Katzung, B. G., Masters, S. B., & Anthony, T.J (2012). Farmakologi Dasar & Klinik
(Vol. I). Jakarta: EGC
Tugas 2: Zat Aditif dalam
Makanan
1 A. Jelaskan Zat aditif apa saja yang
mungkin ada pada makanan?
1. Pewarna 1. Pengatur keasaman
2. Pemanis buatan 2. Pemutih dan
3. Pengawet pematang tepung
4. Antioksidan 3. Pengemulsi
5. Anti kempal 4. Pengeras
6. Penyedap rasa dan 5. Sekuestran
aroma, penguat rasa
Tentukan mana yang aman dan mana
yang berbahaya
Aman : PEWARNA MAKANAN:
PENGAWET MAKANAN: • Ponceau 4R/Pewarna Saos
• Asam Benzoat /Benzoic Sambal Dosis 300mg/kg(makanan)
Acid Dosis 1g/kg adonan & 70mg/kg(minuman)
• Sodium • Merah Allura/Allura Red Dosis70mg/kg
Benzoat/Pengawet Dosis 1g/kg adonan (makanan) 300mg/kg(minuman
• Asam Propionat(Propionic Acid) Dosis 2g/kg • Erytrosine Dosis 300mg/kg
(untuk roti) • Kuning FCF
• Belerang Dioksida Dosis 500mg/kg • Sunset Yellow
PENGERAS: ANTI KEMPAL/ANTI GUMPAL/ANTI CACKING
• Calplus FG ? Dosis 260mg/kg AGENT:
• Polis Alum Crystal (acar). • Magnesium Karbonat/Magnesium
ANTI OKSIDAN: Carbonate ? 20g/kg
• Asam Ascorbat/Ascorbic • Magnesium Stearat ? 15g/kg
Acid/Vitamin C Dosis 500mg/kg ? produk • ACA/Silica
daging • Premium ACA/Light Silica
• BHT Dosis 200mg/kg ? anti tengik SEKUESTRAN:
untuk minyak goreng. • Asam Fosfat ? 5g/kg
• TBHQ Dosis anti tengik untuk minyak goreng. • Citric Acid/Asam Sitrat
PEMANIS: PENYEDAP RASA & AROMA:
• Sakarin Dosis 2,5mg/kg berat badan/hari • MSG (Mono Sodium Glutamate) Micin/Vetsin
• Sodium Siklamat/Pemanis Dosis 11mg/kg Dosis 120mg /kg berat badan /hari
berat badan/hari • PEMUTIH & PEMATANG TEPUNG:
• Aspartam Dosis 40mg/kg berat badan/hari • Asam Askorbat/Ascorbic Acid/Vitamin
• Sorbitol C Dosis 200mg/kg berat badan/hari
PENGERAS: • Aceton peroksida secukupnya.
• Calplus FG ? Dosis 260mg/kg PENGENTAL:
• Polis Alum Crystal (acar). • Pectin Dosis 10g/kg (ada 2 macam: Pectin
ANTI OKSIDAN: Apple & Pectin Citrus)
• Asam Ascorbat/Ascorbic • Gelatin ? 5g/kg
Acid/Vitamin C Dosis 500mg/kg ? produk • CMC/Carboxy Methyl Cellulose.
daging
• BHT Dosis 200mg/kg ? anti tengik
untuk minyak goreng.
• TBHQ Dosis anti tengik untuk minyak goreng.
Berbahaya :
PENGAWET
• Boraks
• Formaldehida
• Dietilpirokarbonat
PEWARNA
• Zat warna Butter Yellow
• Black 7984
• Zat warna Chrysoidine
• Zat warna Rhodamin B
• Magenta I, Magenta II,
Magenta III, Ponceau 3R,
Sudan I serta Benzyl violet 6B
Sumber:
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 722/ Menkes/ Per/ IX/
1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
• Direktorat Surveilan dan Penyuluhan
Keamanan Pangan (2006), Pemanfaatan Zat
Aditif Secara Tepat, Lampung: Badan
Pengendalian Obat dan Makanan (BPOM),
1 B. Sebut dan jelaskan efek yang
mungkin akan terjadi jika
mengkonsumsi dalam jangka waktu
yang lama bahan makanan/minuman
yang mengandung zat aditif
berbahaya tersebut
Zat additive pada Makanan
• Pewarna
• Pemanis
• Penyedap
• Pengawet
• Antioksidan
• Anti gumpal
Dampak Pewarna Sintetis
Terhadap Kesehatan
1. Tartazin 5. Red 2G
Reaksi alergi khususnya bagi orang Gatal-gatal dan ruam kulit.
yang sensitive pada asam asetilsiklik
dan asam benzoat, asma, 6. Azorubine
mengakibatkan hiperaktif pada anak- Kanker hati
anak 7. Fast Red E
2.Sunset yellow FCF
Lebih berisiko terhadap
Radang selaput lendir pada hidung,
sakit pinggang, muntah-muntah, dan
penderita hepatitis B kronik dan
gangguan kanker hati
pencernaan 8. Amaranth
3. Allura Red AC Tumor, reaksi alergi pada
Memicu kanker limpa. pernafasan, hiperaktif pada
4. Ponceau 4R anak-anak
Kerusakan sistem urin dan dapat 9. Briliant Black BN
memicu timbulnya tumor, hiperaktif
pada anak-anak, penyebab kanker Kanker hati
15.Fast Green FCF
10.Brown FK Reaksi alergi dan produksi
Kanker hati tumor
11.Brown HT 16.Quinolin yellow
Kanker hati Meningkatkan risiko
12.Brilliant blue FCF hiperaktivitas dan serangan
asma.
Ruam kulit, hiperaktivitas. 17.Erythrosine
13.Patent blue V Mengakibatkan reaksi alergi
Ruam kulit, dapat seperti nafas pendek, dada
menyebabkan tumor ginjal. sesak, sakit kepala, dan
14.Green S iritasi
Memicu asma, ruam kulit, kulit, kemunduran kerja otak,
hiperaktivitas. menurunnya konsentrasi
belajar.
18.Indigotine
Mengakibatkan hiperaktif
pada anak-anak.
Dampak Pemanis Sintetis
• Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan
melalui hewan percobaan, misalnya di Institut
Kanker Nasional di Amerika bahwa efek
langsung bahan pemanis buatan adalah
penyebab kanker. Maka dari itu dalam
penggunaannya harus hati-hati, tidak
berlebihan artinya dalam dosis yang tinggi
akan tetap menyebabkan timbulnya gejala-
gejala tertentu (Linda, 2006)
Dampak Penyedap Rasa
• Penelitian catatan ilmiah Dr. Ach-mad Ramli. Kctua Majelis Pertimbangan
Ke- sehatan dan Syara Dep. Kes. R.I. juga dari Lembaga Farmasi Nasional
Kesehatan R.I. dan Kepala Balai Penelitian Kimia P.N. NUPIKAYASA
menyatakan bahwa MSG tidak menimbulkan bahaya terhadap kesehatan
kalau dalam pemakaiannya sewajarnya.
• SHIMIZHU dkk, yang mengadakan penelitian pada tahun 1971 melaporkan
bahwa MSG yang diberikan kepada anak ayam yang dicampurkan pada air
mi-numannya menyebabkan matinya anak ayam terse-but disebabkan
ginjalnya rusak.
• GREENBERG dkk. (1973) melaporkan hahwa Ti-kus kecil yang diberi pakan
MSG ketahuan sel-sel darah putihnya berubah berupa sel-sel kanker.
• SNAPIR dkk. (1973 ) melaporkan bahwa anak ayam sudah diberi MSG,
jumlah sel otaknya berkurang 24% dibanding dengan anak ayam yang
normal tanpa diberi MSG.
Dampak Pengawet Buatan
Zat Dampak
Formalin Gejalanya berupa mata berair, gangguan
pada
: pencernaan, hati, ginjal, pankreas,
sistem saraf pusat, menstruasi
Kanker
3. Asam 2,3-dimerkaptosuksinat
4. Penisilamin
No Chelating Agent Mekanisme kerja Indikasi Cara penggunaan Efek samping Interaksi
4. Penisilamin Membentuk kelat Keracunan Pb, Penisilamin tersedia dalam Anoreksia Jika Penisilamin
dengan tembaga, Merkuri, bentuk kapsul 125 atau Muntah berinteraksi
merkuri, seng, dan tembaga, dan 250 mg atau sebagai tablet Diare dengan Antasida
timbal serta mengobati 250 mg. Obat tsb harus Nefropati yang
meningkatkan penyakit diberikan waktu perut Reaksi alergi mengandung
ekskresi logam- Wilson, kosong untuk menghindari Demam Al3+, Mg2+ ,
logam ini dalam sistinuria, dan gangguan oleh logam sakit tenggorokan preparat besi,
urin. RA. dalam makanan. Sesak napas tanpa makanan maka
•Kelasi : sebab Pembentukan
Dosis 500-1500 mg per khelat
hari diberikan dalam 4 penisilamin yang
dosis. kurang larut
•Sistinuria : menyebabkan
Dosis 2 g per hari berkurangnya
diberikan dalam 4 dosis. absorpsi
•RA : penislinamin
Dosis tunggal 125-250 mg
per hari.
•Penyakit Wilson :
Dosis 1-2 mg perhari
diberikan dalam 4 dosis.
DEFEROKSAMIN
• Mekanisme kerja:memiliki sifat yang diinginkan berupa afinitas yang sangat tinggi terhadap besi valensi 3
1. dan afinitas yang sangat rendah pada Calsium. In vitro, deferoksamin mengikat besi dari hemosiderin, feritin,
dan tranferin. besi dalam hemoglobin atau sitokrom tidak diikat oleh deferoksamin.
