Anda di halaman 1dari 14

TREND ISSUE SISTEM

INTEGUMEN
FACE OFF
Desy Enggar Pravita (10215004)
Kastina Solihah (10215007)
Oktavia Eka P. (10215013)
Riyan Mayasari (10215014)
Aldilla Nur Sukma T. (10215020)
Yunita Sari (10215025)
Fatin Afizah Sari (10215034)
Arvina Umaya Zahro (10215041)
Ajeng Rahma Miaji (10215047)
Sindy Septikasari (10215051)
Definisi Face Off atau
Transplantasi Wajah
⦿ Transplantasi Wajah adalah suatu proses
tranplantasi kulit untuk menggantikan kulit
wajah pasien dengan kulit donor atau kulit
pasien itu sendiri. Transplantasi wajah ditujukan
bagi mereka yang mengalami kerusakan kulit
wajah karena kebakaran, penyakit, trauma atau
cacat lahir.
⦿ Operasi bedah wajah total (face off ) adalah
salah satu teknik transplantasi organ yang
pernah dilakukan di Indonesia. Penyebabnya,
antara lain karena adanya kulit wajah pasien
yang rusak akibat tersiram air keras. Karena itu,
organ kulit wajah dan pembuluh darah harus
dioperasi.
Fungsi
1. Mengobati cacat fisik ( bersifat
rekonstruktif ),seperti disebabkan
perang atau kecelakaan lainnya yang
bertujuan mengobati.
2. Memperindah apa yang telah ada (
bersifat kosmetik ),sebagai usaha
mencari kepuasan tersendiri dan
menambah apa yang telah dikodratkan
dan tujuannya adalah untuk agar
nampak lebih muda.
Dasar pertimbangan
Terkena tembakan peluru dan trauma luka bakar yang
parah menjadi hal yang pasti dan utama untuk
dilakukan transplantasi, karena cedera ini termasuk
kerusakan kulit yang parah, kehilangan jaringan, dan
cacat . Namun, pilihan rekonstruksi, beberapa
prosedur rekonstruksi bedah konvensional, dan
teknik supermicrosurgical yang sangat sangat
canggih bahkan tidak dapat menjamin pemulihan.
Allotransplantation jaringan komposit adalah pilihan
terbaik saat ini yang tersedia untuk kasus tersebut.
Transplantasi wajah penuh atau parsial dapat dipilih
sebagai strategi bedah sesuai dengan kekurangan
anatomi.
Efektifitas terapy
Bedah plastik juga meliputi rekonstruksi estetika dan
tindakan bedah yang bertujuan untuk memperbaiki
kualitas fisik yang tidak diinginkan dari struktur tubuh
normal. Tingkat keefektivitasan bedah plastik ini dapa
dikatakan efekif karena dapat memperbaiki bagian tubuh
atau wajah yang tidak normal. Namun bedah plastik atau
transplantasi wajah juga tergantung dari dokter atau
tenaga medis yang menangani. Apabila dokter atau tenaga
medisnya kurang menguasai tindakan bedah plastik atau
transplantasi wajah dapat berakibat fatal terhadap pasien.
Selain itu, transplantasi wajah dapat dilakukan antar
pendonor dan penerima harus mempunyai kriteria yang
sama, mulai dari jenis darah, jenis kekebalan dan
berbagai paramater untuk mencegah penolakan
kulit/organ donor, karena apabila tidak cocok juga dapat
berakibat fatal.
Bahasan
Bedah plastik adalah suatu cabang ilmu
kedokteran yang bertujuan merenkonstruksi
atau memperbaiki bagian tubuh manusia
melalui operasi kedokteran dilakukan untuk
mempercantik atau memperbaiki satu
bagian didalam anggota badan,baik yang
nampak atau tidak,dengan cara
ditambah,dikurangi atau dibuang,bertujuan
untuk memperbaiki fungsi estetika tubuh.
⦿ Jenis-jenis
bedah plastic berdasarkan
tempat pembedahan :
⚫Cosmetic surgery/bedah kosmetik
⚫Face lift
⚫Rhinoplasty
⚫Eyelid surgery
⚫Cheek implant
⚫Liposuction
⚫Breast augmentation
⚫Lip augmentation
⚫Botox
⚫Real Beauty
Karena rumitnya transplantasi wajah ini,
dari segi medis, etik, dan hukum masih
memerlukan pembahasan lebih lanjut
(Hanafiah & Amir, 2008)
1. Rencana Pembedahan Transplantasi
Wajah
2. Perawatan Pasca Operasi dan Hasil
Jangka Panjang
3. Resiko Bedah Plastik
A. Efek samping anastesi
b. Pendarahan
c. Infeksi
d. Nekrosis
e. Jaringan parut
f. Kerusakan syaraf
Peran Perawat
1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan (Care giver)

Sebagai pelaku/pemberi asuhan keperawatan, perawat


dapat memberikan pelayanan keperawatan secara
langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang meliputi :
melakukan pengkajian dalam upaya mengumpulkan data
dan informasi yang benar, menegakkan diagnosa
keperawatan berdasarkan hasil analisis data,
merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya
mengatasi masalah yang muncul dan membuat
langkah/cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan
keperawatan sesuai dengan rencana yang ada dan
melakukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
2. Sebagai pemberi bimbingan/konseling klien
(Counselor)

Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan


pola interaksi klien terhadap keadaan sehat-sakitnya.
Adanya pola interaksi ini merupakan dasar dalam
merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan
adaptasinya. Memberikan konseling/bimbingan kepada
klien, keluarga dan masyarakat tentang masalah
kesehatan sesuai prioritas. Konseling diberikan kepada
individu/keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman
kesehatan dengan pengalaman yang lalu, pemecahan
masalah difokuskan pada masalah keperawatan,
mengubah perilaku hidup kearah perilaku hidup sehat.
3. Sebagai pendidik klien (Educator)

Sebagai pendidik klien, perawat membantu


klien meningkatkan kesehatannya melalui
pemberian pengetahuan yang terkait
dengan keperawatan dan tindakan medik
yang diterima sehingga klien/keluarga
dapat menerima tanggung jawab terhadap
hal-hal yang diketahuinya. Dalam hal ini
perawat menjelaskan yang harus diketahui
pasien dan menejelaskan yang ingin
diketahui pasien
4. Sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut
untuk dapat bekerja sama dengan tenaga
kesehatan lain (Collaborator)
Perawat bekerjasama dengan tim kesehatan
lain dan keluarga dalam menentukan
rencana maupun pelaksanaan asuhan
keperawatan guna memenuhi kebutuhan
kesehatan klien.
Dalam tindakan pasien face of ini pasien
dapat berkolaborasi dengan dokter untuk
pemberian anti nyeri dan anti biotik pada
pasien face of ini
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai