Oleh:
DHANI YANUAR PRATAMA
NIM. 111610101013
2.1 Karies
2.2 Etiologi Karies
2.2.1 Plak
2.2.2 Makanan yang Kariogenik
2.2.3 Host
2.2.3.1 Gigi
2.2.3.2 Lingkungan Sekitar Gigi
2.2.4 Waktu
2.3 Gigi Sulung
2.3.1 Morfologi
2.3.2 Urutan erupsi
2.4 Karies Gigi Sulung
2.4.1 Prevalensi Karies Gigi pada Anak
2.4.2 Jenis Kelamin
2.5 Corak Karies
2.6 Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu rekam medik yang
tersimpan di bagian Rekam Medik RSGM FKG Universitas Jember dengan
rentang usia pasien 6-7 tahun, diagnosa karies gigi tertanggal mulai Juni
2015 November 2015.
a. Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili
dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2010)
b. Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat
mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian
(Notoatmodjo, 2010).
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Corak karies
Corak karies merupakan urutan banyaknya karies di
permukaan dan jenis gigi sulung serta urutan keganasan
karies dan gambaran klasifikasi karies gigi sulung.
Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah perbedaan bentuk, sifat, dan fungsi
biologi, dalam hal ini dibedakan atas laki-laki dan
perempuan.
Data dan Sumber Data
Data Sumber Data
Data berupa rekam medik Data yang dikumpulkan
berupa data sekunder yang
diperoleh dari data yang
sudah ada pada kartu rekam
medik di RSGM Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas
Jember. Dengan melihat
kasus karies pada pasien
anak di RSGM FKG
Universitas Jember.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Pengambilan
dilakukan di Survei data rekam sampel penelitian
Bagian Rekam medik di bagian sesuai dengan hasil
Medik di RSGM Rekam Medik. perhitungan jumlah
FKG Universitas sampel
Jember
6 39 34 43,45
7 48 47 56,55
Jumlah 87 81 100
45
39
40
34
35
30
Perempuan
25 Laki-laki
20
15
10
0
6 Tahun 7 Tahun
54 35 3,98
55 70 7,96
64 50 5,96
65 57 6,48
74 51 5,80
75 47 5,35
84 62 7,05
85 55 6,26
Tabel 4.2 memperlihatkan jenis gigi sulung yang paling banyak terdapat karies
pada sampel perempuan secara berurutan dari yang terbanyak adalah gigi 55, 84, 65, 85, 74,
64, 75, dan 54. Jumlah gigi sulung yang terserang karies pada sampel perempuan adalah 427
gigi. Hal ini diperjelas melalui histogram di Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Histogram jenis gigi sulung terserang
karies sampel perempuan
70
70
62
57
60 55
50 51
54
47
50 55
64
40 35 65
74
30 75
84
20 85
10
0
Jumlah
Tabel 4.3 Jenis gigi sulung terkena karies pada sampel laki-laki
54 49 5,57
55 59 6,71
64 48 5,46
65 64 7,28
74 61 6,94
75 59 6,71
84 61 6,94
85 59 6,71
Tabel 4.3 menunjukkan jenis gigi sulung yang paling banyak terdapat karies pada sampel laki-laki
secara berurutan dari yang terbanyak adalah gigi 65, 74, 84, 75, 85, 55, 54, dan 64. Jumlah gigi sulung yang
terserang karies pada sampel laki-laki sebesar 452 gigi. Hal ini diperjelas melalui histogram di Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Histogram jenis gigi sulung terserang karies sampel laki-laki
70
64
61 61
59 59 59
60
49 48
50 54
55
64
40
65
74
30 75
84
85
20
10
0
Jumlah
Hasil perhitungan mengenai permukaan gigi yang terkena karies ditunjukkan pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5.
Permukaan gigi meliputi oklusal, proksimal, bukal, dan lingual. Apabila karies mengenai dua permukaan atau lebih
maka digolongkan sebagai karies komplek.
Tabel 4.4 Permukaan gigi yang terkena karies pada sampel perempuan
Tabel 4.4 menunjukkan permukaan gigi terkena karies pada sampel perempuan secara berurutan dimulai yang
paling banyak adalah oklusal, proksimal, karies kompleks, lingual dan bukal. Hal ini diperjelas di Gambar 4.4.
40
35
30
25
Oklusal
Proksimal
20
Bukal
Lingual
15 Komplek
10
0
54 55 64 65 74 75 84 85
Gambar 4.4 Histogram permukaan gigi terkena karies pada sampel perempuan
Tabel 4.5 Permukaan gigi yang terkena karies pada sampel laki-laki
Jenis Gigi
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
Tabel 4.5 menunjukkan permukaan gigi yang banyak terserang karies pada sampel laki-laki secara berurutan oklusal,
proksimal, karies kompleks, lingual dan bukal. Tidak ditemukan perbedaan pada kedua jenis kelamin. Hal ini diperjelas
melalui histogram pada Gambar 4.5.
45
40
35
30
Oklusal
25
Proksimal
Bukal
20
Lingual
Komplek
15
10
0
54 55 64 65 74 75 84 85
Gambar 4.5 Histogram permukaan gigi terkena karies pada sampel laki-laki
Tabel 4.6 Keparahan karies pada sampel perempuan
Tabel 4.6 menggambarkan secara berurutan dari yang terbanyak pulpitis reversibel, pulpitis irreversibel,
dan nekrosis pulpa. Hal ini diperjelas melalui histogram di Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Histogram keparahan karies pada sampel perempuan
250 230
200
145
Pulpitis Reversible
150
Pulpitis Irreversible
Nekrosis Pulpa
100
50
18
0
Jenis Keparahan
Tabel 4.7 Keparahan karies pada sampel laki-laki
Tabel 4.7 menunjukkan secara berurutan angka tertinggi pulpitis reversibel, pulpitis irreversibel, dan nekrosis pulpa.
Hal ini diperjelas melalui histogram pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Histogram keparahan karies pada sampel laki-laki
250 229
200 176
Pulpitis Reversible
150
Pulpitis Irreversible
Nekrosis Pulpa
100
50 26
0
Jenis Keparahan
Pembahasan
Penelitian Joshi laki-laki (80%) >
perempuan (73%).
Gigi sulung terkena: Menurut Worotitjan dan Ihsani anak
Perempuan 48,58% perempuan lebih banyak menerapkan
Laki-laki 51,42% kebiasaan gosok gigi daripada laki-laki.
Sikap dan perilaku menjaga kebersihan
gigi dan mulut pada perempuan lebih
baik (Ratmini)
Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; Riskesdas. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI
Budisuari, M. A., Oktarina, Mujarab, M. A. 2010. Hubungan Pola Makan dan Kebiasaan Menyikat Gigi
dengan Kesehatan Gigi dan Mulut (Karies) di Indonesia. Bull Health Syst. (1): 83-91
Daniel, S. J., Harfst, S. A., dan Wilder, R. S. 2008. Dental Hygiene: Concepts, cases, and competencies.
Second Edition. Philadelphia: Elsevier Publication Inc.
Diana, S., Rinna, S. E., dan Indeswati, D. 2005. Peranan Surbitol dalam Mempertahankan Kestabilan
Saliva pada Proses Pencegahan Karies. Maj Ked Gi, 38 (1): 25-28.
Dorland, W.A.N. 2011. Kamus Saku Kedokteran. Edisi ke-28. Jakarta: EGC
Heriandi, Y. 2001. Silver Diamine Fluoride Salah Satu Alternative Impregnasi Karies Rampan Anak. Maj Ked
Gi, ( 46 ):167-173
Ihsani, V. 2007. Status Kebersihan Mulut Anak Usia Sekolah Dasar Menurut Kebiasaan Menyikat Gigi
Sebelum Tidur Malam Hari. Jakarta: Universitas Indonesia
Indahyani, D. E. 1998. Corak Karies Gigi Sulung pada Penderita Anak-Anak di Laboratorium
Pedodonsia PSKG Universitas Jember. Jember: Lemlit Unej.
Joshi, N., Rajesh, R., dan Sunitha, M. 2005. Prevalence of Dental Caries Among School Children in
Kulasekharam Village : A Correlated Prevalence Survey. J Indian Soc Pedod. : 138-140.
Kidd, E. A. M. & Bechal, S. J. 2012. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta:
EGC.
Massler, M. 1964. Dental Caries in the Growing Child. Dalam Brauer, J. C. (ed). Dentistry for
Children. Edisi ke-5. New York: McGraw-Hill Book Co.
McDonald, R. E., Avery, D. R. 2010. Dentistry for the Child and Adolescent, Edisi ke-9. UK: Elsevier.
Nelson, W. E. Ilmu kesehatan anak. 15th ed. Alih bahasa oleh Samik Wahab. 2000. Jakarta: EGC.
Pinkham, J.R. 2005. Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence. Edisi ke-4. Philadelphia: W.B.
Saunders Company.
Pintauli, S. & Hamada, T. 2009. Menuju Gigi dan Mulut Sehat: Pencegahan dan Pemeliharaan. Medan: USU
Press.
Rahmadhan, A. G. 2010. Serba-Serbi Kesehatan Gigi & Mulut. Jakarta: Penerbit Bukune.
Ratmini, Ni Ketut dan Arifin. 2011. Hubungan Kesehatan Mulut Dengan Kualitas Hidup Lansia. Jurnal Ilmu
Gizi. Vol 2 (2): 139-147
Syamsul, B. I. 2012. Prevalensi Karies Gigi Molar Satu Permanen pada Murid-Murid Sekolah Dasar di
Kecamatan Tamalanrea. Makassar: Skripsi Universitas Hasanuddin.
Ulfa, M. 2009. Prediksi Leeway Space Dengan Menggunakan Tabel Moyers Pada Pasien Yang Dirawat Di
Klinik Ortodonsia FKG USU. Medan: USU Press.
Utami, S. 2013. Hubungan Antara Plak Gigi Dengan Tingkat Keparahan Karies Gigi Anak Usia
Prasekolah. IDJ. Vol 2 (2): 10-11
Wei, S. H. Y. 1988. Dental Caries : Etiology, Pathogenesis, Clinical Manifestations and Managements.
Philadelphia: Lea & Febriger.
Worotitjan, I., Mintjelungan, C. N., dan Gunawan, P. 2013. Pengalaman Karies Gigi Serta Pola Makan dan
Minum Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Kiawa Kecamatan Kawangkoan Utara. J eG: 8-9
Yoanda, P. 2014. Hubungan Karies Yang Tidak Dirawat Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Murid Sekolah
Dasar Di Perumnas II Kecamatan Medan Denai. Medan: USU Press.