• indikasi : keracunan Fe akut dan kronis, kelebihan zat besi, hemokromatosis primer yg tdk dpt diatasi dengan
flebotomi.
2.
• cara penggunaan: untuk pasien syok —> IV 2 gram untuk setiap unit darah transfusi, kecepatan infus tidak
boleh lebih dari 15 mg/kgBB. untuk pasien intoksikasi besi kronis (talasemia) di anjurkan menggunakan
dosis awal 500 mg infus SK, yang ditingkatkan sampai optimum, dosis efektif berkisar 20-60 mg/kgBB/hari.
infus deferoksamin SK diberikan selama 8-12 jam, 3-7 kali/minggu, tergantung berat dan ringan intoksikasi
besi.
• efek samping : jarang, reaksi alergi pada kulit, reaksi anafilaksis, iritasi lokal pada lensa mata, gangguan GI,
kram tungkai, kerusakan hati dan ginjal, urine warna coklat kemerahan, trombositopenia, gg karvas, gg
neurologi, ruam, pertumbuhan terhambat, pusing, konvulsi, hipotensi
• interaksi :Peningkatan risiko gejala neurologis bila digunakan bersamaan dengan fenotiazin. Asam askorbat
meningkatkan ekskresi Fe tetapi tidak boleh diberikan selama 1 mth memulai pengobatan deferoxamine
karena dapat memperburuk toksisitas Fe. Dapat mempengaruhi hasil pencitraan jika diberikan bersamaan
dengan gallium-67.
• efek samping : cepat mengikat Ca, shg Pemberian cepat dapat menimbulkan
tetani hipokalsemia Malaise, letih, rasa haus berlebihan,dan demam.
• indikasi : keracunan Fe akut dan kronis, kelebihan zat besi, hemokromatosis primer yg tdk dpt diatasi dengan
flebotomi.
2.
• cara penggunaan: untuk pasien syok —> IV 2 gram untuk setiap unit darah transfusi, kecepatan infus tidak
boleh lebih dari 15 mg/kgBB. untuk pasien intoksikasi besi kronis (talasemia) di anjurkan menggunakan
dosis awal 500 mg infus SK, yang ditingkatkan sampai optimum, dosis efektif berkisar 20-60 mg/kgBB/hari.
infus deferoksamin SK diberikan selama 8-12 jam, 3-7 kali/minggu, tergantung berat dan ringan intoksikasi
besi.
• efek samping : jarang, reaksi alergi pada kulit, reaksi anafilaksis, iritasi lokal pada lensa mata, gangguan GI,
kram tungkai, kerusakan hati dan ginjal, urine warna coklat kemerahan, trombositopenia, gg karvas, gg
neurologi, ruam, pertumbuhan terhambat, pusing, konvulsi, hipotensi
• interaksi :Peningkatan risiko gejala neurologis bila digunakan bersamaan dengan fenotiazin. Asam askorbat
meningkatkan ekskresi Fe tetapi tidak boleh diberikan selama 1 mth memulai pengobatan deferoxamine
karena dapat memperburuk toksisitas Fe. Dapat mempengaruhi hasil pencitraan jika diberikan bersamaan
dengan gallium-67.
• efek samping : cepat mengikat Ca, shg Pemberian cepat dapat menimbulkan
tetani hipokalsemia Malaise, letih, rasa haus berlebihan,dan demam.
• indikasi : keracunan Fe akut dan kronis, kelebihan zat besi, hemokromatosis primer yg tdk dpt diatasi dengan
flebotomi.
2.
• cara penggunaan: untuk pasien syok —> IV 2 gram untuk setiap unit darah transfusi, kecepatan infus tidak
boleh lebih dari 15 mg/kgBB. untuk pasien intoksikasi besi kronis (talasemia) di anjurkan menggunakan
dosis awal 500 mg infus SK, yang ditingkatkan sampai optimum, dosis efektif berkisar 20-60 mg/kgBB/hari.
infus deferoksamin SK diberikan selama 8-12 jam, 3-7 kali/minggu, tergantung berat dan ringan intoksikasi
besi.
• efek samping : jarang, reaksi alergi pada kulit, reaksi anafilaksis, iritasi lokal pada lensa mata, gangguan GI,
kram tungkai, kerusakan hati dan ginjal, urine warna coklat kemerahan, trombositopenia, gg karvas, gg
neurologi, ruam, pertumbuhan terhambat, pusing, konvulsi, hipotensi
• interaksi :Peningkatan risiko gejala neurologis bila digunakan bersamaan dengan fenotiazin. Asam askorbat
meningkatkan ekskresi Fe tetapi tidak boleh diberikan selama 1 mth memulai pengobatan deferoxamine
karena dapat memperburuk toksisitas Fe. Dapat mempengaruhi hasil pencitraan jika diberikan bersamaan
dengan gallium-67.
• efek samping : cepat mengikat Ca, shg Pemberian cepat dapat menimbulkan
tetani hipokalsemia Malaise, letih, rasa haus berlebihan,dan demam.