Anda di halaman 1dari 62

Sistem Kewaspadaan Dini

Kejadian Luar Biasa


(SKD KLB)

DIYAN MUTYAH S.KEP., M.KES

1
WABAH / KLB (Out Break)

What is?

Adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit


menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi
dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan
daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka.
Melebihi keadaan yang lazim ?
Satu kasus tunggal dari penyakit menular
yang lama tidak ditemukan, atau adanya
penyakit baru yang belum diketahui
sebelumnya di suatu daerah memerlukan
laporan yang secepatnya disertai dengan
penyelidikan epidemiologis.
Apabila ditemukan penderita kedua dari jenis
penyakit yang sama dan diperkirakan
penyakit ini dapat menimbulkan malapetaka
dapat diindikasikan sebagai wabah
Pendahuluan
Kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular,
keracunan makanan, dan keracunan bahan
berbahaya lainnya masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat;
Diare, campak, dan demam berdarah
dengue (DBD) penyebab utama KLB di
Indonesia;
Daerah risiko tinggi KLB penyakit tertentu
dapat diidentifikasi, ditetapkan prioritasnya
dan disusun rancangan penanggulangan
KLB berkelanjutan dalam suatu program
penanggulangan KLB.
Kriteria KLB

1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya


tidak ada atau tidak dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus
selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis
penyakitnya (jam, hari, minggu)
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau
lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam,
hari, minggu, bulan, tahun).
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan
kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan
dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun
sebelumnya.
Tujuan Program
Penanggulangan KLB

Agar KLB penyakit tidak menjadi masalah


kesehatan masyarakat

Tujuan khusus :
Menurunnya frekuensi KLB

Menurunnya jumlah kasus pada setiap KLB

Menurunnya jumlah kematian pada setiap

KLB
Memendeknya periode KLB

Menyempitnya penyebarluasan wilayah KLB


Sistem Kewaspadaan Dini KLB
(SKD-KLB)

merupakan sistem surveilans epidemiologi


terhadap penyakit berpotensi KLB beserta
faktor-faktor yang mempengaruhinya yang
dimanfaatkan untuk meningkatkan sikap
tanggap kesiapsiagaan, upaya-upaya
pencegahan dan tindakan penanggulang-
an kejadian luar biasa yang cepat dan
tepat.

7
TUJUAN SKD - KLB
Terselenggaranya kewaspadaan & kesiagaan
thd kemungkinan terjadinya KLB

- Indentifikasi adanya ancaman KLB


- terselenggaranya peringatan dini adanya
ancaman KLB
- terselenggaranya kesiapsiagaan
menghadapi KLB
- terdeteksinya secara dini adanya KLB
- terdeteksinya secara dini adanya kondisi
rentan KLB
- terselenggaranya dugaan KLB 8
Wabah dan KLB Penyakit Menular
UU. No. 4, 1984, Bab I, Pasal 1 : Wabah
Penyakit Menular adalah kejadian berjangkitnya
suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka
PP 40, 1991, Bab I, pasal 1 (7) : KLB adalah
timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang
dapat menjurus pada terjadinya wabah
9
JENIS PENYAKIT TERTENTU YANG DAPAT
MENIMBULKAN WABAH

1. Kholera 10 Pertusis
2. Pes 11 Rabies
3. Demam kuning 12 Malaria
4. Demam bolak-balik 13 Influenza
5. Tifus bercak wabah 14 Hepatitis
6. DBD 15 Tifus perut
7. Campak 16 Meningitis
8. Polio 17 Encephalitis
9. Difteri 18 Antrax 10
Setiap ada kasus :
Tetanus neonatorum
Polio myelitis/ AFP
Keracunan makanan / pestisida (2
kasus
atau lebih )
Flu Burung
SARS
Dipteri/pertusis
DBD ( pada kab/kota yang belum
ada kasus/ belum endemis) 11
KRITERIA KERJA KLB
1. Timbulnya suatu penyakit menular
tertentu yang sebelumnya tidak ada/ tidak
dikenal

- SARS
- FLU BURUNG

12
KRITERIA KERJA KLB

1. Peningkatan kejadian kesakitan


terus menerus selama 3 (tiga)
kurun waktu dalam jam, hari
atau minggu berturut-turut
20
menurut jenis penyakitnya.
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Mgu. I Mgu. II Mgu. III
13
KRITERIA KERJA KLB
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau
lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari
atau minggu menurut jenis penyakitnya.

60
55
50

40

30
25
20

10 10

0
Mgu. I Mgu. II Mgu. III 14
KRITERIA KERJA KLB :
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu
1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan 2
(dua) kali atau lebih dibandingkan dengan
angka rata-rata per bulan dalam tahun
sebelumnya
Jumlah Penderita Baru bulan April 11
Tahun 2013

Angka rata2 perbulan Tahun 2012 5

15
KRITERIA KERJA KLB :

5. Rata-rata jumlah kejadian


kesakitan per bulan selama 1
(satu) tahun menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan rata-
rata jumlah kejadian kesakitan
per bulan pada tahun
sebelumnya.
Angka rata2 perbulan selama 1 Tahun :
2011 = 10
2012 = 25 16
KRITERIA KERJA KLB :
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case
Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu
tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima
puluh persen) atau lebih dibandingkan
dengan angka kematian kasus suatu
penyakit periode sebelumnya dalam kurun
waktu yang sama.

Minggu Case Fatality Rate


ke :
26 0,1 %
27 0,3 % 17
KRITERIA KERJA KLB :
7. Angka proporsi penyakit (Proportional
Rate) penderita baru pada satu periode
menunjukkan kenaikan dua kali atau
lebih dibanding satu periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama.
URAIAN JANUARI 2012 JANUARI
2013

Jml Kasus Baru Campak 100 200

Jml (Total) Kasus Baru Campak 1000 1000


& Penyakit lain

Proporsional Rate (%) 10 % 20 %


18
Siapa yg menetapkan KLB..??

Kadinkes Kab./kota, Kadinkes Prov., atau


Menkes dpt menetapkan daerah dlm keadaan
KLB, apabila suatu daerah memenuhi salah
satu kriteria diatas.

Kadinkes Kab./Kota atau Kadinkes Prov


menetapkan suatu daerah dlm keadaan KLB di
wilayah kerjanya masing-masing dgn
menerbitkan laporan KLB.

19
Pembagian Wabah Menurut
Sifatnya

Common Source
Epidemic

Propagated/Progresive
Epidemic

20
Common Source Epidemic
Suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh
terpaparnya sejumlah orang dalam suatu kelompok
secara menyeluruh dan terjadi dalam waktu yang relatif
singkat. Adapun Common Source Epidemic itu berupa
keterpaparan umum, biasa pada letusan keracunan
makanan, polusi kimia di udara terbuka,
menggambarkan satu puncak epidemi, jarak antara satu
kasus dengan kasus, selanjutnya hanya dalam hitungan
jam,tidak ada angka serangan ke dua.

21
Propagated/Progresive
Epidemic
Bentuk epidemi dengan penularan dari orang ke orang
sehingga waktu lebih lama dan masa tunas yang lebih
lama pula. Propagated atau progressive epidemic terjadi
karena adanya penularan dari orang ke orang baik
langsung maupun melalui vector, relatif lama waktunya
dan lama masa tunas, dipengaruhi oleh kepadatan
penduduk serta penyebaran anggota masya yang rentan
serta morbilitas dari pddk setempat, masa epidemi
cukup lama dengan situasi peningkatan jumlah penderita
dari waktu ke waktu sampai pada batas minimal anggota
masyarakat yang rentan, lebih memperlihatkan
penyebaran geografis yang sesuai dengan urutan
generasi kasus. 22
Siklus Penyelidikan KLB
Mengumpulkan
& Mengolah
data
Laporan
Analisis data

Pananggulangan
Menarik
kesimpulan
Menguji
KESIMPULAN
Mengidentifikasi info
tambahan
LANGKAH2 PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI ( PE
KLB)
1. Tahap survey pendahuluan ;
a. Memastikan adanya KLB
b. Menegakan diagnosa
c. Buat hypotesa sementara ( penyebab,
cara penularan, faktor yg mempengaruhi)
2. Tahap Pengumpulan Data ;
a. Identifikasi kasus kedalam variabel epid
(orang, tempat, waktu)
b. Uji hipotesis
c. Menentukan kelompok yg rentan
3. Tahap pengolahan data ;
a. Lakukan pengolahan menurut variabel
epid, menurut ukuran epid, menurut nilai
statistik.
b. Laakukan analisa data menurut variabel
epid, menurut ukuran epid, menurut nilai
statistik. Bandingkan dg nilai2 yg sudah
ada
c. Buat intepretasi hasil analisa
d. Buat laporan hasil penanggulangan
4. Tentukan tindakan penanggulangan
dan pencegahan :

