0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
53 tayangan7 halaman
BPD disebabkan oleh berbagai faktor termasuk paparan ventilasi mekanik, toksisitas oksigen, infeksi, dan peradangan yang menyebabkan gangguan perkembangan alveoli dan vaskuler serta kerusakan saluran napas distal pada paru prematur. Gejalanya berupa pernafasan cepat, warna kulit kebiruan, dan sesak napas. ARDS ditandai dengan hipoksemia berat, komplikasi paru buruk, dan infitrasi difus pada radiologi yang disebab
BPD disebabkan oleh berbagai faktor termasuk paparan ventilasi mekanik, toksisitas oksigen, infeksi, dan peradangan yang menyebabkan gangguan perkembangan alveoli dan vaskuler serta kerusakan saluran napas distal pada paru prematur. Gejalanya berupa pernafasan cepat, warna kulit kebiruan, dan sesak napas. ARDS ditandai dengan hipoksemia berat, komplikasi paru buruk, dan infitrasi difus pada radiologi yang disebab
BPD disebabkan oleh berbagai faktor termasuk paparan ventilasi mekanik, toksisitas oksigen, infeksi, dan peradangan yang menyebabkan gangguan perkembangan alveoli dan vaskuler serta kerusakan saluran napas distal pada paru prematur. Gejalanya berupa pernafasan cepat, warna kulit kebiruan, dan sesak napas. ARDS ditandai dengan hipoksemia berat, komplikasi paru buruk, dan infitrasi difus pada radiologi yang disebab
paparan terhadap ventilasi mekanik, toksisitas oksigen, infeksi, dan infl amasi. Hal ini berkontribusi pada gangguan perkembangan alveoli, dan berhubungan dengan gangguan per tumbuhan vaskuler dan kerusakan jalan napas distal pada paru prematur yang sangat rentan.1 Gejalanya berupa: - Pernafasan yang cepat - Warna kulit kebiruan - Sesak nafas. ARDS • ARDS adalah suatu keadaan gagal nafas yang ditandai dengan hipoksemia berat, komplains paru yang buruk dan infitrat difus pada pemeriksaan radiology; dimana odem paru karena dekompensasio kordis dapat disingkirkan (walaupun pada kenyataannya sangat sulit menyingkirkan keadaan ini). PATOFISIOLOGI secara patologi anatomi kejadian ARDS dibagi dalam 3 tahap yang berlansung dalam beberapa minggu sampai bulan : • Tahap Exudatif : ditandai dengan pembentukan cairan yang berlebihan, protein serta sel inflamatori dari kapiler yang kemudian akan menumpuk kedalam alveoli. • Tahap Fibroproliferatif : pada tahap ini akibat dari respon terhadap stimuli yang merugikan maka akan dibentuk jaringan ikat dengan beberapa perubahan struktur paru sehingga secara mikroskopik jaringan paru tampak seperti jaringan padat. Dalam keadaan ini pertukaran gas pada alveolar akan sangat berkurang sehingga tampilan penderita secara klinis seperti pneumoni. • Tahap Resolusi dan pemulihan : Pada beberapa penderita yang dapat melampaui fase akut akan mengalami resolusi dan pemulihan. Udem paru ditanggulangi dengan transport aktif Na, transport pasif Cl dan transport H2O melalui aquaporins pada sel tipe I , sementara protein yang tidak larut dibuang dengan proses difusi, endositosis sel epitel dan fagositosis oleh sel makrofag. Akhirnya re epitelialisasi terjadi pada sel tipe II dari pneumosit. yang berproliferasi pada dasar membarana basalis. Proses ini distimulasi oleh growth factors seperti KGF. Neutrofil dibuang melalui proses apoptosis.