Anda di halaman 1dari 26

Laporan kasus

HERPES ZOSTER OLTAMIKUS

PEMBIMBING :
DR. CUT PUTRI YOHANA, M.SC, SP.KK

NOVI DEKA PUTRI S.Ked


IDENTITAS PASIEN

Nama : Misyani
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Perkerjaan : Mahasiswi
Alamat : Pante Cermin
Tanggal : 23 - Mei - 2016
Anamnesis
Keluhan utama :
tumbuh bintil bintil merah di daerah mata kiri

Keluhan tambahan:
nyeri di bagian mata sampai ke kepala
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan bintil-bintil berisi
cairan pada mata kiri yang dirasakan sejak 1 hari
yang lalu. Menurut pasien awal timbulnya bintil-
bintil berisi cairan kemudian pecah dan
berkeropeng. Awalnya bintil-bintil tumbuh pada
mata kiri dan menyebar kedahi, Bintil-bintil terasa
panas dan nyeri sampai ke kepala, demam (-)
Riwayat Penyakit Dahulu :
sebelumnya pasien belum pernah tidak pernah
mengalami penyakit seperti ini.

Riwayat Penyakit Keluarga:


didalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit seperti ini.

Riwayat pengobatan :
belum pernah berobat sebelumnya
Status Dermatologi Venereologi

Diregio mata dan dahi tampak adanya vesikel miliar


sampai dengan lentikular multiple tersebar sebagian
ditutupi krusta.
Diagnosis banding

Herpes zoster oftalmik


Varisela
Impentigo vesikobulosa

Diagnosa kerja : Herpes zoster oftalmik

Pemeriksaan penunjang :

Pemeriksaan hispatologi
Apusan Tzanck
Therapi

Sistemik
IVFD RL 20 tss/ menit
Inj metilprednisolon 62,5 mg
Asyclovir tab 5 x 800 mg
Imunos tab 1 x 1
Amitriptilin 25 mg 1 x 2 tab

Topikal
Asyclovir cream 2 x ue
Cendo floxa ( obat untuk tetes mata )
Kompres Nacl 3 x 5 menit
Edukasi

Jangan memecahkan lesi yang berisi cairan


Kompres muka dengan teratur
Untuk menjaga daya tahan tubuh dianjurkan untuk
makan teratur dan
Istirahat yang cukup
FOLLOW UP

24 5 -2016 25 -5 - 2016 26 5 - 2016


KU : nyeri (+) mata kiri KU : nyeri KU : nyeri (-),mata
bengkak (+) berkurang,mata bengkak bengkak berkurang.
(+), penglihatan kabur
STDV : STDV : Diregio mata dan
Diregio mata dan dahi STDV : Diregio mata dan dahi tampak adanya
tampak adanya vesikel dahi tampak adanya vesikel miliar- lentikular
miliar- lentikular multiple vesikel miliar- lentikular multiple tersebar sebagian
tersebar sebagian ditutupi multiple tersebar ditutupi krusta,lesi baru (-)
krusta,lesi baru (+) mulai sebagian ditutupi
timbul di dahi krusta,lesi baru (-) TERAPI :
TERAPI : Sistemik :
TERAPI : Sistemik : metilprednison 12 mg 1 x1
Sistemik : IVFD RL 20 tss/ menit Ranitidin tab 2 x 1 tab
IVFD RL 20 tss/ menit Inj metilprednisolon 32,5 Asyclovir 5 x 800 mg
Inj metilprednisolon 62,5 mg Amitripilin 1 x 50 mg
mg Inj.Ranitidin 10 mg/12 j Imbost 1 x1
Asyclovir tab 5 x 800 mg Asyclovir tab 5 x 800 mg
Imunos tab 1 x 1 Amitripilin 25 mg 1 x 2 Topikal :
tab Asyclovir cream 2 x ue
Topikal : Topikal : Foladic 2 x ue
Asyclovir cream 2 x ue Asyclovir cr 2 x ue Kompres Nacl 3 x 15 menit
Kompres Nacl 3 x 5 menit Voladic 2 x ue
follow up
Tanggal 25 - 5 2016
Follow up

