Anda di halaman 1dari 40

GAMBARAN CORAK KARIES GIGI MOLAR SULUNG PADA PASIEN ANAK

DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER


BERDASARKAN JENIS KELAMIN
(USIA 6 DAN 7 TAHUN)
SEMINAR PROPOSAL

Oleh:
DHANI YANUAR PRATAMA
NIM. 111610101013

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2016
Latar Belakang

Kesehatan Karies gigi


Jenis
rongga pada gigi
kelamin
mulut sulung

Karies gigi Usia 6-7 Corak


tahun
karies
Urutan banyaknya karies di
permukaan gigi sulung

Jenis gigi sulung yang


Corak karies
terkena karies

Urutan keparahan karies


Karies pada
Ekses Karies
Negara
Gigi Sulung
Berkembang
Bagaimana gambaran corak
karies pada pasien anak di
Rumusan Masalah Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Universitas Jember berdasarkan
jenis kelamin (usia 6 dan 7
tahun).

Untuk mendapatkan gambaran


corak karies pada pasien anak
di Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Universitas Jember berdasarkan Tujuan Penelitian
jenis kelamin (usia 6 dan 7
tahun).
Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini dapat memberi


masukan bagi upaya pengembangan
kesehatan.

2. Hasil penelitian ini dapat


menambah wawasan ilmu
pengetahuan terutama mengenai
corak karies.

3. Hasil penelitian ini dapat menjadi


acuan bagi penelitian berikutnya.
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karies
2.2 Etiologi Karies
2.2.1 Plak
2.2.2 Makanan yang Kariogenik
2.2.3 Host
2.2.3.1 Gigi
2.2.3.2 Lingkungan Sekitar Gigi
2.2.4 Waktu
2.3 Gigi Sulung
2.3.1 Morfologi
2.3.2 Urutan erupsi
2.4 Karies Gigi Sulung
2.4.1 Prevalensi Karies Gigi pada Anak
2.4.2 Jenis Kelamin
2.5 Corak Karies
2.6 Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian deskriptif observasional


Penelitian

Tempat Bagian Pedodonsia RSGM Universitas Jember


Bagian Rekam Medik RSGM Universitas
Penelitian Jember

Waktu Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2016


Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu rekam medik yang
tersimpan di bagian Rekam Medik RSGM FKG Universitas Jember dengan
diagnosa karies gigi tertanggal mulai Juni 2015 November 2015.

Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu rekam medik yang
tersimpan di bagian Rekam Medik RSGM FKG Universitas Jember dengan
rentang usia pasien 6-7 tahun, diagnosa karies gigi tertanggal mulai Juni
2015 November 2015.
a. Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili
dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2010)
b. Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat
mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian
(Notoatmodjo, 2010).
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Kartu rekam medik tertanggal Kriteria eksklusi penelitian ini


mulai Juni 2015 November adalah kartu rekam medik
2015 dengan usia diatas atau
Usia 6-7 tahun. dibawah 6-7 tahun, dan dengan
Diagnosa karies gigi. diagnosa selain karies gigi.

Variabel pada penelitian ini adalah corak


Variabel Penelitian karies pada pasien anak di Rumah Sakit
Gigi dan Mulut Universitas Jember
berdasarkan jenis kelamin (usia 6 dan 7
tahun)
Definisi Operasional
Karies
Karies gigi adalah suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu
email, dentin dan sementum yang ditandai oleh bercak
lesi sampai gigi berlubang.

Corak karies
Corak karies merupakan urutan banyaknya karies di
permukaan dan jenis gigi sulung serta urutan keganasan
karies dan gambaran klasifikasi karies gigi sulung.

Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah perbedaan bentuk, sifat, dan fungsi
biologi, dalam hal ini dibedakan atas laki-laki dan
perempuan.
Data dan Sumber Data
Data Sumber Data
Data berupa rekam medik Data yang dikumpulkan
berupa data sekunder yang
diperoleh dari data yang
sudah ada pada kartu rekam
medik di RSGM Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas
Jember. Dengan melihat
kasus karies pada pasien
anak di RSGM FKG
Universitas Jember.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Pengambilan
dilakukan di Survei data rekam sampel penelitian
Bagian Rekam medik di bagian sesuai dengan hasil
Medik di RSGM Rekam Medik. perhitungan jumlah
FKG Universitas sampel
Jember

Hasil dari analisa


Analisa dan
data digunakan pembahasan data Penyalinan data
sebagai dasar secara deskriptif
kesimpulan
Teknik Penyajian
Pengolahan data dilakukan secara Data disusun dengan urutan sebagai
manual menggunakan tabel, berikut:
kemudian penyajian data Data dibedakan berdasarkan jenis
dilakukan dengan kelamin.
mendeskripsikan data yang telah Jenis gigi sulung yang terkena karies.
terkumpul. Analisis data yang Distribusi karies pada gigi sulung
digunakan berdasarkan pada rahang atas dan bawah.
angka persentase terbanyak atau Permukaan gigi yang terkena karies.
analisis tabel. Data disusun Distribusi karies permukaan pada gigi
dengan urutan sebagai berikut: sulung rahang atas dan rahang bawah.
Tingkat keparahan karies.
Distribusi tingkat keparahan karies
gigi sulung rahang atas dan bawah.
Analisis Data

Data dari hasil observasi kartu rekam medik


kemudian dilakukan analisa secara deskriptif dan
dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin. Data
yang telah diperoleh kemudian dibahas secara
deskriptif dan disajikan dalam bentuk grafik dan
tabel.
Alur Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil gambaran perbedaan corak karies pada pasien
anak di RSGM diambil dari 168 kartu rekam medis
bulan Juni 2015 sampai dengan November 2015.
Penelitian dilakukan di bagian Rekam Medis RSGM
Universitas Jember.
Dari kartu rekam medis ini diperoleh data mengenai
usia, jenis kelamin, gigi yang terkena karies,
permukaan gigi yang terkena karies, dan jenis
keparahan karies pada pasien anak yang datang di
RSGM Universitas Jember. Data deskriptif yang telah
didapat dihitung jumlah dan persentasenya.
Tabel 4. Distribusi sampel penelitian berdasarkan usia dan jenis kelamin

Usia (Tahun) Perempuan Laki-laki Persentase (%)

6 39 34 43,45

7 48 47 56,55

Jumlah 87 81 100

Tabel 4.1 memperlihatkan sampel terbanyak pada usia 6 tahun adalah


sampel perempuan, sampel terbanyak pada usia 7 tahun juga pada
sampel perempuan. Total sampel didapat 168 kartu rekam medis, terdiri
atas 81 penderita laki-laki dan 87 penderita perempuan. Rentang usia
yang ditetapkan 6 7 tahun, dengan sampel usia 6 tahun sejumlah 73
rekam medis, usia 7 tahun 95 rekam medis. Hal ini diperjelas melalui
histogram di Gambar 4.1.
48
50 47

45
39
40
34
35

30
Perempuan

25 Laki-laki

20

15

10

0
6 Tahun 7 Tahun

Gambar 4.1 Histogram sampel berdasarkan usia dan jenis


kelamin
Tabel 4.2 Jenis gigi sulung terkena karies pada sampel perempuan

Jenis Gigi Jumlah Persentase (%)

54 35 3,98

55 70 7,96

64 50 5,96

65 57 6,48

74 51 5,80

75 47 5,35

84 62 7,05

85 55 6,26

Jumlah 427 48,58

Tabel 4.2 memperlihatkan jenis gigi sulung yang paling banyak terdapat karies
pada sampel perempuan secara berurutan dari yang terbanyak adalah gigi 55, 84, 65, 85, 74,
64, 75, dan 54. Jumlah gigi sulung yang terserang karies pada sampel perempuan adalah 427
gigi. Hal ini diperjelas melalui histogram di Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Histogram jenis gigi sulung terserang
karies sampel perempuan

