Anda di halaman 1dari 96

Praktikum Farmako

BLOK IPE
Ratih Dyah Ayu Anggraeni
201410330311177
Kasus 1
Seorang pasien perempuan berusia 18 tahun datang ke
IGD RSUD dengan keluhan demam sejak tujuh hari yang lalu.
Demam dirasakan naik turun, demam terutama pada malam hari
disertai menggigil dan keringat dingin, pasien juga batuk, batuk
jarang-jarang, dahak tidak ada. Sakit kepala juga dikeluhkan
Penderita, seperti ditusuk-tusuk, hilang timbul pada kepala
bagian depan. Tiga hari sebelum masuk rumah sakit keluhan
pasien makin memberat tidak berkurang dengan obat dokter,
pasien juga mengeluhkan muntah, muntah dengan frekuensi 7-8
kali perhari dengan volume 1/4 – 1 gelas blimbing tiap kali
muntah, berisi cairan dan sisa makanan, nyeri ulu hati, perut
terasa perih juga dialami pasien. Pasien belum buang air kecil
sejak 24 jam sebelum masuk rumah sakit. Dari alloanamnesis
didapatkan bahwa sejak bulan April 2013 sampai dengan sekarang
pasien sudah 4 kali mondok di RS dengan keluhan yang sama.
Riwayat alergi obat atau makanan disangkal. Riwayat asma
disangkal. Pada keluarga pasien dan tetangga sekitar tidak ada
yang sakit serupa dengan pasien.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak lemas, dengan
kesadaran compos mentis, tinggi badan 150cm, BB 42 kg, status gizi
normoweight, tekanan darah 100/60mmHg, nadi 110x/menit irama
regular, respiration rate 20x/menit dan suhu 39,6C. Pada
pemeriksaan kepala leher, konjungtivanya tidak anemis, sclera tidak
ikterik, pada lidah ditemukan lidah kotor ditengah dan hiperemis
dipinggir, tidak ditemukan pembesaran KGB pada leher. Pada
pemeriksaan thorax pulmo dan cor dalam batas normal. Pada
pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan region hipocondria
dextra et sinistra, region epigastrica, region abdominal lateralis
dextra dan region inguinalis dextra.
Pada pemeriksaan ekstremitas dalam batas normal tidak ditemukan
edema. Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan adalah
laboratorium darah rutin dan widal. Pada hasil pemeriksaan
laboratorium darah rutin dan widal pada tanggal 18 Juni 2013, AL
(26,4 x 10³ g/dl), HCT (34,2%) , trombosit (320 x 10³ /µL), Hb
(11,7 g/dL). Widal S. Typhi: titer O (+) 1/320, H (+) 1/320, S.
Paratyphi A: titer O: (+) 1/80, H (-). S. Paratyphi B: titer O (+)
1/160, titer H (+) 1/160 , S. Paratyphi C: titer O (+) 1/320. titer H
(+) 1/160.
1. Menentukan masalah

• Demam Tifoid
• Demam
• Dehidrasi
2. Menentukan Tujuan Terapi

• Mengatasi Bakteri
• Mengatasi Demam
• Melakukan rehidrasi
4. P-drug
Antibiotik

No. Nama obat Effikasi Safety suitability

1. Kloramfenikol FD : mencegah sintesis protein ES : demam, mual, Sediaan : tablet


bakteri dengan mengikat muntah, grey Dosis : sehari 3-
subunit ribosom 50s baby 4x 250 mg
FK : bioavaibilitas 75-90%, syndrome, (++)
diabsorbsi cepat di GIT, urtikari,
konsentrasi tertinggi pada angioedem
hati dan ginjal. (+)
DOC typhoid di Indonesia
(+++)
2. Ceftriaxon FD : mencegah pembentukan ES : sakit kepala, Sediaan : i.v
dinding sel dengan mengikat mual, Dosis : sehari 1x
dan menghambat muntah, 1-2g (dosis
transpeptidase dinding sel gangguan tunggal)
Fk : waktu paruh yang cukup fungsi hati (+++)
panjang 5-8 jam. dan ginjal.
(++) (+) (Farmako Katzung, 2014)
(ISO, 2017)
4. P-drug
Antpiretik

No. Nama obat Effikasi Safety suitability

1. Paracetamol FD: menghambat sintesis ES: mual, Sediaan:


prostaglandin di CNS (maka muntah Tablet 500mg
bertindak sebagai antipiretik (++) Dosis : 3-4x/hari
dan analgesik) Rp. 2000,-/10
tablet
FK: Diarbsorbi cepat dan
sempurna di saluran cerna (+++)
(+++)

2. Ibuprofen FD: Inhibitor reversibel dari ES: pusing, nyeri Sediaan : tablet
enzim cyclo-oxygenase. epigastrium, Dosis : 3-4x/
nausea, hari 200 mg
FK: Rapidly absorbed headache, Rp. 2500,-/10
(++) vomiting, tablet
dyspepsia (++)
(+)
4. P-drug
Antiemetik

No. Nama obat Effikasi Safety Suitability

1. Metoclopramid menghambat reseptor D2 ES : lemas Sediaan : tablet


e dan menghilangkan inhibisi (++) Dosis : 10 mg, sehari
neuron asetilkolin pada 3x 1 tablet
sistem saraf enterik Cost :
Rp. 3.388/10 tablet
(+++)
2. Domperidone menghambat reseptor D2 ES : sakit Sediaan : tablet
dan menghilangkan inhibisi kepala (+) Dosis : 10 mg, sehari
neuron asetilkolin pada 3x 1 tablet
sistem saraf enterik Cost :
Rp. 3.388/10 tablet
(++)
Rp. 4.300/10 tablet

Kesimpulan diberikan: kloramfenikol, paracetamol, metoclopramid


4. Menulis resep
dr. R
Jl. Sigura Gura

SIP.:DU/Kodya/XI/2016
jam praktek : 17.00 – 21.00
-------------------------------------------------------------------------
Malang, 27 Desember 2017

R/ RL infus 500 ml No. I


Infus set No. I
Spuit 5 ml No.I
Abbocath 20 G No. I
Kateter 16 No. I
Urinary bag No. I
S pro i.m.m

R/ Kloramfenikol caps 250 mg No. XXI


S t dd 1 caps

R/ Paracetamol generik tab 500 mg No. IX


S t dd 1 tab

Pro : Nn. X (18 tahun)


Alamat:
informasi, instruksi, dan perhatian
Hentikan terapi jika syok, alergi
Es : gangguan tidur, cemas, tremor, gangguan
pengecapan, fatigue
Evaluasi dan monitoring
Observasi apakah membaik dengan terapi
kloramfenikol, paracetamol dan ondansentron,
apabila tidak pertimbangkan ganti obat lain
karena curiga resisten
Monitoring
No Obat Monitoring efek Cara Memonitoring Monitoring ES Cara memonitoring

