Anda di halaman 1dari 49

Prinsip diet pada Bayi dan Anak

dr. Yulnefia, M.Kes


• Tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas dan
kuantitas hidangan-----tubuh akan
mendapatkan kesehatan gizi yang sebaik-
baiknya-----konsumsi adekuat
▫ Kualitas----menunjukkan adanya semua zat gizi
yg diperlukan tubuh dalam susunan hidangan
▫ Kuantitas--- menunjukkan kuantum masing-
masing zat gizi terhadap kebutuhan tubuh.
Bayi
• Kebutuhan nutrien tertinggi per kg BB dalam
siklus daur kehidupan
• Terjadi percepatan tertinggi dalam
pertumbuhan dan metabolisme-----anak-anak
• Dukungan gizi sesuai kebutuhan----
pertumbuhan fisik dan perkembangan dini----
membentuk dasar kehidupan yang sehat dan
produktif
Mengapa gizi bayi perlu
diperhatikan?
• Imaturitas organ tubuh -----saluran cerna
• kemampuannya dalam mencerna dan menyerap
nutrien dari ASI dan susu formula
• Perilaku makan yang berkembang tahap demi
tahap
Prinsip diet pada bayi
• Pemberian ASI saja sampai usia 6 bulan
• Setelah 6 bulan: Pemberian makan yg sering
• Tinggi energi dan nutrien yg bersifat cair
• Jumlah air yg tinggi(penguapan air melalui
kulit, paru-paru, melalui urin, feses dan untuk
pertumbuhan jaringan
• Kebutuhan protein utk pertumbuhan dan
maturasi jaringan,mempertahankan fungsi
tubuh
Prinsip diet pada bayi
• Karbohidrat utama yg ada dalam ASI adalah
laktosa, bayi yg mendapat ASI mendapat energi
1/3 dari laktosa ini
• Fat merupakan sumber energi utama bagi bayi:
40-50 % dari energi total
• Kebutuhan vitamin dan mineral selama 6 bulan
diestimasi dari kandungan vitamin dan mineral
yg ada dalam ASI
4 prinsip Pemberian Makanan Pendamping
ASI (MPASI) yang tepat, yaitu:
• Timely:
▫ yaitu makanan pendamping ASI haruslah diberikan pada waktu
yang tepat yaitu setelah bayi berumur lebih dari 6 bulan.
• Adequately:
▫ Pemberian MPASI tidaklah berlebihan, dimana kuantitas dan
kualitas makanan pendamping ASI yang diberikan harus
memadai.
• Safe :
▫ Segala peralatan dan bahan pembuatan makanan pendamping
ASI harus terbebas dari kontaminasi kuman, karena bayi sangat
rentan terserang penyakit yang disebabkan oleh makanan yang
tidak hygienis.
• Properly:
▫ Pemberian MP-ASI tentunya harus diberikan sesuai dengan
keterampilan makan anak.
Mengapa gizi anak perlu
diperhatikan?
• Pertumbuhan dan perlembangan tidak sepesat
masa bayi
• Aktivitas fisik meningkat ( prasekolah---sekolah)
• Pertambahan BB 2-3 kg per tahun dan
pertambahan panjang/ tinggi badan sekitar 7,6
cm per tahun----hingga masa remaja
• Tidak ada perbedaan kebutuhan energi antara
anak laki dan perempuan sebelum umur 10
tahun
• Kebutuhan Protein (dipakai untuk
mempertahankan jaringan, perubahan
komposisi tubuh, dan sintesis jaringan baru
• Mineral dan vitamin(dipakai utk pertumbuhan
dan perkembangan normal)
• Intake kurang:
▫ Pertumbuhan melambat
▫ Mineralisasi tulang tidak sempurna
▫ Cadangan Fe kurang----anemia
Kelompok usia yang rentan masalah gizi antara
lain usia balita:
▫ Bayi (usia kurang 1 tahun)
▫ Anak usia 1 sampai kurang 2 tahun (baduta)
▫ Anak pra-sekolah usia 2 sampai kurang 6 tahun
Masalah Gizi
• Gizi kurang
▫ Malnutrisi kalori dan protein (marasmus &
kwashiorkor)------- stunting
▫ Anemia def Fe
▫ Hipovitaminosis A dan Xerophthalmia
▫ GAKY ( gangguan akibat kekurangan yodium)
• Gizi lebih
▫ Overweight
▫ Obesitas
Kwashiorkor (kekurangan protein)
• Suatu keadaan kekurangan protein secara
kualitas atau kuantitas ataupun kedua-duanya
tetapi cukup kebutuhan kilokalori
• Protein yg berkualitas-----------mengandung
asam amino komplet/lengkap yg mempunyai
peran besar untuk pertumbuhan.
Gejala umum kwashiorkor
• Pertumbuhan dan perkembangan mental
menurun (apatis)
• Edema, otot menyusut (kurus)
• Depigmentasi rambut dan kulit
• Kulit : sisik---flaky paint dermatosis
• Hipoalbuminemia: infiltrasi lemak dalam hati yg
reversible
• Atropi kelenjar asini dan pankreas shg produksi
enzim terhambat---diare
• Anemia moderat (paling sering: makrositik)
▫ Def vit B12 dan asam folat (pematangan inti dan
pembelahan sel terhambat)-----kegagalan proses
eritropoesis
• Kekurangan Vit A: karena ketidakcukupan sintesis
plasma protein pengikat retinol shg menimbulkan
kebutaan permanen
• Penderita kwashiorkor bisa ditemukan
▫ Anak lepas susu (1-4 tahun)
▫ Anak yg sedang dirawat inap
▫ Anak yg hidup dibawah tekanan ekonomi ,sosial,
budaya
Marasmus
• Suatu keadaan kekurangan protein dan
kilokalori yang kronis
• Karakteristik----berat badan sangat rendah
Gejala marasmus
• Ditemukan pada usia 6- 18 bulan
• Kurus kering, tampak hanya tulang dan kulit
• Atropi otot dan lemak bawah kulit
• Wajah seperti orang tua: keriput ,berkerut, layu
dan kering
• Umumnya terjadi diare
• Tidak ada dermatitis dan depigmentasi
• Tidak ada edema
• Tumbuh kerdil, mental dan emosi terganggu
• Tidur gelisah, apatis dan merengus
• Menarik diri dari lingkungan
• Suhu tubuh subnormal, jantung melemah
Defisiensi Vitamin A
• Februari dan agustus: bulan pemberian Vit A
dosis tinggi pada Balita(<60 bln) OK 0-60 bulan
---GOLDEN PERIOD---pertumbuhan yang
paling cepat fisik seorang anak
• Kapsul biru= 100.000 IU=6-11Bln
• Kapsul merah=200.000 IU=12-60 Bln
• Kapsul didapatkan di Posyandu dan Puskesmas-
-GRATIS
• Fungsi Vit A: meningkatkan daya tahan tubuh,
melawan penyakit campak,diare dan penyakit
infeksi
• Defisiensi Vit A: Xeroftalmia= mata kering=
kekeringan pada selaput lendir konjungtiva dan
selaput bening kornea
Klasifikasi Xeroftalmia
• XN= Xerosis Konjungtiva (bagian putih mata
kering,kusam,tidak bersinar), sulit beradaptasi
diruang remang setelah terang,sering tjd disore
hari(buta senja)
• X1A= Xerosis Konjungtiva (bagian putih mata
kering,kusam,tidak bersinar dan kotor) jika
tidak mendapat Vit A dibulan feb dan agus
• X1B= Xn +X1A + Bercak bitot= penimbunan sel
epitel dan penimbunan keratin---- perlu
dirujuk ke klinik mata
• X2= Xerosis kornea
• X3A= Keratomalasia= sebagian hitam mata
melunak seperti bubur
• X3B= Ulserasi Kornea= seluruh hitam mata
melunak seperti bubur--sulit menghindar dari
kebutaan
• Xs= Xeroptalmia Scar (Bola mata mengecil dan
mengempis)--buta yang permanen
• Penanganan=X2
▫ Hari 1= 1 kapsul Vit A sesuai umur
<6 bln=1/2 kapsul biru(50.000 SI)
6-11 bln= 1 kapsul biru (100.000 SI)
12-59 bln= 1 kapsul merah
(200.000SI)
• Hari 2= Berikan 1 kapsul Vit A sesuai umur
• 2 minggu kemudian berikan 1 kapsul Vit A
sesuai umur
GAKY
• Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (asupan
kurang)
• Penyakitnya: Gondok, keguguran, lahir
mati,cacat bawaan, kretin dan hipotiroid
• Kretin ----paling berbahaya----gangguan
perkembangan otak
• Konsumsi Garam yodium: 30 ppm sebanyak 10
gram/hari
KRETIN
• Lemas & mengantuk
• Hambatan pertumbuhan
• Konstipasi
• Muka sembab dan ekspresi bodoh
• Mata sipit dg celah mata horizontal
• Lidah tebal dan besar
• Rambut kasar dan kering
• Timbunan lemak di fossa supraclavikularis dan
pangkal leher
• Tubuh pendek dan gemuk>< DWARFISME
• Perut buncit
• Kulit kering dan suhu badan rendah
PENANGGULANGAN
• Fortifikasi garam beryodium
• Suplementasi yodium pada hewan
• Suntikan minyak beryodium
• Kapsul minyak yodium-------jangka pendek
• Indikator ukuran yg digunakan sebagai kriteria
utama untuk menilai kecukupan asupan gizi dan
pertumbuhan bayi dan balita adalah
pengukuran antropometri
Kegunaannya :
▫ Sebaran status gizi (prevalensi berdasarkan
usia,jenis kelamin, status sosial dll)
▫ Menentukan prioritas intervensi gizi
▫ Evaluasi hasil intervensi
• Pengukuran antropometri (BB/U, TB/U,
BB/TB)
▫ Menilai kecepatan pertumbuhan anak
▫ Memprediksi status gizi anak dan populasi
• Penilaian hasil pengukuran antropometri:
▫ Usia
▫ Berat badan
▫ Panjang badan (usia kurang 2 tahun), atau
▫ Tinggi badan (usia 2 tahun atau lebih)
▫ Lingkar lengan atas (LiLA)
▫ Lain2: tebal lipatan kulit
USIA
• Kategorisasi usia:
▫ 0 - <6 bulan
▫ 6 - <12 bulan
▫ 12 - <24 bulan
▫ 24 - <59 bulan
BERAT BADAN
Ada 2 macam timbangan:
• Tipe Salter spring balance:
▫ Timbangan gantung (Posyandu)
▫ Maksimum berat 25 kg dengan ketelitian 100 g
• Tipe Bathroom scale:
▫ Untuk anak yang sudah bisa berdiri sendiri, atau
▫ Menimbang anak bersama ibunya
▫ Maksimum berat 100 kg dengan ketelitian 100 g
Implementasi penimbangan BB
Berat badan naik (N):
• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa
balita ke Posyandu
• Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti
grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS
secara sederhana
• Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan
kondisi anak dan berikan nasihat tentang
pemberian makan anak sesuai golongan umurnya.
• Anjurkan untuk datang pada penimbangan
berikutnya.
Berat badan tidak naik 1 kali
• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke
Posyandu
• Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik
pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara
sederhana
• Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk,
diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak
• Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat
badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
• Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian
makan anak sesuai golongan umurnya
• Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya
Berat badan tidak naik 2 kali atau berada di
Bawah Garis Merah (BGM)
• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa
balita ke Posyandu dan anjurkan untuk datang
kembali bulan berikutnya.
• Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti
grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS
secara sederhana
• Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan
(batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan
makan anak
• Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab
berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
• Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran
pemberian makan anak sesuai golongan umurnya
• Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes
PANJANG BADAN/ TINGGI BADAN
Ada 2 macam alat ukur:
• Baby length board:
▫ Untuk bayi dan anak kurang 2 tahun
▫ Mengukur crown-heel length dengan ketelitian
0,1 cm
• Vertical measures (microtoise):
▫ Untuk anak yang sudah bisa berdiri sendiri (2
tahun atau >)
▫ Mengukur tinggi badan dengan ketelitian 0,1 cm
LINGKAR LENGAN ATAS
• Diukur dengan pita ukur non-elastis
• Sebagai alternatif bila tidak memungkinkan
mengukur BB dan TB (keadaan darurat atau
untuk skrining)
• Nilai ambang batas untuk balita 12,5 – 13 cm
dapat menggantikan interpretasi BB-TB rendah
atau wasting
• WHO NCHS
• BB/U
▫ Gizi lebih (> 2.0 SD baku WHO-NCHS)
▫ Gizi baik (-2.0 SD s/d +2.0 SD)
▫ Gizi kurang (<-2.0 SD)
▫ Gizi buruk (<-3.0 SD)
• TB/U
▫ Normal (>= -2.0 SD baku WHO NCHS)
▫ Pendek (stunted) (< -2.0 SD)
• BB/TB
▫ Gemuk (>2.0 SD baku WHO NCHS)
▫ Normal (-2.0 SD s/d +2.0 SD)
▫ Kurus/wasted (<-2.0 SD)
▫ Sangat kurus (<-3.0 SD)
Pengelompokan gizi kurang
menurut Z-score
• Gizi kurang tingkat ringan
▫ ( nilai Z_BB/U ≥ -2.5 SD dan < -2.0 SD)
• Gizi kurang tingkat sedang
▫ ( nilai Z_BB/U ≥ -3.0 SD dan < -2.5 SD)
• Gizi kurang tingkat buruk
▫ ( nilai Z_BB/U < -3 SD )
Sekian Terimakasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai