Kulit
Dosen Pengampu:
Dr. dr. Nurbaiti, MKM
Disusun Oleh:
Asyshifa Ayu Shina Imani (P21341119015)
Jl. Hang Jebat III Blok F3, Kebayoran Baru Jakarta Selatan
2019
Kata Pengantar
Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat selesai disusun tepat pada waktunya. Sholawat serta
salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi suri teladan yang baik
untuk umat manusia, semoga kita mendapatkan syafaat beliau, kelak di hari pembalasan.
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas anatomi fisiologi, dengan judul
“Pengaruh Operasi Plastik Terhadap Kesehatan Kulit”. Operasi plastik adalah tindakan
rekonstruksi wajah, baik untuk alasan kesehatan maupun kecantikan, operasi plastik ini sudah
ada sejak abad ke-6 SM di India. Pada makalah ini akan dibahas lebih dalam tentang apa itu
operasi plastik, tujuan operasi plastik, apa saja alat yang diperlukan untuk operasi plastik,
sampai kepada pengaruh yang didapat setelah melakukan operasi terutama dampaknya pada
kulit.
Penulis mengetahui bahwa dalam penyusunan masalah masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan, baik dalam segi Bahasa yang digunakan, sumber, dan lain
sebagainya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar
kedepannya makalah yang disusun menjadi lebih baik.
Besar harapan bahwa makalah ini dapat diterima dan dimengerti. Selain itu, semoga
dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Penulis
2
Page
Daftar Isi
Kata
Pengantar………………………………………………………………………………………
……………………………….2
Daftar
Isi………………………………………………………………………………………………
…………………………………3
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………………………………
…………………………..4
1.2 Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………………………
………………….4
1.3
Tujuan…………………………………………………………………………………………
…………………………………….4
Bab 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Operasi
Plastik…………………………………………………………………………………...............
5
3
Page
2.2 Keuntungan Operasi
Plastik…………………………………………………………………………………………
……5
2.3 Bagaimana Operasi Plastik
dilakukan?....................................................................................5
2.4 Kapan Waktu yang Tepat Untuk Melakukan Operasi
Plastik?...............................................6
2.5 Operasi Plastik vs Operasi
Kecantikan……………………………………………………………………………….6
2.6 Efek Samping dan Risiko Dari Operasi
Plastik…………………………………………………………………….7
Bab 3 Penutup
3.1
Kesimpulan……………………………………………………………………………………
………………………………....8
3.2
Saran……………………………………………………………………………………………
……………………………………8
Bab 4 Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………………………
……………………8
4
Page
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Operasi plastik merupakan cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk merekonstruksi
atau memperbaiki bagian tubuh manusia. Bedah plastik berasal dari Bahasa Yunani, yaitu
“plastikos” yang berarti “membentuk atau memberi bentuk”.
Bedah plastik berdasarkan ilmu kedokteran khususnya mengenai luka dan proses
penyembuhan yang berjalan alami. Penyembuhan luka dapat berlangsung sampai 12 bulan.
Bedah plastik bertujuan untuk mempercantik atau memperbaiki satu bagian didalam
anggota badan, baik yang nampak atau tidak, dengan cara ditambah, dikurangi atau dibuang,
sehingga anggota tubuh tampak lebih indah, dan ini disebut "operasi yang disengaja".
Namun, selain untuk kecantikan, bedah plastik juga dilakukan untuk tujuan kesehatan.
Misalnya pada kasus tertentu, ada orang yang mengalami luka bakar atau kena air keras,
sehingga ada bagian tubuhnya yang rusak. Maka untuk memperbaiki kerusakan ini,
dianjurkan melakukan bedah plastik, yang dikenal dengan "operasi tanpa ada unsur
kesengajaan".
1.3 Tujuan
Bab 2 Pembahasan
5
Page
2.1 Pengertian Operasi Plastik
Operasi plastik adalah sebuah tindakan kedokteran yang menitik beratkan pada
rekonstruksi atau perbaikan cacat dan kekurangan fungsional pada fisik pasien dikarenakan
penyakit, cedera, penyakit bawaan dan pembedahan yang pernah dijalani. Tujuan utama dari
tindakan ini, untuk mengembalikan fungsi kulit, tengkorak, dan struktur rahang wajah
(maksilofasial), sistem otot tulang belakang (musculoskeletal), payudara, kaki dan tangan,
dan alat kelamin melalui sebuah bedah perbaikan. Bedah plastik juga meliputi rekonstruksi
estetika dan tindakan bedah yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas fisik yang tidak
diinginkan dari struktur tubuh normal.
