Anda di halaman 1dari 19

PARKINSON

YOLANDA PRISITA W.
16710221
PARKINSON
Parkinsonisme or Gejala Ekstrapiramidal
merupakan suatu sindrom dgn gejala utama
berupa trias gangguan neuromuskular.

Tiga gejala utama (trias) penyakit Parkinson


1. Gemetar (tremor)
2. Kekakuan anggota gerak & hilangnya
reflek-reflek postural
ETIOLOGI PARKINSONISM
A. Primary parkinsonism
1. Idiopatic Parkinson’s disease
2. Juvenile Parkinson's

• Penyebab yang pasti tidak diketahui


• Prevalensi :
• 1 diantara 250 orang yang berusia atr
40-65 thn.
• 1 diantara 100 orang yang berusia di
atas 65 thn.
B. Secondary parkinsonisms
1.Parkinson Pascaensefalitis
ditemukan suatu toksin yang dihubungkan dg
terjadinya penyakit parkinson. Toksin tsb
adalah MPTP (N-metil -4- fenil – 1,2,3,6 –
tetrahidropiridin) yg terbukti menginduksi
parkinsonisme pd hewan belakangan
diketahui bahwa yang bersifat toksik
adalah metabolitnya ion 1-metil- 4- fenil
piperidin (MPP+)*
CO, Mn, organophospat
2. Parkinsonism akibat induksi obat:
Patofisiologi Parkinsonisme

Pada traktus nigrostriatum (terletak di ganglia


basalis) yang mengatur fungsi gerakan halus perlu
adanya keseimbangan antara komponen kolinergik
yg merangsang dan komponen dopaminergik yg
menghambat. Gangguan keseimbangan ke arah
dominasi komponen kolinergik, akan menimbulkan
sindrom parkinsonisme.

Mengenai apa yg memicu perubahan


patologik nigrostriatum & perubahan-
perubahan biokimia yg menyertainya
Belum ada bukti

Dugaan-dugaan krn keracunan logam


berat
(Pb, Mn & Hg), CO & MPTP
Causes of Parkinson’s disease
Aging + Toxins + Genetics
(endogenous , exogenous)

Stress oksidatif

Parkinsonism
Manisfestasi klinik lain :

• Tremor (gemetar sewaktu istirahat)


• Rigiditas (kekakuan)
• Akinesia
• Akinesia ditandai dg berkurangnya
gerakan spontan dan sulit utk memulai
gerakan baru / spontan
• Bradikinesia ditandai dg kelambatan yg
abnormal pada gerakan-gerakan yang
disengaja
• Jika berjalan terseret-seret, badan condong
ke depan, tergesa-gesa langkahnya makin
lama mkn cepat (festinating gait)
• Bila berjalan, pasien tidak dpt berhenti &
berbalik arah dg cepat, tapi hrs memutar
seluruh tubuhnya (en bloc)
• Kesulitan dlm berbicara (suara lebih pelan &
monoton)
• Mikrografia
• Wajah seperti topeng
• Refleks glabela
OBAT PARKINSON

Terapi didasarkan atas konsep keseimbangan


komponen dopaminergik - kolinergik

I. Obat Dopaminergik Sentral


Meningkatkan sintesis dopamin di SSP
a. Levodopa
b. Dopamin Agonist
– D2 spesifik : - Bromokriptin
- Lisurid

– D2 & D3 spesifik: - Pramipexol


- Ropinerol
- D1 & D2 non spesifik: - pergolid
- apomorfin
- Parsial agonis: - tergurid
Bromokriptin diindikasikan sbg pengganti
levodopa bila levodopa di kontraindikasikan

c. Stimulan SSP
dapat memperlancar transmisi dopamin
ex: - d-amfetamin
- Metamfetamin
- Metilfenidat
II. Obat Antikolinergik Sentral
Sebagai obat alternatif
Prototipe: Triheksifenidil
Ex: - Benzotropin
- Difenhidramin

III. Obat Dopamino – Antikolinergik


a. Amantadin
b. Antidepresi Trisiklik
ex: Imipramin & amitriptilin

IV. MAO – B Inhibitor


ex: Selegelin
V. COMT Inhibitor
ex: tolcapon & entacapon

VI. Vit E sebagai antioksidan


• DIAGNOSTIK
tidak ada pemerikasaan khusus, diagnostik dan
terapi hanya berdasarkan gejala-gejala yang
ditimbulkan

Penatalaksanaan terapi :
1. Dimulai dengan pemberiaan Selegelin atau
Amantadin sebagai monoterapi.

2. Bila gejala memburuk, ganti dengan agonis


dopamin, ex: Bromokriptin.

3. Pada kasus “ on-off “ , Apomorfin s.c or rektal


bisa diberikan.
• 4. Kombinasi obat akan memberikan hasil
yang aditif, tapi tetap saja “ progress”
penyakit tidak bisa dihentikan

• 5. Obat-obat Anti Parkinson tidak akan


berfungsi lagi jika neuron dopamin “ post
sinaptik “ rusak.

• 6. Untuk melindungi neuron dopamin di


substansia nigra, dapat diberikan
Glutation dan vit E sebagai antioksidan

Anda mungkin juga menyukai