Anda di halaman 1dari 43

CASE REPORT

DEMAM BERDARAH DENGUE

Ade Maya Yulianti Fordatkosu


1161050063

Pembimbing:
dr. Natasha. N.P Manurung, M. Ked (Ped) , Sp. A

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


RSUD Pasar Minggu
Periode 11 Desember 2017-24 Februari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jakarta
2018
DEFINISI & ETIOLOGI
• Demam Berdarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
• Demam berdarah dengue/dengue hemorrhagic fever (DHF) adalah
demam dengue yang disertai pembesaran hati dan manifestasi
perdarahan.
INSIDENS
• Di Indonesia, kasus demam berdarah dengue selalu berulang tiap
tahun. KLB terbesar terjadi pada tahun 1998, dengan insidence rate
(IR) : 35, 19 per 100.000 penduduk dan case fatality rate (CFR) : 2%.
• Pada tahun 1999, IR menurun tajam : 10, 17
• Tahun 2000 : 15, 15
• Tahun 2001 : 21, 66
• Tahun 2002 : 19, 24
• Tahun 2003 : 23, 87

Depkes RI, 2006


EPIDEMIOLOGI
PATOFISIOLOGI

Volume Plasma Trombositopenia Sistem koagulasi

Sistem Respons leukosit


komplemen
DIAGNOSIS

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN JASMANI

PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANAMNESIS
KRITERIA KLINIK :
a. Demam tinggi mendadak dan terus-menerus selama 2-7
hari tanpa sebab yang jelas.
b. Manifestasi Pendarahan
-spontan: epistaksis, pendarahan gusi,hematemesis dan
atau melena, petekie

( Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah


Sakit )
PEMERIKSAAN FISIK
KRITERIA KLINIK :
a.Uji Torniquet +
b.Pembesaran Hati
c.Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai
tidak teraba, tekanan nadi menurun menjadi 20
mmHg atau sampai nol, hipotensi menjadi 80
mmHg atau sampai nol, extremitas akral dingin,
capillary refill time memanjang ( > 2”)
LABORATORIUM
KRITERIA LABORATORIUM :
a. Trombositopenia ( > 100.000µL )
b. Peningkatan Hematokrit atau Hb> 20 %

( Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit)


Diagnosis DBD berdasarkan WHO terdiri dari 4 Kriteria Klinik dan 2
Kriteria Laboratorik dengan syarat : Minimal 2 Kriteria Klinik (1
diantaranya : Panas) + 1 dari Kriteria Laboratorik (atau hanya
peningkatan Hematokrit).

(Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit)


Derajat penyakit DBD

Derajat Penyakit Kriteria

Demam disertai gejala tidak khas, dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji
DBD derajat I
torniquet positif.

DBD derajat II Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit atau perdarahan lain.

Terdapat kegagalan sirkulasi (nadi cepat dan lembut, tekanan nadi menurun ( < 20
DBD derajat III mmHg) atau hipotensi, sianosis disekitar mulut, kulit dingin dan lembab, dan anak
tampak gelisah.

Syok berat (profound shock): nadi tidak dapat diraba, dan tekanan darah tidak dapat
DBD derajat IV
diukur.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Fisik : Uji Turniket +
Pemeriksaan Lab : - Hb
-Trombosit
- Hematokrit
- leukosit
Pemeriksaan Radiologi : Foto thoraks
PENATALAKSANAAN

1. Demam Dengue

Medikamentosa:

– Antipiretik (apabila diperlukan) : paracetamol 10 – 15 mg/kg BB/kali, 3 kali/hari. Tidak

dianjurkan pemberian asam asetilsalisilat/ibuprofen pada anak yang dicurigai DD/DBD.

Referensi
1. Demam Berdarah Dengue: Pelatihan bagi pelatih, dokter spesialis anak, dan dokter spesialis penyakit dalam, dalam tatalaksana kasus DBD. Balai Penerbit FKUI; Jakarta,
1999.
2. Dengue Haemorrhagic Fever: Diagnosis, treatment, prevention and control, second edition. WHO: 1997.
– Edukasi orang tua:

• Anjurkan anak tirah baring selama masih demam.


• Bila perlu, anjurkan kompres air hangat.
• Perbanyak asupan cairan per oral: air putih, ASI, cairan elektrolit, jus buah,
atau sup. Tidak ada larangan konsumsi makanan tertentu.
• Monitor keadaan dan suhu anak dirumah, terutama selama 2 hari saat suhu
turun. Pada fase demam, kita sulit membedakan antara DD dan DBD,
sehingga orang tua perlu waspada.
• Segera bawa anak ke rumah sakit bila : anak gelisah, lemas, muntah terus
menerus, tidak sadar, tangan/kaki teraba dingin, atau timbul perdarahan.

Referensi
1. Demam Berdarah Dengue: Pelatihan bagi pelatih, dokter spesialis anak, dan dokter spesialis penyakit dalam, dalam tatalaksana kasus DBD. Balai Penerbit FKUI; Jakarta,
1999.
2. Dengue Haemorrhagic Fever: Diagnosis, treatment, prevention and control, second edition. WHO: 1997.
2. Demam Berdarah Dengue

Fase demam

– Prinsip tatalaksana DBD fase demam sama dengan tatalaksana DD.

– Antipiretik: paracetamol 10 – 15 mg/kg BB/kali, 3 kali/hari.

– Perbanyak asupan cairan oral.

– Monitor keadaan anak (tanda-tanda syok) terutama selama 2 hari saat suhu turun. Monitor trombosit dan
hematokrit secara berkala.

Penggantian volume plasma

– Anak cenderung menjadi dehidrasi. Penggantian cairan sesuai status dehidrasi pasien dilanjutkan dengan
terapi cairan rumatan.

– Jenis cairan adalah kristaloid : RL, 5% glukosa dalam RL, atau NaCl.

Referensi
1. Demam Berdarah Dengue: Pelatihan bagi pelatih, dokter spesialis anak, dan dokter spesialis penyakit dalam, dalam tatalaksana kasus DBD. Balai Penerbit FKUI; Jakarta,
1999.
2. Dengue Haemorrhagic Fever: Diagnosis, treatment, prevention and control, second edition. WHO: 1997.
Tabel 1. Kebutuhan cairan pada rehidrasi
ringan-sedang

Jumlah Cairan
Berat Badan (Kg)
(ml/kg BB/hari)

<7 220

7 – 11 165

12 – 18 132

>18 88

Referensi
1. Demam Berdarah Dengue: Pelatihan bagi pelatih, dokter spesialis anak, dan dokter spesialis penyakit dalam, dalam tatalaksana kasus DBD. Balai Penerbit FKUI; Jakarta,
1999.
2. Dengue Haemorrhagic Fever: Diagnosis, treatment, prevention and control, second edition. WHO: 1997.
Tabel 2. Kebutuhan cairan rumatan

Berat Badan (Kg) Jumlah cairan (ml)

10 100 per kg BB

10 – 20 1000 + 50 x kg BB (untuk BB di atas 10 kg)

>20 1500 + 20 x kg BB (untuk BB di atas 20 kg)

Referensi
1. Demam Berdarah Dengue: Pelatihan bagi pelatih, dokter spesialis anak, dan dokter spesialis penyakit dalam, dalam tatalaksana kasus DBD. Balai Penerbit FKUI; Jakarta,
1999.
2. Dengue Haemorrhagic Fever: Diagnosis, treatment, prevention and control, second edition. WHO: 1997.
Kriteria memulangkan pasien
• Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
• Nafsu makan membaik
• Tampak perbaikan secara klinis
• Hematokrit stabil 3 hari setelah syok teratasi
• Trombosit >50000/mL
• Tidak dijumpai distres pernapasan
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

• No.RM : 117697
• Nama : An. R. H. P
• Tanggal lahir : 13 September 2005
• Usia : 12tahun 4bulan
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Pendidikan :-
• Tanggal datang : 22 Januari 2018
• Keluhan utama : Demam
• Keluhan tambahan : Muntah
• Riwayat perjalanan penyakit
Pasien datang ke IGD RSUD Pasar Minggu pada tanggal 22 Januari 2018 dengan keluhan
utama demam sejak 5 hari yang lalu (Rabu, 17 Januari 2018), demam muncul tiba-tiba,
demam dirasakan terus menerus sepanjang hari dengan suhu terukur 39,2’C, demam
tidak disertai menggigil dan tanpa kejang. Untuk mengurangi demam pasien sudah
dibawah oleh ibunya ke dokter dan diberi obat paracetamol syrup diminum 3xcth1 tetapi
tidak ada perbaikan.
Ibu pasien juga mengeluh nafsu makan menurun, tetapi masih mau minum, pasien
merasakan mual hingga muntah 1x berisi makanan yang dimakan, batuk (-), pilek (-),
sesak napas (-), kesadaran menurun (-), bicara meracau (-), mimisan (-), gusi berdarah (-),
ruam kemerahan pada kulit (-), nyeri sendi (-), nyeri belakang bola (-), BAK dan BAB
berdarah (-)
• Riwayat penyakit dahulu
Riwayat demam sebelumnya disangkal
• Riwayat penyakit keluarga
Riwayat demam dikeluarga disangkal
Riwayat kelahiran
• Cara lahir : kelahiran pervaginam
• Tempat lahir : rumah sakit
• Ditolong oleh : dokter
• Masa gestasi : Cukup bulan (39 minggu)
• Berat lahir : 3200gr
• Panjang lahir : 50 cm
• Lahir normal, langsung menangis, sianosis (-), kejang (-), gerak aktif (+)
• Setelah lahir mendapatkan vaksinasi Hep BO dan vit.K
• Kelainan bawaan : tidak ada
Kesan : NCB SMK
Riwayat tumbuh kembang
• Gigi pertama : 4 bulan
• Psikomotor :
– Tengkurap : 4 bulan
– Duduk : 6 bulan
– Berdiri : 12 bulan
– Berjalan : 13 bulan
– Berbicara :13 bulan
– Membaca/menulis : 18bulan
Kesan : Riwayat tumbuh kembang sesuai dengan usia
RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)
BCG 1bulan
DPT/DT 2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan
POLIO 0 bulan 2 bulan 4bulan ;
18 bulan
CAMPAK 9 bulan
HEPATITIS B 0bulan 1 bulan 6bulan

Kesan :Imunisasi dasar sesuai dengan jadwal program imunisasi nasional


Riwayat makanan :
• 0-6 bulan : ASI eksklusif diberikan rutin tiap 3 jam pada bayi.
• 6-14 bulan : ASI masih dilanjutkan dan dicampur dengan susu formula tiap 3
jam.
• 7-14 bulan : ASI + susu formula + sereal + bubur tim 3 kali sehari,
semangkuk kecil + buah-buahan (pisang, pepaya)
• 14bulan- sekarang: nasi + sayur + lauk pauk (ayam, ikan, dan telur) +
buah-buahan (pisang, pepaya, apel, mangga)
Kesan : kualitas dan kuantitas makanan anak baik
PEMERIKSAAN FISIK
•Keadaan umum : Tampak sakit ringan Data antropometri
•Kesadaran : Compos mentis • Berat badan : 31 kg
•Tekanan darah : - • Tinggi badan : 140 cm
•Frekuensi Nadi : 110 x/menit • Lingkar lengan atas : -
•Frekuensi napas: 20 x/menit • Lingkar kepala :-
•Suhu : 36,7o C
Kepala Mulut
•Kepala : Normocepali (lingkar kepala cm) •Bibir : mukosa kering (-), sianosis (-)
•Mata : Kelopak mata tampak cekung (-/-), •Gigi geligi: utuh, karies dentis (-)
sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
•Lidah : letak di tengah, lidah kotor (-)
•Hidung: NCH (-/-), sekret (-/-)
•Tonsil : T1-T1, tenang
•Telinga: normotia, lapang (+/+), serumen (-/-),
•Faring : hiperemis (-)
sekret (-/-)
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thoraks Abdomen
• Inspeksi : Pergerakan dinding • Inspeksi : perut tampak datar
dada simetris, retraksi iga (-) • Auskultasi : BU (+) 10 kali per
menit
• Perkusi : sonor/sonor
• Perkusi : Timpani, Nyeri ketuk (-)
• Palpasi : Fremitus suara
• Palpasi : supel,
simetris kanan-kiri
nyeri tekan (+) epigastrium
• Auskultasi : Bunyi nafas dasar • Hepar : tidak teraba membesar
vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-
• Lien : tidak teraba membesar
). Bunyi jantung I-II reguler, murmur
(-), gallop (-)
Extremitas : • Tulang Belakang : lordosis (-), kifosis
(-), skoliosis (-)
kiri kanan
• Kulit : ruam kemerahan (-)
Atas : Akral hangat Akral hangat
CRT < 2” CRT < 2”

Pemeriksaan neurologis
Bawah :Akral hangat Akral hangat
CRT < 2” CRT < 2” • Nervus cranialis : -

• Pemeriksaan refleks : fisiologis (-),


patologis (-)