70
70
62
57
60 55
50 51
54
47
50 55
64
40 35 65
74
30 75
84
20 85

10

0
Jumlah
Tabel 4.3 Jenis gigi sulung terkena karies pada sampel laki-laki

Jenis Gigi Jumlah Persentase (%)

54 49 5,57

55 59 6,71

64 48 5,46

65 64 7,28

74 61 6,94

75 59 6,71

84 61 6,94

85 59 6,71

Jumlah 452 51,42

Tabel 4.3 menunjukkan jenis gigi sulung yang paling banyak terdapat karies pada sampel laki-laki
secara berurutan dari yang terbanyak adalah gigi 65, 74, 84, 75, 85, 55, 54, dan 64. Jumlah gigi sulung yang
terserang karies pada sampel laki-laki sebesar 452 gigi. Hal ini diperjelas melalui histogram di Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Histogram jenis gigi sulung terserang karies sampel laki-laki

70
64
61 61
59 59 59
60

49 48
50 54
55
64
40
65
74

30 75
84
85
20

10

0
Jumlah

Hasil perhitungan mengenai permukaan gigi yang terkena karies ditunjukkan pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5.
Permukaan gigi meliputi oklusal, proksimal, bukal, dan lingual. Apabila karies mengenai dua permukaan atau lebih
maka digolongkan sebagai karies komplek.
Tabel 4.4 Permukaan gigi yang terkena karies pada sampel perempuan

Oklusal Proksimal Bukal Lingual Komplek


Jenis Gigi
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

54 8 1,00 16 2,00 - - - - 6 0,75

55 34 4,75 12 1,50 2 0,25 3 0,38 6 0,75

64 11 1,38 24 3,00 1 0,13 3 0,38 7 0,88

65 32 4,00 7 0,88 2 0,25 1 0,13 5 0,63

74 21 2,63 19 2,38 1 0,13 - - 10 1,25

75 30 3,75 4 0,50 - - - - 8 1,00

84 25 3,13 22 2,75 - - - - 11 1,38

85 33 4,13 9 1,13 - - - - 8 1,00

Jumlah 194 24,25 113 14,13 6 0,75 7 0,88 61 7,63

Tabel 4.4 menunjukkan permukaan gigi terkena karies pada sampel perempuan secara berurutan dimulai yang
paling banyak adalah oklusal, proksimal, karies kompleks, lingual dan bukal. Hal ini diperjelas di Gambar 4.4.
40

35

30

25
Oklusal
Proksimal
20
Bukal
Lingual
15 Komplek

10

0
54 55 64 65 74 75 84 85

Gambar 4.4 Histogram permukaan gigi terkena karies pada sampel perempuan
Tabel 4.5 Permukaan gigi yang terkena karies pada sampel laki-laki

Oklusal Proksimal Bukal Lingual Komplek

Jenis Gigi
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

54 18 2,25 18 2,25 - - 1 0,13 7 0,88

55 29 3,63 18 2,25 - - 1 0,13 6 0,75

64 11 1,38 21 2,63 - - 2 0,25 5 0,63

65 31 3,88 16 2,00 4 0,50 2 0,25 6 0,75

74 20 2,50 22 2,75 1 0,13 2 0,25 10 1,25

75 40 5,00 6 0,75 - - 1 0,13 9 1,13

84 22 2,75 23 2,88 - - 1 0,13 11 1,38

85 38 4,75 6 0,75 - - 1 0,13 10 1,25

Jumlah 209 26,13 130 16,25 5 0,63 11 1,38 64 8,00

Tabel 4.5 menunjukkan permukaan gigi yang banyak terserang karies pada sampel laki-laki secara berurutan oklusal,
proksimal, karies kompleks, lingual dan bukal. Tidak ditemukan perbedaan pada kedua jenis kelamin. Hal ini diperjelas
melalui histogram pada Gambar 4.5.
45

40

35

30

Oklusal
25
Proksimal
Bukal
20
Lingual
Komplek
15

10

0
54 55 64 65 74 75 84 85

Gambar 4.5 Histogram permukaan gigi terkena karies pada sampel laki-laki
Tabel 4.6 Keparahan karies pada sampel perempuan

Jenis Keparahan Jumlah Persentase

Pulpitis Reversible 230 58,52

Pulpitis Irreversible 145 36,90

Nekrosis Pulpa 18 4,58

Jumlah 393 100

Tabel 4.6 menggambarkan secara berurutan dari yang terbanyak pulpitis reversibel, pulpitis irreversibel,
dan nekrosis pulpa. Hal ini diperjelas melalui histogram di Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Histogram keparahan karies pada sampel perempuan

250 230

200

145
Pulpitis Reversible
150
Pulpitis Irreversible
Nekrosis Pulpa

100

50
18

0
Jenis Keparahan
Tabel 4.7 Keparahan karies pada sampel laki-laki

Jenis Keparahan Jumlah Persentase

Pulpitis Reversible 229 53,13

Pulpitis Irreversible 176 40,84

Nekrosis Pulpa 26 6,03

Jumlah 431` 100

Tabel 4.7 menunjukkan secara berurutan angka tertinggi pulpitis reversibel, pulpitis irreversibel, dan nekrosis pulpa.
Hal ini diperjelas melalui histogram pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Histogram keparahan karies pada sampel laki-laki

250 229

200 176

Pulpitis Reversible
150
Pulpitis Irreversible
Nekrosis Pulpa

100

50 26

0
Jenis Keparahan
Pembahasan
Penelitian Joshi laki-laki (80%) >
perempuan (73%).
Gigi sulung terkena: Menurut Worotitjan dan Ihsani anak
Perempuan 48,58% perempuan lebih banyak menerapkan
Laki-laki 51,42% kebiasaan gosok gigi daripada laki-laki.
Sikap dan perilaku menjaga kebersihan
gigi dan mulut pada perempuan lebih
baik (Ratmini)

Tingginya karies pada anak usia 6-7 tahun disebabkan:


Masa transisi pertumbuhan
Awal fase gigi-geligi pergantian
Gangguan seperti crowded dapat membantu timbulnya
karies
Kelenjar saliva pada anak masih dalam masa
pertumbuhan, menyebabkan sekresi saliva tidak konstan.
Permukaan gigi terkena karies: Oklusal
Oklusal, proksimal, karies Pit dan fisur yang
kompleks, lingual, dan dalam
bukal. Proksimal
Pada kedua kelompok jenis Kontak bidang
kelamin tidak ditemukan bukan kontak titik
perbedaan Karies Kompleks
Menunjukkan
adanya OH buruk
dan pola makan
yang salah
Bukal & Lingual
Pada gigi sulung
bentuk khas
Relatif rendah,
permukaan halus
Dan terbantu self
cleansing baik.
Keparahan karies: Secara morfologi, gigi sulung
Pulpitis reversibel, pulpitis mempunyai enamel yang tipis.
irreversibel, nekrosis pulpa. Diperburuk oleh konsumsi
Pada kedua kelompok jenis jajanan yang terlalu sering.
kelamin tidak ditemukan Kurangnya perhatian terhadap
perbedaan gigi sulung.
Daftar Pustaka

Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; Riskesdas. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI

Budisuari, M. A., Oktarina, Mujarab, M. A. 2010. Hubungan Pola Makan dan Kebiasaan Menyikat Gigi
dengan Kesehatan Gigi dan Mulut (Karies) di Indonesia. Bull Health Syst. (1): 83-91

Daniel, S. J., Harfst, S. A., dan Wilder, R. S. 2008. Dental Hygiene: Concepts, cases, and competencies.
Second Edition. Philadelphia: Elsevier Publication Inc.

Diana, S., Rinna, S. E., dan Indeswati, D. 2005. Peranan Surbitol dalam Mempertahankan Kestabilan
Saliva pada Proses Pencegahan Karies. Maj Ked Gi, 38 (1): 25-28.

Dorland, W.A.N. 2011. Kamus Saku Kedokteran. Edisi ke-28. Jakarta: EGC

Finn, S. B. 1973. Clinical Pedodontics. Edisi ke-4. Philadelphia: W. B. Saunders Co.

Heriandi, Y. 2001. Silver Diamine Fluoride Salah Satu Alternative Impregnasi Karies Rampan Anak. Maj Ked
Gi, ( 46 ):167-173

Ihsani, V. 2007. Status Kebersihan Mulut Anak Usia Sekolah Dasar Menurut Kebiasaan Menyikat Gigi
Sebelum Tidur Malam Hari. Jakarta: Universitas Indonesia

Indahyani, D. E. 1998. Corak Karies Gigi Sulung pada Penderita Anak-Anak di Laboratorium
Pedodonsia PSKG Universitas Jember. Jember: Lemlit Unej.

Joshi, N., Rajesh, R., dan Sunitha, M. 2005. Prevalence of Dental Caries Among School Children in
Kulasekharam Village : A Correlated Prevalence Survey. J Indian Soc Pedod. : 138-140.
Kidd, E. A. M. & Bechal, S. J. 2012. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta:
EGC.

Maulani, C. 2005. Kiat Merawat Gigi Anak. Jakarta: P. T. Elex Media.

Massler, M. 1964. Dental Caries in the Growing Child. Dalam Brauer, J. C. (ed). Dentistry for
Children. Edisi ke-5. New York: McGraw-Hill Book Co.

McDonald, R. E., Avery, D. R. 2010. Dentistry for the Child and Adolescent, Edisi ke-9. UK: Elsevier.

Morris, M. E. 1980. Textbook of Pediatric Dentistry. Baltimore: Williams & Wilkins

Nelson, W. E. Ilmu kesehatan anak. 15th ed. Alih bahasa oleh Samik Wahab. 2000. Jakarta: EGC.

Newbrun, E. 1978. Cariology. Baltimore: The Williams and Wilkins Co.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pinkham, J.R. 2005. Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence. Edisi ke-4. Philadelphia: W.B.
Saunders Company.

Pintauli, S. & Hamada, T. 2009. Menuju Gigi dan Mulut Sehat: Pencegahan dan Pemeliharaan. Medan: USU
Press.

Rahmadhan, A. G. 2010. Serba-Serbi Kesehatan Gigi & Mulut. Jakarta: Penerbit Bukune.

Ratmini, Ni Ketut dan Arifin. 2011. Hubungan Kesehatan Mulut Dengan Kualitas Hidup Lansia. Jurnal Ilmu
Gizi. Vol 2 (2): 139-147
Syamsul, B. I. 2012. Prevalensi Karies Gigi Molar Satu Permanen pada Murid-Murid Sekolah Dasar di
Kecamatan Tamalanrea. Makassar: Skripsi Universitas Hasanuddin.

Ulfa, M. 2009. Prediksi Leeway Space Dengan Menggunakan Tabel Moyers Pada Pasien Yang Dirawat Di
Klinik Ortodonsia FKG USU. Medan: USU Press.

Utami, S. 2013. Hubungan Antara Plak Gigi Dengan Tingkat Keparahan Karies Gigi Anak Usia
Prasekolah. IDJ. Vol 2 (2): 10-11

Van Beek, G. C. 1996. Morfologi Gigi. Jakarta: EGC.


Wasrini. 2010. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Praktik Orang Tua Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut
Dengan Kejadian Karies Gigi Anak di SD Negeri Dermaji 1 Kecamatan Lumbir Kabupaten
Banyumas http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-wasrinia2a-5166-2-bab1.pdf
[18 September 2015]

Wei, S. H. Y. 1988. Dental Caries : Etiology, Pathogenesis, Clinical Manifestations and Managements.
Philadelphia: Lea & Febriger.

Worotitjan, I., Mintjelungan, C. N., dan Gunawan, P. 2013. Pengalaman Karies Gigi Serta Pola Makan dan
Minum Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Kiawa Kecamatan Kawangkoan Utara. J eG: 8-9

Yoanda, P. 2014. Hubungan Karies Yang Tidak Dirawat Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Murid Sekolah
Dasar Di Perumnas II Kecamatan Medan Denai. Medan: USU Press.

Anda mungkin juga menyukai