1 Kloramfenikol Effective against Pemeriksaan lab widal, mual muntah, demam anamnesis
gram-positive and anamnesis dan
gram-negative pemeriksaan fisik serta
bacteria  pemeriksaan darah
Salmonella typhi lengkap
2 Parasetamol Mengatasi sakit Anamnesis dan mual muntah, anamnesis
kepala dan demam pemeriksaan ttv
3 Metoklopramid Mengatasi mual dan Anamnesis 1. Gelisah, Anamnesis,
muntah mengatuk, pemeriksaan fisik
kelelahan, dan langsung
lemah
mual dan
gangguan perut
terutama diare
2. Sering buang air
kencing
3. Gatal-gatal
urtikaria
4. Gangguan
penglihatan
KASUS 2
Seorang pasien Ny.N, 31 tahun, G2P0A1, ibu rumah tangga, datang ke
RS dengan keluhan utama sesak napas dialami pasien sejak 1 minggu
ini, sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas, sesak, timbul cuaca dingin,
debu. Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 1 minggu ini, dahak
lengket dan sulit dikeluarkan. Sudah minum obat aminofilin, tapi sesak
masih sering muncul. Pasien juga mengeluhkan mual dan nyeri ulu hati
dan perut mules seperti BAB tapi tidak keluar. Riwayat batuk darah (+)
dialami pasien pada tahun 2008 dan telah mendapat terapi
pengobatan paru-paru sejak 6 bulan dan dinyatakan sembuh total.
Mules-mules mau melahirkan (-), riwayat keluar lender darah (-), BAB
(+) normal, BAK (+) normal. HPHT tanggal 15/10/2016 dengan TTP
22/04/2017. ini merupakan kehamilan yang kedua. Keadaan umum
ibu: sedang. TD : 110/70 mmHg, HR : 84x/I, RR : 28X/I, T : 36,9 C.
wheezing pada kedua lapang paru, nyeri tekan epigastrial (+). Pada
status obstetrikus dBN
1. Menentukan Problem
• Ibu hamil
• Asthma bronkial intermitten et causa alergen
(debu)
• Batuk berdahak
• Mual muntah
2. Tujuan Pengobatan
1.Mengobati asthma bronkial
2.Mengatasi sesak, batuk berdahak, mual
muntah
3. Inventarisasi P-treatment
1. Advice
 Hindari terkena debu
 Memakai pakaian hangat saat cuaca dingin
 Hentikan aminofilin
 Melakukan ANC yang rutin
2. Terapi Non Farmakologi
 Minum cukup air putih untuk mengurangi batuk berdahak
 Istirahat yang cukup
 Pemberian oksigen 2L
3. Terapi Farmakologi
 Bronkodilator (ß2-agonis dan antikolinergik)
 Mukolitik agent
4. Rujukan
 Jika terjadi eksaserbasi berat
Tabel P-drug : reliever asthma
Nama obat Effikasi Safety Suitability
Onset cepat 5 menit pada sediaan ES: tremor, neusea, muntah, oral, inhalasi
inhalasi takikardi, nyeri dada +++
Salbutamol +++ +

Onset cepat beberapa menit ES: batuk, hipokalemia, agitasi, Oral, inhalasi
+++ tremor, muntah, neusea, +++
Fenoterol
+++
Onset cepat 5 menit pada sediaan ES: takikardi, neusea, tremor, Oral, inhalasi
inhalasi palpitasi, muntah +++
Terbutaline +++ ++

Onset 10 menit ES: palpitasi, tremor, muntah Inhalasi


Levalbuterol ++ ++ +++

Obat yang dipilih : Salbutamol


Tabel P-drug : mukolitik agent
Nama obat Effikasi Safety Suitability

ES: gangguan GI, sakit


Peak effect 1 jam Oral
Bromheksin kepala
+++ +++
+

ES: gangguan GI, reaksi


Peak effect 1,2 jam Oral
Ambroksol alergi
++ +++
+

ES: konstipasi, diare,


Peak effect 1 jam Oral
Acetylcysteine mulut kering
+++ +++
++

Obat yg dipilih : bromhexine


4. Penulisan Resep
dr. Ziva
SP 3641/IP/2016
SIP 2446/IPD/MLG/X/2016
Praktek : Senin – Jumat (08.00 – 12.00)
Jalan Semangka no. 11 Tlogomas, Malang  0341-1234567

Malang, 13 Desember 2017

R/ Salbutamol sol inh. No. I


S . 3 d.d 1 prn

R/ Bromheksin tablet 8mg No.IX


S tdd 1 tab dc

Pro : Ny. N Usia : 31 tahun


Alamat : -
5. Penjelasan Tentang Obat
1. Obat hanya diperbolehkan digunakan saat sesak, bila sesak
sudah berhenti segera hentikan pemakaian salbutamol, jika
ada keluhan lain segera ke dokter.
2. Efek Samping : obat salbutamol akan membuat detak
jantung meningkat, untuk obat mukolitik akan memberikan
sedikit gangguan di perut
3. Cara pemakaian : obat salbutamol diminum tiga kali sehari
diminum sebelum makan, obat bromhexine diminum tiga
kali sehari sekali minum satu tablet setelah makan
4. Peringatan : hentikan pemakaian jika sesak sudah berhenti
5. Kontrol kembali ke dokter tiga hari lagi
6. Monitoring dan Evaluasi
No. Nama Obat Monitoring

Efek obat Cara atau alat Efek samping Cara atau alat
monitoring monitoring

1. Salbutamol Mengatasi - Merasakan takikardi Anamnesis


sesak sesak keluhan pasien
berkurang
- Monitoring
tekanan
darah, RR

2. Bromhexine Mengatasi - Mengurangi Gangguan perut Anamnesis


batuk berdahak batuk keluhan pasien
berdahak
KASUS 3
Seorang wanita berusia 65 tahun datang dengan keluhan sesak. Sesak dirasakan
setiap saat baik sedang beraktivitas maupun beristirahat. Sesak membuat pasien
tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, mandi, secara mandiri
dan harus dibantu oleh anaknya. Sesak dirasakan semakin lama semakin
memberat, dan diperberat oleh aktivitas ringan seperti berjalan. Sesak sedikit
berkurang bila pasien duduk dan beristirahat. Pasien merasa lebih nyaman bila
tidur dengan menggunakan bantal tinggi (2 bantal). Pasien juga mengeluhkan
nyeri dada (+) di sebelah kiri, nyeri seperti tertindih beban berat dan terasa panas.
Nyeri dijalarkan sampai ke punggung dan bahu kiri tidak membaik bila
beristirahat. Selain itu, keluar keringat dingin (+) dada berdebar-debar (+)
membuat pasien merasa sangat ketakutan dan cemas. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum tampak lemah, dispneu (-), terpasang nasal kanul
oksigen, infus RL. TD : 150/100 mmHg (berbaring), RR : 27x/menit, N :
100x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup, t : 36,7OC (aksiler). Dari pemeriksaan
EKG dan laboratorium didapatkan ST Elevasi di lead II, III, dan aVF disertai
peningkatan CKMB : 184 dan troponin : 9,07, GDA : 448 mg/dL. Pasien memiliki
riwayat dirawat di RSUD 3 bulan yang lalu dan didiagnosis sakit jantung dan
hipertensi. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu, kontrol dan
berobat tidak teratur. Pada pemeriksaan X foto thoraks didapatkan kesan
kardiomegali (LV), kalsifikasi arcus aorta.
1. PROBLEM
1. Sesak, nyeri dada dan berdebar debar,
berkeringat dingin
2. CKMB : 184 dan troponin : 9,07
3. ST Elevasi di lead II, III, dan Avf
4. TD 150/00 mmHg (baring)
5. GDA 448 mg/dL
2. TUJUAN PENGOBATAN
• Mengatasi sesak
• Mencegah cardiac remodelling
• Mengontrol tekanan darah
• Mengatasi hiperglikemi
3. INVENTARISASI P-TREATMENT
• ADVICE • Tx FARMAKOLOGI
– MRS – Anti trombotik
– Istirahat dan olahraga – Diuretik
teratur – ACE Inhibitor
– mengurangi konsumsi – Insulin
lemak dan garam, jangan
mudah tersulut emosi,
• RUJUKAN
minum obat teratur – Spesialis jantung paru
• Tx NON FARMAKOLOGI – Spesialis Penyakit dalam
– Tirah baring
P DRUG (ANTITROMBOTIK)
Nama Efficacy Safety Suitability Cost

Aspirin •Cepat diabsorbsi di GIT iritasi GIT, Indikasi :


•Sebagian mengalami first pass di meningkatkan Sakit kepala,pusing, sakit
hepar menjadi salisilat resiko perdarahan gigi, nyeri otot, demam
•Distribusi luas otak, Kontra indikasi :
•Hemostasis kembali normal stl 36 bronkokonstriksi Ulkus peptikum, hipersensitif
jam (Sutul release platelet baru) terhadap derivat asam
•Menghambat enzim COX1 salisilat, asma, alergi, cacar
•Relatif selektif thd COX-1 (hamb air
thd COX1>200x dibandingkan COX2
•Supresi agregasi platelet selama 7-
10 hr
Clopidogrel •Peak effect 2 jam, efek inhibisi thd Mual, muntah, Indikasi :mengurangi resiko
platelet setelah hari ke 4 diare, perdarahan, trombogenik pada pasien
•prodrug metab di hepar drug leukopeni, yang tidak dapat menerima
aktif gangguan kulit aspirin, pasien dengan
•blok ADP yg release oleh platelet serangan iskemik ringan dan
yg teraktivasi storkr, infark miokardium
•Hambatan thd agregasi bersifat Kontra indikasi :
irreversibel Hemopati dan diatesis
hemoragik, lesi organik
dengan ulkus atau
perdarahan peptik, stroke
dengan perdarahan akut,
leukopenia,
trombositopenia,
agranulositosis
P DRUG (DIURETIK)
Nama Efficacy Safety Suitability Cost

Furosemid •Absorpsi: - Ketidakseimbangan Indikasi :


•Mudah diabsorpsi di cairan dan elektrolit Hipertensi, gagal jantung yang disertai
GIT (per oral) - Kemerahan edem, edem paru, oliguria pada gagal
•Distribusi: - Fotosensitif ginjal akut/ kronik
•Bisa menembus - Mual Kontra indikasi :
plasenta dan ASI. - Diare - Deplesi Na+ dan H2O berat
•Menghambat - Hipersensitif thd sulfonamide dan
reabsorpsi Na+ dan Cl- furosemid
pada medulla Ansa - Hipokalemia
Henle asenden. - Hiponatremia
•Mengurangi tekanan
- anuria
darah pada pasien
- gagal ginjal
hipertensi
Hydrochlor-thiazid Onset: 2 jam (oral). - Deplesi volum dan Indikasi:
Duration: 6-12 jam ketidakseimbangan Hipertensi, gagal jantung disertai edem
(oral). elektrolit Kontraindikasi:
Absorption: - Mulut kering - Gangguan hepar dan renal berat
Mudah diabsorbsi di - Haus - Addison's disease
GIT - Lethargy - preexisting hypercalcaemia
Peak plasma - Drowsiness - anuria, sulphonamide allergy
concentrations: - muscle pain and cramps - hamil, masa laktasi
setelah 4 jam (oral). - hypotension
Distribution: - hypersensitivity
Dapat menembus
reactions (fatal) e.g.
plasenta dan ASI
kemerahan
menghambat
reabsorpsi Na+ dan Cl-
di hulu tubulus distal
P DRUG (ACE INHIBITOR)
Nama Efficacy Safety Suitability Cost
Captopril Diabsropsi dg baik  Jika dosis Indikasi:
pd peroral dg ditambah  px Hipertensi dg penyakit
bioavaibilitas 70- insufisiensi ginjal ginjal kronik,
 nitropenia atau Kontraindikasi:
75%.
proteinuria Ibu hamil
Metabolisme di
Ibu menyusui
hati.  toksik
Hipersensitif
obat yang ringanperubaha
menghambat n rasa
converting pengecapan,
enzyme, peptidil alergi.
dipeptidase
menghidrolisis
angiotensin I
menjadi
angiotensin II dan
menginaktifkan
suatu vasodilator
yaitu bradikinin,
P DRUG (ANTIDIABETIK)
Nama Efficacy Safety Suitability Cost

Insulin kerja pendek •Insulin kerja-pendek s.c 30- - Hipoglikemia INDIKASI


(Lispro, Aspart, Glulisin) 45 menit sebelum makan, - Alergi & - Penanganan utama untuk DM tipe
dapat jg diberikan i.v atau i.m resistensi insulin 1
•Setelah injeksi i.v konsentrasi - Lipoatrofi & - DM tipe 2 yg tidak dikontrol secara
glukosa darah menurun Lipohiperatrofi memadai dengan diet dan/atau
dengan cepat, umumnya - Edema insulin senyawa hipoglikemik oral, &
mencapai kadar terandah 20- untuk pasien dengan diabetes
30 menit. pascapankreaktektomi / diabetes
•Insulin mendefosforilasi gestational
enzim – enzim tertentu - Ketoasidosis diabetik
dengan akibat terjadinya
- Hiperglikemik
penghambatan glikogenolisis
- Koma non-ketotik
dan lipolisis.
- Perioperatif DM tipe 1 & tipe 2
Sulfonilurea (Tolbutamid) •Mula kerja cepat, masa - Hipoglikemia Indikasi :
parunya sekitar 4-7 jam. - Leukopenia - DM tipe 2
Dalam darah 91-96% terikat - Tremor Kontra indikasi :
protein plasma, dan di hepar - Pusing - Diabetes ketoasidosis
diubah menjadi - DM tipe 1
- Berkeringat
karboksitolbutamid dan - Wanita hamil dan menyusui
- Sakit kepala
ekskresinya melalui ginjal.
- Perubahan rasa - Hipersensitif
•Menstimuli release insulin
endogen dari sel beta di lidah
- Gangguan
saluran cerna
KESIMPULAN
• Tx post-IMA  Antitrombotik: Aspirin
• Tx sesak ec CHF  (Loop) Diuretik: Furosemid
• Tx Hipertensi-CHF  ACE-I: Captopril
• Tx GDA yg tinggi  Antidiabetik: Insulin
PERESEPAN
Dr. A
Jl. Sigura-gura VI no.33 malang
SIP. :DU/Kodya/XII/2003
Jam praktek : 09.00-12.00

R/ Furosemid 40 mg ampl No. I


Insulin aspart 100U/mL vial No. I
S i.m.m
R/ captopril tab 12,5mg No. X
S 2 dd tab 1 pc

Pro: wanita, 65 th
Aspirin Furosemide Captopril Insulin

Efek obat Hambat asetilase Turunkan Vol darah pd Dilatasi arteri & vein dg cra Menurunkan Gula darah .
siklooksigenase trombosit gagal jantung shg inhibisi konversi angiotensin I
shg hambat terjadinya blod sesak↓↓↓ II
clot

Efek iritasi GIT, meningkatkan - Ketidakseimbangan  Jika dosis ditambah  - Hipoglikemia


samping resiko perdarahan otak, cairan dan elektrolit px insufisiensi ginjal  - Alergi & resistensi insulin
bronkokonstriksi - Kemerahan nitropenia atau - Lipoatrofi &
- Fotosensitif proteinuria Lipohiperatrofi
- Mual  perubahan rasa - Edema insulin
- Diare
pengecapan, alergi.
Instruksi Dikonsumsi bersama Serahkan pada dkter Tablet, 2- 3 kali sehari, serahkan kepada dokter
makanan  Masukkan IV  Masukkan IV

Warning Precaution pd px dg peptic Pd px dengan DM, TD Jangan diberikan bersamaa Perubahan rejimen terapir,
ulcer or those who prone to bisa drop. Terus pantau aliskiran pd px dg DM/renal hipoglikemia atau
dyspepsia impairment hiperglikemia yang tdk di
koreksi, ggn fungsi ginjal &
hati. Jangan mengemudi atau
menjalan mesin, hamil,
lakstasi, lanjut usia, anak.

Kembali 1 minggu setelah kontrol


Keluhan muncul terus-terusan

“apakah yang disampaikan sudah jelas dan dimengerti?”


6. EVALUASI DAN MONITORING
No Obat Monitoring Monitoring

Efek Cara/ alat Efek samping Cara/ alat


memonitor memonitor
1 Aspirin Hambat asetilase Anamnesis keluhan iritasi GIT, -Anamnesis, pmx
siklooksigenase pasien meningkatkan resiko fisik
trombosit shg perdarahan otak, - TTV
hambat terjadinya bronkokonstriksi
blod clot

2 Furosemid Turunkan Vol darah Anamnesis keluhan - Ketidakseimbanga • Anamnesis,


pd gagal jantung pasien n cairan dan pmx. fisik
shg sesak↓↓↓ TTV elektrolit
- Kemerahan • TTV
- Fotosensitif • urnalisis
- Mual
- Diare
6. EVALUASI DAN MONITORING
No Obat Monitoring Monitoring

Efek Cara/ alat Efek samping Cara/ alat


memonitor memonitor
3 Captopril Dilatasi arteri & Anamnesis keluhan  Jika dosis -Anamnesis, pmx
vein dg cra inhibisi pasien ditambah  px fisik
konversi TTV insufisiensi ginjal - TTV
angiotensin I II -DL
 nitropenia atau
- urinalisis
proteinuria
 toksik
ringanperubaha
n rasa
pengecapan,
alergi.
4 Insulin Menurunkan gula Anamnesis keluhan - Hipoglikemia • Anamnesis,
darah pasien - Alergi & resistensi pmx. fisik
TTV insulin
DL - Lipoatrofi & • TTV
Lipohiperatrofi • Cek gula
- Edema insulin darah
REFERENSI
• Grouzard, V., Rigal, J., Sutton, M., Albajar, P., Balkan, S., Barel, P., … White, N.
(2016). Clinical guidelines Diagnosis and treatment manual For curative
programmes in hospitals and dispensaries Guidance for prescribing. Paris:
Medecins Sans Frontieres. Retrieved from
http://refbooks.msf.org/msf_docs/en/clinical_guide/cg_en.pdf
• Ibanez, B., James, S., Stefan Agewall, manuel J. Antunes, Chiara Bucciarelli-Ducci,
Hector Bueno, … Petr Widimsky. (2017). 2017 ESC Guidelines for the management
of acute myocardial infarction in patients presenting with ST-segment elevation –
Web Addenda. European Heart Journal, 1–8.
https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehx393
• Katzung, B. G., Masters, S. B., & Trevor, A. J. (2015). Basi & Clinical Pharmacology
(12th ed.). McGraw-Hill Companies Inc.
• Kléber, A. (2000). ST-segment elevation in the electrocardiogram: a sign of
myocardial ischemia. Cardiovascular Research, 45(1), 111–118.
https://doi.org/10.1016/S0008-6363(99)00301-6
• Permenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56
Tahun 2016. Retrieved from http://www.kesjaor.kemkes.go.id/documents/01_PMK
No. 56 ttg Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja.pdf
Kasus 4
Seorang laki-laki, 10 tahun, pelajar, datang pertama kalinya ke poli
kulit RS dengan keluhan utama merah dan gatal pada regio inguinalis
sinistra. Kisaran satu bulan yang lalu, timbul makula eritema numular,
bentuk bulat, batas tegas di regio inguinalis sinistra. Makula eritema
tersebut disertai pruritus terutama saat pasien berkeringat. Pasien
tidak tahu penyebab dari makula eritema tersebut. Pasien diberi obat
oleh ibu asrama berupa salep. Keluhan makula eritema dan pruritus
hilang namun masih ada sisa hipopigmentasi dan timbul seperti daki.
Kisaran 2 pekan yang lalu, timbul lagi lebih banyak plak eritema
hingga ke paha. Pasien menggaruk regio inguinalis hingga erosi,
Kemudian pasien berobat ke poliklinik didapatkan status generalisata
dan keadaan spesifik dalam batas normal. Pada status
dermatologikus, pada regio inguinalis sinistra didapatkan plak
eritema, geografik, plakat, batas tegas, tepi lebih aktif berupa papul
eritem multipel, milier, konfluens, polisiklik, sebagian erosi multipel,
diskret pada tepi lesi, Permukaan ditutupi skuama halus.
Pemeriksaan mikroskopik kerokan kulit dengan penambahan KOH
10% di regio inguinal sinistra didapatkan hifa panjang bersekat.
Menentukan Problem
1. Makula eritema numular, bentuk bulat, batas
tegas di regio inguinalis sinistra. Makula
eritema tersebut disertai pruritus terutama
saat pasien berkeringat
2. Kisaran 2 pekan yang lalu, timbul lagi lebih
banyak plak eritema hingga ke paha
3. KOH 10% di regio inguinal sinistra didapatkan
hifa panjang bersekat
Dx : Tinea Cruris
Tujuan Terapi
1. Mengatasi gatal
2. Eradikasi Jamur
3. Mengatasi supaya tidak kambuh
Inventarisasi P-Treatment
a. Nasihat :
• Jangan digaruk karena menambah luka
• Oles obat secara teratur
b. Tx non farmakologi :
• Menggunakan pakaian yang menyerap
keringat,
• Mengeringkan tubuh setelah mandi atau
berkeringat,
• Membersihkan pakaian yang
terkontaminasi
c. Tx farmakologi:
Anti jamur Topikal
d. Rujukan :
Tidak perlu dirujuk ke Sp KK karena
kompetensi 4A
Obat Effikasi Safety Suitability

Butenafine Aktifitas rasa terbakar, Krim 1%


topikal antifungi cepat iritasi,
P-Drug +++ kemerahan,
atau gatal-
Anti gatal pada
bagian yang
Fungi diterapkan
krim obat.
Topikal Terbenafin Aktifitas
++
Kemerahan,ga Krim 1%
topikal antifungi tal,rasa seperti
kurang cepat tersengat
dibandingkan ++
Maka,dipilih butenafine
Butenafin Topikal ++
1% karena menurut
penelitian lebih
cepat durasi
Tanweer A. Syed.2000, Butenafine 1% Versus
penyembuhannya
Terbinafine 1% in Cream for the Treatment of
dibandingkan
Tinea Pedis: A Placebo Controlled, Double-Blind,
terbenafin
Comparative Study ,California :Medscape
Penulisan Resep
Praktek dr. A
Permata jingga Malang
SIP.: 1987330
Praktek : 19.00 – 21.00
Telp: 085436652000

Malang, 26 desember 2017

R/ Butenafin Krim 1% 30g No.I


Sue

Pro : Anak X
Umur : 10 tahun
Informasi, Instruksi dan Peringatan

Butenafin Topikal
Efek Obat Eradikasi Jamur dan menghilangkan gatal

Efek samping rasa terbakar, iritasi, kemerahan, atau


gatal-gatal pada bagian yang diterapkan
krim obat.

Instruksi Dioles pada bagian yang gatal sekali sehari

Peringatan Jangan terkena mata,mencuci tangan


setelah mengoles
Kapan Kembali Bila keluhan Belum membaik
Monitoring dan Evaluasi

Monitoring Monitoring
No Obat Cara / alat Cara / alat
Efek Efek samping
monitoring monitoring

1. Butenafin Menangani • Anamnesis rasa •Anamnesis


Topikal infeksi • Pemeriksaan terbakar, •Pemeriksaa
jamur Fisik iritasi, n fisik
• Pemeriksaan kemerahan,
KOH 2-4 mgg atau gatal-
kemudian gatal pada
bagian yang
diterapkan
krim obat.
Kasus 5
Skenario
Seorang anak laki-laki, 20 bulan. BB/TB: 10,8 kg/82 cm, dibawa ibunya ke RS
karena BAB cair sejak kemarin, 8-10 x/hari, @¼-½ gelas belimbing. Warna
kuning kecoklatan, bau (-), menyemprot (-), lendir (-), darah (-). Anak tidak
tampak kesakitan saat BAB. Muntah 4-5x/hari, demam (+), kejang (-). Nafsu
makan menurun. Tampak kehausan. Sudah dibawa ke bidan dan mendapat
sirup penurun panas. BAK terakhir 2 jam sebelum ke RS, warna kuning,
jumlah berkurang. Hasil pemeriksaan KU: komposmentis, rewel, kesan gizi
baik. Tanda vital T: 90/60 mmHg, N: 110x/mnt, RR:26 x/mnt, S:36,7°C, BB:
10,8 Kg, TB: 82 cm, BB/umur: -2 SD <Z score<0 SD, TB/umur: -2SD <Z score<0,
BB/TB: -1SD<Z score<0 SD. Status gizi: Gizi baik (antropometri)
Pemeriksaan fisik: - kepala:mesosefal, UUB menutup; - Mata: mata cekung
(+/+), air mata (+/+), konjuntiva anemis (+/+); - mulut: mukosa bibir basah,
sianosis (-); -Abdomen: supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,
turgor kulit kembali lambat, bising usus meningkat; -ekstremitas: akral dingin
(-), CRT <2 detik, ADP teraba kuat; -anus: hiperemis (-)
Hasil Laboratorium: -Hb: 10,5 g/dl; -Hct: 31%; -eritrosit: 4.280.000/ul; -
leukosit: 7800/ul; -trombosit: 329,000/ul; - MCV: 73/um; -MCH: 24,5 pg;
<CHC: 33,7 g/dl; E0,9/B0,3/N65,4/L23,8/M9,6
1. Problem
• Anak umur 20 Bulan
• Diare dengan dehidrasi ringan-sedang
• Demam
2. Tujuan Pengobatan
- Mengganti zinc yang hilang pada anak usia 20
bulan karena merupakan mikronutrien yang
penting bagi kesehatan dan perkembangan
anak.
- Menghentikan diare dan mengembalikan
cairan tubuh menjadi normal pada pasien
anak usia 20 bulan dengan dehidrasi ringan-
sedang
- Menurunkan suhu tubuh
3. Inventarisasi P-Treatment
• Advis : pemberian ASI kapanpun anak mau atau jika sudah tidak ASI
tetap berikan susu formula, pantau keadaan anak setiap 15-30
menit, beri makanan yang disajikan secara segar – dimasak ,
ditumbuk atau digiling, beri anak makan dengan porsi sedikit tetapi
sering, tunda pemberian makanan pada 3 jam pertama kecuali ASI
dan oralit
• Terapi Non Farmakologi:
– Cairan oralit 75 ccx10,8 kg= 810 cc dalam 3 jam pertama. Setelah itu
dilakukan penilaian ulang
– tambahan makanan dan cairan lain (sari buah) setelah 3 jam
• Terapi Farmakologi : Tablet besi. Usia > 6 bulan: 1 tablet = 20 mg
perhari, diberikan selama 10 hari dengan cara dilarutkan dengan
sedikit air atau ASI, antipiretik.
• Rujukan : Tidak perlu
NAMA OBAT EFFICACY SAFETY SUITABILITY COST
(Efek Samping)
1. Paracetamol • Konsentrasi Hepatotoksik (dosis besar Sediaan: tablet 500 mg 3 kali sehari Dus 100 tab Rp
tertinggi dalam terapi jangka panjang), (++) 15.000 (++)
waktu ½ jam (+++) ruam pada kulit,
• menghambat trombositopenia (+)
prostalglandin di
hipotalamus (+++)

arthrifen dus
2. Ibuprofen • Maksimal dalam Sediaan: tablet 200 mg 100 tab Rp
Eritema kulit
plasma setelah 1-2 Sakit kepala anak-anak 20 mg/kgBB/hari (++) 51.000 (+)
jam setelah Trombositopenia (+)
diabsorbsi di
lambung (++)
• Non selektif
hambat COX (++)
Kesimpulan
Pasien diberikan antipiretik
Paracetamol 120 mg 3 kali sehari
dr. a
Jl. Bendungan Sigura-gura
SIP.:DU/Kodya/XV/2014
4. Peresepan Praktek : Kamis - Jum’at, Pukul : 18.00-20.00

Malang, 26 Desember 2017

R/ Oralit Sachet No. XV


S.i.m.m
£
R/ Zinc Tab 20 mg No. X
S 1 dd tab 1
£
R/ Paracetamol 120 mg
m.f. pulv dtd. No. X
S 3 dd pulv I p.c. p.r.n. demam

Pro : An. A Usia : 20 bln


Alamat : -
5. INFORMASI ATAU
INTRUKSI PERINGATAN LAIN
1. Efek obat:
 Oralit : untuk mengatasi diare dan rehidrasi

 Zinc : untuk mencegah terulangnya diare

 Paracetamol : untuk menurunkan demam


2. Efek samping obat:
Oralit : tidak ada

 Zinc : mual, sakit perut, mulas, demam, sakit


tenggorokan

 Paracetamol : Hepatotoksik (dosis besar terapi


jangka panjang), ruam pada kulit, trombositopenia
3. Instruksi:
Oralit : diminum 3 jam pertama dengan dosis 75
mg/kgBB

 Zinc : sehari 1 tablet selama 10 hari dan harus


dihabiskan.

 Paracetamol : sehari 3 kali jika masih demam


4. Peringatan: minum obat harus teratur, Jika Ibu
memaksa pulang pada saat pengobatan belum
selesai, tunjukkan cara pembuatan dan pemberian
oralit, zinc harus dihabiskan, paracetamol
diminum jika masih demam
5. Kapan harus kembali: 5 hari kemudian atau jika
ada gejala lain (anak tdk mau minum, diare
bertambah berat, keluar darah, lendir dll) segera
kontrol kembali.
6. EVALUASI DAN
MONITORING
References
• Buku Saku Tenaga Kesehatan-Lima Langkah
Tuntaskan Diare. Kemenkes RI 2011
• Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah
sakit. 2009. World Health Organization.
KASUS 6
Seorang pria, 67 tahun, datang ke IGD karena mengeluh sesak napas. 1 minggu sebelum
masuk RSUD penderita batuk (+), dahak kental warna kekuningan, panas (-). Kemarin
penderita mengeluh sesak terus-menerus, namun tidak mengganggu aktivitas. Dahak
semakin banyak, kental, warna kuning. Panas (+). Keringat malam hari (-), batuk darah (-),
nyeri dada (-), dada berdebar-debar (-), mual (-), muntah (-), BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Delapan jam yang lalu, penderita mengeluh sesak napas, dirasakan makin bertambah dan
mengganggu aktivitas. Sesak makin berat dengan aktivitas. Riwayat kaki bengkak (-),
terbangun di malam hari karenan sesak (-). Riwayat kontak dengna penderita dengan batuk
lama (+), yaitu adik penderita. Riwayat merokok (+) 1 pak/hari, berhenti 6 tahun yang lalu.
Riwayat dirawat di RS (+) tahun 2007 karena sesak. Penderita dirawat kurang lebih 1 minggu,
pulang dengan keadaan membaik. Riwayat hipertensi (+), tidak kontrol teratur, riwayat
diabetes melitus disangkal, riwayat penyakit jantung diasngkal, riwayat asma disangkal,
riwayat pengobatan TB sebelumnya disangkal. Riwayat penyakit keluarga adik penderita
tinggal 1 rumah, menderita batuk > 3 minggu. Riwayat sosial ekonomi penderita tidak
bekerja. Memiliki 4 orang anak yang sudah mandiri. Penderita tinggal 1 rumah dengan
adiknya. Biaya pengobatan ditanggung ASKESKIN. Kesan sosial ekonomi : kurang. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan : KU sadar, tampak lemah, terpasang kanul oksigen, terpasang
infus di lengan kanan bagian bawah. N : 88x/mnt, isi dan tegangan cukup, TD : 170/100
mmHg, RR : 24x/mnt, reguler, t : 38,2 C, Paru : Inspeksi : simetris statis dinamis, retraksi (+),
SIC melebar (+), palpasi stem fremitus kiri sama dengan kanan, perkusi hipersonor seluruh
lapangan paru. Auskultasi : Ka = SD vesikuler, ronki kasar (+), wheezing (+), eksperium
memanjang pad seluruh lapangan paru atas, tengah, dan bawah. Jantung, abdomen,
ekstrimitas tak ada kelainan. Pemeriksaan penunjang Hb 11,4 g/dl, leuko 16.100/mmk, Ht
31,7%, GDS 156, trombosit 406.000/mmk. Foto thorak tampak gambran paru emfisematous,
infiltrat di beberapa tempat.
1.Problem
• Sesak nafas yang mengganggu aktifitas
• Batuk  dahak kental warna kuning
• Leukosit 16.100 /mmk
• TD : 170/100
• Usia Lanjut (67 tahun)

Dx: PPOK eksaserbasi akut tipe berat +


Hipertensi Grade 2
2. Tujuan
• Usia Lanjut  menyesuaikan dosis untuk usia
lanjut
• Sesak nafas yang mengganggu aktifitas 
melancarkan pernafasan agar lancar aktifitas
• Batuk berdahak kental warna kuning yang
bertambah banyak  mengencerkan dan
mengeluarkan dahak
• Leukosit 16.100 /mmk  eradikasi bakteri
3. Inventarisasi P-treatment
PPOK eksaserbasi akut
• Advice : hentikan merokok, keluarga diharap tidak
merokok di lingkungan pasien,penggunaan oksigen di
rumah,istirahat di rumah dengan posisi setengah duduk
• Tx non-drug: terapi oksigen, kenyamanan pasien dalam
beraktivitas, perbaikan nutrisi, ventilasi mekanik.
• Tx drug : bronkodilator, antibiotik, mukolitik
• Rujukan: Pasien dirujuk ke Rumah Sakit yang memadai
untuk perawatan intensif dan konsultasi ke spesialis paru
3. Inventarisasi P-treatment
Hipertensi
• Advice : hentikan merokok, keluarga diharap
tidak merokok di lingkungan pasien,penggunaan
oksigen di rumah,istirahat di rumah dengan posisi
setengah duduk
• Tx non-drug: mengkonsumsi diet kaya sayuran,
buah, rendah lemak dan rendah garam
• Tx drug : antihipertensi
• Rujukan: Pasien dirujuk ke Rumah Sakit yang
memadai untuk perawatan intensif
Bronkodilator
efikasi safety suitable
salbutamol Onset:  5 Tremor, palpitasi, MDI
menit mual, pusing
+++ +++

fenoterol Onset:  5 Tremor, MDI


menit kegugupan,
+++ pusing, sakit
kepala, kantuk,
palpitasi,
Maka dipilih denyut jantung
salbutamol dengan cepat, sesak
dosis 0,1mg/dosis napas
dimana diberikan 2 +
puff sebanyak 3-4
kali/hari karena tidak terbutalin Onset:  5 Ketidaknyaman MDI
memperparah sesak menit an, gugup,
dan batuk +++ pusing, sakit
kepala, atau
batuk
Buku Ajar IPD. Jilid III Ed. VI. Hal.1066.Internal
++ Publishing. Jakarta
Antibiotik
efikasi Safety Suitable

Amoxicillin - Rapid acting Mual Tab (500 mg)


Klavulanat +++ emesis
Muntah
Bingung
Diare
+++
eritromisin Rapid acting Ggn GI, reaksi Kaps (250 mg)
Maka dipilih obat +++ alergi
azytromycin ++
Dengan dosis 500 mg azithromycin Rapid acting Mual, muntah, Tab (500 mg)
pertama selanjutnya +++ diare, nyeri
250 mg/hari perut
++

Buku Ajar IPD. Jilid III Ed. VI. Hal.1066.Internal Publishing.


Jakarta
Antihipertensi
obat effikasi safety suitable

Kaptopril Waktu paruh Batuk Tablet


2 jam + (50mg)
+++

Losartan Waktu paruh Jarang Tablet (50


Maka dipilih obat
3-4 jam menyebabka mg)
metildopa Tab 250
++ n batuk
mg PO 1x Sehari
++
karena tidak
menyebabkan batuk
Metildopa Waktu paruh Mengantuk Tablet (250
2 jam +++ mg)
+++

Buku Farmakologi Katzung. Jilid II Ed. XII


obat effikasi safety suitable
Guaifenesin Mengencerkan dahak ES: Tablet (100mg)

Mukolitik Agent
sehingga mudah
dikeluarkan
++
diarrhea, drowsiness,
nausea /vomiting,
stomach pain
+++

Bromhexin me sekresi serous ES: Tablet (8 mg)


mukus pd jln nfs merusak barier
(sekretolitic), sekret. mukosa gaster
Lbh tipis & mdh (jarang),bronkospasm
dikeluarkan oleh cilia, +
merusak struk
mukopolisakarida.
+++

Maka dipilih obat Ambroxol me sekresi serous ES: Tablet (30 mg)
mukus pd jln nfs nyeri ulu hati,
guaifenesin tablet 10 (sekretolitic), sekret. dispepsia, dan kadang-
mg 3x sehari PO Lbh tipis & mdh kadang mual, dan
dikeluarkan oleh cilia, muntah , konsentrasi
karena tidak merusak struk antibiotik yang lebih
memperparah mukopolisakarida tinggi dalam jaringan
+++ paru-paru
keluhan pasien ++
4. Penulisan Resep
dr. R
Jl. Bendungan sigura-gura no. 8 Malang
SIP.:DU/Kodya/XI/2014
Praktek : Senin-Jumat pkl. 18.00 – 20.00

Malang, 13 Desember 2017


R/ Ventolin INH 100 mcg No. I
s. p.r.n 4 dd 2 puff

R/ Azytrommisin 500 mg tab No.V


s. 1 dd I tab pc

R/ Metildopa No.V
s. I dd I tab pc

R/ Guaifenesin 100 mg No. X


S 3 dd tab I pc

Pro : Tn.X Usia : 67 tahun


Alamat : -
5. Informasi, Instruksi dan
Peringatan
Guaifenesin Ventolin INH Metildopa Azytrommicin
Efek Obat Mengencerkan Untuk Untuk Untuk eradikasi
dahak sehingga mengatasi mengatasi bakteri yang
mudah sesak yang hipertensi ditunjukkan
dikeluarkan dialami pasien dengan
Leukosit yang
tinggi pada
pasien
Efek samping ES: Tremor, Mual muntah, Mual, muntah,
diarrhea, palpitasi, mual, diare,drowsines diare, nyeri
drowsiness, pusing, s, nyeri perut perut
nausea /vomiting,
stomach pain

Instruksi Diminum 3x Digunakann Diminum Diminum satu


sehari setelah sebanyak 2 puff satukali sehari, kali sehari, tiap
makan ketika sesak tiap minum minum satu
muncul, dalam satu tablet tablet
satu harid apat
digunakan 3-4
kali
Peringatan Diminum Digunakan saat jika mual Diminum
6. Monitoring dan Evaluasi
No Obat Monitoring Monitoring

Efek Cara/Alat ES Cara/Alat

1 Ventolin INH mengatasi sesak yang Anamnesis dan pmx Tremor, palpitasi, Anamnesis dan pmx
dialami pasien fisik mual, pusing, fisik

2 Azythromycin eradikasi bakteri yang Darah Lengkap Mual, muntah, diare, Anamnesis dan pmx
ditunjukkan dengan nyeri perut fisik
Leukosit yang tinggi pada
pasien

3 Metildopa Untuk mengatasi Cek tekanan darah Mual muntah, Anamnesis dan pmx
hipertensi diare,drowsiness, nyeri fisik
perut

4 Guaifenesin Mengencerkan dahak Anamnesis ES: Anamnesis dan pmx


sehingga mudah diarrhea, drowsiness, fisik
dikeluarkan nausea /vomiting,
stomach pain
Kasus 7
Skenario
Seorang laki-laki usia 70 tahun datang dengan keluhan ± 4 jam
sebelum MRS pasien mengalami kelemahan anggota gerak kanan,
muncul secara mendadak pada saat pasien baru bangun tidur pagi
kemudian kekamar mandi untuk berwudhu. Tiba-tiba pasien
terduduk karena karena anggota gerak kanan lemah dan terasa berat.
Tangan kanan mengangkat gayung tidak kuat. Pasien masih dapat
berjalan dengan bantuan dengan menyeret kaki kanannya. Riwayat
dahulu didapatkan hipertensi, baru diketahui oleh pasien 1 bulan
terakhir, pasien tidak rutin berobat. Riwayat gastritis kronik disangkal.
Riwayat kebiasaan pasien adalah merokok diakui sejak pasien remaja,
1 hari menghabiskan ± 1 bungkus/12 batang. Pasien juga jarang
berolahraga. Status pasien keadaan umum cukup, kesadaran :
kompos mentis, GCS 15 (E4V5M6). Vital sign : Tensi 160/100 mmHg,
nadi 96x/menit, RR 28x/menit, T 36,7ᵒC, BB 58 kg, TB 155 cm,
pemeriksaan fisik : penurunan kekuatan motorik ekstremitas superior
dan inferior dextra, hasil lab didapatkan kolesterol total 300, HDL 3,5
LDL 200, TG 260 mg/dL.
Problem

1. Stroke iskemik
2. Hiperkolesterol
Tujuan pengobatan
1. Stroke iskemik -> reperfusi aliran darah ke
otak
2. Hiperkolesterol -> menurunkan kadar
kolestrol
P-treatment
• Stroke iskemik
 Advice : -
 Terapi non drug : posisi kepala 20-30°
 Terapi Drug : anti trombus
 Rujukan : dokter spesialis saraf
• Menurunkan kadar kolesterol
 Advice : -
 Terapi non drug : mengatur pola makan, olahraga
teratur.
 Terapi Drug : anti hiperlipidemi
 Rujukan : -
Anti trombus
efikasi Safety Suitable cost

warfarin Mula kerja biasanya alopesia, -profilaksis stroke 157.300


sudah terdeteksi di urtikaria, berulang yan g
plasma dalam 1 jam dermatitis, demam, tidak jelas berasal
setelah mual, diare, kram dari problem
pemberian.(++) perut , jantung. (++)
hipersensitivitas -Warfarin 10 mg Tab
dan priapismus (+) 1x1 sehari
Alteplase Onset unknown bleeding sistemik -Infus IV 60mg 1 Merek dagang:
(+++) jam I, selanjutnya Actilyse (Vial 2,333
40 mg dg kecepatan mg + pelarut 50 ml
20 mg/jam. Rp9.901.430)

Kumarin Onset: segera pada eritema, nyeri -Intravena (IV) : -


pemberian IV, 20- ringan, hematom,
60 men it set elah ulserasi, menggigil,
5000-10000 iu
pemberian (+++) demam, urtikaria, tiap 4 jam
asm a, rhinitis, dengan injeksi
lakrimasi, sakit bolus atau drip
kepala, mual,
muntah, infusion.

Sehingga dipilih warfarin 10 mg 1x1 tab


Anti hiperlipidemi
efikasi Safety Suitable cost
Gemfibrozil Onset 2-5 hari (++) Gangguan saluran -Menurunkan Rp 9.000/strip
cerna hiperlipoproteinemi
(mual,mencret a tipe III
<kembung dll), dan
ruam kulit, hipertrigliseridemia
alopesia,I mpotensi, yg didominasi
leukopenia, anemia, VLDL(+++)
berat badan -Gemfibrozil 300 mg
bertambah, Cap (2 kapsul x 2)
gangguan irama p.o
jantung (+)
kolestiramin Onset : unknown (+) Mual,muntah, Mengontrol Hiper -
konstipasi (+++) kolesterolemia
primer, meredakan
gatal pada pasien
kolestasis dan
penumpukan garam
empedu, keracunan
digitalis. (+++)
simvastatin Onset 3 hari (+++) Peningkatan kadar Menurunkan Rp 14.000/strip
transaminase,miop kolesterol
ati, rabdomiolisis menurunkan kadar
(++) trigliserida (+++)
-Simvastatin 20 mg

Sehingga dipilih simvastatin 20 mg, 1x1 tab


Peresepan
Dr. X
Jl. Sigura-gura VI no.26 malang
SIP. :DU/Kodya/XII/2003
Jam praktek : 08.00-12.00

R/ warfarin 2 mg tab No.II


S 1 dd tab I h.v
R/ simvastatin 20 mg tab No. II
S 1 dd tab I

Pro: laki laki, 70 th


Penjelasan
Warfarin simvastatin
Efek obat Untuk mengatasi stroke Untuk mengurangi kadar
iskemi yang dialami pasien kolestrol yang dialami
pasien

Efek samping urtikaria, dermatitis, Pusing, tremor


demam, mual, diare, kram
perut ,
instruksi Diminum satu kali sehari Diminum satu kali sehari
sebelum tidur, malam hari satu kapsul

peringatan Diminum teratur, kalau ada Diminum teratur, kalau ada


keluhan dari efek samping pusing, tremor segera ke
yang sudah dijelaskan dokter
segera ke dokter
Kapan kembali Bila keluhan belum membaik, obat habis
Sudah jelas?
Proses monitoring & evaluasi

No Obat Monitoring Monitoring


Efek Cara/ alat Efek samping Cara/ alat
memonitor memonitor
1 Warfarin anti trombus Anamnesis keluhan iritasi GIT, meresiko •Anamnesis,
pasien perdrhan otak, Pem Fisik
bronkokonstriksi

