JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO

Proposal Tugas Akhir :

Desain Galeri Fotografi
Dengan Pendekatan
Arsitektur Dekonstruksi Di Kota Palu

Oleh :
Andi Wirawan Rikardiawan
F221 13 128

Dosen Pembimbing :
Dr. Rusli, S.T.,M.T
Rachmat Saleh, S.T., M.T
Latar belakang JUDUL

Galeri fotografi dengan pendekatan Arsitektur Dekonstruksi

diartikan sebagai ruang/tempat yang tersendiri digunakan untuk
memamerkan karya seni dan memberikan wawasan tentang
fotografi, dengan pendekatan arsitektur dekonstruksi yang
memiliki keberagaman pandangan dan tata nilai dalam bentuk
yang dihasilkan.
 LATAR BELAKANG

1. Meningkatnya para seniman fotografi atau yang dikenal

dengan fotografer. Secara kwantitas di dukung dengan kemajuan
teknologi kamera yang semakin membaik dalam menangkap
gambar dan menciptakan sebuah foto yang berkwalitas.

2. Tidak terdapatnya wadah sebagai tempat para fotografer

memamerkan karya mereka sehingga fotografer menggunakan
area lobby dan lapangan yang luas.

3. Menurut D.K. Ching (1984) Sebagai seni, arsitektur lebih dari

sekedar memuaskan kebutuhan-kebutuhan fungsional murni dari
sebuah program bangunan maka dari itu pendekatan Arsitektur
Dekonstruksi pada desain Galeri digunakan untuk menciptakan
sebuah desain berestetika pada dalam ruang dan bentukan yang
unik sesuai dengan motonya bentuk mengikuti fantasi
 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana desain galeri fotografi yang dibutuhkan fotografer
dan masyarakat dengan pendekatan Arsitektur dekonstruksi di
Kota Palu

TUJUAN
Desain Galeri fotografi dengan pendekatan bentuk Arsitektur
Dekonstruksi.

SASARAN PENELITIAN
1. Memahami fungsi sebuah bangunan Galeri fotografi dengan
pendekatan Arsitektur Dekonstruksi.

2. Mengidentifikasi dan menganalisa aktifitas fotografer sehingga

ditemukan kebutuhan ruang di dalam sebuah Galeri fotografi.

3. Merumuskan sebuah konsep desain Galeri fotografi dengan

pendekatan Arsitektur Dekonstruksi.
 DATA AWAL

Berdasarkan hasil wawancara dengan Asosiasi Pemerhati

Fotografi Indonesia atau yang dikenal dengan (APFI) yang di
wakili oleh Jhosua Marundu (2017) peningkatan peminat fotografi
secara kwantitas mulai meningkat pada tahun 2014.
 STUDI KASUS
The Vila Olimpica Hotel Arts Karya Frank O.Gehry

karya arsitek Frank O.Gehry yang ditransformasikan dari bentukan

ikan berdasarkan pengolahan-pengolahan bentukan trimatra
yang berirama serta direalisasikan pada penggunaan konstruksi
dan teknologi yang di kombinasikan dengan penggunaan bahan
modern. Sehingga bangunan ini hadir menjadi landmark dan
mendobrak bangunan modern yang berkesan monoton dan
monumental.
 STUDI KASUS
Florida International University School of Architecture

Bangunan karya Bernard Tschumi ini dapat dilihat permainan

geometrik 3D dimensi menimbulkan kesan miring pada bangunan
dengan penggunaan warna mencolok pada gedung bagian
tengah yang bertujuan untuk memudahkan setiap mahasiswa
yang menuju ke ruang kuliah dan galeri.
 STUDI KASUS
The Next-Gen Opera House: Guangzhou Opera House

Bangunan karya Zaha Hadid yang diibaratkan sebuah batu kerikil

sungai yang terkena dampak erosi menghasilkan sebuah
bentukan unik dengan lengkungan-lengkungan yang bukan
hanya sebagai penambah kesan estetika melainkan juga memiliki
fungsi terlihat pada bagian gedung yang di tutupi kaca berfungsi
sebagai penerangan secara alami yang masuk menerangi setiap
sudut area transisi, menjadikan efisiensi energi sebagai salah satu
keunggulan Zaha Hadid dalam mendisain.
 METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Menurut Lexy Moleong (1990) penelitian
kualitatif berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan,
mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, mamanfaatkan
metode kualitatif dan mengadakan analisis data secara induktif.
Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil
yang menghendaki adanya batas penelitian atas dasar fokus
yang timbul sebagi masalah, memiliki seperangkat kriteria untuk
mengukur keabsahan data melalui kesepakatan antara peneliti
dengan subyek yang diteliti.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH