Anda di halaman 1dari 10

AMINOGLIKOSIDA

INTERAKSI, EFEK SAMPING, DOSIS


Mekanisme Resistensi
-AMINOGLIKOSIDA -

Bakteri memproduksi enzym transferase atau enzym


penginaktivasi lain yang dapat menginaktivasi
aminoglikosida melalui adenilisasi, asetilasi atau fosforilasi

Ada kesalahan saat masuknya aminoglikosida ke


dalam sel, misal adanya mutasi pada protein porin

Terjadi perubahan (mutasi atau delesi) pada


reseptor pada subunit 30s ribosom
Efek Samping
• Reaksi alergi
• Toksisitas ginjal, tergantung dosis dan bersufat
reversibel
• Ototoksisitas (auditorik maupun vestibular)
• Blokade neuromuskular (lebih jarang),
menyebabkan penurunan kadar Ach dan
menurunkan sensitivitas postsinaps 
diterapi dengan Ca++ atau neostigmin.
Kontraindikasi
-AMINOGLIKOSIDA -

Usia Gangguan
Lanjut Ginjal

Kehamilan
Dapat melewati placenta 
kerusakan N VIII pada fetus
INTERAKSI OBAT

• Penisilin anti pseudomonas yaitu : karbenisilin, tikarsilin,


meziosilin, aziosilin dan piperazilin yg umum diberikan dlm
dosis besar, dpt menginaktivasi aminoglikosid, khususnya
gentamisin dan tobramisin. Amikasin dan netilmisin bersifat
kurang peka dp gentamisin dan tobramisin thd inakaktivasi
oleh penisilin anti pseudomonas ini.
• Blokade neuromuskular oleh pelumpuh otot (suksinilkolin,
tubokurarin) dpt diperberat oleh aminoglikosid shg terjadi
paralisis pernapasan. Bila blokade tsb terjadi maka dpt diatasi
dg pemberian kalsium dan prostigmin.
• Peningkatan nefrotoksisitas juga terjadi bila aminoglikosid
diberikan bersama metoksifluran, sefaloridin, amfoterisin B,
siklosporin atau endometasin intravena yang diberikan untuk
menutup duktus arteriosus paten pada neonatus.
STREPTOMISIN

• Indikasi : Utk infeksi non-tuberkulosis dan infeksi kuman


gram-negatif penggunaan streptomisin sudah sangat
terdesak oleh aminoglikosid lain dan derivat kuinolon yg
lbh poten dan aman. Dalam keadaan tertentu
streptomisin dpt dipertimbangkan utk meningitis oleh Ps.
aeruginosa, chancroid dan granuloma inguinale.

• Interaksi Obat :
– Penggabungan dg tetrasiklin digunakan pd tularemia dan
bruselosis berat (untuk terapi tularemia ringan digunakan terapi
obat tunggal tetrasiklin):
– kombinasi streptomisin dg penisilin digunakan pula pd
endokarditis bakterial yg disebabkan oleh Str. viridans atau
Enterococcus.
• Streptomisin jangan digunakan bersama obat lain yg
bersifat ototoksik, karena toksisitasnya dpt bersifat aditif.
KANAMISIN DAN KELOMPOK NEOMISIN.

• Kanamisin aktif thd E. coli, Enterobacter, Klebsiella, Proteus,


Salmonella, Shigella, Vibrio, Neisseria, Staphylococcus, dan
Mycobacterium.
• Indikasi : Kanamisin parenteral digunakan pada infeksi oleh
kuman yang sensitif; a.l. infeksi perforasi abdomen dan
saluran kemih oleh Proteus, bakteremia oleh kuman
enterik.

• Neomisin terbanyak digunakan topikal, baik untuk infeksi


kulit maupun untuk infeksi mukosa oleh kuman yang
sensitif.
GENTAMISIN, TOBRAMISIN, NETILMISIN DAN
SISOMISIN.
 Indikasi : Gentamisin sistemik (parenteral) diindikasikan utk
infeksi oleh kuman gram-negatif yg sensitif; a.l. Proteus,
Pseudomonas, Klebsiella, Serratia, E. coli dan Enterobacter.

 Kuman-kuman ini antara lain menyebabkan bakteremia,


meningitis, osteomielitis, pneumonia, infeksi luka bakar, infeksi
saluran kencing, infeksi telinga-hidung-tenggorok.
• Dalam keadaan tertentu gentamisin digunakan pula terhadap
gonore dan infeksi S. aureus.

 Tobramisin tidak jauh berbeda sifatnya dengan gentamisin,


termasuk spektrum antimikrobanya: karena itu, tobramisin
dapat digunakan sebagai pengganti gentamisin.
AMIKASIN
• Kuman yang sensitif terhadap amikasin antara lain
ialah E. coli, Kl. pneumoniae, Ps. aeruginosa,
Serratia marcescens, Providentia stuartii, Proteus,
Salmonella, Enterobacter, S. aureus dan S. albus.

• Indikasi : Amikasin sangat berguna untuk infeksi


gram- negatif, terutama yang telah resisten terhadap
gentamisin. Terhadap infeksi berat oleh kuman gram-
negatif, amikasin sekurang-kurangnya sama efektif
dengan gentamisin.

Anda mungkin juga menyukai