* Tindakan penanggulangan :
- Pengobatan penderita
- Isolasi kasus
* Tindakan pencegahan :
- Surveilans yg ketat
- Perbaikan mutu lingkungan
- Perbaikan status kes masy
Langkah 1 :Survey pendahuluan
* MENEGAKAN DIAGNOSA :
kemampuan pengetahuan Petugas:
> tentang epidemiologi penyakit yg
dicurigai
perlengkapan penyelidikan
> kuesionernya
> bahan pengambilan spesimebn lab
Perbekalan dan Administrasi
* Definisi Kasus
Harus jelas

* Pemeriksaan klinis
Tanda (sign) Buat Tabelnya !
Gejala (symptom)

* Pemeriksaan Lab:
Serologis, antigen, biakan
Rontgen
* Memastikan adanya KLB/wabah
Ketahui angka insidens kasus tersebut
pada saat biasa (angka standar)
Hitung angka insidens kasus tersebut
saat ini
Bandingkan angka insidens kasus
dengan angka standar
Berbeda secara bermakna?
Berbeda tidak bermakna?
Dibawah angka standar?
lihat grafik trend (kecenderungan)
KLB dengan SKD KLB
Deteksi
DINI
90
Tindakan
80 CEPAT Kasus
70 potensial yang
60 dapat dicegah
50
40
30
20
10
0
30
waktu
HARI
Langkah 2 : pengumpulan data
Registrasi kasus kedalam variabel epid :
- Orang : gol umur, jenis kelamin
- Tempat : kelurahan/desa
- Waktu : tgl. Mulai sakit, tgl meninggal, tgl
sembuh, tgl berobat
Data agen penyebab
Cara penyebaran
Faktor yg berpengaaruh
Jumlah klp rentan
Langkah 3.

Pengolahan data
Waktu kapan? buat grafiknya!
Periode penyakit
Saat paparan
Sumber: common source / propagated source
Tempat distribusi geografis buat peta!
Tempat tinggal (RT, RW, desa, kec), tempat kerja,
sekolah
Angka serangan (Attack Rate / AR)
Orang (kasus) buat grafiknya!
AR menurut umur, sex,
AR tertinggi & terendah pada klp umur, sex
Langkah 3. [lanjutan]
Gambaran variabel menurut waktu:
Menggambarkan periode paparan
Semua kasus digambarkan menurut
tanggal mulainya gejala
Menggambarkan kurva common source
atau propagated source atau keduanya
Pada KLB common source tergambarkan:
Puncak KLB
Permulaan, akhir dan lama KLB
Periode paparan sumber kepada kasus
Langkah 3. [lanjutan]
Menentukan Periode Paparan yang paling
mungkin dari kasus-kasus dalam KLB
Common Source
Masa inkubasi terpendek & terpanjang
Masa inkubasi rata-rata
Kasus pertama & kasus terakhir
Lama berlangsungnya KLB
Bentuk grafik: satu puncak
Mengidentifikasi kasus-kasus penyebaran
sekunder
Bentuk grafik: banyak puncak
M. Dody Izhar/FETP/2012
Langkah 3. [lanjutan]
Gambaran variabel menurut tempat:
Dengan spot-map dari kasus-kasus
Gambarkan juga pada map tersebut:
Sungai, tempat sampah, SAB, pembuangan
limbah, dll. yg mungkin berkaitan dgn sumber
infeksi
Lokasi Index Case (kasus pertama)
Spot map dibuat berdasarkan perkiraan lokasi
penularan penyakit
Di pemukiman, RT, RW, desa, kecamatan
Sekolah, kelas
Tempat kerja, ruangan, shift kerja
Dapat dibuat spot map dengan Attack Rate
(bukan jumlah kasus) Area Map
Langkah 3. [lanjutan]

Gambaran variabel menurut orang: kasus


penyakit spesifik menyerang kelompok
tertentu:
Menurut sifat bawaan:
Umur, sex, ras, status imunisasi, status
perkawinan
Menurut kegiatan:
Jenis pekerjaan, ras, agama, adat,
Keadaan tempat hidup
Sosial, ekonomi, lingkungan
Lain-lain
Langkah 4. Tindakan Pencegahan &
penanggulangan

Tergantung sifat KLB: - Common Source


- Propagated source
Ditujukan pada:
Sumber infeksi: makanan, tinja, air, udara
sumber awal: kasus penyakit
Alat/cara penularan: jarum suntik, droplet dsb.
Orang rentan: diberi vaksinasi
Penanggulangan sedini mungkin dengan
diagnosa dini (pengobatan/pencegahan yang
tepat)
PENANGGULANGAN KLB :

TANGGUNG JAWAB BERSAMA DINKES/PEMDA,


MASYARAKAT & SEKTOR TERKAIT
ALASAN POLITIS
KETERPADUAN PENANGGULANGAN KLB
KLB Keracunan ( BLK, BTKL, BPOM & Dinkes Kab)
KLB DBD (Pemda, Kebersihan, Masy. DinKes.
KLB Malaria (KLH, Pemda, Masy. DinKes)
KLB Diare (PU, Pemda, Masy, DinKes)
KLB FLU BURUNG (Dinas Peternakan, PEMDA,
Masyarakat dan DinKES)
Laporan Penanggulangan KLB

Pendahuluan
Latar Belakang
Uraian tentang yang dilakukan dalam
investigasi/penyelidkan (Bahan dan cara)
Hasil Penyelidikan
Analisa Data dan Kesimpulan
Tindakan penanggulangan yang sudah
diambil
Dampak penting yang mungkin timbul
Saran / Rekomendasi
Alasan

PENYELIDIKAN KLB OLEH :


KAB/KOTA, PROPINSI, PUSAT

PERMINTAAN DAERAH
LUAS WILAYAH & BORDER AREA
LAMA PERIODE KLB
ALASAN POLITIS (kersahan masyarakat dsb.)
ALASAN EPIDEMIOLOGIS (Penyakit baru, etiologi
tidak jelas dsb.)
KOMITMENT GLOBAL (Polio, CAMPAK, TN)
Kapan Penetapan KLB dicabut
...??

Kadinkes kab./kota, Kadinkes Prov,


atau Menteri harus mencabut
penetapan daerah dlm keadaan KLB
berdasarkan pertimbangan keadaan
daerah tsb tidak sesuai lagi dgn
kriteria KLB.

42
Outbreak Detection and
First
Response
Detection/
Case Lab
Reporting
Confirmation Response

90
80
70
60 Opportunity
CASES for control
50
40
30
20
10
0
DAY
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40
Adapted from J. Davis, Climate Adaptation43
Workshop, Nov. 2003
Effective Health Early Warning
First Case

Detection/
Opportunity
Earth Reporting for control
Observations
90
and Monitoring Lab Confirmation
80
Information
70
Response
60
CASES 50
40
30
20
10
0
DAY
10

13

16

19

22

25

28

31

34

37

40
1

Adapted from J. Davis, Climate Adaptation


44
Outreach and stakeholder involvement Workshop, Nov. 2003
SKD-KLB
Deteksi Dini
Gerakan kondisi rentan
KLB
Masyarakat
Deteksi Dini
Unit KLB
Kesehatan
Deteksi dini laporan
kewaspadaan
Kewaspadaan Kewaspadaan
KLB antar daerah
Kesiapsiagaan
Menghadapi KLB
Kewaspadaan
Propinsi/ Tindakan
Nasional penanggulangan
KLB cepat & tepat
45
PELAPORAN
Tenaga kesehatan atau masy. wajib memberikan
laporan kpd kepala desa/lurah & puskesmas
terdekat atau jejaringnya selambat-lambatnya 24
(dua puluh empat) jam sejak mengetahui adanya
penderita atau tersangka penderita penyakit tertentu
yg dpt menimbulkan KLB/wabah.

Pimpinan puskesmas yg menerima laporan harus


segera melaporkan kepada Kadinkes Kab/Ko
selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sejak
menerima informasi.

46
PELAPORAN

Kadinkes Kab/Kota memberikan laporan adanya


penderita atau tersangka penderita penyakit
tertentu secara berjenjang kpd Bupati/Walikota,
Gubernur, & Menteri melalui Direktur Jenderal
selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam
sejak menerima laporan.

47
SUMBER DAYA
Pendanaan yg timbul dlm upaya penanggul.
KLB /Wabah dibebankan pd anggaran
pemerintah daerah.

Dalam kondisi pemerintah daerah tidak mampu


menanggulangi KLB/Wabah maka
dimungkinkan untuk mengajukan permintaan
bantuan kepada Pemerintah atau pemerintah
daerah lainnya.

Pengajuan permintaan bantuan sebagaimana


dimaksud menggunakan contoh formulir
48
terlampir.
SUMBER DAYA
Pemerintah dpt melimpahkan sumber
pendanaan penanggul. KLB/Wabah kpd
pemerintah daerah sesuai dgn ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Dalam penanggul. KLB/Wabah, Pemerintah


dapat bekerja sama dgn negara lain atau
badan internasional dlm mengupayakan
sumber pembiayaan dan/atau tenaga ahli
sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-
undangan.
49
Ketenagaan
Dalam rangka upaya penanggulangan
KLB/Wabah, dibentuk Tim Gerak Cepat di
tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

Tim Gerak Cepat sebagaimana dimaksud


terdiri atas tenaga medis, epidemiolog
kesehatan, sanitarian, entomolog kesehatan,
tenaga laboratorium, dengan melibatkan
tenaga pada program/sektor terkait maupun
masyarakat.

50
Tim Gerak Cepat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 ditetapkan
oleh :

Kadinkes Kab/Ko atas nama bupati/walikota


untuk tingkat kabupaten/kota;
Kadnkes Prov. atas nama gubernur untuk tingkat
provinsi;
Direktur Jenderal atas nama Menteri untuk
tingkat pusat.

51
Sarana dan Prasarana
Dalam keadaan KLB/wabah seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan baik pemerintah
maupun swasta wajib memberikan pelayanan
thd penderita atau tersangka penderita.

Dalam keadaan KLB/Wabah, Pemerintah &


Pemda wajib menyediakan perbekalan
kesehatan meliputi bahan, alat, obat & vaksin
serta bahan/alat pendukung lainnya.

52
Langkah Penyelidikan KLB/
Investigasi Wabah
Langkah Investigasi Wabah/
Penyelidikan KLB
1. Verifikasi diagnosis

2. Tampilkan epidemiologi deskriptif

3. Rumuskan hipotesis
Langkah Investigasi Wabah/
Penyelidikan KLB
4. Rancang studi epidemiologi untuk menguji
hipotesis
- case-control
- kohort
5. Analisis dan interpretasi data

6. Lakukan tindakan penanggulangan dan


upaya pencegahan

7. Buat laporan lengkap/komunikasikan


hasil investigasi / penyelidikan
Laporan Penyelidikan KLB/
Investigasi Wabah
Isi Laporan Penyelidikan KLB

A. Pendahuluan
Sumber informasi adanya KLB, dampak
KLB terhadap kesehatan masyarakat,
gambaran endemisitas penyakit penyebab
KLB dan besar masalah KLB tersebut pada
waktu sebelumnya.
B. Tujuan penyelidikan KLB
Menjelaskan kepastian adanya KLB dan
penegakan etiologi KLB serta besarnya
masalah KLB pada saat penyelidikan
dilakukan
Isi Laporan Penyelidikan KLB

C. Metode Penyelidikan KLB


- disain jelaskan secara sistematis
- populasi dan sampel
- cara mengumpulkan dan mengolah data
- cara melaksanakan analisis
D. Hasil Penyelidikan KLB
1. Memastikan adanya KLB
Bandingkan dengan kriteria KLB
2. Gambaran klinis dan distribusi gejala
diantara kasus2 yg dicurigai
3. Hasil pemeriksaan laboratorium
Isi Laporan Penyelidikan KLB

D. Hasil Penyelidikan KLB (lanjutan)


4. Etiologi atau diagnosis banding etiologi
Berdasarkan gambaran klinis kasus,
distribusi gejala, gambaran
epidemiologi, pemeriksaan
laboratorium.
a. Kurva epidemi
Kurva Epidemi
Isi Laporan Penyelidikan KLB

D. Hasil Penyelidikan KLB (lanjutan)


b. Gambaran epidemiologi menurut umur
dan jenis kelamin
c. Gambaran epidemiologi menurut
tempat (pemetaan kasus)
E. Pembahasan
Kondisi KLB saat penyelidikan dilakukan,
kemungkinan peningkatan kasus,
penyebaran KLB dan kemungkinan
berakhirnya KLB.
Isi Laporan Penyelidikan KLB

F. Kesimpulan

G. Rekomendasi
Rekomendasi tentang perlunya penyelidikan
KLB lebih lanjut dalam bidang tertentu,
rekomendasi untuk kemajuan suatu
program, rekomendasi perlunya bantuan
Tim Penanggulangan KLB Propinsi, dsb.

Anda mungkin juga menyukai