Cari Alomedika
Demam Dengue
- Pendahuluan
- Patofisiologi
- Etiologi
- Epidemiologi
- Diagnosis
- Penatalaksanaan
- Prognosis
- Edukasi dan Promosi Kesehatan
Oleh :
dr. Audric Albertus
Dengue fever (DF) umumnya bersifat self-limiting disease dan sampai sekarang tidak
terdapat terapi spesifik. Pasien DF dapat rawat jalan dan hanya diberikan
penanganan simptomatik, rehidrasi cairan, dan tirah baring.
Rehidrasi
Pasien disarankan rehidrasi secara oral dengan minum air putih, jus buah, dan cairan
lain yang mengandung elektrolit dan gula. Tujuan rehidrasi untuk mengembalikan
cairan yang hilang akibat demam dan muntah.
Paracetamol
Pasien dengan demam tinggi perlu diberikan paracetamol sebagai analgesik dan
antipiretik. Pemberian aspirin, ibuprofen, dan obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS)
lain tidak disarankan karena dapat mencetuskan gastritis dan perdarahan lambung.
Pasien dapat dirawat jalan dan tirah baring di rumah. Namun, pasien harus diberikan
peringatan untuk kembali ke fasilitas kesehatan apabila timbul warning sign bahaya,
seperti tidak terdapat perubahan klinis, perburukan keadaan, nyeri abdomen berat,
muntah terus menerus, ekstremitas dingin dan lembab, letargi atau iritabilitas,
perdarahan, dan tidak mengeluarkan urin selama 4−6 jam.[1-3]
Pasien dengue haemorrhagic fever (DHF) sebaiknya dirawat inap untuk observasi
ketat, terutama saat fase kritis. Penanganan DHF tergantung tanda bahaya pada
pasien, terdiri dari rehidrasi intravena. Pemberian transfusi darah, berupa packed red
cells atau fresh whole blood, umumnya diperlukan pada komplikasi perdarahan.
Rehidrasi Intravena
Pada pasien DHF diberikan cairan isotonik secara intravena, seperti salin normal
(NaCl 0,9%), ringer laktat, atau cairan Hartmann dengan dosis pemberian:
Jika hematokrit tetap atau membaikl, maka tetap berikan 2−3 mL/kgBB/jam
selama 2−4 jam
Lakukan pemeriksaan klinis pasien dan hematokrit secara berulang setiap 1-4
jam untuk menentukan dosis terapi cairan
Monitoring Berkala
Hematokrit sebelum dan sesudah pemberian cairam, atau setiap 6−12 jam
Gula darah dan fungsi organ, seperti ginjal, liver, dan profil koagulasi
(prothrombin time, activated partial thromboplastin time, fibrinogen, dan D
dimer)[1-3]
DSS dengan syok terkompensasi merupakan pasien dengan tekanan darah sistolik
normal, tetapi memiliki tanda perfusi perifer menurun. Penanganan yang dilakukan
adalah resusitasi cairan kristaloid isotonik dengan dosis awal 5−10 mL/kgBB/jam
selama 1 jam, kemudian periksa kondisi klinis pasien.
Apabila keadaan pasien tidak membaik setelah monitoring 1 jam pertama dan
hematokrit tetap tinggi (>50%), maka ketentuan resusitasi cairan:
DSS dengan syok hipotensi adalah pasien dengan tanda-tanda nadi lemah, pulse
pressure sempit (<20 mmHg), hipotensi berdasarkan umur, akral dingin, lembab, dan
gelisah. Penanganan adalah resusitasi cairan isotonik seperti 0,9% salin dan ringer
laktat, atau cairan koloid seperti dextran atau haes-steril. Pemberian dosis awal 20
mL/kgBB, bolus selama 15 menit, kemudian periksa kondisi klinis pasien.
Jika kondisi pasien membaik, maka cairan kristaloid atau koloid dapat diturunkan
dengan ketentuan:
2−3 mL/kgBB/jam[1-3]
Jika setelah bolus pertama kondisi pasien tidak membaik dan hematokrit tetap
meningkat, maka maka ketentuan resusitasi:
Cairan koloid 10−20 mL/kg sebagai bolus kedua selama 0,5−1 jam
Jika keadaan membaik, maka cairan dikurangi menjadi 7−10 mL/kg/jam selama
1−2 jam
Apabila tanda vital tetap tidak stabil dan hematokrit rendah, maka kemungkinan
terdapat perdarahan yang membutuhkan transfusi darah segera. Jenis transfusi
darah yang dapat diberikan adalah packed red cells 5‒10 ml/kgBB atau fresh whole
blood 10‒20 ml/kgBB.[1-3]
Setelah keadaan pasien stabil, pemberian cairan intravena tetap dibutuhkan sampai
24 48 jam selanjutnya. Gejala dan tanda pemulihan di antaranya tanda vital stabil,
suhu normal, nafsu makan membaik, nyeri perut dan muntah tidak ada, dan tanda
perdarahan seperti petekie atau ruam kulit menghilang. Sedangkan hasil
pemeriksaan urin output adekuat dan hematokrit stabil.[1-3]
Pemberian cairan intravena dihentikan bila hematokrit di bawah 40%, dan volume
intravaskular adekuat. Keadaan ini menandakan bahwa tubuh pasien telah
meresorpsi cairan ekstravaskuler, sehingga menurunkan risiko komplikasi overload
volume dalam pembuluh darah.[1-3]
Pasien yang rawat inap dapat dipulangkan jika sudah tercapai keadaan sebagai
berikut:
Secara klinis membaik, seperti tanda vital stabil, tidak ada gangguan pernafasan,
dan asupan makan baik
Hematokrit stabil[1-3]
Perlu juga dipahami tata laksana demam dengue pada infant, anak, serta ibu hamil.
Referensi #
ARTIKEL TERKAIT
Lebih Lanjut
DISKUSI TERKAIT
september
Oleh: Anonymous
Pasien anak , 23 bulan dengan keluhan demam sejak 26 september , saat diberi paracetamol
demam turun tidak sampai suhu normal . Tanggal 29 september dicek...
% 2 Balasan Lihat Detail
Berat
Oleh: dr.Yulinda Ratusehaka
Alo, Dokter Mulya SpA (K) Izin bertanya untuk pasien anak yang masuk RS dengan DHF + Diare
dengan Dehidrasi Berat, Bagaimana Tatalaksananya dok, yang...
% 2 Balasan Lihat Detail
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Membedakan Infeksi Dengue dengan
COVID-19".Narasumber: dr. Asik Surya, MPM - Strategi Nasional P2-...
% 0 Balasan Lihat Detail
Lebih Lanjut
Tentang Kami
Advertise with us