BLOK IPE
Ratih Dyah Ayu Anggraeni
201410330311177
Kasus 1
Seorang pasien perempuan berusia 18 tahun datang ke
IGD RSUD dengan keluhan demam sejak tujuh hari yang lalu.
Demam dirasakan naik turun, demam terutama pada malam hari
disertai menggigil dan keringat dingin, pasien juga batuk, batuk
jarang-jarang, dahak tidak ada. Sakit kepala juga dikeluhkan
Penderita, seperti ditusuk-tusuk, hilang timbul pada kepala
bagian depan. Tiga hari sebelum masuk rumah sakit keluhan
pasien makin memberat tidak berkurang dengan obat dokter,
pasien juga mengeluhkan muntah, muntah dengan frekuensi 7-8
kali perhari dengan volume 1/4 – 1 gelas blimbing tiap kali
muntah, berisi cairan dan sisa makanan, nyeri ulu hati, perut
terasa perih juga dialami pasien. Pasien belum buang air kecil
sejak 24 jam sebelum masuk rumah sakit. Dari alloanamnesis
didapatkan bahwa sejak bulan April 2013 sampai dengan sekarang
pasien sudah 4 kali mondok di RS dengan keluhan yang sama.
Riwayat alergi obat atau makanan disangkal. Riwayat asma
disangkal. Pada keluarga pasien dan tetangga sekitar tidak ada
yang sakit serupa dengan pasien.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak lemas, dengan
kesadaran compos mentis, tinggi badan 150cm, BB 42 kg, status gizi
normoweight, tekanan darah 100/60mmHg, nadi 110x/menit irama
regular, respiration rate 20x/menit dan suhu 39,6C. Pada
pemeriksaan kepala leher, konjungtivanya tidak anemis, sclera tidak
ikterik, pada lidah ditemukan lidah kotor ditengah dan hiperemis
dipinggir, tidak ditemukan pembesaran KGB pada leher. Pada
pemeriksaan thorax pulmo dan cor dalam batas normal. Pada
pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan region hipocondria
dextra et sinistra, region epigastrica, region abdominal lateralis
dextra dan region inguinalis dextra.
Pada pemeriksaan ekstremitas dalam batas normal tidak ditemukan
edema. Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan adalah
laboratorium darah rutin dan widal. Pada hasil pemeriksaan
laboratorium darah rutin dan widal pada tanggal 18 Juni 2013, AL
(26,4 x 10³ g/dl), HCT (34,2%) , trombosit (320 x 10³ /µL), Hb
(11,7 g/dL). Widal S. Typhi: titer O (+) 1/320, H (+) 1/320, S.
Paratyphi A: titer O: (+) 1/80, H (-). S. Paratyphi B: titer O (+)
1/160, titer H (+) 1/160 , S. Paratyphi C: titer O (+) 1/320. titer H
(+) 1/160.
1. Menentukan masalah
• Demam Tifoid
• Demam
• Dehidrasi
2. Menentukan Tujuan Terapi
• Mengatasi Bakteri
• Mengatasi Demam
• Melakukan rehidrasi
4. P-drug
Antibiotik
2. Ibuprofen FD: Inhibitor reversibel dari ES: pusing, nyeri Sediaan : tablet
enzim cyclo-oxygenase. epigastrium, Dosis : 3-4x/
nausea, hari 200 mg
FK: Rapidly absorbed headache, Rp. 2500,-/10
(++) vomiting, tablet
dyspepsia (++)
(+)
4. P-drug
Antiemetik
SIP.:DU/Kodya/XI/2016
jam praktek : 17.00 – 21.00
-------------------------------------------------------------------------
Malang, 27 Desember 2017
1 Kloramfenikol Effective against Pemeriksaan lab widal, mual muntah, demam anamnesis
gram-positive and anamnesis dan
gram-negative pemeriksaan fisik serta
bacteria pemeriksaan darah
Salmonella typhi lengkap
2 Parasetamol Mengatasi sakit Anamnesis dan mual muntah, anamnesis
kepala dan demam pemeriksaan ttv
3 Metoklopramid Mengatasi mual dan Anamnesis 1. Gelisah, Anamnesis,
muntah mengatuk, pemeriksaan fisik
kelelahan, dan langsung
lemah
mual dan
gangguan perut
terutama diare
2. Sering buang air
kencing
3. Gatal-gatal
urtikaria
4. Gangguan
penglihatan
KASUS 2
Seorang pasien Ny.N, 31 tahun, G2P0A1, ibu rumah tangga, datang ke
RS dengan keluhan utama sesak napas dialami pasien sejak 1 minggu
ini, sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas, sesak, timbul cuaca dingin,
debu. Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 1 minggu ini, dahak
lengket dan sulit dikeluarkan. Sudah minum obat aminofilin, tapi sesak
masih sering muncul. Pasien juga mengeluhkan mual dan nyeri ulu hati
dan perut mules seperti BAB tapi tidak keluar. Riwayat batuk darah (+)
dialami pasien pada tahun 2008 dan telah mendapat terapi
pengobatan paru-paru sejak 6 bulan dan dinyatakan sembuh total.
Mules-mules mau melahirkan (-), riwayat keluar lender darah (-), BAB
(+) normal, BAK (+) normal. HPHT tanggal 15/10/2016 dengan TTP
22/04/2017. ini merupakan kehamilan yang kedua. Keadaan umum
ibu: sedang. TD : 110/70 mmHg, HR : 84x/I, RR : 28X/I, T : 36,9 C.
wheezing pada kedua lapang paru, nyeri tekan epigastrial (+). Pada
status obstetrikus dBN
1. Menentukan Problem
• Ibu hamil
• Asthma bronkial intermitten et causa alergen
(debu)
• Batuk berdahak
• Mual muntah
2. Tujuan Pengobatan
1.Mengobati asthma bronkial
2.Mengatasi sesak, batuk berdahak, mual
muntah
3. Inventarisasi P-treatment
1. Advice
Hindari terkena debu
Memakai pakaian hangat saat cuaca dingin
Hentikan aminofilin
Melakukan ANC yang rutin
2. Terapi Non Farmakologi
Minum cukup air putih untuk mengurangi batuk berdahak
Istirahat yang cukup
Pemberian oksigen 2L
3. Terapi Farmakologi
Bronkodilator (ß2-agonis dan antikolinergik)
Mukolitik agent
4. Rujukan
Jika terjadi eksaserbasi berat
Tabel P-drug : reliever asthma
Nama obat Effikasi Safety Suitability
Onset cepat 5 menit pada sediaan ES: tremor, neusea, muntah, oral, inhalasi
inhalasi takikardi, nyeri dada +++
Salbutamol +++ +
Onset cepat beberapa menit ES: batuk, hipokalemia, agitasi, Oral, inhalasi
+++ tremor, muntah, neusea, +++
Fenoterol
+++
Onset cepat 5 menit pada sediaan ES: takikardi, neusea, tremor, Oral, inhalasi
inhalasi palpitasi, muntah +++
Terbutaline +++ ++
Efek obat Cara atau alat Efek samping Cara atau alat
monitoring monitoring
Pro: wanita, 65 th
Aspirin Furosemide Captopril Insulin
Efek obat Hambat asetilase Turunkan Vol darah pd Dilatasi arteri & vein dg cra Menurunkan Gula darah .
siklooksigenase trombosit gagal jantung shg inhibisi konversi angiotensin I
shg hambat terjadinya blod sesak↓↓↓ II
clot
Warning Precaution pd px dg peptic Pd px dengan DM, TD Jangan diberikan bersamaa Perubahan rejimen terapir,
ulcer or those who prone to bisa drop. Terus pantau aliskiran pd px dg DM/renal hipoglikemia atau
dyspepsia impairment hiperglikemia yang tdk di
koreksi, ggn fungsi ginjal &
hati. Jangan mengemudi atau
menjalan mesin, hamil,
lakstasi, lanjut usia, anak.
Pro : Anak X
Umur : 10 tahun
Informasi, Instruksi dan Peringatan
Butenafin Topikal
Efek Obat Eradikasi Jamur dan menghilangkan gatal
Monitoring Monitoring
No Obat Cara / alat Cara / alat
Efek Efek samping
monitoring monitoring
arthrifen dus
2. Ibuprofen • Maksimal dalam Sediaan: tablet 200 mg 100 tab Rp
Eritema kulit
plasma setelah 1-2 Sakit kepala anak-anak 20 mg/kgBB/hari (++) 51.000 (+)
jam setelah Trombositopenia (+)
diabsorbsi di
lambung (++)
• Non selektif
hambat COX (++)
Kesimpulan
Pasien diberikan antipiretik
Paracetamol 120 mg 3 kali sehari
dr. a
Jl. Bendungan Sigura-gura
SIP.:DU/Kodya/XV/2014
4. Peresepan Praktek : Kamis - Jum’at, Pukul : 18.00-20.00
Mukolitik Agent
sehingga mudah
dikeluarkan
++
diarrhea, drowsiness,
nausea /vomiting,
stomach pain
+++
Maka dipilih obat Ambroxol me sekresi serous ES: Tablet (30 mg)
mukus pd jln nfs nyeri ulu hati,
guaifenesin tablet 10 (sekretolitic), sekret. dispepsia, dan kadang-
mg 3x sehari PO Lbh tipis & mdh kadang mual, dan
dikeluarkan oleh cilia, muntah , konsentrasi
karena tidak merusak struk antibiotik yang lebih
memperparah mukopolisakarida tinggi dalam jaringan
+++ paru-paru
keluhan pasien ++
4. Penulisan Resep
dr. R
Jl. Bendungan sigura-gura no. 8 Malang
SIP.:DU/Kodya/XI/2014
Praktek : Senin-Jumat pkl. 18.00 – 20.00
R/ Metildopa No.V
s. I dd I tab pc
1 Ventolin INH mengatasi sesak yang Anamnesis dan pmx Tremor, palpitasi, Anamnesis dan pmx
dialami pasien fisik mual, pusing, fisik
2 Azythromycin eradikasi bakteri yang Darah Lengkap Mual, muntah, diare, Anamnesis dan pmx
ditunjukkan dengan nyeri perut fisik
Leukosit yang tinggi pada
pasien
3 Metildopa Untuk mengatasi Cek tekanan darah Mual muntah, Anamnesis dan pmx
hipertensi diare,drowsiness, nyeri fisik
perut
1. Stroke iskemik
2. Hiperkolesterol
Tujuan pengobatan
1. Stroke iskemik -> reperfusi aliran darah ke
otak
2. Hiperkolesterol -> menurunkan kadar
kolestrol
P-treatment
• Stroke iskemik
Advice : -
Terapi non drug : posisi kepala 20-30°
Terapi Drug : anti trombus
Rujukan : dokter spesialis saraf
• Menurunkan kadar kolesterol
Advice : -
Terapi non drug : mengatur pola makan, olahraga
teratur.
Terapi Drug : anti hiperlipidemi
Rujukan : -
Anti trombus
efikasi Safety Suitable cost
• Usia 64 tahun
• Nyeri ulu hati , perut tidak enak , diare
berwarna hitam perdarahan saluran cerna
gastric ulcer / ulcus pepticum
• Lutut kanan bengkak , merah , panas , nyeri
tekan dan gerak Osteoarthritis
• Obese
• Riwayat gastritis dan hipertensi
2. Tujuan
pengobatan
• Mengatasi gastric ulcer
• Mengatasi OA dengan terapi yang tidak
memperberat iritasi mukosa lambung
• Memperbaiki pola hidup sehat (Obesitas dan
Hipertensi)
3. Inventarisasi P-
Treatment
GASTRIC ULCER Nyeri lutut ( OA )
• Advice: berhenti • Advice: menjaga pola
mengonsumsi obat asam makan, menurunkan berat
salisilat badan
• Terapi non farmakologis: • Terapi non farmakologis:
istirahat (tirah baring), terapi fisik (olahraga ringan
diet makanan yang tidak pemanasan,
merangsang asam pendinginan)
lambung • Terapi farmakologis:
• Terapi farmakologis: obat analgetik (antiinflamasi)
ulkus peptik • Rujukan: spesialis penyakit
• Rujukan: spesialis dalam
penyakit dalam
P-Drug Ulkus Peptik
Nama obat Effikasi Safety Suitability
Sukralfat Fd: membentuk lapisan pada dasar Konstipasi , diare , mual , 4 x 1 g perhari ( 4 X 2
tukak sehingga melindungi dari hcl gangguan pencernaan , pusing tab)
+ , sakit kepala 4- 6 minggu
++ +
Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkela
KESIMPULAN = Omeprazol 20 mg dengan dosis dewasa (P2KB)
sehari 1x J Indon Med Assoc, Volum: 62, Nomor: 11, November
P-Drug nyeri lutut (OA)
OBAT EFFICACY SAFETY SUITABILITY
Celecoxib Menghambat cox 2 Nyeri abdomen , diare , D = 1 x 200mg perhari
selektif dyspepsia , kembung ,
+++ sakit kepala , hipertensi +++
++
meloxicam Menghambat cox tapi non Ki : tukak peptic D : 1 x 7,5 mg = 1 x 1
selectif Es : mual , muntah , tab perhari
nyeri perut , diare , +++
++ konstipasi sakit kepala
+
Acetaminop Efek anti inflamasi sangat Es : ruam kulit , D = 500 – 1000 mg
hen lemah atau hampir tidak ada hipotensi , kerusakan perkali , diberkan 4 – 6
+ hati jam
+ +
Aspirin Menghambat COX tapi non Iritasi saluran cern , D : 325 – 650 mg
selective gangguan pendengaran , perkali tiap 4 – 6 jam
++ vertigo +
+
Celecoxib dengan dosis sehari 1x200mg
Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkela
(P2KB)
4. Penulisan
Resep
dr. Nabila Safira
Jl. Tidar no. 18 Malang
SIP.:DU/Kodya/XI/2014
Praktek : Senin-Jumat pkl. 18.00 – 20.00