Anda di halaman 1dari 22

BAB EJAAN

KELOMPOK 4
ALFY DANIYATI R
A.A BINTANG LESTARI
SYAULIA KARINA
SYIFA NURBAITI

D III / 4 B
SUPRIYANTO ANNAF, M.Pd
1. bertepuktangan, bertandatangan  Bertepuk
tangan, bertanda tangan
Alasan : karena kalimat tersebut hanya
mengandung satu imbuhan pada awalan sehingga
awalan tersebut ditulis serangkai dengan kata
yang bersangkutan.

2. Ke-Tuhan-an, peng-Indonesia-an  Ketuhanan,


Pengindonesiaan
Alasan : karena kalimat tersebut mengandung dua
imbuhan pada awalan dan akhiran sehingga kata
tersebut ditulis serangkai.
3. semi profesional, semi permanen  Semiprofesional,
semipermanen
Alasan : karena memiliki unsur yang tidak dapat
berdiri sendiri yang mengandung arti penuh sehingga
penulisannya harus dirangkai dengan kata lainnya.
4. majalah Gatra, harian “Kompas” Majalah Gatra,
harian Kompas
Alasan : Ditulis miring untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
karangan.
5. dilegalisir, effisient  dilegalisasi, efisien
Alasan : karena kalimat legalisir dan effisien termasuk
dalam bentuk kata ragam lisan (ragam tidak baku)
sehingga dirubah menjadi bentuk kata ragam tulis
(ragam baku).
6. keluaran tahun 90 an  keluaran tahun
1990-an
Alasan : Apabila terdapat penulisan bilangan dengan
akhiran –an harus dibubuhi tanda penghubung (-)
7. d.l.l., a/n, d/a  dll. , a.n. , d.a.
Alasan : singkatan yang terdiri atas dua huruf diberi
dua buah tanda titik. (a.n. Dan d.a.)
sedangkansingkatan yang terdiri atas tiga huruf atau
lebih hanya diberi satu buah tanda titik diakhir.
8. pertanggung-jawaban, ketidak-adilan 
pertanggungjawaban, ketidakadilan
Alasan : karena kalimat tersebut mengandung dua
imbuhan pada awalan dan akhiran sehingga kata
tersebut ditulis serangkai.
9. ber-KT.P. D.K.I.  ber-KTP DKI
Alasan : Kalimat tersebut diberi tanda hubung karena
terdapat imbuhan awal (ber) dengan singkatan huruf
kapital.
10. purna karya, pasca panen  purnakarya,
pascapanen
Alasan : karena memiliki unsur yang tidak dapat
berdiri sendiri yang mengandung arti penuh sehingga
penulisannya harus dirangkai dengan kata lainnya.
11. Pasien itu dirumah sakitkan  Pasien itu
dirumahsakitkan
Alasan : karena kalimat tersebut mengandung dua
imbuhan pada awalan dan akhiran sehingga kata
tersebut ditulis serangkai.
12. kitab suci Al-Qur’an  Kitab suci Alquran
Alasan : karena Alquran merupakan satu kesatuan arti
sehingga tidak perlu ditambahkan tanda hubung untuk
memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
13. nabi Muhammad  Nabi Muhammad
Alasan : karena merupakan nama gelar keagamaan
dan diikuti oleh nama orang tersebut
14. sebanyak 5 orang menteri Sebanyak lima orang
menteri
Alasan : karena lambang bilangan tersebut dapat
dinyatakan dengan satu kata sehingga ditulis dengan
huruf
15. Dies Natalis Ke XXVIII  Dies Natalis ke-28

