Akut Limb Iskemik
Akut Limb Iskemik
o Acute
o Acute on cronic
o Cronic iskemic stable
Severity
o Incomplit : tidak dapat ditangani
o Complit : dapat ditangani
o Irreversible : tidak dapat kembali ke kondisi normal
Ad hoc committee of the Society for Vascular Surgery
and the North American Chapter of the International
Society for Cardiovasculer Surgery menciptakan suatu
klasifikasi untuk oklusi arterial akut.
Kelas I : Non-threatened extremity
Kelas II : Threatened extremity
Kelas III : Iskemia telah berkembang menjadi infark
Rutherfort klasifikasi akut limb iskemik dapat
dikategorikan sebagai berikut
Kelas I : perfusi jaringan masih cukup, walaupun terdapat
penyempitan arteri, tidak ada kehilangan sensasi motorik dan
sensorik, masih bias dengan obat-obatan pada pemeriksaan Doppler
signal audible
Kelas IIa : perfusi jaringan tidak memadai pada aktivitas tertentu.
Timbul klaudikasio intermiten yaitu nyeri pada otot ektremitas bawah
ketika berjalan dan memaksakan berhenti berjalan, nyeri hilang jika
pasien istirahat dan sudah mulai ada kehilangan sensorik. Harus
dilakukan pemeriksaan angiography segera untuk mengetahui lokasi
oklusi dan penyebab oklusi
Kelas IIb : perfusi jaringan tidak memadai, ada kelemahan otot
ekstremitas dan kehilangan sensasi pada ekstremitas. Harus dilakukan
intervensi selanjutnya seperti revaskularisasi ataupun embolektomy
Kelas III : telah terjadi iskemia berat yang mengakibatkan nekrosis,
kerusakan saraf yang permanen, irreversible, kelemahan ekstremitas,
kehilangan sensasi sensorik, kelainan kulit atau gangguan
penyembuhan lesi kulit. Intervensi tindakan yang dilakukan yaitu
amputasi.
Gejala klinis
Emboli
Onset beberapa menit
Riwayat AF
Ektremitas tampak kekuningan (yellowfish)
Pulsasi kolateral ektremitas normalOnset beberapa menit
Thrombus
Gejala beberapa jam sampai berhari-hari,
ada klaudikasio,
ada riwayat aterosklerotik kronik,
ekstremitas yang terkena tampak sianotik dan lebam,
pulsasi pada kolateral ekstremitas tidak ada,
dapat terdiagnosa dengan angiography
6 Gejala Akut Limb Iskemik
Pain / nyeri : yang hebat terus-menerus terlokalisasi di daerah
ekstremitas dan muncul tiba-tiba, intensitas nyeri tidak
berhubungab dengan beratnya iskemia karena pasien yang
mengalami neoropathy dimana sensasi terhadap nyeri menurun.
Pallor / pucat : tampak putih, pucat dan dalam beberapa jam
dapat menjadi kebiruan atau ungu / mottled
Pulselless : denyut nadi tidak teraba dibandingkan pada dua
ekstremitas
Parasthesia : tidak mampu merasakan sentuhan pada ekstremitas
Paralisis : kehilangan sensasi motorik pada ekstremitas, adanya
parasthesia dan paralisis merupakan tanda yang buruk dan
membutuhkan penanganan segera
Poikilothermia : dingin pada ekstremitas
Pemeriksanaa penunjang
Elektrokardiografi
Echokardiografi
Doppler vaskuler
Preoperative arteriogram pada pasien dengan
riwayat arterial occlusive disease.
Angiografi
MRA
Tatalaksana
Preoperative antikoagulan dengan IV heparin
Resusitasi cairan, koreksi asidosis sistemik, inotropik support
Terapi pembedahan diindikasikan untuk iskemia yang
mengancam ekstremitas
Thrombolektomi/embolektomi
Melindungi vascular bed distal
Terapi utama akut iskemia adalah pembedahan dalam
bentuk embolektomi atau tindakan rekonstruksi
pembedahan vaskuler yang sesuai.
Terapi ALI merupakan suatu keadaan yang darurat untuk
meminimalisasikan penundaan dalam melepaskan oklusi
merupakan hal yang penting, karena resiko kehilangan
anggota gerak meningkat sejalan dengan durasi iskemia
akut yang lama
Nama : Tn. H
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Aceh
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Pidie
No CM : 1-03-32-07
Tanggal Masuk : 21 Desember 2014
Tanggal Pemeriksaan: 23 Desember 2014
Keluhan Utama : nyeri pada kaki
Keluhan Tambahan: sesak, pusing
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang rujukan dari salah satu puskesmas Sigli dengan keluhan
kaki yang menghitam disertai nyeri. Pasien mengaku 3 hari SMRS
datang berobat ke puskesmas dengan keluhan pusing dan sesak
nafas saat beraktivitas berat. Pasien sempat dirawat selama ± 3 hari
dan diberikan obat injeksi. Pada hari rawatan ke-3 di puskesmas
pasien mengaku kaki sebelah kiri mulai berubah warna. Awalnya
bewarna merah kemudian berubah menjadi biru dan kehitaman.
Pasien juga mengaku perubahan warna disertai dengan rasa nyeri
seperti disiram dengan air cabai. Saat ini pasien mengatakan
kakinya mulai hilang rasa, sulit berjalan dan kaki terasa berat.
Riwayat trauma disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat hipertensi
Hb (gr/dL) 12,5
Ht (%) 36%
KGDs (mg/dL) 32
Na (mmol/L) 143
K (mmol/L) 3,9
Cl (mmol/L) 113
difftel 0/0/85/7/8
Laboratorium 22/12/2014 Nilai Rujukan
darah
PT
Kontrol 10,5”
APTT
Kontrol 34,4”
EKG
21 Desember 2014
• Sinus ritme HR 90xmenit, LAD, Hipertrofi ventrikel kiri
• P : 0, 12, kompleks QRS 0,12, ST elevasi (-), ST depresi lead I
dan II, T inverted V5 dan V6
• Kesimpulan :sinus ritme 90x/menit, left ventrikel hipertrofi,
iskemik lateral
Resume
MEDIKAMENTOSA
Plavix 1x75mg
Pentoxifiline 2x400mg
Cilostazol 2x100mg
Tramadol sup
Terapi kardiologi
Injeksi lovenox 0,6cc SC/ 12 jam
Injeksi Lasix 1 amp/ 12 jam
Amlodipin 1x5mg
Valsartan 1x80mg
Aspilet 1x80mg
Laxadin syr 3xci
Planning
Echokardiografi
Doppler vaskuler
Angiografi
Qou ad vitam : dubia
Quo ad functionam: dubia malam
Quo ad sanam : dubia malam
ANALISA KASUS
• Nyeri, kaki sulit bergerak dan terasa
kebas sejak 3 hari SMRS
Pemeriksaan fisik
Ditemukan warna kulit yang hitam pada
• 6 gejala dan tanda Akut limb iskemik (+)
distal ekstremitas bawah kiri dan kemerahan
disertai udem merupakan akibat oklusi pada
• Tanda ALI (<2minggu) diatas sangat
arteri sehingga terjadi iskemia yang
khas untuk kejadian sumbatan arteri
irreversible yang mencetuskan terjadinya
akut yang yang menyebabkan iskemik
nekrosis
dan nekrosis pada otot. adanya defisit
neurologis mengindikasikan iskemia
otot dan saraf yang masih berpotensi
untuk tindakan penyelamatan invasif Pemeriksaan Ankle Brakial Indeks (ABI Score)
(urgent). didapatkan 0,28 sebagai kesan obstruksi
berat PAD
• Tanda yang timbul dalam beberapa hari
dengan riwayat dan faktor resiko
(merokok dan hipertensi) aterosklerosis Pemeriksaan EKG : hipertrofi ventrikel kiri
disertai ekstremitas yang sianotik dan dan iskemik lateral merupakan penanda
lebam merupakan gejala penyebab adanya aterosklerosis penyebab dari akut
adalah thrombus dari akut limb iskemik. limb iskemik.
Tatalaksana
• Cilotazol adalah inhibitor fosfodiesterase dengan fokus terapuetik pada cAMP. Obat
ini menghambat agregrasi trombosit dan memiliki fungsi vasodilatasi arteri secara
langsung. Selain digunakan untuk mengatasi claudiokasio intermiten.
• Pentoxifylline adalah suatu metil xantin yang mempunyai efek sebagai obat
vasoaktif yangmempunyai efek terapeutik pada gangguan viskositas, deformabilitas
eritrosit, agregasi platelet dan gangguan kadar fibrinogen plasma. Kesemuanya ini
akan berakibat pembentukan trombus dan memperbaiki perfusi sirkulasi
mikrovaskular. Berbagai uji klinis dengan pentoxifylline telah memperlihatkan
perbaikan baik pada keluhan