Anda di halaman 1dari 22

Identifikasi Telur Cacing pada Lalapan Daun

Kubis pada Warung Pecel Lele di Kecamatan


Grogol Petamburan, Jakarta Barat

Budi Hartono
102013079
Kelompok D4

Pembimbing 1 : dr. Monica Puspa M.Biomed


Pembimbing 2 : dr. Wani Devita Gunardi Sp. MK
Latar
Belakang
• Prevalensi infeksi
cacing usus yang
ditularkan melalui
tanah/Soil
Transmitted
Helmints (STH) di
daerah tropik masih
cukup tinggi.
• Sedangkan contoh
cara masuknya
nematoda usus
dalam menginfeksi
tubuh manusia yaitu
sayur yang tidak di
cuci dan mentah.
Permasalahan

Masalah

• Ditemukan telur cacing pada sayuran yang ada


di warung pecel lele

Hipotesis

• Terdapat kontaminasi telur cacing pada sayuran


lalapan di penjual pecel lele
Tujuan Umum
• Mengetahui ada jenis telur cacing STH pada lalapan
• Memperoleh telur cacing pada lalapan pedagang
pecel lele di kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta
Barat

Tujuan Khusus
• Mengidentifikasi jenis – jenis telur cacing yang ada
pada lalapan
• Mengetahui teknik pencucian di warung pecel lele
• Mengetahui kondisi hygiene warung pecel lele
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan masukan dalam
rangka meningkatkan upaya – upaya pencegahan penyakit cacingan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu


pengetahuan kesehatan masyarakat terlebih dibagian sanitasi lingkungan
Tinjauan Pustaka
• Teknik mencuci menggunakan air mengalir

• Soil transmitted helminths


• Ascaris lumbricoides

• Cacing cambuk : Trichuris trichiura

• Cacing tambang : Necator americanus, Ancylostoma duodenale


Ascaris lumbricoides
Cacing tambang
Trichuris trichiura
Teknik mencuci
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Metodologi Penelitian
• Desain Penelitian
Metode deskriptif kualitatif Cross-sectional

• Tempat penelitian
Pengumpulan sampel dilaksanakan di daerah sekitar Grogol
Petamburan Jakarta Barat dan penelitian dilaksanakan di
Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Krida Wacana.
• Waktu penelitian
Penelitian dan pengumpulan data akan dilaksanakan pada bulan
April - Oktober tahun 2016.
Subjek Penelitian
Populasi penelitian ini adalah
kubis pada seluruh warung
pecel lele yang ada di sekitar
Grogol Petamburan Jakarta
Barat sedangkan subjek atau
sampelnya adalah kubis pada
warung di Grogol
Petamburan Jakarta Barat.
• Sampling
• Konsekutif sampling – non Probability
• Besar sampel ditentukan menggunakan rumus didapatkan
68.24179 dibulatkan menjadi 69 sampel.

• Z alfa : 1.96
• P : 23.1 % = 0.231
• Q : 1 – 0.231 = 0.769
• D : 10% = 0.1
• Bahan, Alat dan Cara penelitian
• Bahan : Daun kubis, NaOH, Aquades
• Alat : Mikroskop, Gelas ukur 500 ml, Spatula, Pipet tetes,
Mangkok besar, Tabung reaksi, Rak tabung reaksi, Centrifuge,
Tabung centrifuge, Obyek glass, Pisau, Beaker glass, Obyek
glass, Cover glass
Cara :
• Pisahkan kubis dari lapisan-lapisannya
• Tampung kubis pada mangkok besar
• Tambahkan larutan NaOH 0,2% sampai kubis terendam sempurna
• Campur dan aduk secara merata menggunakan spatula sampai 15
menit
• Pipet hasil dari larutan NaOH dengan kubis ke dalam tabung reaksi
sampai penuh
• Masukkan larutan yang telah di pipet ke tabung centrifuge ke dalam
centrifuge
• Putar pada 1500 Rpm selama 10 menit
• Buang supernatant
• Ambil dengan pipet sedimen lalu letakkan ke dalam obyek glass
• Tutup dengan cover glass
• Periksa dengan mikroskop perbesaran 10 X – 40 X
Parameter
• Teknik pencucian sayur, higiene
warung, terdapatnya telur cacing
pada sayuran

Variabel Penelitian
• Variabel terikat
• Ada telur cacing
• Variabel Bebas
• Teknik mencuci dan higiene warung
• Dana Penelitian

• Analisis data
Data dianalisis secara deskriptif untuk
menggambarkan prevalensi cacing pada kubis.
Data akan disajikan dalam bentuk tabel.
• Definisi Operasional
• Kubis merupakan salah satu lalapan yang banyak disajikan
penjual makanan pedagang kaki lima seperti penjual pecel
lele. Kubis termasuk salah satu sayuran daun yang digemari
oleh hampir setiap orang. Kubis merupakan sumber penting
vitamin C dan beberapa mineral.
• Telur cacing STH merupakan salah satu siklus hidup cacing
yang dapat menyebar melalui tanah.
Jadwal Penelitian

Anda mungkin juga menyukai