Alasan : karena kata Ke XXVIII merupakan penulisan


tidak baku sehingga dirubah menjadi bilangan angka.
16. dikampungnya, kesana sini  di Kampungnya, ke
sana –sini
Alasan : Untuk awalan di dan menunjukan keterangan
tempat penggunaannya dipisah
17. peng-Inggrisan, men-Jepang-kanpenginggrisan,
menjepangkan
Alasan : Jika nama bangsa, suku dan bahasa sudah
diberi awalan dan akhiran sekaligus kata-kata tersebut
harus ditulis dengan huruf kecil dan tidak menunjukan
suatu wilayah atau tempat.
18. maha tahu, maha bijaksana  Mahatahu,
Mahabijaksana
Alasan : Unsur maha dan peri dalam gabungan kata
yang tidak diikuti kata berimbuhan maka ditulis
serangkai dengan unsur berikutnya.
19. di PN kan, mem PHK Karyawan  di-PN-kan ,
mem-PHK karyawan
Alasan : Kalimat tersebut diberi tanda hubung
karena terdapat imbuhan dengan singkatan huruf
kapital.
20. go public PT Telkom  go public PT Telkom

Alasan : huruf miring dipakai untuk menuliskan


ungkapan bahasa asing atau bahasa daerah
21. Rp. 20.000,00 permeter  Rp20.000,00 / meter
Alasan : pada kalimat ini, kata per diganti dengan garis
miring atau dapat enggunakan kata per apabila diberi
jeda pada katanya(per meter)
22. non blok, non pangan nonblok, nonpangan

