Kelompok 8 - Presentasi Zakat Dan Pajak
Kelompok 8 - Presentasi Zakat Dan Pajak
MENURUT PANDANGAN
ISLAM
Disusun :
1. M. Fathurridho Qoyyuma
2. Naufal Almarzuq
PENGERTIAN ZAKAT
Berdasarkan Undang-undang
Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau
bada usaha yang dimiliki oleh seorang muslim sesuai dengan ketentuan
agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. (UU No. 38
Tahun 1999, Pasal 1 ayat 2 Tahun 1999)
1. Bagian tertentu
2. Harta seseorang
3. Wajib dikeluarkan :
* Sebagai tanda syukur
* Sebagai pembersih harta serta diri
3. Perintah Allah
4. Kepentingan orang lain
5. Sesuai dengan kadarnya
DASAR HUKUM ZAKAT
1. Alqur’an
Dalam Alqur’an terdapat 32 buah kata zakat, bahkan sampai 82 kali
diulang sebutannya dengan memakaki kata-kata sinonim dengannya, yaitu
sodaqoh dan infaq. Ayat-ayat Alqur’an yang dijadikan landasan diwajibkannya
zakat antara lain pada surat Al-Baqarah ayat 43, surat At-Taubah ayat 103, surat
An-Na’am ayat 141 dan surat An-Nuur ayat 56.
Salah satunya pada surat At-Taubah ayat 103, yaitu perintah Allah kepada Nabi
Muhammad, agar Nabi memungut zakat dari harta orang-orang kaya.
2. As-Sunnah
Dasar hukum yang berdasar dari As-Sunnah salah satunya adalah
hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Hadis Nabi, yaitu perintah
Nabi Muhammad kepada Muaz bin Jabal agar ia memungut zakat dari orang-
orang kaya dan kemudian dibagikan kepada fakir miskin (H.R. Bukhari).
PENERIMA ZAKAT
DAN JENIS-JENIS ZAKAT
Penerima zakat
1. Fakir 5. Sabilillah
2. Miskin 6. Muaallaf
3. Riqab 7. Ibnu Sabil
4. Gharimin 8. Amin
Jenis-jenis zakat
1. Zakat Fitrah, yaitu zakat yang sebab diwajibkannya adalah pada bulan
ramadhan.
2. Zakat Harta (Al-Maal), yaitu zakat yang dikeluarkan karena telah
diperolehnya suatu kekayaan.
SYARAT-SYARAT ZAKAT
Zakat wajib dikeluarkan apabila telah memenuhi dua syarat seperti yang
dikemukakan oleh Muhammad (2005 : 160), yaitu
a. Harta itu telah sampai kepada batas minimal yang diistilahkan dengan
nisab
b. Pemilik harta tetap memiliki se-nisab ini dalam masa satu tahun penuh
Berdasarkan Undang-undang
Kontribusi pajak kepada Negara yang terutang oleh orang
pribadi/orang yang bersifat memaksa berdasarkan UU, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
Negara bagi sebesar-besaranya kemakmuran rakyat. (UU No. 16 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pasal 1 ayat)
Pandangan UU
1. ” Undang-undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan/UUKUTp “ : Undang-undang No. 6/1983 diganti
dengan undang–undang No. 16/2000.
2. “ Undang-undang Tentang Pajak Penghasilan/UU PPh “ : Undang-
undang No. 7/1983, diubah dengan undang-undang No. 17/2000.
Pandangan Islam
Hadits Riwayat Muslim :
Dari Umar bin Harits; Bahwasannya Abi Zubair bercerita bahwa dia
mendengar Jabir bin Abdillah menuturkan (mengatakan) bahwasannya dia
medengar Nabi SAW., Bersabda; Pada apa yang dialiri dengan sungai dan air
hujan 10% dan apa yang dialiri dengan bantuan alat, (zakatnya) menjadi
setengahnya 10% (menjadi 5%).
HAL-HAL MENGENAI PAJAK
1. Kewajiban material
2. Seorang warga negara
3. Menurut ukuran yang telah ditentukan
4. Mengenai kekayaan dan pribadi
5. Untuk membiayai pengeluaran negara
SYARAT-SYARAT
PENGUMUTAN PAJAK
Menurut Golongan
1. Pajak Langsung, adalah jenis pungutan pemerintah secara langsung
dikumpulkan dari pihak yang wajib membayar pajak.
2. Pajak tidak langsung, adalah pajak yang bebannya boleh dipindah-
pindahkan kepada pihak lain.
Menurut Sifatnya
1. Pajak subjektif, adalah pajak yang erat hubungannya dengan subjek
yang dikenakan pajak, dan besarnya sangat dipengaruhi oleh keadaan
subjek pajak.
2. Pajak objektif, adalah pajak yang erat hubungannya dengan objek
yang dikenakan objek.
Menurut Lembaga Pemungutnya
1. Pajak Negara/Pusat, adalah pajak yang diadministrasikan oleh
pemerintah pusat dalam hal ini adalah Departemen Keuangan, yaitu
Direktorat Jendral Pajak.
2. Pajak Daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah, seperti
Provinsi, Kabupten, maupun Kotamadya.
Menurut Islam
1. Jizyah (Pajak Jiwa), pajak yang dikenakan pada kalangan non muslim
sebagai imbalan untuk jaminan yang diberikan oleh suatu Negara Islam
pada mereka guna melindungi kehidupannya.
2. Kharaj (Pajak Bumi dan atau hasil (baca:tanaman)), kharaj (Pajak Tanah)
yang dipungut pada nonmuslim ketika khaibar ditaklukan, jumlah
kharaj dari tanah ini tetap yaitu setengah dari hasil produksi.
3. Ushr (Pajak Perdagangan/Bea Cukai), ushr adalah bea impor yang
dikenakan pada semua pedagang.
PERBEDAAN ZAKAT DAN
PAJAK
PERSAMAAN ZAKAT DAN
PAJAK
1. Bersifat wajib dan mengikat atas harta yang ditentukan, dan ada sanksi
jika mengabaikannya
2. Zakat dan Pajak harus disetorkan pada lembaga pada resmi agar
tercapai optimalisasi penggalangan dana maupun penyalurannya.
3. Zakat dan Pajak memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membantu
penyelesaiannya masalah ekonomi dan pengentasan kemiskinan
4. Tidak ada janji akan mendapatkan materi tertentu di dunia
5. Zakat dan Pajak dikelola Negara pada pemerintahan islam.
TERIMA KASIH