XI MIPA 10/05
Kata plastik dalam operasi plastik diadopsi dari bahasa Yunani, yaitu
plastikos. Kata ini memiliki arti ‘membentuk’ atau ‘mencetak’, sesuai
dengan tujuan operasi plastik pada saat itu, yaitu rekonstruksi bagian tubuh
yang rusak atau mengalami kecacatan.
Pada pertengahan abad 19, jenis operasi plastik semakin beragam. Salah
satunya adalah rhinoplasty atau operasi hidung. Hal ini sejalan dengan
perkembangan teknik anestesi dan sterilisasi yang penting untuk
meminimalisir risiko dalam operasi plastik. Kendati demikian, pada masa
itu operasi plastik belum diakui sebagai salah satu cabang ilmu kedokteran
Saat ini, dengan ilmu kedokteran yang semakin maju dan perangkat medis
yang semakin canggih, operasi plastik tidak lagi menjadi hal yang
menakutkan. Sebaliknya, operasi bedah plastik estetik justru kian diminati
masyarakat untuk memperbaiki penampilannya, supaya lebih terlihat cantik
atau ganteng sesuai keinginan. Intinya supaya kepercayaan diri meningkat.
Efek samping usai operasi plastik di bagian wajah akan mengalami memar,
nyeri, kulit memerah dan mengeluarkan cairan. Risiko yang ringan akan
dengan sendirinya membaik, seiring dengan berlangsungnya proses
penyembuhan.
Resiko paling parah pada tindakan operasi plastik adalah ketidaksesuaian
hasil operasi dengan keinginan pasien, yang memungkinkan dapat
berdampak pada kejiwaan pasien itu sendiri (stres). Contoh, operasi
plastik pada bagian hidung inggin lebih mancung tapi hasilnya justru
kadang tidak simetris, dan ini justru menjadi sangat buruk.
Setiap jenis operasi dan tindakan bedah memiliki risiko, tak terkecuali
operasi plastik. Sebelum memutuskan untuk menjalani operasi ini, Anda
pun perlu memahami risiko-risiko yang mengintai. Beberapa di antaranya
yaitu:
Icon Search
Operasi plastik dibenci dan dicinta. Beberapa orang ada yang ingin
menjalani tindakan ini untuk mengubah penampilan fisiknya. Apakah Anda
termasuk? Jika iya, ketahui dulu manfaat dan risiko dari operasi plastik.
Operasi plastik dapat berupa operasi kosmetik dan bedah rekonstruksi dan
tetap memiliki sejumlah risiko kesehatan.
Setiap tindakan medis ada pro dan kontranya, tak terkecuali operasi
plastik. Bagaimana manfaat dan risiko dari tindakan ini?
Setiap jenis operasi dan tindakan bedah memiliki risiko, tak terkecuali
operasi plastik. Sebelum memutuskan untuk menjalani operasi ini, Anda
pun perlu memahami risiko-risiko yang mengintai. Beberapa di antaranya
yaitu:
1. Kerusakan saraf
Pada beberapa kasus tindakan bedah, risiko kerusakan saraf dapat terjadi,
termasuk saat menjalani operasi plastik. Komplikasi ini paling jelas terjadi
di saraf wajah yang membuat Anda sulit untuk memberikan ekspresi muka.
Mata yang terlihat terkulai pun berisiko terjadi.
Pasien bisa menurunkan risiko jaringan parut ini, dengan tidak merokok
pascaoperasi, mengonsumsi makanan sehat, serta mengikuti arahan
dokter.
3. Infeksi
Infeksi menjadi salah satu komplikasi operasi plastik yang umum terjadi.
Salah satunya yakni infeksi selulitis yang merupakan infeksi pada kulit.
Pada beberapa kasus, infeksi pascaoperasi plastik dapat terjadi di tubuh
bagian dalam dan menjadi parah. Kondisi ini akan membutuhkan
pemberian antibiotik secara intravena.
4. Perdarahan
5. Hematoma
6. Seroma
7. Gumpalan darah
Terbentuknya gumpalan darah menjadi risiko yang umum terjadi di banyak
prosedur medis, termasuk operasi plastik. Salah satu jenis gumpalan
tersebut adalah trombosis vena dalam yang terbentuk di area kaki.
Gumpalan darah harus ditangani oleh dokter, sekalipun di banyak kasus tak
mengancam nyawa. Gumpalan tersebut dapat mematikan jika gumpalan
darah bergerak melalui pembuluh balik menuju jantung dan paru-paru.
9. Komplikasi anestesi
10. Kematian