Proses pemindahan dilakukan secara bertahap, saat ini ada beberapa lantai di gedung
baru telah dimasuki oleh PT Telkomsel.
PT Telkomsel merasa perlu untuk meyakinkan tentang kualitas struktur bangunan. Oleh
karena itu, penilaian bangunan perlu dilakukan dan PT Sucofindo diberikan kepercayaan
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
2. TUJUAN PEKERJAAN
4.2 Laporan
Dari hasil inspeksi dan pengujian lapangan, PT. Sucofindo akan mengeluarkan hasil
laporan inspeksi dan pengujian, diantaranya:
a. Preliminary reports - Done
b. Field Examination Results Presentation - Done
c. Final report
5. JADWAL PELAKSANAAN
Pelaksanaan pekerjaan dimulai pada tanggal 28 September 2015 dan dijadwalkan akan
selesai pada akhir November 2015 dengan asumsi adanya kerjasama yang baik antara
PT. Telkomsel dan PT. Sucofindo ketika pelaksanaan lapangan untuk menghindari
keterlambatan, khususnya dalam mendapatkan dokumen-dokumen terkait, asbuild
drawing dan dokumen pendukung lainnya.
Review of Building Condition
6. INFORMASI UMUM GEDUNG
Fungsi perlantai dari gedung sudah diatur oleh PT Telkomsel antara lain:
Lantai Fungsi Lantai Keterangan
Basement Generator room, reservoir, chiller, pump room, parking
1-3 lot
P1-P3 Parking lot
1 Lobby
2 Creative room
3-4 Office space
5 Ballrooms, Amphitheatre, Training room Q=500 kg/m2
6 Control room, Server, room, battery room, office space Q=1800 kg/m2
7 Supporting facilities, office space
8 Mosque (Temporary) Kapasitas 1500
orang
9 Main lobby of Telkomsel, meeting room, auction room
10 Canteen, cafeteria Kapasitas 600
orang
11-17 Office space
18 Board of Directors and Senior Vice Pesident
19 Commissioner room, office space
20 Office space
Roof M/E outdoor devices, cooling tower, dll.
8. HASIL TEMUAN Review of Building Condition
Selama proses inspeksi dilapangan, terdapat beberapa temuan pada struktur dari bangunan.
Hasil Kuat Tekan Beton dirangkum pada tabel berikut Sehingga coring pada lantai
Compressive ini diulang kembali pada dua
Sample Diameter Height
No.
Location strength
Figure 4.6 Execution of Core titik lainnya, satu titik
Drilling by PT. Sucofindo
(mm) (mm) MPa
7 5th floor 75 105 10.73
dilakukan dekat titik coring
8 6th floor 75 100 10.11 yang lama dan satu titik
1 7th flor 75 100 12.32 lainnya di lokasi yang agak
5 8th floor 75 105 10.11
4 12nd floor - 1 75 110 14.79
berjauhan dan hasilnya
6 13rd floor 75 90 16.24 adalah 6.23 MPa (titik yang
3 19th floor - 0 75 100 3.11 dekat) dan 15.07 MPa (titik
9 19th floor – 1 75 100 15.07
10 19th floor – 2 75 100 6.23
yang jauh).
2 20th floor 75 105 13.65
Tambahan Core Drilling Test
Kekuatan (Strength),
Kekakuan (Stiffness) dan
Keteguhan (Toughness) yang cukup
agar dapat berfungsi selama masa layannya. Perhitungan analisis struktur eksiting
dilakukan dengan menggunakan program Etabs 2015. Sedangkan perhitungan kapasitas
penampang komponen struktur dihitung dengan menggunakan program Response 2000
dan dibantu dengan Microsoft Excel.
Data dan standar yang digunakan dalam kegiatan analisis struktur ini adalah:
Analisis Pembebanan
Beban Mati
Beban mati didefinisikan sebagai beban yang
ditimbulkan oleh elemen-elemen struktur bangunan
; balok, kolom, dan pelat lantai dihitung secara
otomatis melalui bantuan program Etabs. Beban ini
akan dihitung otomatis oleh program Etabs.
Kg/m 2
WR Lobby Pompa Ramp
Mpa Kg/cm 2
diakibatkan oleh faktor lingkungan yaitu
Rooftop Balok
Pelat Lantai 400 800
20
20
245.71
245.71
243.414
302.64
faktor angin itu sendiri.
Lantai 20 Kolom 25 307.13 287.20
Balok 20 245.71 278.92
Pelat Lantai 250 400 20 245.71 291.18 a. Menentukan Kecepatan Angin Dasar,
Lantai 19 Kolom 25 307.13 269.32
Balok 20 245.71 226.38 Kecepatan angin dasar harus ditentukan
Pelat Lantai 250 20 245.71 253.64
Lantai 18 Kolom 25 307.13 243.03 oleh instansi yang berwenang, namun
Balok 20 245.71 253.77
Pelat Lantai 400 400 20 245.71 265.70 dalam perencanaan kecepatan angin
14-16 250 400
Lantai 13 Kolom 30 368.56 242.18 harus di rencanakan minimal sebesar
Balok 25 307.13 253.57
Pelat Lantai 250 25 307.13 360.52 110 mph (49,1744 m/s)
Lantai 12 Balok 25 307.13 224.38
Pelat Lantai 250 400 25 307.13 240.48
Lantai 10 Kolom 30 361.45 432.43
Balok 25 307.13 418.26 b. Menentukan Parameter Beban Angin
Pelat Lantai 250 25 307.13 427.49
Lantai 9 250 400 Kategori Eksopur
Lantai 8 Kolom 35 429.99 254.56
Balok 25 307.13 234.47
Pelat Lantai 250 25 307.13 285.24
Lantai 7 Kolom 35 429.99 246.87 Untuk bangunan yang direncanakan
Balok 25 307.13 294.76
Pelat Lantai 250 25 307.13 351.54 menggunakan Eksposur tipe C. karena
Lantai 6 Kolom 35 429.99 313.31
Balok 25 307.13 368.39
Eksposur C berlaku untuk semua kasus
Lantai 5
Pelat Lantai 400
250
1800 25 307.13 352.14
di mana Eksposur B atau D tidak
Lantai 4
Lantai 3
250
250
300 400
400
berlaku.
Lantai 2 250 1000
Lantai 1 300 300 1000
1500 1000
Basement 1 400 300 1000
4500 800
Basement 2 400 300
Basement 3 Kolom 40 491.41 373.04
2665
Pelat Lantai 400 800 3825 35 429.99 307.33
4635
Beban Gempa
o Beban Gempa
Berdasarkan peta gempa Indonesia SNI 1726-2012, lokasi ini memiliki respons spektra
percepatan pada 0.2 detik, SS = 0,744g dan respons spektra percepatan pada 1 detik,
Pemodelan ini dilakukan dengan bantuan program Etabs. Masing-masing elemen struktur
dimodelkan berdasarkan data gambar As Built Drawing Gedung Telkomsel Smart Office
dengan material sesuai kondisi existing.
Ct = Koefisien (Tabel 4)
X = Koefisien (Tabel 4)
hn = Ketinggian struktur
Dari kedua hasil diatas dapat dibandingkan priode fundamental hasil Etabs 2015 dan peraturan
sebagai berikut:
Perbandingan Hasil Periode Fundamental
Periode Fundamental
Periode Fundamental Ijin Keterangan
Struktur
2,454 detik 2,932 detik Memenuhi
Hasil Analisa
o Hasil Deformasi Bangunan Gedung o Hasil Gaya Dalam Elemen Struktur
Deformasi maximum rata-rata yang terjadi sebesar 1,0 mm, masih Diagram Gaya Axial
memenuhi syarat ijin 40 mm untuk lendutan atau 1/1000 L (12 mm)
Hasil Analisa
Lantai Basement 3
Kolom
Pu (KN) 16 dari 36 44.4% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) Ok
Vu (KN) Ok
Kolom Overstress
Lantai Basement 2
Kolom
Pu (KN) 16 dari 36 44.4% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) Ok
Vu (KN) Ok
Kolom Overstress
Pengecekan Kapasitas Struktur
Lantai Basement 1
Kolom
Pu (KN) 16 dari 36 44.4% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) Ok
Vu (KN) Ok
Kolom Overstress
Lantai 1
Kolom
Pu (KN) 16 dari 36 44.4% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) Ok
Vu (KN) Ok
Kolom Overstress
Pengecekan Kapasitas Struktur
Lantai 2
Balok Arah-X
Momen + 6 dari 11 54.5% Perlu Perkuatan
Momen - 8 dari 11 72.7% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 5 dari 11 45.5% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 5 dari 10 50.0% Perlu Perkuatan
Momen - 4 dari 10 40.0% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 4 dari 10 40.0% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 15 dari 36 41.7% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) OK
Vu (KN) OK Kolom/Balok Overstress
Lantai 3
Balok Arah-X
Momen + 4 dari 33 12.1% Perlu Perkuatan
Momen - 16 dari 33 48.5% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 20 dari 33 60.6% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 2 dari 21 9.5% Perlu Perkuatan
Momen - 11 dari 21 52.4% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 10 dari 21 47.6% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 14 dari 35 40.0% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) OK
Kolom/Balok Overstress Vu (KN) OK
Pengecekan Kapasitas Struktur
Lantai 3(P)
Balok Arah-X
Momen + OK
Momen - 8 dari 22 36.4% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 7 dari 22 31.8% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + OK
Momen - 10 dari 15 66.7% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 9 dari 15 60.0% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 13 dari 36 36.1% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) Ok
Vu (KN) 5 dari 36 13.9% Perlu Perkuatan Kolom/Balok Overstress
Lantai 4
Balok Arah-X
Momen + 4 dari 27 14.8% Perlu Perkuatan
Momen - 16 dari 27 59.3% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 18 dari 27 66.7% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 7 dari 27 25.9% Perlu Perkuatan
Momen - 20 dari 27 74.1% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 20 dari 27 74.1% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 13 dari 36 36.1% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) Ok
Kolom/Balok Overstress Vu (KN) 5 dari 36 13.9% Perlu Perkuatan
Pengecekan Kapasitas Struktur
Lantai 5
Balok Arah-X
Momen + 5 dari 22 22.7% Perlu Perkuatan
Momen - 11 dari 22 50.0% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 9 dari 22 40.9% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 6 dari 29 20.7% Perlu Perkuatan
Momen - 16 dari 29 55.2% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 23 dari 29 79.3% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 12 dari 35 34.3% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) OK
Vu (KN) 6 dari 35 17.1% Perlu Perkuatan Kolom/Balok Overstress
Lantai 6
Balok Arah-X
Momen + 7 dari 22 31.8% Perlu Perkuatan
Momen - 11 dari 22 50.0% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 10 dari 22 45.5% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 5 dari 23 21.7% Perlu Perkuatan
Momen - 13 dari 23 56.5% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 18 dari 23 78.3% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 11 dari 31 35.5% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) OK
Kolom/Balok Overstress Vu (KN) OK
Pengecekan Kapasitas Struktur
Lantai 7
Balok Arah-X
Momen + 3 dari 22 13.6% Perlu Perkuatan
Momen - 8 dari 22 36.4% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 3 dari 22 36.4% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 3 dari 21 14.3% Perlu Perkuatan
Momen - 8 dari 21 38.1% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 13 dari 21 61.9% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 10 dari 31 32.3% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) OK
Vu (KN) OK Kolom/Balok Overstress
Lantai 8
Balok Arah-X
Momen + 6 dari 15 40.0% Perlu Perkuatan
Momen - 12 dari 15 80.0% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 12 dari 15 80.0% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 5 dari 18 27.8% Perlu Perkuatan
Momen - 11 dari 18 61.1% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 11 dari 18 61.1% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 9 dari 24 37.5% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) OK
Kolom/Balok Overstress Vu (KN) OK
Pengecekan Kapasitas Struktur
Lantai 9
Balok Arah-X
Momen + 6 dari 18 33.3% Perlu Perkuatan
Momen - 12 dari 18 66.7% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 12 dari 18 66.7% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 5 dari 23 21.7% Perlu Perkuatan
Momen - 14 dari 23 60.9% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 12 dari 23 52.2% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 7 dari 23 30.4% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) OK
Vu (KN) OK Kolom/Balok Overstress
Lantai 10
Balok Arah-X
Momen + 4 dari 16 25.0% Perlu Perkuatan
Momen - 10 dari 16 62.5% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 8 dari 16 50.0% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 4 dari 16 25.0% Perlu Perkuatan
Momen - 9 dari 16 56.3% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 7 dari 16 43.8% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 2 dari 23 8.7% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) OK
Kolom/Balok Overstress Vu (KN) OK
Pengecekan Kapasitas Struktur
Lantai 11
Balok Arah-X
Momen + 4 dari 16 25.0% Perlu Perkuatan
Momen - 11 dari 16 68.8% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 11 dari 16 68.8% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 4 dari 16 25.0% Perlu Perkuatan
Momen - 9 dari 16 56.3% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 8 dari 16 50.0% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) OK
Mu (KN-m) OK
Vu (KN) OK Kolom/Balok Overstress
Lantai 12
Balok Arah-X
Momen + 5 dari 17 29.4% Perlu Perkuatan
Momen - 12 dari 17 70.6% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 11 dari 17 64.7% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 5 dari 15 26.7% Perlu Perkuatan
Momen - 9 dari 15 60.0% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 8 dari 15 53.3% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) OK
Mu (KN-m) OK
Kolom/Balok Overstress Vu (KN) OK
Pengecekan Kapasitas Struktur
Lantai 13
Balok Arah-X
Momen + 4 dari 17 23.5% Perlu Perkuatan
Momen - 10 dari 17 58.8% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 8 dari 17 47.1% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 4 dari 18 22.2% Perlu Perkuatan
Momen - 8 dari 18 44.4% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 7 dari 18 38.9% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 16 dari 23 69.6% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) OK
Vu (KN) 7 dari 23 30.4% Perlu Perkuatan Kolom/Balok Overstress
Lantai 14
Balok Arah-X
Momen + 4 dari 18 22.2% Perlu Perkuatan
Momen - 13 dari 18 72.2% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 10 dari 18 55.6% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 4 dari 18 22.2% Perlu Perkuatan
Momen - 8 dari 18 44.4% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 6 dari 18 33.3% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 13 dari 23 56.5% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) OK
Kolom/Balok Overstress Vu (KN) 6 dari 23 26.1% Perlu Perkuatan
Pengecekan Kapasitas Struktur
Lantai 15
Balok Arah-X
Momen + 4 dari 17 23.5% Perlu Perkuatan
Momen - 10 dari 17 58.8% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 9 dari 17 52.9% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 4 dari 18 22.2% Perlu Perkuatan
Momen - 7 dari 18 38.9% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 7 dari 18 38.9% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 11 dari 23 47.8% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) OK
Vu (KN) 7 dari 23 30.4% Perlu Perkuatan Kolom/Balok Overstress
Lantai 16
Balok Arah-X
Momen + 5 dari 19 26.3% Perlu Perkuatan
Momen - 13 dari 19 68.4% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 8 dari 19 42.1% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + OK
Momen - 2 dari 20 10.0% Perlu Perkuatan
Gaya Geser OK
Kolom
Pu (KN) 7 dari 23 30.4% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) OK
Kolom/Balok Overstress Vu (KN) 7 dari 23 30.4% Perlu Perkuatan
Pengecekan Kapasitas Struktur
Lantai 17
Balok Arah-X
Momen + 4 dari 17 23.5% Perlu Perkuatan
Momen - 9 dari 17 52.9% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 8 dari 17 47.1% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 4 dari 18 22.2% Perlu Perkuatan
Momen - 7 dari 18 38.9% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 8 dari 18 44.4% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) 1 dari 23 4.3% Perlu Perkuatan
Mu (KN-m) OK
Vu (KN) 6 dari 23 26.1% Perlu Perkuatan Kolom/Balok Overstress
Lantai 18
Balok Arah-X
Momen + 5 dari 18 27.8% Perlu Perkuatan
Momen - 13 dari 18 72.2% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 13 dari 18 72.2% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 5 dari 18 27.8% Perlu Perkuatan
Momen - 10 dari 18 55.6% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 10 dari 18 55.6% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) OK
Mu (KN-m) OK
Kolom/Balok Overstress Vu (KN) 7 dari 23 30.4% Perlu Perkuatan
Pengecekan Kapasitas Struktur
Lantai 19
Balok Arah-X
Momen + 4 dari 17 23.5% Perlu Perkuatan
Momen - 13 dari 17 76.5% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 12 dari 17 70.6% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 5 dari 18 27.8% Perlu Perkuatan
Momen - 10 dari 18 55.6% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 9 dari 18 50.0% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) OK
Mu (KN-m) OK
Vu (KN) 7 dari 23 30.4% Perlu Perkuatan Kolom/Balok Overstress
Lantai 20
Balok Arah-X
Momen + 4 dari 18 22.2% Perlu Perkuatan
Momen - 11 dari 18 61.1% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 8 dari 18 44.4% Perlu Perkuatan
Balok Arah-Y
Momen + 4 dari 22 18.2% Perlu Perkuatan
Momen - 8 dari 22 36.4% Perlu Perkuatan
Gaya Geser 8 dari 22 36.4% Perlu Perkuatan
Kolom
Pu (KN) OK
Mu (KN-m) OK
Kolom/Balok Overstress Vu (KN) 3 dari 23 13.0% Perlu Perkuatan
Pengecekan Kapasitas Struktur
Lantai Mezzanine
Kolom
Pu (KN) OK
Mu (KN-m) 10 dari 23 43.5% Perlu Perkuatan
Vu (KN) 15 dari 23 65.2% Perlu Perkuatan
Kolom/Balok Overstress
Kesimpulan
• Kuat Tekan Beton yang diperoleh dari hammer test dan UPV test hanyalah pendekatan dengan
suatu formula empiris. Kuat tekan beton yang sebenarnya adalah hasil uji tekan dari sampel
coring. Dan angkanya berkisar antara 3.11 MPa di lantai 19 dan 16.24 MPa di lantai 13.
Dengan merujuk kepada SNI 2847-2013 tentang Persyaratan Beton untuk Struktur Bangunan
Gedung yang mempersyaratkan bahwa f’c (kuat tekan) beton untuk banguinan gedung tidak
boleh kurang dari 17 MPa, maka mutu beton pada bangunan gedung TSO tidak memenuhi
persyaratan SNI 2847-2013.
• Meskipun beban hidup rencana belum diterapkan beberapa gejala keretakan sudah tampak
pada balok dan kolom. Keretakan tersebut diduga keras sebagai retak structural akibat gaya
geser (Shear Force) dan beberapa retak lainnya akibat gaya tekan.
• Analisa struktur
Analisa telah dilakukan pada struktur gedung secara menyeluruh seluruh dengan menerapkan
kuat tekan beton hasil uji lapangan dan beban hidup rencana pasa setiap lantai sesuai dengan
peruntukannya dan hasilnya adalah sebagai berikut:
Kombinasi pembebanan menurut SNI Gempa yang terbaru juga telah diterapkan dalam
analisa struktur gedung TSO ini. Dan hasilnya adalah terdapat beberapa komponen
struktur seperti balok dan kolom yang kapasitasnya terlampaui sehingga terjadi
overstress yang ditunjukkan dengan warna merah pada pemodelan. Hal ini berarti
bahwa kapasitas dari kolom/balok tidak memadai untuk memikul beban kombinasi
seperti yang diatur dalam SNI Gempa. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya mutu
beton (kuat tekan) yang menjadi input dalam analisa.
Pada akhirnya, meskipun tiga kriteria dari keseluruhan system struktur masih berada di
bawah ambang batas yang diijinkan tetapi ada warna merah pada elemen struktur yang
menunjukkan bahwa elemen struktur telah mengalami overstress. Hal ini berarti bahwa
elemen struktur tidak memenuhi persyaratan dalam Peraturan Gempa SNI 1726-2012.
Rekomendasi
2. Fiber Reinforced Plastic (FRP) - Meningkatkan kapasitas eksisting struktur - Memerlukan pekerjaan persiapan
Suatu lembaran FRP yang - Ringan dan memiliki kuat tarik yang tinggi karena semua plesteran pada beton
dilapiskan pada permukaan beton - Pekerjaan lebih praktis harus dikupas
dengan epoxy yang akan - Tidak memerlukan ruang kerja yang luas tetapi - Biaya per m2 relatif mahal
menjadikan beton komposit dan masih lebih luas dari pada Epoxy Spray
meningkatkan kekuatan/daya - Waktu pengerjaan relatif singkat tetapi masih lebih
dukung struktur lama dari pada Epoxy Spray
- Transportasi material mudah
- Tidak memerlukan alat berat
- Pekerjaan lebih bersih, tidak bising dan sedikit
mengganggu kegiatan operasional
3. Struktur Baja - Biaya dapat lebih rendah dari Epoxy Spray dan FRP - Pekerjaan lebih complicated.
Perkuatan struktur beton dengan - Pekerjaan fabrikasi harus dilakukan
dukungan struktur baja sehingga ditempat
struktur baja dan beton diharapkan - Memerlukan ruang kerja yang luas
akan bekerja bersama-sama dalam - Transportasi material lebih sulit harus
memikul beban. ada bukaan dinding luar
- Waktu pengerjaan lebih lama
- Dapat mengurangi estetika bangunan
dan interior
- Pekerjaan lebih kotor, bising dan
dapat mengganggu kegiatan
operasional.
Overlapping 200mm
Fiber Reinforced
Polymer Composites
Sheet
Overlapping 100mm