Anda di halaman 1dari 36

NUTRISI

PARENTERAL

I S TN
NUTRISI PARENTERAL

M e t o d e NP : D e f inis i :

Merupakan cara pemberian nutrisi dan


Metode pemenuhan seluruh
energi secara intravena yang bertujuan
kebutuhan nutrisi melalui rute
untuk memberikan kecukupan karbohidrat,
parenteral (intravena) untuk menjaga /
protein, lemak, vitamin dan mineral yang
mempertahankan kebutuhan nutrisi
diperlukan untuk metabolisme dan
pasien yang berhubungan dengan
pertumbuhan bayi baru lahir yang
status kliniknya
mempunyai problem klinik yang berat. (mis:
BBLASR = bayi baru lahir amat sangat
rendah)
20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 2

TUJUAN KHUSUS:
 Memberikan nutrisi yang mencukupi untuk
mencegah kekurangan energi, protein, dan asam
lemak esensial.
 Memberikan kecukupan karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral yang diperlukan untuk
metabolisme dan pertumbuhan bayi baru lahir yang
mempunyai problem klinik yang berat. (ex. BBLASR
yg tidak memungkinkan untuk nutrisi enteral)
 Mendukung pertumbuhan neonatus seperti normal
tanpa diiringi resiko peningkatan morbiditas dan
mortalitas

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 3
TUJUAN UMUM TERAPI
NUTRISI PARENTERAL
 Menjaga atau memperbaiki nutrisi dalam
keadaan sakit
 Mencegah komplikasi
 Memperbaiki kualitas hidup
 Menjaga fungsi organ tubuh
 Meningkatkan proses pemulihan
 Menurunkan LOS di rumah sakit

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 4
INDIKASI NUTRISI
PARENTERAL

 Berat badan turun > 10% dari berat


badan normal
 Saluran pencernaan tidak berfungsi
 Tidak ada asupan oral makanan
selama 3 – 5 hari dengan status gizi
buruk

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 5
PERANAN FARMASI
 Menilai stabilitas dan ketercampuran
larutan nutrisi parenteral
 Membantu dokter dalam penyiapan
dan monitoring pengaruh terapi pada
pasien dengan gangguan metabolik
 Memberikan program pendidikan
tentang nutrisi parenteral
 Berkoordinasi dalam pengaturan
pemberian home therapy nutrisi
parenteral

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 6
TATA L AKSANA
PENGHENTIAN NP
 Bila nutrisi enteral sudah dapat diberikan dan
ditoleranasi, maka NP secara bertahap dapat
dikurangi seiring bertambahnya jumlah nutrisi
enteral.
 Sebaiknya NP parenteral tidak dihentikakn
secara mendadak, tetapi dalam 24 jam, bahkan
pada neonatus harus dilakukan dalam 2 – 3
hari.
 NP baru dihentikan seluruhnya bila asupan
nutrisi enteral sudah mencapai 2/3 kebutuhan.

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 7
PENAMBAHAN OBAT

 Tidak direkomendasikan untuk


menambah obat ke TPN

 Penggumpalan dan destabilisasi


emulsi lemak dapat terjadi

 Efek terapetik obat dapat berubah

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 8
PERBEDAAN TPN DAN PARSIAL NP

TOTAL PARENTERAL NUTRISI PARSIAL NUTRISI PARENTERAL

Adalah pemberian nutrisi Pemberian nutrisi secara


kepada pasien yang intravena bersama dengan
seluruhnya diberikan secara pemberian nutisi secara oral atau
intravena enteral

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 9
PEMBUATAN NUTRISI PARENTERAL

 Diperlukan tim nutrisi yang baik (melibatkan dokter, farmasis dan perawat)
 Preparasi dilaksanakan oleh tenaga yang terlatih
 Pengerjaan dengan teknik aseptik, dalam ruangan yang dilengkapi dengan
laminar air flow
 Perlu di perhatikan kemungkinan inkompatibilitas senyawa – senyawa dalam
larutan
 Pencampuran emulsi lipid (hindari pecahnya emulsi)

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 10
PERSYARATAN:

 RUANG BERSIH
 STERIL
 BEBAS PARTIKEL
 BEBAS PIROGEN
 DIBUAT DALAM LAF
 ASEPTIS

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 11
L ABEL NUTRISI
PARENTERAL

 Nama pasien
 No. RM
 Komposisi produk
 Volume
 Tanggal produksi
 Tanggal kadaluarsa
 Penyimpanan
 Perhatian

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 12
STABILITAS CAIRAN NUTRISI PARENTERAL

 JENIS BAHAN YANG DISIAPKAN


 KONSENTRASI LARUTAN
 JENIS PELARUT
 SUHU PENYIMPANAN
 PH

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 13
SUMBER NUTRISI PARENTERAL

MAKRONUTRIEN MIKRONUTRIEN

 Protein (asam amino)  Elektrolit

 Karbohidrat (glukosa)  Vitamin

 Lemak  Mineral

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 14
PROTEIN DAN ENERGI
 Jika ada gangguan supply energi dari luar tidak
cukup maka cadangan energi tubuh akan
dipakai melalui proses katabolisme
 Energi paling besar tersimpan dalam lemak
tubuh (8-20% dari BB)
 Karbohidrat hanya memberikan simpanan
energi dalam waktu singkat (hati dan glikogen
otot)
 Simpanan glikogen hanya mampu
mempertahankan kadar glucosa selama
beberapa jam
 Lemak memberikan 9 kcal/g dan glukosa
memberikan 3,4 kcal/g

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 15
KEBUTUHAN ENERGI
 Tergantung usia : BB TB, Activity factors
dan stress factors
 Kebutuhan energi orang sehat 35 kcal/kg
BB/hari (1500 – 2000 kkal/hari)
 Kebutuhan energi akan meningkat pada
pasien yang mengalami katabolik stress
(40 kcal/kg BB/hari)

Contoh : Pasien pria BB 70 kg energi yang


dibutuhkan sebesar 2400 kcal, bila pasien
stress kebutuhan meningkat menjadi 2800
kcal

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 16
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI
(HARRIS – BENEDICT)
L AKI – L AKI

BEE = 66,5 + (13,75 X BB) + (5,003 X TB) – (6,775 X UMUR)

PEREMPUAN

BEE = 655,1 + (9,563 X BB) + (1,850 X TB) – (4,676 X UMUR)


BEE = basal energy expenditure
energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi fisiologis tubuh yang vital

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 17
KARBOHIDRAT
 Sumber energi disamping lemak
 KH diberikakn dalam jumlah 40 – 45% dari kalori
total
 Bentuk KH yang umum digunakan adalah dekstrosa /
glukosa, maltosa (glukosa polimer)
 Xilitol dengan berbagai konsentrasi
 Glukosa (Dextorsa), merupakan Pilihan terbaik
sumber karbohidrat bagi nutrisi parenteral
 Sedian di pasaran : 5%, 10%, 40%
 Konsentrasi lebih dari 12% diberikan secara vena
sentral
 Pada TPN, KH diberikan sebagai dextrosa
monohidrat = 3.4 Kcal/g

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 18
LIPID
 Merupakan nutrien dengan densitas kalori tinggi (9
kkal/g)
 Pada penggunaan untuk NP sebaiknya memasok 30
– 50% energi non nitrogen
 Merupakan sumber asam lemak esensial (yaitu as
linoleat dan linoleat)
 Bila dimungkinkan sebaiknya pemberian i.v emulsi
dilakukan 24 jam secara kontinue dan sumber kalori
yang berasal dari lipid tidak boleh melebihi 60% dari
total kalori non protein
 Penggunaan emulsi lipid 20% lebih dianjurkakn
dibandingkan emulsi lipid 10%

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 19
SEDIAAN DAN PEMBERIAN LIPID

S E D I A A N LI P I D P E M B E R I A N LI P I D
 Sediaan lipid merupakan sediaan emulsi minyak  Pemberian sediaan lipid sebagai nutrisi di berikan
dalam air yang mengandung fosfolipid, kacang secara parenteral (intravena) untuk
kedelai dan gliserol mempertahankan kebutuhan nutrisi pasien

 Emulsi lipid i.v dengan kandungan 10% dan 20%  Sebelum sediaan diberikan, dilihat larutan yang
tersedia secara komersial masih tertutup

 Kandungan kalori emulsi lipid 10% - 1,1 kcal/ml :  Sediaan harus jelas dan bebas dari bahan
20% - 2 kcal/ml : 30% - 3 kcal/ml mengambang

 Tidak menggunakan sediaan jika telah berubah


warna, mengandung partikel, atau jika kantong
atau wadah bocor

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 20
KEBUTUHAN LEMAK TERGANTUNG DARI
KEBUTUHAN TOTAL ENERGI

 Emulsi lemak yang tersedia :

- 10% emulsi lemak = 1.1 Kcal / cc

- 20% emulsi lemak = 2,0 Kcal / cc

 Emulsi lemak mempunyai osmolaritas 270 – 340 mOsm/L

 Toleransi maksimal lipid yang dapat diterima adalah 2,5 g/kg BB

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 21
PENYIMPANAN LIPID
 Stabil pada suhu 40 C selama 6
bulan
 24 bulan pada suhu 15 – 30 C
 Penyimpanan yang lama pada 40 C
 meningkatkan pembentukan
asam lemak bebas (karna hidrolisis
fosfolipid) dan menurunkan pH

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 22
KONTRA INDIKASI
PEMBERIAN LIPID

 KUNING
 SEPSIS
 GANGGUAN FUNGSI PARU
 GANGGUAN SISTEM
KEKEBALAN

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 23
MINERAL

 Bahan anorganik / kimia yang didapat makhluk hidup dari alam, yang asalnya
ialah dari tanah
 Masuk ke dalam tubuh dalam bentuk garam  digunakan dalam bentuk
elektrolit
 Fungsi :
1. Untuk pembentukan struktur
2. Untuk fungsi fisiologis
3. Berfungsi sebagai katalis
4. Sebagai regulator