• Rangsangan meningeal : -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi : Tanggal 22 Januari 201823.00
Tanggal 22 Januari 2018 • Hb : 13,3g/dl
• Hb : 14,5 g/dl • Ht : 38%
• Ht : 44% • Leukosit : 4,000/ul
• Leukosit : 4,300/ul • Trombosit : 77,000/ul
• Trombosit : 83,000/ul
• Eritrosit : 541,000/ul
• MCV : 80 fl
• MCH : 27 pg
Tanggal 23 Januari 2018
• MCHC : 33 g/dl •Hb : 12,6g/dl
• Natrium : 137 mEq/L •Ht : 38%
•Leukosit : 5,400/ul
• Kalium : 4,10 mEq/L •Trombosit : 67,000/ul
Diagnosis kerja Rencana terapi
• Demam Berdarah Dengue • Diet makanan lunak tinggi
grade I serat
• IVFD : RL 150cc/jam
• Paracetamol 3xcth3
• Ranitidine 2x30mg k/p
• Cek H2TL/8jam
ANALISIS KASUS
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada pasien
kasus ini, maka diagnosis pasien sudah sesuai berdasarkan pada tinjauan pustaka. Dari anamnesis
didapatkan gejala pasien yaitu demam sejak 5 hari yang lalu (Rabu, 17 Januari 2018), demam muncul
tiba-tiba, demam dirasakan terus menerus sepanjang hari dengan suhu terukur 39,2’C, demam tidak
disertai menggigil dan tanpa kejang.
Dari hasil pemeriksaan fisik pada pasien tidak ditemukan tanda-tanda perdarahan dan
tanda-tanda syok dan dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan pemeriksaan laboratorium
hematologi didapatkan penurunan trombosit 83,000/ul  77.000/ul  67.000/ul  73.000/ul dan
tes widal (-)
FOLLOW UP
Selasa Demam sejak hari Rabu, 17 Januari 2018, KU : TSS Demam Berdarah Dengue grade I Diet nasi lauk
23/01/2018 demam dirasakan terus menerus, mual Kes : CM IVFD : RL 150cc/24jam
PH : 0 (+), muntah (+) 1x berisi makanan yang GCS : 15 Paracetamol 3xcth3
PP : 6 dimakan, nafsu makan menurun, belum N: 88x/menit Ranitidine 2x30mg k/p
7003C BAB 3hari. RR : 19x/menit Cek H2TL/8jam
Suhu : 3,1oC
BB : 31 kg
Status generalis
Kepala : normocepali
Mata : CA (-/-), SI (-/-), cekung (-/-)
Hidung : NCH (-/-), sekret (-/-)
Mulut : MB (+), sianosis (-)
THT : Faring hiperemis (-)
Tonsil : T1-T1
Leher : KGB tidak membesar
Thorax :
BND vesikuler, rh (-/-), wh (-/-)
BJ I-II reguler
Abdomen : tampak datar, BU (+), timpani,
nyeri tekan epigastrium (+)
Extremitas : akral hangat
CRT < 2”
Rabu Demam (-), mual (-), muntah (-), BAB KU : TSS Demam Berdarah Dengue grade Diet nasi lauk
24/01/2018 dan BAK tidak ada kelainan. Kes : CM I IVFD : RL 150cc/24jam
PH : 1 GCS : 15 Paracetamol 3xcth3
PP : 7 N : 102x/menit Ranitidine 2x30mg k/p
7003C RR : 22x/menit Boleh pulang, kontrol poli 1minggu
Suhu : 36oC
BB : 31kg
Status generalis
Kepala : normocepali
Mata : CA (-/-), SI (-/-), cekung (-/-)
Hidung : NCH (-/-), sekret (-/-)
Mulut : MB (+), sianosis (-)
THT : Faring hiperemis (-)
Tonsil : T1-T1
Leher : KGB tidak membesar
Thorax :
BND vesikuler, rh (-/-), wh (-/-)
BJ I-II reguler
Abdomen : tampak datar, BU (+),
timpani, nyeri tekan (-)
Extrenitas : akral hangat
DAFTAR PUSTAKA
• Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. : DHF. Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan
Anak. Percetakan Infomedika. Jakarta. 1985. P. 1228 – 31.
• Poerwo Soedarmo, Sumarsono S. Carna, Herry dkk. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri
Tropis. Edisi Kedua. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2008
• Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Indonesia Jilid 1. Penerbit IDAI. Jakarta.
2010.
• John D Synder, Larry K Pickering. : Demam Dengue. Nelson Ilmu Kesehatan Anak
15th eds. Vol 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2000. P. 1484 – 5.
• Guidelines for Treatment of Dengue Fever/ Dengue Hemorrhagic Fever in Small
Hospitals. WHO. New Delhi. 1999
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai