BATUBARA
Easton Haryo P. 073001300
Amri Rosyid S.073001500009
Dino Haryo K. 073001500031
DEFINISI
Flotasi : Proses fisika kimia yang tergantung pada penempelan selektif
partikel batuan pada gelembung udara yang secara simultan dibasahi
oleh air.
Flotasi batubara cocok digunakan untuk proses pencucian batubara
berukuran halus (di bawah 1 mm), dan umumnya dilakukan pada
pencucian batubara kokas.
Aglomerasi (Flotasi minyak): Proses kimia dimana permukaan partikel
batubara (ditarik oleh minyak) menjadi terlapisi oleh cairan jembatan
potensial yang menghasilkan penggumpalan partikel yang terlapisi
disebabkan oleh sejumlah bemtuk mekanisme pengadukan (agitasi).
(ukuran 0,5 mm)
Flokulasi Selektif: cocok untuk proses pengolahan batubara berukuran
sangat halus (di bawah 0,15 mm), tetapi metode ini masih dalam proses
pengembangan.
Dengan pengkondisian reagen kimia yang hati-hati, sejumlah polimer
dapat digunakan untuk diserap pada permukaan partikel batubara dan
non batubara yang menyebabkan keduanya membentuk flokulasi, yang
selanjutnya dapat dipisahkan
PRINSIP KERJA
Penempelan partikel (mineral) pada gelembung udara
Gelembung mineral harus stabil
Ada sifat Float dan sink
Beberapa jenis partikel yang tercampur dapat dipisahkan salah
satu jenisnya dari campurannya atau bila memungkinkan dan
dapat terpisah keseluruhan jenis sehingga dapat terkonsentrasi
dari tiap-tiap jenis. Pemisahan dari partikel-partikeldalam flotasi
ini ditunjukkan oleh penentuan kontak antara tiga fasa yaitu fasa
partikel padat yang akan diapungkan, larutan aqua electrolit, dan
gas (biasanya dipakai udara) hampir semua zat anorganik dapat
dibasahi oleh fasa akua. Oleh karena itu, langkah pertama dalam
flotasi adalah mengggantikan sebagian dari antar fasa padat-
cair menjadi antara fasa padat-gas. Sebagian hasilnya didapat
bahwa permukaan partikel akan menjadi hidrofobik.
Hidrofilik : zat yang dapat dilarutkan dalam air
Hidrofobik : zat yang tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam minyak
FLOATASI BATUBARA
Flotasi
Mikroflotasi
Elektroflotasi
Flotasi Mekanis (Flotasi Tersebar): gelembung udara kurang lebih 1-5 mm dibentuk oleh suatu
impeller/pengaduk, atau dengan meloloskan atau menginjeksikan udara ke dalam suatu poros atau
nozzle.
Flotasi Nukleasi: Proses pembentukan gas (gelembung udara) dari suatu cairan 3 cara, yakni
1. menggunakan vacum terhadap suspensi (Flotasi vakum),
2. Menjenuhkan air dengan udara bertekanan (Flotasi udara yang terlarut),
3. Penjenuhan udara ke dalam suatu aliran suspensi (Mikroflotasi). Ukuran gelembung ketiga
metoda ini masing-masing: 100, 75 dan 50 .
Elektroflotasi: atau elektrolisis pada fase cairan, metode ini membutuhkan konduktivitas yang cukup
untuk menghasilkan gelembung-gelembung yang sangat halus di bawah ukuran 50 dalam
kondisi yang sangat statik.
Jenis Mesin Flotasi Mekanis
1. Mekanikal: tipe yang paling banyak digunakan
Mesin Pulp flow atau cell to cell: Memiliki 3 hingga 8 sel flotasi dalam
satu lajur.
Mesin aerasi:udara dipompa ke dalam mesin dengan suatu blower, yang
menggunakan impeller utk menginduksi jumlah udara yang banyak.
2. Pneumatik: Mesin ini tidak memiliki impeller, dan tergantung dari udara
terkompresi yang digunakan untuk mengagitasi dan atau mengaerasi
pulp.
3. Froth Separator (Separator Buih): mesin ini menggunakan suatu sistem
pengumpanan yang terletak di tengah atau di atas tangki flotasi, dan
umpan dimasukkan ke dalam suatu froth bed guna meminimalkan jarak
tempuh konsentrat.
4. Column Flotation (Flotasi kolom): Terjadi dalam suatu aliran gelembung
udara yang berlawanan dengan slurry dalam suatu tangki kolumnar yang
cukup tinggi.
FLOTASI MEKANIS
Hidrofilik : zat yang dapat dilarutkan dalam air
Hidrofobik : zat yang tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam minyak
REAGEN FLOTASI
1. Kolektor : senyawa organic yang ditambahkan kedalam pulp untuk
mengubah permukaan mineral dari hidropilik menjadi hidropobik
dengan proses penyerapan (adsorbsi) cth. methyl isobutyl carbinol
(MIBC).
2. Modifier : reagen kimia yang diperlukan dalam proses flotasi untuk
mengintensifkan selektifitas dari pekerjaan kolektor
1. Dispersant : mencegah mineral tertentu mengapung, cth : Na2SiO3
2. pH regulator : mengendalikan pH, menghilangkan pengaruh gangguan slime, colloid,
dan garam laut. Contohnya adalah CaO, Na2CO3
3. Depresant : Mencegah pengapungan mineral tertentu tanpa menghalangi
pengapungan mineral lainnya. Cth. CN (pyrit, sfalerit), dan Zn (sfalerit)