Skoliosis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

Waode Satriana Sari

030.12.279
Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang yang melengkung
abnormal ke lateral, yang dapat terjadi pada daerah thorakal, lumbal,
dan jarang pada daerah cervical.
Idiopatik
Neuromuskular
Kongenital
Sindrome genetik
Compensatory scoliosis
Degeneratif
1. Idiopatik 2.Neuromuskular
Skoliosis idiopatik merupakan bentuk Skoliosis yang disebabkan karena
skoliosis yang paling banyak terjadi. gangguan pada sistem saraf dan
Skoliosis ini terjadi pada orang sehat penyakit otot (myopathy).
dengan penyebab yang tidak
diketahui.
Skoliosis idiopatik dapat dibedakan
menjadi 4 :
Infantile : lahir 3 tahun
Juvenile : 4 10 tahun
Adolescent : 11 tahun ke atas
Adult : saat sudah tercapai bone
maturity
3. Sindroma genetik
4. Kongenital
Anak-anak dengan sindroma tertentu,
seperti neurofibromatosis dan Marfan Skoliosis yang disebabkan karena
syndrome mempunyai risiko lebih adanya abnormalitas perkembangan
tinggi mengalami deformitas tulang vertebra selama trimester pertama
belakang. kehamilan yang menyebabkan
deformitas struktural dari tulang
belakang. Skoliosis kongenital ini bisa
berupa kegagalan formasi vertebra
parsial atau total (wedge vertebrae /
hemivertebrae), kegagalan segmentasi
vertebra parsial atau total
(unsegmented bars), atau kombinasi
keduanya.
5.Compensatory 6. Degeneratif
Scoliosis Skoliosis degeneratif terjadi pada
Skoliosis yang terjadi pada orang orang dewasa yang lebih tua. Skoliosis
dengan panjang kaki yang tidak sama. ini disebabkan oleh perubahan-
Perbedaan panjang kaki sekecil 0,5 perubahan pada tulang belakang
cm dapat menyebabkan terjadinya dengan adanya pelemahan dari
skoliosis. ligamen-ligamen dan jaringan-
jaringan lunak lain yang normal dari
tulang belakang digabungkan dengan
pembentukan spur yang abnormal
dapat menjurus pada suatu lekukan
dari spine yang abnormal.
1. Skoliosis struktural disebabkan 2. Skoliosis non-struktural dapat
oleh : disebabkan oleh :
a) Idiopatik skoliosis a) Skoliosis postural : disebabkan
b) Congenital karena kebiasaan postur tubuh
yang buruk
c) Neuromuskular
b) Spasme otot dan nyeri : nyeri pada
spinal nerve root (skoliosis
skiatik), nyeri pada tulang
punggung (inflamasi, keganasan),
nyeri pada abdomen.
c) Perbedaan panjang tungkai bawah
Skoliosis ringan : kurva < 20 o

Skoliosis sedang : kurva 20 40 / 50 . Mulai terjadi perubahan struktural


vertebra dan costa.
Skoliosis berat : > 40 /50 . Berkaitan dengan rotasi vertebra yang lebih besar,
sering disertai nyeri, penyakit sendi degenaratif.
Pada sudut > 60 - 70 terjadi gangguan fungsi kardiopulmonal, bahkan
menurunnya harapan hidup.
Pada Skoliosis dengan kelengkungan kurang dari 200, tidak akan menimbulkan
masalah. Namun, keluhan yang muncul adalah rasa pegal
pada kelengkungan 20 40 derajat, penderita akan mengalami penurunan daya
tahan dalam posisi duduk atau berdiri berlama-lama.
Bila ukuran kurva di atas 400 akan menyebabkan kelainan bentuk tulang belakang
yang cukup berat, keluhan akan semakin berat seiring dengan berjalannya
pertumbuhan tulang
1. Foto X-Ray 2. Metode Cobb
Metode ini digunakan untuk mengukur
sudut kelengkungan dari tulang belakang
Terapi konservatif
Skoliosis ringan ( < 10o ) hanya dilakukan observasi, kecuali pada pasien dengan
usia sangat muda dengan skoliosis neuromuskular dan mempunyai risiko tinggi
progresivitas kurva.
Skoliosis ringan ( < 20o ) dapat diatasi secara konservatif
Skoliosis dengan derajat kurva > 20o pada pasien dengan skeletal yang belum
matur memerlukan penggunaan alat penyangga.
Ada beberapa macam penyangga yang dapat digunakan untuk terapi skoliosis.
1. Milwaukee brace (cervical thoracic lumbar -
sacral orthosis)
Alat ini dapat digunakan untuk hampir semua kurvatura. Alat ini tidak hanya
mempertahankan tulang belakang dalam posisi lurus, tetapi juga mendorong
pasien agar menggunakan otot-ototnya sendiri untuk menyokong dan
mempertahankan proses perbaikan tersebut.
2. Boston brace ( thoracic lumbal sacral orthosis )

Suatu penyangga yang memberikan sokongan lumbal atau torakolumbal yang


rendah (terbatas untuk skoliosis dengan apex di vertebra T8 ke bawah).
3. Charleston night bending brace

Alat ini akan memberikan tahanan dan menekuk penderita ke arah yang
berlawanan dengan kurvatura
4. Fisioterapi
Pada pasien skoliosis, perlu dilakukan
fisioterapi yang meliputi terapi modalitas
dan terapi latihan.
Penangganan skoliosis dengan latihan pada
prinsipnya harus mengandung 3
unsur DEF yaitu Derotasi, Elongasi
dan Fleksibilitas.
Tujuan latihan ini adalah menguatkan otot
stabilisator trunk, dan secara aktif
mengurangi / mengoreksi kurva dan
deformitas lain yang menyertai.
Terapi pembedahan dilakukan bila sudut kurva lebih dari 40o karena sudut yang
terlalu besar sulit untuk dikontrol dengan alat penyangga (brace) karena tekanan
yang diberikan untuk koreksi harus lebih besar.
Selainitu, sudut kurva yang besar mempunyai risiko untuk mengalami
progresivitas, bahkan pada pasien dewasa.
Terapi pembedahan dilakukan ketika terapi konservatif tidak memungkinkan atau
gagal
Tergantung progresivitas kurva. Pasien dengan sudut kurva lebih besar
mempunyai risiko progresif lebih tinggi dibandingkan dengan sudut kurva yang
lebih kecil

Anda mungkin juga menyukai