Anda di halaman 1dari 25

PRESENTASI KASUS BESAR

ASMA PADA KEHAMILAN

ILHAM PRIBADI 1710221089

PEMBIMBING:
DR. INDAH RAHMAWATI , SP.P

SMF PENYAKIT DALAM


RSUD PROF. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
DEFINISI

• Asma adalah penyakit heterogen, yg biasanya


ditandai dengan inflamasi kronik saluran
pernapasan. Dapat ditentukan dengan riwayat
tanda-tanda seperti mengi, napas yang pendek
dan dapat disertai batuk yang dapat bervariasi
waktu, intensitas dan derajat hambatan jalan
napasnya (GINA, 2017)
EPIDEMIOLOGI

• Di Indonesia prevalensi asma berkisar antara 5-7%.


• Insidensi asma dlm kehamilan adalah sekitar 0,5-1%
dari seluruh kehamilan, dimana serangan asma
biasanya timbul pada usia kehamilan 24-36
minggu, dan jarang pada akhir kehamilan.
• Prevalensi asma dalam kehamilan sekitar 3,7 – 4 %.
Hal tersebut membuat asma menjadi salah satu
permasalahan yang biasa ditemukan dalam
kehamilan.
SISTEM PERNAPASAN SELAMA
KEHAMILAN
• Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologi sistem
pernafasan yang disebabkan oleh perubahan hormonal dan
faktor mekanik.

a. Hormonal
Selama kehamilan kapasitas vital pernapasan tetap sama
dgn kapasitas sebelum hamil yaitu 3200 cc, akan tetapi
terjadi peningkatan volume tidal dari 450 cc menjadi 600 cc,
yg menyebabkan terjadinya peningkatan ventilasi permenit
selama kehamilan antara 19-50 %.
Peningkatan volume tidal ini diduga disebabkan oleh efek
progesteron thdp resistensi saluran nafas dan dgn
meningkatkan sensitifitas pusat pernapasan thdp
karbondioksida
b. Faktor mekanik
Kehamilan membesar

Peningkatan diafragma terutama setelah TMT II

Turunnya kapasitas residu fungsional

Pola pernapasan berubah dari pernapasan


abdomen menjadi torakal sehingga kebutuhan
O2 maternal meningkat
PENGARUH KEHAMILAN TERHADAP
ASMA
• Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan
mempengaruhi hidung, sinus dan paru
• Peningkatan hormon estrogen menyebabkan kongesti kapiler
hidung, terutama selama trimester ketiga, sedangkan
peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan
peningkatan laju pernapasan
• Biasanya serangan akan timbul mulai usai kehamilan 24
minggu sampai 36 minggu, dan akan berkurang pada akhir
kehamilan
• Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat bergantung dari
frekuensi dan beratnya serangan asma, karena ibu dan janin
akan mengalami hipoksia.
PENGARUH ASMA TERHADAP
KEHAMILAN
• Asma pada kehamilan pada umumnya tidak
mempengaruhi janin, namun serangan asma berat
dan asma yang tak terkontrol dapat menyebabkan
hipoksemia ibu sehingga berefek pada janin
• Dampak yang terjadi dapat berupa kelahiran
prematur, usia kehamilan muda, hipertensi pada
kehamilan, abrupsio plasenta, korioamnionitis, dan
seksio sesaria.
PENGARUH ASMA TERHADAP
KEHAMILAN
• Komplikasi asma tak terkontrol bagi ibu termasuk :
• Preeklampsia (11 %), ditandai dengan
peningkatan tekanan darah, retensi air serta
proteinuria;
• Hipertensi kehamilan, yaitu tekanan darah tinggi
selama kehamilan;
• Hiperemesis gravidarum, ditandai dengan mual-
mual, berat badan turun serta ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit;
• Perdarahan pervaginam Induksi kehamilan dan
atau komplikasi kehamilan.
PENGARUH ASMA TERHADAP
KEHAMILAN
• Komplikasi asma pada kehamilan bagi janin
Kekurangan oksigen ibu ke janin menyebabkan
beberapa masalah kesehatan janin, termasuk :
1) Kematian perinatal;
2)Gangguan perkembangan janin dalam rahim
menyebabkan janin lebih kecil dari umur kehamilannya;
3) Kehamilan preterm (12 %);
4) Hipoksia neonatal, oksigen tidak adekuat bagi sel-sel;
5) Berat bayi lahir rendah
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

• Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas.


Berbagai sel inflamasi berperan, terutama sel mast,
eosinofil, sel limfosit T, makrofag, netrofil dan sel
epitel. Faktor lingkungan dan berbagai faktor lain
berperan sebagai penyebab atau pencetus
inflamasi saluran napas pada pasien asma
FAKTOR RISIKO

Faktor host :
• Predisposisi genetic asma
• Riwayat alergi
• Hipereaktifitas bronkus
• Jenis kelamin
• Ras/etnik
FAKTOR RISIKO

Faktor lingkungan :
• Yang mempengaruhi individu dengan
kecenderungan/predisposisi asma untuk
berkembang menjadi asma :
• Allergen di dalam maupun luar ruangan seperti allergen
binatang, kecoa, jamur, serbung sari.
• Sensitisasi lingkungan kerja
• Asap rokok
• Polusi udara diluar maupun di dalam ruangan
• Infeksi pernapasan (virus)
• Diet
• Obesitas
FAKTOR RISIKO

• Faktor lingkungan yang menyebabkan eksaserbasi


dan/atau menyebabkan gejala asma menetap :
• Allergen di dalam maupun di luar ruangan
• Polusi udara di luar maupun di dalam ruangan
• Infeksi pernapasan
• Olahraga dan hiperventilasi
• Perubahan cuaca
• Makanan, additive (pengawet, penyedap, pewarna
makanan)
• Obat-obatan, seperti asetil salisilat
• Ekspresi emosi yang berlebihan
• Asap rokok
• Iritan lain seperti parfum dan bau-bauan yang merangsang
KLASIFIKASI

• Klasifikasi derajat berat asma berdasarkan


gambaran klinis (sebelum pengobatan)
KLASIFIKASI

• Klasifikasi derajat asma pada penderita dalam


pengobatan
KLASIFIKASI

• Klasifikasi berat serangan asma akut


KLASIFIKASI

• Derajat kontrol asma


TATALAKSANA

Tujuan serta terapi pada prinsipnya sama dengan


pada penderita asma yang tidak hamil. Terapi
medikasi asma selama kehamilan hampir sama
dengan terapi penderita asma tidak hamil, dengan
pelega kerja singkat serta terapi harian jangka
panjang untuk mengatasi inflamasi.
TATALAKSANA

• Penilaian obyektif fungsi paru dan kesejahteraan


janin
Pasien harus mengukur PEFR 2 kali sehari dengan
target 380 – 550 liter/menit. Tiap pasien memiliki nilai
baseline masing-masing sehingga terapi dapat
disesuaikan.
• Menghindari faktor pencetus asma
• Edukasi
TATALAKSANA FARMAKOLOGI
• Daftar corticosteroid inhaler dosis rendah, sedang
tinggi
TATALAKSANA
controller
TATALAKSANA
reliever
PROGNOSIS

• Meskipun selama kehamilan pemberian obat-obat harus hati-


hati, tetapi asma yang tidak terkontrol bisa menimbulkan
masalah pada bayi berupa peningkatan kematian perinatal,
pertumbuhan janin terhambat dan lahir prematur,
peningkatan insidensi operasi caesar, berat badan lahir
rendah dan perdarahan postpartum.
• Prognosis bayi yang lahir dari ibu menderita asma tapi
terkontrol sebanding dengan prognosis bayi yang lahir dari
ibu yang tidak menderita asma. Oleh sebab itu mengontrol
asma selama kehamilan sangat penting untuk mencegah
keadaan yang tidak diinginkan baik pada ibu maupun
janinnya
DAFTAR PUSTAKA

• Bathia M. Substance P at the neuro-immune crosstalk in the


modulation of inflammation, asthma and antimicrobial host
defense. Inflamm Allergy Drug Targets. 2014;13(2):112-20
• Cunningham FG et al . Asma Dalam Kehamilan. Dalam:
ObstetriWiilliams Volume II. Edisi XXI. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran ECG
• PDPI. 2003. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma
di Indonesia
• From the Global Strategy for Asthma Management and
Prevention, GlobalInitiative for Asthma (GINA) 2017. Available
from:http://www.ginasthma.org/. Accessed on January 18th
2018.
TERIMAKASIH. .

Anda mungkin juga menyukai