Apabila pinjaman hanya sebagian
untuk pembiayaan aktiva, pembebanan
dg rata2 tertimbang
Membangun sendiri

Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak

Saat dimulainya kapitalisasi =


saat pengeluaran untuk aktiva
tersebut telah mulai dilakukan
Saat berakhir =
saktivitas untuk memperoleh,
membangun atau mem
produksi aktiva tertentu sesuai
dengan tujuannya secara
substantial telah selesai.
Perolehan Aktiva Tetap

Pembelian secara Angsuran

Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak

HP = Harga beli
B. bunga = current expense

Bedakan dg bunga dalam


masa konstruksi
Apa yang dapat disusut kan ?

Akuntansi komersial Akuntansi Pajak


Aktiva yang diharapkan Pengeluaran untuk mendapatkan,
digunakan lebih dari satu periode menagih, dan memelihara penghasilan
akuntansi yang mempunyai masa manfaat lebih dari
Memiliki masa manfaat yg terbatas 1 (satu) tahun
ditahan untuk digunakan untuk
digunakan dalam proses produksi,
memasok, disewakan atau administrasi

Aktiva Tetap
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam perhitungan beban
penyusutan

Akuntansi Komersial Akuntansi Fiskal


1 Harga Perolehan 1. Harga Perolehan
2 Estimasi masa manfaat 2 Jenis/pengelompokan aktiva sesuai
Kepmenkeu
3 Estmasi nilai sisa 3 Tidak diperhitungkan nilai sisa

Kapan dimulai penyusutan ?


Akuntansi Komersial Akuntansi Fiskal
1 Aktiva dlm kondisi dan tempat siap 1. Bulan dilakukannya pengeluaran
dipergunakan kecuali hata yg dalam proses
pengerjaan (Saat perolehan)
2 Saat mulai digunakan dengan seijin
DJP
Metode Penyusutan
Akuntansi Komersial Akuntansi Fiskal
1. Berdasarkan waktu 1. Berdasarkan waktu
a. Metode Garis Lurus a. Metode Garis Lurus
b. Metode Saldo menurun b. Metode Saldo Menurun
2. Berdasarkan penggunaan
a. Metode jam jasa
b. Metode jumlah unit produksi
3. Berdasarkan kriteria lainnya :
a. Metode berdasarkan jenis dan
kelompok
b. Metode anuitas
c. Sistem persediaan
Metode Penyusutan

1. Metode garis Lurus


Penyusutan Pertahun = H. Perolehan Estimasi Nilai Sisa
Estmasi masa manfaat
Fiskal :
Penyusutan Pertahun = H. Perolehan X Tarif sesuai kelompok aktiva

2. Metode Saldo Menurun


Penyusutan = Tarif X Nilai buku
Tarif = 2X 100 X 100%
Estimasi masa manfaat
Fiskal : H. Perolehan X Tarif sesuai kelompok aktiva
3. Metode Unit Produksi
Penyusutan pertahun = Tarif x (Harga perolehan Estimasi nilai sisa)
Tarif = Produksi aktual
Kapasitas produksi
Kelompok Aktiva dan Tarif Penyusutan
Pasal 11 ayat (6) PPh

Kelompok Masa Tarif Penyusutan


Harta Berwujut Manfaat Garis Lurus Saldo
menurun
I. Bukan Bangunan
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
II. Bangunan
Permanen 20 tahun 5%
Tidak Permanen 10 tahun 10%

Pengelompokan Jenis aktiva ditetapkan


dengan Keputusan Menteri Keuangan
Pengertian Aset Tidak Berwujut
PSAK 19

Asset tidak lancar (non current asset)


tidak berbentuk
Memberikan hak keekonomian dan hukum
kepada pemiliknya

Karakteristik :
Tingkat ketidak
pastian nilai dan
Contoh Aset tidak berwujut : masa manfaat
Hak Paten, Hak cipta, Merk dikemudian hari
dagang, Franchise, Goodwill
Hak guna bangunan, hak
guna usaha, dan hak pakai
HPH, Hak penambangan
Biaya Perolehan = Jumlah uang kas atau setara kas yang dibayarkan atau
nilai sumber daya yang yang dikeluarkan untuk men
dapatkan aktiva pada saat perolehan atau saat
diproduksi

Faktor2 yang dipertimbangkan menaksir masa manfaat :


1. Ketentuan hukum, peraturan, perjanjian yang membatasi masa manfaat
maksimum
2. Kemungkinan dapat diperbaharui/diperpanjang masa manfaat maksimum
3. Pengaruh keusangan, permintaan, persaingan, perubahan ekonomi dan
teknologi yg mempengaruhi masa manfaat
4. Prakiraan tidakan pesaing, pelaksana hukum yang membatasi keunggulan
daya saing
5. Masa manfaat yg tyidak terbatas dan tidak dapat ditaksir secara wajar
6. Kemungkinan aktiva tdk berwujut terdiri dari beberapa jenis/faktor yg
mempunyai masa manfaat berbeda
Amortisasi Aktiva Tidak Berwujut
Pengeluaran untuk memperoleh aktiva
tidak berwujut dan pengeluaran lainnya
Apa yg diamortisasi ? termasuk biaya perpanjangan hak yg
mempunyai masa manfaat > 1 tahun

Kapan dimulai Pada bulan pada bulan dilakukannya


amortisasi Pengeluaran (Ps.11A UU PPh)

Kapan berakhir
amortisasi Pada akhir masa manfaat
Kelompok Aktiva Tdk berwujut
dan Tarif Penyusutan (Pasal 11 A ayat (2) PPh

Kelompok Masa Tarif Penyusutan


Harta TidakBerwujut Manfaat Garis Lurus Saldo
menurun
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%

Pengelompokan aktiva dan masa manfaat dipilih


oleh WP
Jika masa manfaat tidak tercantum dalam kelompok
masa manfaat yg ada, menggunakan masa manfaat
yang terdekat
Ketentuan Khusus
Aktiva Tidak Berwujut Metode Amortisasi
Biaya pendirian dan perluasan modal Current expenses atau
amortisasi sesuai ps 11 A
ayat (2)
Hak dibidang penambangan minyak dan gas bumi Metode satuan produksi
Hak penambangan selain yang dimaksud penambangan Metode satuan produksi
migas, hak pengusahaan hutan, dan hak pengusahaan paling tinggi 20% setahun
sumber alam serta hasil alam lainnya
B. Pra operasi amortisasi sesuai ps 11 A
ayat (2)

Selain disebut di atas, amortisasi dihitung


Sesuai ketentuan pasal 11 A ayat (2) UU PPh
Pengalihan Aktiva Tidak Berwujut

1. Nilai sisa buku harta atau hak-hak tersebut dibebankan


sebagai kerugian
2. Jumlah yang diterima sebagai penggantian merupakan
penghasilan pada tahun terjadinya pengalihan tersebut

Anda mungkin juga menyukai