Kunjungi: https://warungbidan.blogspot.com/2020/11/makalah-pneumonia-dalam-kehamilan.html
F. Diagnosis
Misdiagnosis atau keterlambatan diagnosis seing terjadi pada kehamilan. Hal ini
disebabkan gejalan seperti batuk dan sesak nafas sering diabaikan dan ditunda untuk
dikonsultasikan. Selain itu sesk nafas sering juga dianggap fisiologis selama kehamilan
akibat dari pembesaran uterus yang menekan diafragma. Karena itu, pemeriksaan rontgen
dada amat dibutuhkan untuk menunjang diagnosis.
Radiasi yang terserap selama foto rontgen posteroanterior lebih sedikit
dibandingkan selama posisi lateral.Sehingga, foto dengan posisi lateral sebaiknya tidak
dilakukan selama kehamilan dan jarang dibutuhkan. Differensial diagnosis gambaran
alveolar shadowing selama kehamilan termasuk non-cardiogenic pulmonary edema pada
preeklamsia dan eklamsia, edema pulmonal karena agen tokolitik, aspirasi pneumonitis,
dan, jarang, choriocarcinoma dengan metastase paru yang mengakibatkan sedikit atau
banyak gejala dan gambaran yang mirip pneumonia.
H. Pengobatan
Pemilihan antimikroba sebagai pengobatan disesuaikan dengan antimikroba yang
diizinkan selama kehamilan. Keterbatasan dalam pilihan merupakan kesulitan dalam
menangani kasus ini. Sehingga sering kali infeksi menjadi berat akibat pengobatan yang
tidak adekuat.
Teknologi kedokteran yang canggih dapat menjadi pilihan untuk mengobati
beragam penyakit, termasuk pneumonia yang dapat membahayakan janin. Di samping itu,
Anda juga bisa menggunakan bahan alami untuk mengatasinya:
1. Madu; konsumsi campuran madu dan air hangat setiap hari dapat membantu
mengurangi gejala pneumonia yang menyiksa
2. Mengonsumsi teh dandelion membawa manfaat menguntungkan, campurkan dengan
kunyit dan madu untuk keuntungan yang maksimal
3. Bawang putih. Buatlah bumbu dapur ini dalam bentuk pasta lalu aplikasikan di area
dada untuk meredakan batuk
4. Konsumsi jahe yang diolah menjadi teh atau sup hangat yang lezat
5. Mandi uap juga bisa menjadi pilihan untuk mengatasi maternal pneumonia kala hamil.
Gunakan beberapa tetes minyak esensial dengan aroma menenangkan seperti lavender
atau eukaliptus.
I. Pencegahan
Metode utama pencegahan pneumonia adalah vaksinasi. Vaksinasi tersedia untuk
pencegahan pneumonia oleh mikroorganisme seperti influenza, pneumokokus, dan
varicella.
Rekomendasi Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) bahwa semua
wanita yang akan hamil selama musim influenza harus menerima vaksin. Vaksinasi dapat
dilakukan dengan aman pada setiap trimester kehamilan. Wanita yang sedang menyusui
tidak kontraindikasi untuk vaksinasi. Ada dua vaksin yang berbeda tersedia. Salah
satunya adalah vaksin hidup yang dilemahkan, sedangkan lainnya tidak aktif. Kedua
vaksin kontraindikasi pada orang yang memiliki hipersensitivitas anafilaksis terhadap
telur atau komponen lain dari vaksin, orang yang memiliki penyakit demam akut, dan
orang-orang yang memiliki riwayat sindrom Guillain-Barre dalam waktu 6 minggu dari
vaksinasi influenza sebelumnya. Strategi pencegahan sekunder juga harus dilaksanakan.
ini termasuk mencuci tangan, pernafasan dan isolasi kontak, dan profilaksis kontak.
Cara terbaik untuk mencegah pneumonia adalah melakukan tindakan pencegahan
dan meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil. Salah satunya adalah dengan rutin
melakukan olahraga. Namun, pilihlah olahraga atau latihan yang sesuai dengan
kemampuan Bumil. Bila perlu, berkonsultasilah ke dokter kandungan terlebih dahulu.
Selain itu, beberapa cara berikut bisa juga dilakukan, seperti:
1. Rajin mencuci tangan.
2. Mengonsumsi makanan bergizi.
3. Mencukupi kebutuhan tidur.
4. Menggunakan masker saat akan melakukan aktivitas luar ruangan atau bertemu
dengan banyak orang.
5. Menghindari kontak langsung dengan orang sedang sakit.
6. Melakukan vaksinasi.