2.2 Keuntungan dari Operasi Plastik
Keuntungan dari operasi plastik dapat digolongkan ke dalam dua kelompok utama,
keuntungan perbaikan (rekonstruktif) dan kecantikan (estetika). Yang diuntungkan dari
proses ini, antara lain, yang memiliki kelainan bawaan seperti jari yang berselaput, tanda
lahir, dan bibir sumbing; yang memiliki luka bakar atau cedera serius, yang disebabkan oleh
kecelakaan atau bencana alam; yang menderita penyakit serius dan harus menjalani tindakan
bedah pengangkatan tumor kanker dari payudara atau wajah; atau yang ingin meningkatkan
kepercayaan diri dengan memperbaiki keseimbangan dan kecantikan tubuh
2.3 Bagaimana Operasi Plastik Dilakukan?
Beberapa macam teknik pada operasi plastik, tergantung kepada kondisi ketika
pembedahan tersebut dilakukan. Tindakan ini memerlukan bius umum atau lokal untuk
mengendalikan rasa sakit. Metode yang paling umum dilakukan:
1. Cangkok Kulit
Tindakan ini melibatkan pelepasan kulit sehat dari area yang sama sekali tidak terpengaruh
6
untuk menutupi area kulit yang rusak atau ingin diperbaiki. Biasanya digunakan untuk
Page
menutupi luka berukuran besar, luka bakar, patah tulang, bibir sumbing, dan area kulit yang
terpaksa harus disingkirkan karena kondisi tertentu seperti kanker. Kulit yang telah
dipersiapkan kemudian dilekatkan menggunakan staples, lem dan klip bedah, atau jahitan.
Area yang telah ditempel kulit hasil cangkok tersebut kemudian ditutup selama 5-7 hari agar
luka hasil operasi mengering dengan sempurna.
2. Perluasan Jaringan
Teknik ini melibatkan peregangan dari jaringan-jaringan sekitar area. Dokter bedah plastik
akan memasukkan alat menyerupai balon ke bawah lapisan kulit, kemudian akan diisi penuh
dengan air garam untuk membuat kulit menjadi renggang. Setelah dirasa cukup, alat tersebut
akan ditarik keluar, dan jaringan baru akan ditempatkan di lokasi tersebut untuk
menggantikan kulit yang rusak atau hilang.
3. Bedah Penutup
Umumnya dilakukan pada tindakan bedah untuk payudara dan bibir sumbing, metode bedah
plastik ini melibatkan perpindahan jaringan, lengkap dengan sejumlah pembuluh darah
utama, dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Cara kerjanya mirip dengan teknik
cangkok kulit, namun teknik ini memiliki kemungkinan sukses yang lebih besar karena
pasokan darah disediakan langsung oleh jaringan baru yang ditanamkan pada bagian yang
rusak.
4. Perangkat Tiruan atau prostetik
5. Penyedotan (closed-suction)
6. Krim Penyamaran
2.4 Kapan Waktu yang Tepat untuk Menemui Dokter Operasi Plastik?
Waktu yang tepat untuk melakukan operasi plastik ketika memiliki cacat lahir atau penyakit
tertentu, luka bakar, trauma, cedera yang menyebabkan salah satu bagian tubuh tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Dapat juga dilakukan agar salah satu bagian tubuh terlihat
lebih menarik. Untuk keselamatan dan hasil yang terbaik, maka penting untuk menemui
dokter spesialis yang bersertifikat dan telah bekerja pada bidang tersebut, di rumah sakit
selama 5-7 tahun. Para dokter haruslah seorang lulusan pasca sarjana di bidang pembedahan
umum dan berpengalaman selama 2 tahun di bidang operasi plastik untuk mendapatkan izin
melakukan tindakan bedah plastik. Sebagai tambahan, mereka juga harus melalui pelatihan
tambahan untuk dapat melakukan tindakan bedah sesuai dengan nilai estetika. Pelatihan
bedah kosmetik juga dapat diberikan oleh para dokter yang memiliki latar belakang di bidang
kedokteran selain operasi plastik.
2.5 Operasi Plastik vs Operasi Kecantikan
Operasi plastik jauh berbeda dari operasi kecantikan. Operasi plastik merupakan
tindakan perbaikan dan rekonstruksi cacat umum pada wajah dan tubuh yang disebabkan oleh
kelainan sejak lahir, luka bakar, trauma, dan penyakit. Sedangkan, operasi kecantikan
merupakan cabang khusus dari operasi plastik yang hanya dilakukan untuk memperindah
penampilan pasien, termasuk membuat wajah dan tubuh pasien menjadi simetris,
proporsional, dan menarik meskipun bagian tubuh yang dibedah tidak memiliki kelainan atau
kerusakan sama sekali.
7
Page