Anda di halaman 1dari 33

Oleh:

A.A.Ngr. Putra R. P. S.Farm., Apt.


DEFINISI NUTRISI PARENTERAL
• Nutrisi Parenteral adalah suatu bentuk
pemberian nutrisi yang diberikan langsung
melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran
pencernaan.
• Nutrisi parenteral tidak menggantikan fungsi
alamiah usus, karena itu hanya merupakan jalan
pintas sementara sampai usus berfungsi normal
kembali.
Indikasi Nutrisi Parenteral
1. Gangguan absorpsi makanan seperti pada fistula
enterokunateus, atresia intestinal, kolitis infektiosa,
obstruksi usus halus.
2. Kondisi dimana usus harus diistirahatkan seperti pada
pankreatitis berat, status preoperatif dengan malnutrisi
berat, angina intestinal, stenosis arteri mesenterika, diare
berulang.
3. Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang
berkepanjangan, pseudo-obstruksi dan skleroderma.
4. Kondisi dimana jalur enteral tidak dimungkinkan seperti
pada gangguan makan, muntah terus menerus, gangguan
hemodinamik, hiperemesis gravidarum (Morgan, GE, Jr,
2006; Waitzberg et al. 2004; Ziegler, Thomas, R, MD. 2009)
• Berdasarkan cara pemberian Nutrisi Parenteral dibagi atas :
• Nutrisi Parenteral Perifer
• Nutrisi Parenteral Sentral
Nutrisi Parenteral Perifer
• Akses perifer adalah akses yang memiliki ujung kateter di luar
vena cava, ujungnya mungkin terletak pada vena subklavia
atau ketiak (kateter midklavikula) atau di suatu tempat di
lengan atas (kateter midline) atau sebagai kanul perifer
standar di vena basilika atau cephalic pada lengan bawah
• Indikasi nya :
• Terdapat indikasi penggunaan nutrisi parenteral tetapi dengan
kemungkinan durasi penggunaan kurang dari dua minggu
• Pasien kekurangan gizi, telah mendapat nutrisi parenteral sentral
• akses sentral telah hilang (misalnya akibat jalur yang rusak atau infeksi)
• belum dipasang sama sekali, dimana tidak memungkinkan untuk tidak
mendapatkan nutrisi sama sekali pada saat akan direncanakan untuk
pemasangan vena sentral (Ferrie, 2011).
• Solusi yang dapat digunakan perifer biasanya harus dibatasi
kurang dari 900 mOsm / kg untuk meminimalkan kerusakan
pembuluh darah.
Nutrisi Parenteral Sentral
• Menurut definisi semua perangkat vena akses pusat memiliki
ujung kateter di vena cava atau atrium kanan. Akan tetapi
terdapat berbagai metode insersi yang berbeda pada tubuh
dan variasinya dalam berapa lama akses tersebut dapat
digunakan, dan seberapa rumit insersi dan pencabutan akses
vena sentral tersebut.
• Jenis yang paling umum dari jalur vena akses meliputi:
• Polyurethane short-term central line (juga disebut ‘percutaneous
non-tunnelled catheter’)
• PICC line (peripherally-inserted central venous catheter)
• Tunnelled central venous catheter (juga disebut Hickman line or
Broviac or Groshong)
• Portacath (juga disebut ‘implanted catheter’)
• Kateter vena sentral terbagi menjadi lumen single, double, triple
atau quadruple ('quad').
Jenis-jenis cairan nutrisi parenteral
ASERING
• Komposisi
• Na+ = 130 mEq
• K- = 4 mEq
• Cl- = 108,7 mEq
• Ca++ = 2,7 mEq
• Asetat (garam) = 28 mEq

• Indikasi:
• Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue
(DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.
• Keunggulan:
• Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hati
• Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada
neonatus
• Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran
• Mempunyai efek vasodilator
• Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapat
meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk edema serebral
KA-EN 1B
• Komposisi
• Na+ = 38,5 mEq
• Cl- = 38,5 mEq
• Dekstrosa = 37,5 g/L

• indikasi
• Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus
emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)
• < 24 jam pasca operasi
• Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500
ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
• Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
KA-EN 3A & KA-EN 3B
• Komposisi
• Na+ = 60 mEq
Na+ = 50 mEq
• K- = 10 mEq K- = 20 mEq
• -
Cl = 50 mEq Cl- = 50 mEq
• Laktat = 20
Laktat = 20
• Dekstrosa = 27 g/L
Dekstrosa = 27 g/L
TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI
PARENTERAL
• Memberikan nutrien yang cukup yang
diperlukan oleh tubuh
• Mencegah defisiensi asam lemak esensial
• Menyediakan energi pada proses
metabolik
• Menjaga laju pertumbuhan
• Meningkatkan penyediaan protein
INDIKASI PEMBERIAN
NUTRISI PARENTERAL
• Pasien dengan ketidakmampuan menyerap nutrisi melalui
saluran GI (hiperemesis gravidarum, gangguan hemodinamik,
obstruksi usu halus)
• Pasien tidak sadar
• Pasien yang menjalani kemoterapi dosis tinggi, radiasi dan
transplantasi tulang sumsum
• Pankreatitis sedang sampai berat
• Kekurangan gizi parah dalam menghadapi saluran pencernaan
nonfunctional atau katabolisme ketika pasien tidak makan
selama 5hari atau lebih
• Pasien katabolik parah dengan atau tanpa gizi buruk ketika
saluran pencernaan tidak bisa digunakan dalam waktu 5
sampai 7hari
CONT……….
• Pasien yang menjalani operasi mayor seperti :
• Kolektomi total
• Esophagogastrotomy
• Pancreaticodudenectomy

• Pasien-pasien dengan trauma moderat seperti :


• Pasien dengan 30 – 50% permukaan tubuh luka bakar
• Trauma neurologis, dan sebagainya
KI PENGGUNAAN
NUTRISI PARENTERAL
• Pasien yang memiliki saluran GI yang bermanfaat dan
fungsional (penyerapan nutrisi yang memadai)
• Ketidakmampuan memperoleh akses vena
• Ketika resiko pemberian melebihi efek sampingnya
• Pasien preoperatif yang bukan malnutrisi berat
• Pankreatitis akut ringan
• Kolistis akut
• Penyakit paru yang mengalami eksaserbasi
• Penyakit berat stadium akhir
KOMPONEN YANG
DIGUNAKAN DALAM TPN
• KARBOHIDRAT
• PROTEIN
• LEMAK
• VITAMIN, MINERAL, TRACE ELEMENT
KARBOHIDRAT
• Jumlah minimal karbohidrat seseorang yang
dibutuhkan belum diketahui pasti, tetapi
diperkirakan 1mg/kg/menit (100gram per hari
untuk 70kg BB) biasa digunakan
• Jumlah karbohidrat yang ditoleransi adalah
sekitar 5mg/kg/menit
• Kelebihan karbohidrat dikaitkan dengan kondisi
hiperglikemia, glukosuria, sintesis dan
penyimpanan lemak, steatosis hati, cholestasis,
dll
CONT…
Karbohidrat :1 gram kh setara dengan 4kcal

JENIS VOLUME KALORI


DEXTROSE 5% 50 mg/mL 100 kcal/ 500 mL
DEXTROSE 10% 100 mg/mL 100 kcal/ 250 mL
DEXTROSE 20% 200 mg/mL 100 kcal/ 125 mL
DESTROSE 40% 400 mg/mL 100 kcal/ 62.5 mL
DEXTROSE 50% 500 mg/mL 100 kcal/ 50 mL
PROTEIN
• Protein – 1 gram Protein – 4 kcal
• Cairan standar yang tersedia terdiri dari asam amino esensial
dan non esensial dalam larutan.
• Komponen asam amino dari solusi TPN dapat bervariasi pada
konsentrasi serta komposisi asam amino tiap individu.
Konsentrasi bervariasi antara 3% sampai 15%. Biasanya 10%
larutan asam amino tiap100g protein per liter
• Tujuan dari penyediaan asam amino adalah peningkatkan
keseimbangan nitrogen positif
• Protein dapat menunjukkan kontraindikasi pada ensefalopati
hati atau gagal ginjal saat dialisis
• Persyaratan:
• Dewasa 0.8 g/ kg/ hari
• Pasien penyakti kritis 1.2 – 2.5 g/ kg/ hari
LEMAK
• Lipid – 1 gram lipid – 9 kcal
• Intralipid
• 10% - 100 mg/ml – 100 kcal / 111 ml
• 20% - 200 mg/ml – 100 kcal / 55.5 ml
• Hati-hati pada keadaan
• Ikterus
• Hipoksemia Berat
• Trombositopenia
• “Jangan diberikan”pada o.s yang diberi penenang Propofol
karena dapat menampung/mengandung sejumlah besar
lipid
• Pemberian
• Mulai 500 ml 10% untuk 1-2 hari, ditingkatkan 20% sesuai
keperluan
CONT……….
• Persyaratan
• Dosis maksimal untuk lemak tidak boleh
melebihi 60% dari kalori
• Asupan lemak dapat dibatasi kurang dari 30%
dari total atau 1gram/ kg perhari
VITAMIN/
MINERAL/
TRACE ELEMEN
• Kebutuhan vitamin parenteral berbeda dari kebutuhan vitamin
enteral karena perbedaan efisiensi penyerapan dan
pemanfaatan zat gizi diberikan melalui rute parenteral dan
stabilitas fisika kimia di cairan parenteral
• Karena ketidakstabilannya, vitamin dicampur dengan cairan
NP,ditambahkan sesaat sebelum pemberian cairan.
• Vitamin K tidak termasuk dalam persiapan multi-vitamin dan
harus diberikan baik secara intramuskuler atau sebagai cairan
injeksi intravena larutan ditambahkan ke NP
• Vitamin K, (2 sampai 4 mg per minggu) juga harus dimasukkan
dalam formulasi NP, administrasi yang harus dihindari pada
pasien terapi coumadin.
REKOMENDASI ASUPAN
VIT PARENTERAL
CONT………….
ELEKTROLIT
• Komposisi elektrolit dari cairan Nutrisi Parenteral dirancang
untuk mempertahankan fungsi tubuh normal dan juga
menyediakan kelebihan dan kekurangan mineral berdasarkan
penyakit yang diderita
NUTRISI PARENTERAL
Berdasarkan cara pemberian Nutrisi Parenteral
dibagi atas :
1. Nutrisi Parenteral Perifer
Pemberian nutrisi sementara (<2 minggu):
• Menurunnya masukkan enteral
• Ketidakstabilan medis
• Intoleransi makanan yang bersifat sementara
• Kadar glukosa <12.5% dan asam amino 3.5
g/kg/hari (resiko trombofiebitis). Tidak boleh
mengandung kalsium (dapat terjadi komplikasi
karena ekstravasasi kalsium).
CONT……..
2. Nutrisi Parenteral Sentral
Saluran GI yang lama tidak digunakan (>2 minggu):
• Sindroma usus pendek
• Kelainan gastrointestinal yang dioperasi
• Enterokolitis nekrotikans
• Diare yang sulit disembuhkan
• IleusMekonium
• Dilakukan dengan pemasangan sebuah kateter vena dengan
ujungnya berada di dalam lokasi sentral. Jalur ini dilakukan
unutuk pasien yang membutuhkan nutrisi jangka lama.
PEMBERIAN NUTRISI
PARENTERAL
• Secara umum, pasien-pasien dewasa yang stabil harus
mendapatkan dukungan nutrisi 7 sampai dengan 14 hari
sedangkan pada pasien-pasien kritis, pemberian
dukungan nutrisi harus dilakukan dalam kurun waktu 5
sampai dengan 10 hari.

• Nutrisi Parenteral pada pasien anak-anak diberikan lebih


awal dibandingkan dengan pasien-pasien dewasa,
biasanya1 hari setelah lahir pada neonatus dan bayi
dengan berat badan lahir yang rendah, dan antara 5
sampai 7 hari bagi anak-anak yang lebih dewasa yang
tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisinya hanya
melalui oral maupun enteral
Contoh TPN

Anda mungkin juga menyukai