Anda di halaman 1dari 33

FARMAKOLOGI PADA GANGGUAN

UROGENITAL
INFEKSI SALURAN KEMIH
Terjadi di komunitas dan rumah sakit bakteri tdk
sama
* komunitas : Escherichia coli ( dominan ),Staph
saprophyticus
* Rumah sakit : bakteri nosokomial (Pseudomonas
aeruginosa, Proteus, Enterobacter,
Serratia,Acinetobacter ), Staph aureus ( kateter urin)

Terdiri dr :
1. ISK bag atas
- pielonefritis
2. ISK bag bawah
-Cystitis, prostatitis
- Etiologi : bakteri Escherichia coli ( komunitas, RS),
Pseudomonas aeruginosa , Enterococcus, Acitenobacter
( rumah sakit )
- Gejala : nyeri dan rasa terbakar saat BAK, sering BAK ,
dorongan BAK, nyeri pinggang,pyuria, hematuria,
bacteriuria.
ANTISEPTIK SALURAN KEMIH
Bekerja pd tubulus ginjal dan kandung kemih

Nitrofurantoin
- Bakteriostatik, bakterisidal tgt dr dosis
- Mek kerja :hambat enzym bakteri (asetil coenzym A)
interferensi metabolisme dan sintesis ddg sel bakteri
- Efektif thd bakt gram (+) dan negatif ( terutama E.coli)
- Utk ISK akut dan kronik
- Tdk efektif thd Pseudomonas aeruginosa ( resisten)
- Tjd akumulasi bila tjd gangguan sal kemih
- ESO : mual, muntah, diare
- Interaksi obat : antasida
Dosis : 50-100 mg/dosis 4x1 selama 7 hari
Keamanan pd kehamilan : B
Quinolon
- Sangat efektif lawan ISK bag bwh drug of choice
- As. Nalidiksat (I), norfloksasin, siprofloksasin
- Mek kerja : hambat DNA gyrase bakteri
- Dosis obat diturunkan bila tdp gangguan ginjal
- Efektif lawan bakteri P. aeruginosa, Klebsiella sp
- Tdk blh diberikan pd usia < 18 thn artropati
- ESO :
* as nalidiksat : neuritis perifer, gangguan penglihatan
* siprofloksasin : mual, muntah, diare, gangguan
penglihatan, SJS
Trimetoprim sulfametoksazol ( kotrimok-
sazole)
- Bentuk kombinasi utk cegah resistensi bakteri thd
trimetoprim
- Mek kerja : hambat penurunan asam folat menjadi
tetrahydrofolate, shg hambat pertum bakteri
- Bekterisidal ( efktif lawan bakteri gram (+) dan (-), masa
kerja lambat
- Pengobatan dan pencegahan ISK akut dan kronik
- Jumlah kdr TMP pd cairan prostat 3x dlm cairan
vaskular
- Waktu paruh ( 9-11 jam), akan lbh panjang bila ada
gangguan ginjal
- Rash, pruritus, SJS
ANALGESIK SAL KEMIH
Obat utk redakan nyeri , rasa terbakar dari ISK
Fenazopiridin ( pyridium)
ESO : gangguan sal cerna, nefrolitiasis, anemia
hemolitik, trombositopenia,hepatotoksisitas (KI)
Ekskresi di urin ( warna jingga)
Mek kerja : tidak diketahui scr pasti
T max : 5 jam
PENYAKIT HUBUNGAN SEKSUAL
( SEXUAL TRANSMITTED DISEASE)
Infeksi yg ditularkan selama kontak seksualancam
jiwa janin / bayi jika ditularkan waktu ibu hamil dan
melahirkan
Etiologi :
* bakteri : Chlamydia trachomatis, Neisseria
gonorrhoeae, Treponema pallidum dll
* virus : sitomegalovirus, hepatitis B, Huma
papillomavirus, herpes simpleks, Hepatitis B, Candida
ablican , HIV dll
Gonorrhoeae
- Etiologi : N.gonorrhoeae
- Terapi :
* AB seftriakson 250 mg i.m & doksisiklin p.o 2x 50 mg
selama 7 hari
Eradikasi gonorrhoea anal dan faringeal
* siprofloksasin, lefofloxacin, sefotaksim, seftizoksim +
doksisiklin selama 7 hari
Sifilis
- Etiologi : Treponema pallidum
- Dpt ditularkan scr kongenital dr ibu ke janin via plasenta
- Invasi tbh via membran mukosa ( genital)
- Terapi obat
* Penisillin G 12-24 juta IU, diberikan i.v 2-4 juta IU
setiap 4 jam selama 10-14 hari
Bila alergi tetracycline (500 mg PO 4x1) or
doxycycline (100 mg PO 2x1) for 2 weeks
* Azithromycin (2g p.o dosis tggl or ceftriaxone ( 1 g
IM/IV 8-14 hari)
Trikomoniasis
- Vaginitis dgn lesi hemorragik disertai cairan banyak,
kental, berbusa, kuning berbau busuk
- Etiologi : Trichomonas vaginalis ( protozoa)
- Terapi : metonidazole 2 g p.o dosis tunggal

Kandidiasis
- Pd vagina keluar cairan kental spt susu dan rasa gatal
- Etiologi : Candida ablicans ( jamur)
- Faktor predisposisi : penyakit yg sebabkan kelemahan
tbh ( DM, steroid, AB jk lama, kemoterapi dll)
- Terapi : mikonazole 200 mg scr intravagina selama 3
hari ; klotrimazole, fluconazole
Herpes simplek genital
- Lesi di daerah genital dan bukan genital
- Etiologi : virus herpes simpleks tipe 1 & dan 2 ( HSV
1&2)
- Bisa timbulkan meningitis
- Terapi : acyclovir 400 800 mg 5x sehari selama 7-10
hari
Infeksi HIV dan AIDS
- Etiologi : virus human immunodeficiency (HIV) retrovirus
- Penyebaran : kontak seksual, darah terkontaminasi,
transplasenta, ASI
- Tekan kekebalan penyakit infeksi
- Faktor risiko : penyalahgunaan narkoba, prostitusi, tranfusi,
homoseksual dll
- Terapi : zidovudine retrovir, asidotimidin,AZT
kurangi replikasi virus, pulihkan imunosupresi,
tunda kekambuhan dr komplikasi
- Diberi terapi bila limfosit T4 < 500 /m3
- Dosis : zidovudine 200 mg setiap 4 jam selama 1 bln diikuti
100 mg setiap 4 jam
- Pengobatan seumur hidup
- ESO : anemia, kejang, miositis, hepatitis
- Komplikasi HIV
* Pneumonia, TBC, meningitis, ensefalitis, infeksi
herpes, diare infeksius, PHS dll
PENYAKIT GINJAL KRONIK

Definisi
- Kerusakan ginjal 3 bulan yg berupa abnormalitas
ginjal baik struktural maupun fungsional, dgn atau tanpa
penurunan laju filtrasi glomerulus
- terdapat 5 stadium
* Stadium 1 : kerusakan ginjal dgn LFG normal
* Stadium 2 : kerusakan ginjal dg penurunan sedikit LFG
* Stadium 3 : Penurunan LFG moderat
* Stadium 4 : Penurunan LFG berat
* Stadium 5 : gagal ginjal
Etiologi
1. Diabetes mellitus
2. Non diabet
- Hipertensi
- Glomerulonephritis kronis
- Penyakit autoimmun
- Polycystic kidney disease
- Infeksi sistemik
- Infeksi sal kencing
- Batu sal kemih
- Obstruksi sal kencing bagian bawah
- Toksisitas obat
Faktor faktor progresivitas
-DM( peningkatan kdr glukosa drh )
-Hipertensi ( peningkatan TD)
-Glomerulonephritis
-Polycystic kidney disease
-Proteinuria
-Merokok
-Dislipidemia
Pengobatan scr umum
- Turunkan dan tunda faktor risiko progresivitas CKD
- Managemen komplikasi CKD abnormalitas cairan dan
elektrolit, anemia, hiperposfatemia, hiperparatiroid
sekunder, asidosis metabolik, malnutrisi
- Terapi penggantian ginjal hemodialisis , dialisis
peritoneal , transplantasi ginjal
Komplikasi
- Abnormalitas cairan dan elektrolit
-Anemia
-Hipertensi
- Hiperfosfatemia
- Hiperparatiroid
- Asidosis metabolik
- Komplikasi kardiovaskular
- Malnutrisi
-Hipoalbuminemia
-Gangguan sal cerna
Penatalaksanaan komplikasi
Abnormalitas cairan (edema perifer, gagal jantung,
edema pulmoner )
- Restriksi cairan 2 l/hari dan intake sodium 2 - 4 g/hari
- Restriksi cairan berdasarkan urine output
- Terapi diuretika :
diuretika loop (furosemida)
kombinasi dg 2 tipe diuretika yg berbeda (loop dan
thiazide) efektif pd pasien yg resisten thd single agent
Hiperkalemia
-Tjd penurunan ekskresi kalium oleh ginjal
-Redistribusi kalium intrasel ke cairan ekstraselular krn
asidosis metabolik
-Intake K berlebihan
-Manifestasi klinik : kelemahan, kebingungan, paralisis otot
atau pernapasan
- Sebabkan aritmia ventricular atau cardiac arrest
- Perubahan ECG tjd pd konsent K >8 mEq/L.
- Terapi :
* Pembatasan intake K
* Hindari penggunaan agen yg dpt tingkatkan kadar K
* IV kalsium glukonat perbaikan efek jantung
* inj D40% dan insulin s.c pertukaran K intrasel
* NaHCO3 iv drip
* Natrium polystyrene sulfonate(kalitake) memindahkan
K dg pertukaran resins
* diuretika loop ( injeksi furosemida)
* Dialisis hiperkalemia berat
Asidosis metabolik
-berkontribusi thd peny tulang dg meningkatkan resorpsi
tulang
-Terapi : infus NaHCO3 + NaCl 0,9% 500 ml

Hiperfosfatemia
- Penurunan eliminasi fosfat o/ ginjal
- Hindari laksativa dan enema yg mengandung fosfat
- Terapi : CaCO3 tab 3 x 1 g, Lanthanum HCl
Hiperurisemia
- Hiperurisemia asimptomatik ekskresi asam urat oleh
ginjal menurun
- Diterapi bila kadar asam urat 10 mg/dL
- Obat pilihan : allopurinol ( dosis disesuaikan )

Anemia
- Karena penurunan produksi erythropoietin (glycoprotein
yg stimulasi produksi sel SDM di sumsum tulang
belakang)
- uremia perpendek waktu hidup SDM life span ( 120
hari menjadi 60 hari)
-Perdarahan sal cerna
- Infeksi berat
- Anemia picu penyakit jantung ( left ventricular
hypertrophy) dan mortalitas pd CKD
- Terapi : epoetin ( epotrex) i.v, Fe, tranfusi drh

Hipertensi
- Target terapi tekanan darah :
<130/80 mmHg
-Terapi :
* Obat antihipertensi 3 buah utk capai target TD
* obat pilihan : captopril, lisinopril,valsartan, losartan,
diuretika ( furosemida, HCT), diltiazem, amlodipine,
bisoprolol, prazosin, terazosin
* diet rendah garam dan restriksi cairan, diet rendah
kolesterol
Gangguan sal cerna
- Anoreksia, mual, muntah, cegukan, nyeri abdomen,per-
darahan lambung,
- Terbatasnya motilitas lambung
- Dispepsia,gastroparesis
- Terapi : metoklopramida, ondansetron

Perdarahan
- Kondisi uremia risiko perdarahan pd permukaan
mukosa perut
- Terapi
Antasida,omeprazole, ranitidin
Furosemida
- Indikasi : manajemen edema pd penyakit ginjal, gagal
jantung, sirosis hepatika
- Mek kerja : hambat reabsorpsi Na dan klorida di loop of
Henle bagian asending dan tubulus distal
- Dosis : i.m, i.v : 20-40 mg/dosis tiap 6-12 jam, dosis max
80 mg ; p.o 20-80 mg/dosis tiap 6-8 jam dgn dosis maks
800 mg/hari
- OOA : i.v : 5 mnt, p.o : 30-60 mnt
- t : 0,5-1,1 jam ( fgs ginjal normal) ,9 jam ( gagal ginjal
terminal)
- ESO : hipotensi, hipokalemia, hiponatremia, hipergli-
kemia, hiperurisemia, gangguan pendengaran
Ca glukonat
- Indikasi : terapi hiperkalemia, hipokalsemia
- Mek kerja : pertukaran antara ion Ca dan K di intra sel
stabilisasi fgs jantung
- Dosis : 500-800 mg/dosis maksimum 3 g/dosis
- Ekskresi : di faeses
- ESO : aritmia, bradikardi, hiperkalsemia
Insulin regular
- Indikasi : hiperkalemia
- Mek kerja : tingkatkan pergerakan K intraseluler ke
ekstrasesuler
- Dosis : 1 unit s.c tiap 4-5 g dekstrose
- OOA : 0,5 jam ; lama kerja : 6-8 jam; ekskresi : renal
- ESO : hipoglikemia
Allopurinol
- Indikasi : hiperurisemia simptomatik,asimptomatik (
9)
- Mek kerja : hambat hanthine oxidase shg konversi
hipoxanthine ke xanthine ke asam urat tdk terjadi
- Ooa : efek puncak 1-2 mgg ; ekskresi : ginjal
- Dosis : 100-300 mg / hari,disesuaikan tgt fgs ginjal
- ESO : rash, peningkatan enzim hati, SJS
- Interaksi obat :
* kdr allopurinol meningkat dipakai bersamaan dgn
ACE inhibitor, diuretik loop dan thiazide
* kdr turun dgn antasida
Captopril
- Indikasi : anti hipertensi
- Mek kerja : hambat enzim ACE scr kompetitif shg tdk
terbentuk perub angiostensin I ke II
- Dosis : 12,5 -25 mg 2-3 x/hari , dosis maks 150 mg 3x
sehari
- OOA : efek puncak 1-1,5 jam setelah dosis : absorbsi
turun 30-40% oleh makanan
- ESO : batuk kering, peningkatan kreatinin ( bilateral
renal artery stenosis, rash
- Interaksi : kdr turun bila dgn antasida
NaHCO3
- Indikasi : asidosis metabolik, hiperkalemi
- Mek kerja : netralisasi ion H dgn ion bikarbonat dan
tingkatkan pH urin dan darah
- Dosis : awali dgn infus NaHCO3 , dosis 20-36 mEq/hari
dosis terbagi, titrasi ad 18-29 mEq/L ( asidosis
metabolik), infus IV bolus 50 mEq NaHCO3 selama 5
mnt
- ESO : perdarahan otak, edema pulmoner
- Interaksi obat : tingkatkan kadar agonis beta, turunkan
efek ACE inhibitor

Anda mungkin juga menyukai