Anda di halaman 1dari 5

Pancasila sebagai paradigma

pengembangan sosial-budaya
Pengertian
• Culture (Budaya) berasal dari kata colere yang berarti
mengolah, mengerjakan terutama mengolah tanah
atau bertani
• Menurut Ki Hajar Dewantara, “Kultur atau kebudayaan
itu sifatnya bermacam-macam, akan tetapi oleh karena
semuanya adalah buah adab, maka semua kebudayaan
atau kultur selalu bersifat : tertib, indah, berfaedah,
luhur, memberi rasa damai, senang, bahagia, dan
sebagainya. Sifat-sifat itu terdapat dan terlihatdi dalam
perikehidupan manusia-manusia yang beradab.
Dalam kehidupan sosial-budaya era globalisasi
menuntut para warga untuk mempertahankan
integritas masyarakatnya melalui:
1. Pengembangan kehidupan yang bermakna
(to develop a meaning life)
2. Kemampuan untuk memuliakan kehidupan
itu sendiri (ability to ennoble life).
Martabat manusia
Dalam melaksanakan pembangungan kita tidak boleh melupakan jati
diri,sebagai pribadi, dan sebagai manusia yang bermartabat.
Ada beberapa aspek yang terkandung di dalam pengertian martabat
manusia menurut Sastrapratedja (2001).
1. Martabat manusia diletakkan pada kedudukannya sebagai subjek
atau pribadi, yang mampu menentukan pilihan, menentukan
tindakan, dan dirinya sendiri.
2. Aspek Sosialitas, manusia dewasa ini semakain luas radiusnya
yang secara spasial semakin bersifat mondial, mengatasi batasan
geografis, dan secara temporal kesadaran sosial mengatasi
batasan masa kini.
3. Aspek keutuhannya, manusia merupakan totalitas menentang
segala bentuk reduksionisme.
Pancasila mempertahankan baik kesatuan
maupun kemajemukan Indonesia secara dinamis
•Dengan pendekatan inklusif (non diskrimunatif), Pancasila
memberikan suatu kerangka dimana semua kelompok dalam
masyarakat dapat hidup bersama dan bekerja bersama dalam
suatu dialog karya yang terus-menerus guna membangun suatu
masa depan bersama.
•Pancasila tidak merumuskan masa depan itu, tetapi
membiarkanmasa depan itu terbuka untuk ditentukan dan
dibangun secara bersama-sama oleh semua masyarakat
Indonesia.
Pendidikan multikultural
Masyarakat indonesia memiliki kemajemukan
budaya(multikultural), sehingga pendidikan multikultural
merupakan hal penting.
Tujuan pendidikan multikultural menurut Young Pai (1990):
1. Pembentukan sebuah sikap menghormati dan menghargai
nilai keragaman budaya
2. Promosi kepercayaan pada nilai instrinsik setiap pribadi
dan perhatian yang tak kunjung hilang terhadap
kesejahteraan masyarakat yang lebih luas
3. Pengembangan kompetensi multikultural untuk berfungsi
secara efektif dalam setting yang bervariasi secara kultural
4. Menfasilitasi keadilan pendidikan tanpa memperhatikan
etnis, ras, gender, usia, atau kekhususan lain.

Anda mungkin juga menyukai