3-Benih Dan Pembibitan
3-Benih Dan Pembibitan
Kelapa Sawit
Macam Perbanyakan
Generatif: biji kelapa sawit hasil persilangan
Dura x Pisifera
Vegetatif: teknik kultur jaringan, sampai saat ini
banyak kelemahannya yaitu terjadinya variasi
somaklonal, bibit hasil kultur jaringan memiliki
potensi membentuk buah mantel cukup tinggi
(partenokarpi) per TBS, potensi buah tidak jadi
juga cukup tinggi per TBS, sehingga randemen
CPO per TBS rendah
Sampai saat ini, teknik perbanyakan yang
banyak diterapkan adalah secara generatif
menggunakan biji kelapa sawit
Produksi Benih Kelapa Sawit
Tahapan Kegiatan Produksi benih
Kegiatan di lapangan
Kegiatan di pabrik
Analisa tandan
Kegiatan di lapangan
Persiapan polen
Serah terima polen
Bagging
(penyungkupan)
Crossing (persilangan)
Bag removal
Panen/harvesting
Pengangkutan hasil
panen ke SPU
Kegiatan di SPU
Penerimaan tandan
benih dari lapangan
Chopping
detaching
scrapping
Pencucian benih
Penghitungan jumlah benih per tandan dan sortasi
Cold storage
Tujuan: untuk menunda proses
perkecambahan (optimum 30-90
hari)
Hot room (T = 39-41oC )
Tujuan: untuk
mematahkan
dormansi benih
setelah disimpan
dalam cold storage
Germinasi
Dark room
Tujuan: untuk memperlambat
pertumbuhan kecambah sebelum
kecambah tersebut dikirim
packing
Kecambah dalam kantong-kantong plastik
ditempatkan pada kardus berukuran
sedang (isi 18 kantong), 1 kantong plastik
berisi 200 kecambah
PEMBIBITAN
KELAPA SAWIT
Tujuan Pembibitan
Untuk menghasilkan bibit kelapa sawit
berkualitas tinggi yang harus tersedia
sesuai dengan kebutuhan tahapan
penanaman
Syarat Lokasi Pembibitan
Air tersedia cukup, bermutu baik, bersih, pH
minimum 4 (cukup untuk mengairi minimal
80.000 l/ha/hari)
Lokasi datar, berdrainase baik, tidak terkena
banjir
Tersedia top soil dalam jumlah yang cukup untuk
pengisian polibag
Aman dari segala macam gangguan, termasuk
pohon tinggi di sekitar lokasi pembibitan
Penghitungan Luas Lokasi
Pembibitan
Umur bibit siap tanam yang optimum 11
13 bulan
Jarak tanam antar polibag 90 x 90 x 90
cm, segitiga sama sisi
1 ha tempat pembibitan dapat
menampung 12.000 bibit
Persiapan Lahan dan Kegiatan
Pembibitan
Pembersihan lahan
Lahan dilengkapi dengan instalasi air dan
irigasi
Jaringan jalan untuk pengangkutan benih
ke tempat pembibitan maupun bibit ke
lokasi penanaman
Sistem pembibitan yang dipakai: 2 tahap
(pre nursery dan main nursery)
PEMBIBITAN
Persiapan pembibitan
Plumula
Radikula
Kecambah Normal
Lanjutan .
Kriteria Kecambah Abnormal:
Belum jelas radicula (berwarna putih) dan
atau plumula (berwarna kuning)
Radicula atau plumula busuk
Radicula dan plumula searah
Adanya jamur
Bentuk yang tidak normal atau rusak
Lanjutan
Embrio yang sedang berkembang pada
kecambah masih lemah dan harus diperlakukan
dengan hati-hati
Kecambah selalu ditempatkan dilokasi yang
terlindungi dari sinar matahari langsung
Apabila ditemukan kecambah yang plumulanya
kembar, maka yang lemah harus dibuang dan
kecambah dapat ditanam seperti biasa
Penanaman Kecambah
Tanah pada polibag disiram sampai jenuh
Kantong plastik berisi kecambah dibuka dengan hati-hati
dan kecambah diletakkan di baki yang beralaskan goni
basah yang telah direndam dalam larutan fungisida
Kecambah diseleksi dan dihitung
Penanaman kecambah harus memperhatikan posisi
radicula yang akan diposisikan arah ke bawah dan plumula
yang akan diposisikan arah ke atas
Kecambah ditanam pada kedalaman sekitar 2 cm di bawah
permukaan tanah polibag
Hindarkan penanaman kecambah yang terlalu dalam dan
terbalik
Polibag disiram sampai jenuh setelah penanaman
kecambah
Pemberian naungan di atas bedengan pre-nursery
Naungan
Pada tahap awal pembibitan, harus diberi
naungan
Bibit dengan 2 daun, naungan dapat
dikurangi 50%
Bibit dengan 3 daun, naungan dihilangkan
Luas naungan sebesar bedengan dengan
tinggi 2 m
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore,
selama 30 menit atau setara dengan 6 mm
curah hujan untuk setiap penyiraman
Bila pada malam hari ada curah hujan > 10 mm,
tidak perlu penyiraman pada keesokan harinya,
dan penyiraman sore hari bergantung pada
kelembaban tanah di polibag
Bila pagi hari ada hujan > 10 mm, tidak perlu
penyiraman pada pagi dan sore
Bila ada genangan air yang bertahan di polibag
setelah penyiraman, maka dibuat tambahan
lubang polibag dengan cara menusuk polibag
menggunakan bambu berdiameter 5 mm
Pengendalian Hama, Penyakit,
dan Gulma