2 simvastatin anti hiperlipidemi Anamnesis keluhan Pusing, tremor • Anamnesis,


pasien, pmx. fisik
pemeriksaan
kolesterol
Kasus 8
Seorang wanita 64 tahun, BB 75 kg, TB 158 cm datang
dengankeluhan nyeri ulu hati, perut terasa tidak enak,
kembung dan kadang-kadang diare. Diare warna hitam seperti
petis, 3-4x/hari, berupa kotoran cair dan kental. Penderita juga
mengeluhkan nyeri lutut kanan. Nyeri lutut kanan dirasakan
sudah 3 minggu ini. Selama ini nyeri hanya diatasi dengan obat
Asam salisilat yang ia beli di warung. Penderita juga mengeluh
mual. Pada pemeriksaan didapatkan T=120/70 mmHg,
N=76x/menit, t=36,7 C, RR=20x/menit terdapat nyeri tekan
didaerah epigastrium. Lutut kanan bengkak, merah, teraba
panas, dan nyeri saat ditekan ataupun untuk bergerak.
Mempunyai riwayat gastritis dan hipertensi. Sudah lama tidak
terkontrol hipertensinya
1. Menentukan
problem

• Usia 64 tahun
• Nyeri ulu hati , perut tidak enak , diare
berwarna hitam  perdarahan saluran cerna 
gastric ulcer / ulcus pepticum
• Lutut kanan bengkak , merah , panas , nyeri
tekan dan gerak  Osteoarthritis
• Obese
• Riwayat gastritis dan hipertensi
2. Tujuan
pengobatan
• Mengatasi gastric ulcer
• Mengatasi OA dengan terapi yang tidak
memperberat iritasi mukosa lambung
• Memperbaiki pola hidup sehat (Obesitas dan
Hipertensi)
3. Inventarisasi P-
Treatment
GASTRIC ULCER Nyeri lutut ( OA )
• Advice: berhenti • Advice: menjaga pola
mengonsumsi obat asam makan, menurunkan berat
salisilat badan
• Terapi non farmakologis: • Terapi non farmakologis:
istirahat (tirah baring), terapi fisik (olahraga ringan
diet makanan yang tidak  pemanasan,
merangsang asam pendinginan)
lambung • Terapi farmakologis:
• Terapi farmakologis: obat analgetik (antiinflamasi)
ulkus peptik • Rujukan: spesialis penyakit
• Rujukan: spesialis dalam
penyakit dalam
P-Drug Ulkus Peptik
Nama obat Effikasi Safety Suitability

Ranitidine Fd: memblok reseptor histamine Es : sakit kepala , konstpasi , D : 150 mg = 2 x 1


pada sel parietal asam lambung diare , mual , muntah , nyeri : 300 mg = 1 x 1
turun perut Selama 4- 8 minggu
++ ++ +++

Omeprazole Fd:menghambat kerja k+h Es : urtikaria, mual , muntah , D = 1 x 20 mg


+ATPase enzim  mencegah kembung ,nyeri perut , diare (-) Selama 4- 8 minggu
pengeluaran asam lambung dari +++ +++
kanalikuli
(lebih poten dari AH@
+++
Misoprostol Fd : mengurangi sekresi asam Es: diare , nyeri abdomen , D : 4 x 200 mcg
lambung, menambah sekresi mukus sakit kepala , ruam kulit , perhari
++ peningkatan kontraksi uterus (4x1)
+ ++

Sukralfat Fd: membentuk lapisan pada dasar Konstipasi , diare , mual , 4 x 1 g perhari ( 4 X 2
tukak sehingga melindungi dari hcl gangguan pencernaan , pusing tab)
+ , sakit kepala 4- 6 minggu
++ +
Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkela
KESIMPULAN = Omeprazol 20 mg dengan dosis dewasa (P2KB)
sehari 1x J Indon Med Assoc, Volum: 62, Nomor: 11, November
P-Drug nyeri lutut (OA)
OBAT EFFICACY SAFETY SUITABILITY
Celecoxib Menghambat cox 2  Nyeri abdomen , diare , D = 1 x 200mg perhari
selektif dyspepsia , kembung ,
+++ sakit kepala , hipertensi +++
++
meloxicam Menghambat cox tapi non Ki : tukak peptic D : 1 x 7,5 mg = 1 x 1
selectif Es : mual , muntah , tab perhari
nyeri perut , diare , +++
++ konstipasi sakit kepala
+
Acetaminop Efek anti inflamasi sangat Es : ruam kulit , D = 500 – 1000 mg
hen lemah atau hampir tidak ada hipotensi , kerusakan perkali , diberkan 4 – 6
+ hati jam
+ +
Aspirin Menghambat COX tapi non Iritasi saluran cern , D : 325 – 650 mg
selective gangguan pendengaran , perkali tiap 4 – 6 jam
++ vertigo +
+
Celecoxib dengan dosis sehari 1x200mg
Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkela
(P2KB)
4. Penulisan
Resep
dr. Nabila Safira
Jl. Tidar no. 18 Malang
SIP.:DU/Kodya/XI/2014
Praktek : Senin-Jumat pkl. 18.00 – 20.00

Malang, 10 Desember 2017

R/ Omeprazole 20 mg caps No. V


s. 1 dd I caps ac

R/ Celecoxib 200 mg caps No. V


s. 1 dd I caps

Pro : Ny. X Usia : 64 tahun


Alamat : -
5. Informasi, Intsruksi dan
Peringatan
omeprazole celecoxib
Efek obat Untuk menyembuhkan Untuk menghilangkan nyeri
tukak lambung sehingga (inflamasi ) pada lutut
perdarahan dari lambung
berhenti, nyeri ulu hati
hilang
Efek samping urtikaria, mual , muntah , Nyeri abdomen , diare ,
kembung dyspepsia , kembung , sakit
kepala , hipertensi
instruksi Diminum satu kali sehari Diminum satu kali sehari
sebelum makan satu kapsul satu kapsul.

peringatan Diminum teratur Diminum teratur , kalau


misal terasa mulai pusing
segera ke dokter untuk
dilakukan cek TD ( es :
hipertensi )
Kapan kembali Bila keluhan belum membaik, obat habis
Sudah jelas?
6. Monitoring dan
Evaluasi
 Bagaimana efek obat terhadap keluhan pasien?
apakah memberbaiki / memperburuk keluhan ?
 Efek samping obat?
muncul efek samping obat ? Berat atau ringan ?
 Apakah ada kendala dalam mengkonsumsi obat?
 Mengonsumsi obat teratur atau tidak ? Jika tidak
maka cari penyebab
Efek
Terapi
Nama Efek Terapi Cara Kapan dilakukan
Obat mengevaluasi
OMEPRAZOL menyembuhkan tukak Dengan anamnesis Saat pasien kontrol
lambung sehingga dan pemeriksaan
perdarahan dari lambung fisik
berhenti, nyeri ulu hati
hilang
CELECOXIB Untuk menghilangkan Dengan anamnesis Saat pasien kontrol
nyeri (inflamasi ) pada lutut dan pemeriksaan
Efek fisik
Samping
Nama Efek Samping Cara Kapan dilakukan
Obat mengevaluasi
OMEPRAZOL urtikaria, mual , muntah , Dengan anamnesis Saat pasien kontrol
kembung dan pemeriksaan
fisik
CELECOXIB Nyeri abdomen , diare , Dengan anamnesis Saat pasien kontrol
dyspepsia , kembung , sakit dan pemeriksaan
kepala , hipertensi fisik (tekanan darah)

Anda mungkin juga menyukai