0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
205 tayangan11 halaman
Dokumen ini membahas periode-periode seni rupa modern di Indonesia mulai dari periode perintis yang memperkenalkan gaya Barat, periode Indonesia Jelita yang menampilkan pemandangan alam dan wanita, periode Persagi yang menekankan identitas Indonesia, periode Jepang di bawah pendudukan, periode pascakemerdekaan dengan munculnya kelompok seniman, periode akademi dengan berdirinya lembaga pendidikan seni rupa, hingga periode 1960-sekarang dengan
Dokumen ini membahas periode-periode seni rupa modern di Indonesia mulai dari periode perintis yang memperkenalkan gaya Barat, periode Indonesia Jelita yang menampilkan pemandangan alam dan wanita, periode Persagi yang menekankan identitas Indonesia, periode Jepang di bawah pendudukan, periode pascakemerdekaan dengan munculnya kelompok seniman, periode akademi dengan berdirinya lembaga pendidikan seni rupa, hingga periode 1960-sekarang dengan
Dokumen ini membahas periode-periode seni rupa modern di Indonesia mulai dari periode perintis yang memperkenalkan gaya Barat, periode Indonesia Jelita yang menampilkan pemandangan alam dan wanita, periode Persagi yang menekankan identitas Indonesia, periode Jepang di bawah pendudukan, periode pascakemerdekaan dengan munculnya kelompok seniman, periode akademi dengan berdirinya lembaga pendidikan seni rupa, hingga periode 1960-sekarang dengan
didalamnya terdapat nilai, karakter, inovasi dan orisinalitas. Kreativitas hasil karya seni rupa modern dapat dijadikan contoh yang mengarah keseni rupa praktis. PERIODE PERINTIS Diperkenalkannya teknik berkreasi seni rupa Barat oleh Raden saleh syarif bustaman merupakan awal periode seni rupa modern di indonesia beraliran romantisme (mendramatisir secara visual, melebihkan dari kenyataan yg sesungguhnya) PERIODE INDONESIA JELITA Sepeninggalan raden saleh, terjadi periode kekosongan kreativitas, hingga muncul aktivitas melukis yg menyajikan pulasan kuas yang halus dengan objek pemandangan tanah air yang menawan / wanita jelita. Tokoh : Abdullah suryobroto, Basuki abdullah, Henk ngantung, Lee man fong, Suharyo, Sujono Periode persagi persagi (persatuan ahli gambar indonesia) terbentuk karna adanya hasrat utk mewujudkan konsep seni rupa yg memiliki kepribadian indonesia. Pelukis diharapkan tdk hanya sekedar menguasai keterampilan melukis yg dasar tekniknya dari barat, tetapi juga memiliki corak n visi berdasarkan kebudayaan indonesia Tokoh : agus djaja, s. sudjojono, setijoso, abdul salam, emiria soenassa, h. hutagalung, otto djaja, ramli, sindu s, sudiarja, sudibio, sulirno, sumitro, surono, s.tutur PERIODE JEPANG • berlangsung pada masa pendudukan jepang yg mendirikan badan kesenian keimin bunka shidaso, dbwah pengawasan seniman jepang, saseo ono dan yamamoto. Kepemimpinannya diserahkan pada agus djaja, suminta, anggotanya kusnadi, otto djaja, subanto, trubus, dan zaini • Para pemuda indonesia membentuk suatu wadah pusat tenaga rakyat utk mempertahankan kesenian n kebudayaan bangsa sendiri dipimpin oleh s. sudjojono dan affandi PERIODE PASCAKEMERDEKAAN periode ini ditandai dengan munculnya kelompok2 seniman beserta sanggar seni diberbagai daerah Tokoh : - Djayengasmoro (pusat tenaga pelukis) - Affandi, basuki r, oesman e, suromo, surono, trisno s (seniman muda indonesia, yogyakarta) - Affandi, hendra gunawan, sasongko, setijoso, sudiarjo, sumitro, trubus (pelukis rakyat) -Affandi, nashar, sutikna (gabungan pelukis indonesia, jakarta) - Ismail daylay, husein, h.djafar, h.siregar, nasjah djamin (angkatan seni rupa indonesia, medan) - Sumitro, kusnadi, sholikin (pelukis indonesia, yogyakarta) - Barli (jiwa mukti, bandung) - Bahrudin, m apin, rusli, sudjana kerton ( lembaga kebudayaan indonesia belanda) - Karyono y.s (prabngkara, surabaya) - Ismono, sudyono, sunindyo (tunas muda, madiun) PERIODE AKADEMI – Akademi seni rupa indonesia, yogyakarta tahun 1950 dipimpin oleh r.j katamsi dosennya r,j katamsi, trubus, sudarso, affandi, kusnadi, rusli, djayengasmoro, hendra gunawan, sindu siswono – Balai perguruan tinggi guru gambar, bandung 1959 dipelopori oleh prof. syafei sumardja, kemudian ,enjadi bagian dari ITB – Akademi seni rupa surabaya (AKSERA) didirikan oleh amang rahman, daryono – Lembaga pendidikan kesenian jakarta tahun 1971 jurusan seni dan desain – Institut kejuruan dan ilmu pendidikan malang, semarang, surabaya, jakarta,bandung PERIODE 1960-SEKARANG pada periode sebelumnya, pelukis cendrung menghasilkan karya yg realitis (kenyataan), naturalis, romantis. Pada periode ini seniman memiliki kebebasan berkreasi sehingga aneka ragam gaya atau variasi atau patung yg bersifat modern mulai bermunculan, contoh realistis fotografis, impresionis, ekspresionis, kubis, surealis, futuris, abstrak, dekoratif Tokoh : ahmad sadali, but muchtar, bagong kussudiarjo Seniman lukis batik : amry yahya, bambang utoro, kawindro susanto Tahun 1974, kelompok seniman membuat kesepakatan mengenai konsep seni rupa yg tdk terikat pda bentuk yg lazim n lebih berkesan eksperimental karena terkait dng seni ruang, pertunjukan, bahkan sastra dinamakan kelompok seni rupa baru. Tokoh : jim supangkat, hardi, dede eri supria