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 24
CARA PENYIAPAN NUTRIMIX

CONTOH PERMINTAAN DOKTER


1. Protein  aminosteril 6% = 20 mL
2. Karbohidrat
dextrose 10%  15 mL
3. Elektrolit
NaCl 3 %  6 mL
MgSO4 40% 1 mL
4. Lipid 15 mL

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 25
MEMINDAHKAN L ARUTAN AMINOSTERIL 6%
KEDAL AM NUTRIMIX

 Buka penutup vial , swab


 Ambil spuit 20 mL
 Tarik plunger ke garis volume mendekati 20 mL
 Tusukan jarum ke karet penutup vial dan bevel menghadap ke atas
 Tekan plunger untuk memasukan udara kemudian vial di balik
 Sedot larutan sebanyak 20 mL, volume dilebihkan sedikit
 Tegakkan spuit, hilangkan gelembung udara
 Genapkan volume yang akan diambil lalu cabut jarum dari vial
 Masukan larutan ke dalam nutrimix

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 26
MEMINDAHKAN L ARUTAN MGSO4 KEDAL AM
NUTRIMIX

 Satukan cairan yang masih berada diatas leher lalu swab


 Patahkan dengan cara dipuntir sedikit
 Pegang dengan sudut 10 0 – 200
 Masukan jarum dan ambil cairan sebanyak 1 mL
 Keluarkan jarum dari larutan tersebut, tutup jarum kemudian hilangkan
gelembung udara
 Masukan kedalam nutrimix
 Setelah semua bahan masuk ke dalam nutrimix kemudian tutup, lalu klem
 Beri etiket

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 27
SOAL L ATIHAN:
TOTAL PARENTERAL NUTRISI
PENYIAPAN PARENTERAL NUTRISI

Misal :

Kebutuhan 1 hari pasien = 500 mL


NaCl  47 mL
Ca Gluconas  2 mL
KCl  1 mL

Perhitungan :
NaCl = 47 / 50 x 500 mL = 470 mL
Ca Gluconas = 2 / 50 X 500 mL = 20 mL
KCl = 1 / 50 X 500 mL = 10 mL

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 29
CARA PEMBUATAN
Siapkan alat dan bahan :
NaCl 1 kolf
Ca Gluconas 1 Amp
KCl 1 fls
Spuit 30 mL 2 pcs
Spuit 10 mL 1 pcs

1. Buka segel NaCl, Swab karetnya


2. Ambil spuit 30 mL , tarik plunger hingga garis volume 30 mL
3. Tususkan spuit ke karet NaCl dengan bevel menghadap ke atas 45 - 60

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 30
SOAL KE 1

Hitunglah kecepatan infus dalam tetes per menit bila larutan TPN sebanyak 3000
mL diberikan selama 24 jam

Penyelesaiannya :
 Kecepatan infus = 3000 ml / 1440 menit = 2.08 ml /menit
 1 ml = 20 tetes
 Jadi 2.08 mL = 41.6 tetes / menit

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 31
SOAL KE 2

Berapa banyak kalori yang ada dalam 3 liter dextrose 5%, 40 g Asam Amino 5%
dan lemak 30 gram (20%) ?

Penyelesaian :
 D5% = 3000 x 0,05 = 150 g
 Kalori = 150 g x 3,4 kkal/g = 510 kkal
 40 g AA 5% = 40 x 4 kkal = 160 kkal
 30 g lemak = 30 x 9 kkal = 270 kkal

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 32
SOAL KE 3

Seorang pria dengan ca colon sedang menjalani perawatan untuk penyembuhan usia 50
tahun, berat badan 45 kg, tinggi badan 160 cm

 Berapa jumlah kalori yangdi butuhkan?

Penyelesaiannya :
= 66.5 + (13.75 x 45) + (5.003 x 160) – (6.775 x 50 )
= 1147 kkal

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 33
SOAL KE 4

 Protein (aminosteril 6%) …….. 10 g


 Dextrose 10% ……………………….. 8 gram
 KCl ………………………………………… 8 mmol
 Ca – gluconas ………………………..4 mmol
 MgSO4 40% …………………………1.2 mmol
 Lipid 10% ………………………………..4 g

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 34
PENYELESAIN-NYA :

 Ca gluk : m = 4 x 448.4 = 1793.6 mg = 1.7936 g


Ca gluk 10 %  10/100 = 1.7936/x  x=18 mL
 MgSO4 40% : m = 1.2 x 120.3 = 144.36 mg  0.144 g
MgSO4 40%  40/100 = 0.14436/x  x= 0.36 mL
 Lipid 10%  10/100 = 4/x  x= 40 mL
 Protein 6%  6/100 = 10/x  x= 167 mL
 Dextose 10%  10/100 = 8/x  x= 80 mL
 KCl : m = 8 X 74.55 = 596.4 mg = 0,5964 gram
KCL 7.46 % : 7.46 /100 = 0.5964/x  8 mL

20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 35
20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 36

Anda mungkin juga menyukai