Alasan : karena memiliki unsur yang tidak dapat berdiri


sendiri yang mengandung arti penuh sehingga
penulisannya harus dirangkai dengan kata lainnya.
23. 2 s/d 5 maret 2015  2 s.d. 5 Maret 2015
Alasan : singkatan yang terdiri atas dua huruf diberi
dua buah tanda titik.
24. berdasarkan Undang-Undang  Berdasarkan
undang-undang
Alasan : undang-undang tidak menggunaan huruf
kapital karena tidak di ikuti keterangan nama atau
jenis
25. Ia dilantik menjadi Camat  Ia dilantik menjadi
camat
Alasan : Pemakaian huruf kapital pada kalimat ini
salah karena nama jabatan “camat” tidak diikuti
nama orang yang menjabat sehingga kata tersebut
haruslah menggunakan huruf kecil
26. atas rahmatNya, hidayahMu Atas rahmat-Nya,
hidayah-Mu
Alasan : Kata nya dan mu digunakan sebagai kata
ganti keagamaan (red:nama Tuhan) sehingga harus
dirangkai dengan tanda hubung (-), namun dalam
penggunaan huruf sudah benar dengan memakai huruf
kapital.
27. Prof. DR. Slamet Riadi SH. MH.  Prof. Dr. Slamet,
S.H., M.H.
Alasan : Tanda koma digunakan di antara nama orang
dan gelar akademik tersebut mengikuti nama orang
itu.
28. Dimana engkau tinggal? Di mana engkau tinggal?
Alasan : kata dimana ditulis dengan terpisah di dan
mana karena menunjukan suatu tempat.
29. bus antar kota, antar provinsi  Bus antarkota,
antarprovinsi
Alasan : karena memiliki unsur yang tidak dapat
berdiri sendiri yang mengandung arti penuh sehingga
penulisannya harus dirangkai dengan kata lainnya.
30. mempertanggung-jawabkan 
Mempertanggungjawabkan
Alasan : karena kalimat tersebut mengandung dua
imbuhan pada awalan dan akhiran sehingga kata
tersebut ditulis serangkai.
31. memutar-balikkan, tandatanganiMemutarbalikan,
tanda tangani
Alasan : untuk kata memutarbalikan karena kalimat
tersebut mengandung dua imbuhan pada awalan dan
akhiran sehingga kata tersebut ditulis serangkai.
Sedangkan kata tanda tangani karena kalimat tersebut
hanya mengandung satu imbuhan pada awalan sehingga
awalan tersebut ditulis serangkai dengan kata yang
bersangkutan
32. pertandingan antar fakultas, ultra modern 
Pertandingan antarfakultas, ultramodern
Alasan : karena memiliki unsur yang tidak dapat berdiri
sendiri yang mengandung arti penuh sehingga
penulisannya harus dirangkai dengan kata lainnya.
33. Satu kalipun ia belum pernah ke rumahku.  Satu
kalipun ia belum pernah ke rumahku
Alasan : Untuk awalan di dan menunjukan keterangan
tempat penggunaannya dipisah
34. Mereka masuk satu persatu  Mereka masuk satu
per satu
Alasan : Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, ‘tiap’
pada kalimat ini seharusnya terpisah dari bagian-
bagian kalimat yang mendampinginya.
35. export non migas  Eksport nonmigas
Alasan : karena memiliki unsur yang tidak dapat
berdiri sendiri yang mengandung arti penuh sehingga
penulisannya harus dirangkai dengan kata lainnya.
36. Sajak Cintaku Jauh di Pulau dikarang oleh Chairil
Anwar  Sajak “Cintaku Jauh di Pulau” dikarang oleh
Chairil Anwar
Alasan : karena termasuk Judul karangan sehingga di
tambah tanda petik.
37. Masa studinya habis pada tahun akademik 2014-2015
 Masa studinya habis pada tahun akademik 2014/2015.
Alasan : garis miring dipakai untuk menyatakan tahun
akademik atau tahun ajaran
38. Dia diangkat menjadi Wakil Menteri Dia diangkat
menjadi wakil menteri
Alasan : Pemakaian huruf kapital pada kalimat ini
salah karena nama jabatan tidak diikuti nama orang
yang menjabat sehingga kata tersebut haruslah
menggunakan huruf kecil
39. Sutan berkata: “dr. Pardi mengobati Sitti yang sakit”
 Sutan berkata, “Dokter Pardi mengobati Sitti yang
sakit.”
Alasan : karena kalimat tersebut kalimat langsung
sehingga penulisannya tidak disingkat.
40. Panca Krida Kabinet Pembangunan VI 
Pancakrida Kabinet Pembangunan VI
Alasan : karena memiliki unsur yang tidak dapat
berdiri sendiri yang mengandung arti penuh sehingga
penulisannya harus dirangkai dengan kata lainnya.
41. Buku A.A. Navis berjudul “Jodoh”  Buku A.A.
Navis berjudul jodoh
Alasan : huruf miring dipakai untuk menuliskan
nama buku
42. Sekali pun begitu, saya setuju.  Sekalipun begitu,
saya setuju
Alasan : karena merupakan kalimat yang sudah
dianggap padu benar
43. kunci Inggris, pisang Ambon  Kunci inggris,
pisang ambon
Alasan : karena penggunaan huruf kapital ini
tidak membawa suku sehingga nama “inggris”
dan “ambon” menggunakan huruf kecil
44. Dia berkata: “Saya suka kepadamu”.  Dia
berkata, “Saya suka kepadamu.”
Alasan : karena tanda petik dua dipakai untuk
deskripsi, bukan kalimat langsung
45. Walau pun ia miskin ia tetap bahagia  Walaupun
miskin, ia tetap bahagia
Alasan : karena merupakan kalimat yang sudah
dianggap padu benar. Dan kalimat “ia” diawal
dihapus karena kurang efektif
46. Biaya proyek itu Rp. 3000.000  Biaya proyek itu
Rp3.000.000,00
Alasan : karena mengikuti kaidah penulisan nominal
yang baku
47. Di mana rumah pak camat?  Di mana rumah Pak
Camat?
Alasan : karena diikuti oleh nama jabatan sehingga
memakai huruf kapital
48. Pak Sobari dosen kami dinobatkan sebagai dosen
teladan tingkat nasional  Pak Sobari, dosen kami,
dinobatkan sebagai dosen teladan tingkat nasional.
Alasan : tanda koma digunakan untuk mengapit
keterangan tambahan
49. Apa tanggapan anda tentang istilah blusukan? 
Apa tanggapan Anda tentang istilah blusukan?
Alasan : karena merupakan huruf pertama kata
penunjuk hubungan kekerabatan
50. Buku ini disusun oleh Usman d.k.k.  Buku ini
disusun oleh Usman dkk.
Alasan : karena singkatan yang terdiri dari tiga buah
huruf hanya diberi satu buah tanda titik

Anda mungkin juga menyukai