Kunjungi: https://warungbidan.blogspot.com/2020/11/makalah-asma-akut-dalam-kehamilan.html
C. Patofisiologi
Asma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran pernapasan dengan komponen
genetik yang utama. Peningkatan respon dari saluran pernapasan dan inflamasi subakut
yang persisten telah banyak dihubungkan dengan gen-gen pada kromosom 5, 11, dan 12
yang meliputi kumpulan gen sitokin, gen reseptor β-adrenegik dan glukokortikoid, seta
gen reseptor antigen sel T. Selain itu, juga dijumpai adanya stimulan alergen lingkungan
seperti virus influenza dan asap rokok pada penderita-penderita yang rentan.
Tanda khas dari asma berupa obstruksi saluran pernapasan yang reversibel akibat
konstriksi otot polos bronkus, kongesti vaskuler, produksi mukus yang kental, dan edema
mukosa saluran pernapasan.Selain itu, juga dijumpai adanya inflamasi saluran pernapasan
dan meningkatnya respon terhadap berbagai stimuli seperti iritan-iritan, infeksi virus,
aspirin, udara dingin, dan latihan fisik. Proses inflamasi disebaban oleh respon sel mast,
eosinofil, limfosit, dan epitelium bronkus yang mengakibatkan disekresikannya mediator-
mediator inflamasi seperti histamin, leukotrien, prostaglandin, sitokin, dan lain
sebagainya. IgE juga memegang peranan penting dalam patofisiologi dari asma.
D. Gejala Asma
Napas terasa berat saat hamil belum tentu menandakan asma. Ini normal terjadi di
masa kehamilan, terutama pada trimester terakhir. Sedangkan gejala asma yang harus
kamu waspadai dan memerlukan penanganan dokter segera adalah:
1. Sesak napas
2. Batuk yang bertambah parah pada malam dan pagi hari
3. Batuk saat melakukan aktivitas fisik
4. Mengi
5. Dada terasa tertekan
6. Kulit tampak pucat
7. Lemas
8. Bibir dan jari tangan tampak kebiruan