Tanggal 26 5 2016
definisi

Herpes zoster merupakan sebuah manifestasi oleh


reaksi virus varisela- zoster laten dari syaraf pusat
dorsal kranial.
radang kulit akut yang bersifat khas seperti
gerombolan vesikel unilateral, sesuai dengan
dermatomanya (persyarafannya).
Etiologi dan Epidemiologi

Penyebab:
Virus varisela zosster kelompok virus herpes
termaksud virus sedang berukuran 140-200 m dan
berinti DNA.
Umur: lebih sering pada dewasa, pada usia > 50 thn
dan pada anak jarang terjadi
Jenis kelamin : pria dan wanita sama
Faktor prediposisi

Kondisi imunocompromise
- usia tua
- HIV
- kanker
- kemoterapi
Faktor reaktivasi
- trauma lokal
-penyakit sistemik
- stress dan emosi
Patofisiologi

Infeksi primer dari VVZ ini pertama kali terjadi di


daerah nasofaring dilepas ke darah viremia
permulaan yang sifatnya terbatas dan asimptomatik
virus kedalam Reticulo Endhoteal System (RES)
mengadakan replikasi kedua yang sifatnya
viremianya lebih luas dan simtomatik penyebaran
virus ke kulit dan mukosa.

Sebagia virus juga menjalar melalui serat-serat


sensoris dan berdiam diri didalam neuron.
Selama antibodi yang beredar didalam darah masih
tinggi,reaktivasi dari virus laten ini dapat
dinetralisir, tetapi pada saat tertentu dimana
antibody tersebut turun dibawah titik kritis maka
terjadilah reaktivasi dari virus sehingga terjadi
herpes zoster.
Manifestasi klinis

a. Prodormal (didahului ruam sampai beberapa hari )


- nyeri lateral sampai mengenai mata
- Demam
- Malaise
- Sakit kepala
- Kuduk terasa kaku
b. Dermatitis
c. Nyeri mata
d. Perubahan visual
e. Mata merah unilateral
f. lakrimasi
lesi kulit muncul dalam 3-4 hari lesi ini bersifat
unilateral, terbatas pada salah satu sisi dermatom
yang sesuai dengan letak ganglion yang terinfeksi
virus.
diagnosis

Anamnesis
biasanya dengan gejala prodomal
Pemeriksaan fisik
lokasi : diatas daerah yang dipersyarafi cabang
oftalmikus N.trigeminus.
efloresensi: eritema difus ataupun makulopapular dikuti
vesikel berkelompok dasar kulit yang erimatosa dan
edema. Vesikel ini berisi cairan yang jernih, kemudian
menjadi keruh (berwarna abu-abu), pustul dan krusta.
kelainan pada mata : kemosis, vesikel dikonjungtiva,
nodula episklera, ulkus kornea, iridoksiklitis paresis
saraf dan otot.
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan mikroskopik
untuk melihat sel-sel raksasa berinti banyak (tzank).
Pemeriksaan serologik
untuk mendekteksi retrovirus
Isolasi dan identifikasi virus dengan teknik polymerase
chain reaction

Diagnosa Banding

Varisella
Impetogo vesikobulosa
Terapi

Pasien harus dirawat dirumah sakit


Terapi oral
analgetik
antivirus
acyclovir 5x800 mg /hari (7hari)
valacylovir 100 mg/ 8 jam (7hari)
famsiclovir 200 mg/hari (7hari)
Imunomodulator
isoprinosin
Antibiotik jika ada infeksi sekunder
Terapi topikal
Talk bismust subgalat; zincum oksida 10%; lotion
kelamin
Mata : salap tetrasiklin 1%,garamisin 0,5%
komplikasi

Neuralgia paska herpetik


Infeksi sekunder
Kelainan pada mata

prognosis

Pada umunya baik bila tatalaksana secara cepat dan


adekuat juga bergantung pada tindaka secara dini
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai