Anda di halaman 1dari 26

ANESTESIOLOGI UNIVERSITAS YARSI

PELUMPUH OTOT
( blok neuro-muskular = muscle relaxant )
 obat yg mengakibatkan otot lurik lumpuh
(tempat kerja pd sambungan saraf otot/
neuromuscular junction)
 Manfaat PO untuk anestesia umum :
- menghindari cedera pd laringoskopi
dan intubasi trakea
- ventilasi kendali
- pembedahan
- mengurangi pemakaian obat
anestesia --- hanya utk hipnosia
ringan
FISIOLOGI KONTRAKSI OTOT
)

 Hubungan saraf otot (neuromuscular junction


/ sinap) : Serat saraf motorik -> celah sinap ->
serat otot motorik
 Membran presinap mengeluarkan
neurotransmiter: asetilkolin (Ach)
 Ach disintesa dan disimpan di ujung saraf
motor di dalam vesikel ujung saraf motorik
 Peningkatan jumlah Ach pelepasan dari
vesikel Membran pascasinap mengandung
reseptor Ach
 Bila terjadi aksi potensial di saraf
 Ach dilepaskan dari vesikel yg pecah pada
membran presinap
 ask menyeberang melalui celah sinap
 menempati reseptor di membran pascasinap
 perubahan permeabilitas membran
 keluar masuknya K+ dan Na+ melalu imembran
 perubahan aksi potensial pada akhir saraf
 depolarisasi membran otot
aksi potensi menyebar ke seluruh membran otot
 KONTRAKSI OTOT
Obat pelumpuh otot : - gol. depolarisasi
- gol. nondepolarisasi

GOLONGAN DEPOLARISASI
Contoh: Suksinil-kolin, dekametonium

Cara kerja :
Seperti Ach  menempati reseptor Ach
Tetapi tidak dihidrolisis oleh kolinesterase kerja di
celah sinaps lama  depolarisasi terus menerus
membran pascasinap (fasikulasi otot,disusul
relaksasi)
GOLONGAN NONDEPOLARISASI
Contoh: pankuronium, vecuronium, rocuronium,
atracurium

Cara kerja :
Seperti Ach  menempati reseptor Ach pascasinap
Tidak seperti Ach tidak ada perubahan permeabilitas
membran pascasinap

Beberapa reseptor bisa ditempati Ach ---- terjadi


kompetisi antara pelumpuh otot nondepol dg Ach
(inhibitor kompetitif)

Ach dg pelumpuh otot nondepol bersifat antagonis


Pemberian Ach  penurunan efek blokade obat
nondepol

Pemberian obat penghambat asetilkolinesterase


(neostigmin) meningkatkan jumlah Ach yg menempati
Reseptor bertambah  aktifitas otot meningkat
Dosis awal Dosis Durasi Efek Samping
(mg/kg) rumatan (menit
(mg/kg) )
Nondepol long-
acting
1. Tubokurarin 0.4 0–0.60 0.10 30-60 Histamin +, hipotensi
2. Pankuronium 0.08-0.12 0.15-0.020 30-60 Vagolitik, takikardi, tensi ≥
3. Metakurin 0.20-0.40 0.05 40-60 Histamin - , hipotensi
4. Pipekuronium 0.05-0.12 0.01-0.005 40-60 Kardiovaskular stabil
5. Doksakurium 0.02-0.08 0.005-0.010 45-60 Kardiovaskular stabil
6. Alkurium 0.15-0.30 0.05 40-60 Vagolitik, takikardi

Nondepol
intermediate
acting
1. Gallamin 4-6 0.5 30-60 Histamin ±, hipotensi
2. Atrakurium 0.5-0.6 0.1 20-45 Aman untuk hepar, ginjal
3. Vekuronium 0.1-0.2 0.015-0.02 25-45
4. Rokuronium 0.6-1.0 0.10-0.15 30-60
5. Cistacuronium 0.15-0.20 0.02 30-45 Isomer atrakurium
Dosis awal Dosis Durasi Efek Samping
(mg/kg) rumatan (menit)
(mg/kg)
Nondepol short-
acting
1. Mivakurium 0.20-0.25 0.05 10-15 Histamin +, hipotensi
2. Ropacuronium 1.5-2.0 0.3-0.5 15-30
Depol short-acting
1. Suksinilkolin
2. Dekametonium 1.0 3-10 Lihat teks
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai