Pertemuan 41
Pertemuan 41
FTC 2 DIII
Pengertian Stroke : Lesi Vaskuler Di Otak
GPDO
CVA
CVD
Vaskularisasi Otak
1. Stroke Hemoragik
a. Intra cerebral hemoragik (ICH)
OK : Hypertensi, Aneurysma dan arterioveneus Malformasi (AVM)
b. Sub Arachnoid Hemoragik (SAH)
diagnosis medis : CT brain scan
2. Stroke Non Hemoragik (Iskemik)
OK : Arteriosklerosis & sering dikaitkan dengan : DM,
Hypercolesterolemia, Asam urat, hyperagregasi trombosit
3. Emboli Sumber dari tronkus di arteria carotis communis di jantung
Lepas trombus embolus otak.
Secara Klinis Infark Di Otak
1. TIA (Trenssient Ischemic Attack) Gejala dan tanda
hilang dalam waktu beberapa detik sampai dengan 24
jam. Difisit neurologis dapat berupa hemiparise,
monoparise, gangguan penglihatan, sulit bicara.
2. RIND (Reversible Ischemic Neurological Deficit ) Tanda
dan gejala hilang dalam beberapa hari dampa dengan
minggu.
3. Stroke in evolution atau progressive Stroke defisit
neurologis bersifat fluktuatif, progresif kearah jelek,
biasanya disertai penyakit penyerta (DM, Gangguan fungsi
jantung, gangguan fungsi ginjal, dll)
4. Completed Stroke (Stroke Komplit) Defisit neurologis
bersifat permanen
PATOLOGI
1. Zona Oedematosa 6 hari 10 hari
2. Zona Degenerasi 6 8 bulan
3. Zona Nekratik > 8 bulan
1. Gangguan Motoris
Abnomelitas Tonus
(Placcid atau Spastik)
Parese/plegia
(mono/ hemi)
Topis Lesi & Lenticulo Striata
Hemiplegia/ hemiparese
typica nn. Cranial VII & XII
2. Gangguan Sensoris
1) Hemidisesthesia
2) Hemikinesthesia
Pada kondisi tertentu kelainan sensoris terjadi tanpa kelainan
motoris
Contoh : Pada gambaran angiografi terjadi :
Obstruksi dan penyempitan lumen
a. Carotis communis
a. Cerebre Media kiri didaerah siphon di basis cranii
terjadi keluhan hemiastesia sisi dextra tanpa adanya parese.
Gangguan lain yang berkaitan dengan fungsi kognitif dan memori serta
fungsi psikiatrik dan emosi.
Karakteristik gangguan tersebut diatas tergantung topis lesi dan derajat
lesi
DIAGNOSIS MEDIS
A. Impairment
1. Abnormalitas Tonus ( Placcid Dan Spastis ) dengan segala
akibatnya
2. Koordinasi dan keseimbangan.
3. Hilangnya mekanisme reflex postural normal
4. Kelainan sensomotoris lain akibat komplikasi yang timbul akibat
lamanya masa perawatan tirah baring dan derajat lesi serta topis
lesi : Pain, stiffness, kontraktur, kelainan pembuluh darah
vena (DVT), ortostatik hipotensi dan gangguan reflex primitif, dll.
Extrafusal
SERABUT OTOT
a. Aferen
1. Serat Ia : - Nuclear Bag Sensitive terhadap perubahan panjang
otot (annulospiral ending)
2. Serat Ib : GTO - Sensitive terhadap pemendekan otot
3. Serat II : - Nuclear Chain Sensitive terhadap perubahan
panjang otot (flower spray ending)
b. Eferen
1. Alpha motor neuron Extrafusal fibres Mengontrol tonus otot
2. Gamma motor neuron intrafusal fibres Mengontrol sensitifitas
Muscle spindle
SPASTISITAS
+ Efek braching/splinting
+ Membantu posisi tegak/lurus
+ Mencegah/menghambat osteoporosis
- Mobilitas turun
- Nyeri
- ROM sendi turun
- Posisi Terganggu
- Dekubitus
- Fungsi Menurun
- Kosmetik jelek
- Beban perawatan
- Biaya
Faktor Faktor Pencetus