Anda di halaman 1dari 4

ANTIBIOTIK

eksresi lewat hepar : kloramfenikol, eritromisin, rifampicin, sulfametoksazol


eksresi lewat ginjal : aminoglikosida, sefalosporin, penisilin, trimetoprim, tetrasiklin.

larangan buat bumil : kloramfenikol, eritromisin, tetrasiklin, kuinolon, kotrimoksazol,


metronidazol

lokasi pemilihan antibiotik :


normal meninges : kotrimoksaol, metronidazol, rifampicin, INH
penetrasi buruk meninges inflamasi : benzyl penisilin, ampisilin, tetrasiklin
penetrasi buruk pada meninges : streptomisin, gentamisin, sefalosporin, etambutol

PNEUMONIA

lama terapi
- kl penyebab pneumoni BUKAN krn P. aeruginosa → lama terapinya 3-7 hari
- kl penyebabnya krn P. aeruginosa dan enterboacteriacease → lama terapi 14-21 hari

DIABETES MELLITUS
OHO :
1. Meningkatkan sekresi insulin → glinid dan sulfonilurea
2. meningkatkan sensitifitas insulin → thiazolidin
3. alfa reseptor inhibitor → acarbose/glucobay
4. DPP4inhibitor → menghambat kerja enzim DPP4 dalam merangsang kuat sekresi
insulin dan menghambat sekresi glukagon ex : sitagliptin, vindagliptin,
5. GLP-1RA : meningkatkan kerja GLP1 reseptor sehingga meningkatkan produksi
insulin : liraglutide

insulin
- basal : secara trs menerus 24 jam
- kerja panjang (onset 1-3 jam) : lantus R, levemir
- kerja ultra panjang : lantus xr (onset 1-3 jam), degludec (30-60 menit)
- bolus
- prandial
- kerja pendek → untuk kasus pasien baru/ bedah
- insulin manusia (humulinR, actrapid insuman) (onset : 30-45 menit)
- kerja cepat → untuk kasus akut
- Lispro, aspart, glulisin (5-15 menit)
- kerja menengah → DM type 1
- humulin NR, insulatard, insuman basal (1,5-4 jam)
- campuran (onset 2 jam) → untuk pasien DM type 1 yg gabagus pola hidupnya
insulin NON BASAL : disuntikkan kalo ada kenaikan guladarah aja

GOUT
4 tahap gout :
1. hiperurisemia asimtomatik
: peningkatan kadar asam urat yg tdk disertai rasa nyeri
terapi : gaperlu obat, cukup kurangi makanan yg mengandung purin, kek jeroan,
sarden, alkohol

2. artritis akut
: gejala muncul scr tbtb, rasa nyeri yg hebat disertai rasa panas, biasanya tjd scr
mendadak di malam hari
terapi : NSAIDs, kolkisin

3. fase interkritik
: penderita mengalami serangan asam urat scr berulang dan tdk menentu

4. artritis kronis
: massa kristal asam urat (tophi) menumpuk di berbagai jaringan
terapi : allupurinol, probenesid, sulfinpirazon

Algoritma terapi GOUT :


NSAID
kalo kontraindikasi NSAID pake KOLKISIN (ketika onset < 48jam)
kalo lebih dari 48 jam liat sendi yg kenanya brapa :
kalo 1 sendi : kotikosteroid intra artikuler
kalo > 1 : kortikosteroid oral/ parenteral

kolkisin : lini kedua kalo ada hipertensi, gagal jantung (diuretik), pendarahan, dan
gangguan ginjal.

GOUT KRONIS :
- pake allopurinol FL (gabole buat pasien akut)
- kalo alergi pake sulfinpirazon / probenesid gabole kalo pasien clcr < 20-30 mL/menit.

GERD
GERD adalah membalik isi lambung dari lambung ke esofagus. ada kandungan asam
pepsin
penyebab refluks :
- rusaknya LES (tekanan abdomen meningkat, dan bisa kena makanan/obat).
contohnya kena : coklat, kopi teh, makanan lemak, bawang putih, obat2an penyebab
antikolinergik, kafein, narkotik, nikotin, teofilin, nitrat, dopamin, beta adrenergik, alpha
adrenergik, diazepam, dll.
- kena produksi saliva yg gacukup sbg buffer di esofagus (pd perokok dan kondisi
tidur)
- dismotilitas dari esofagus (kontaksinya lemah)
- gangg resistensi esofagus
- pengosongan lambung yg tertunda
- hiatal hernia : perbedaan tekanan di perut dan dada
- hilang muscle fiber
obat yg mengiritasi lambung : aspirin, besi, NSAID, NaCl, Alendronat, kuinidin.

Gejala GERD :
- Khas : panas dalam perut, hipersaliva, sendawa trs, muntah.
- Tak Khas : asma non alergi, batuk kronik, serak, faringitis, erosi gigi, sakit dada ky
angina.
- gejala alarm (GERD berkepanjangan) : sakitnya berlnjut, disfagia, bb turun, tersedak.

DIagnosis GERD :
- anamnesis, lihat gejala klinisnya
- endoskopi
- radiografi barium
- liat pH esofagus slm 24 jam
- evaluasi fungsi peristaltik

target terapi : netralisasi pH lambung yg bisa refluks, meningkatkan pengosongan lambung,


meningkatkan pengeluaran asam, melindungi mukosa esofagus, meningkatkan tekanan
LES.

Tatalaksana :
- non-farmakologi :
- fase gejala 1
- modifikasi gaya hidup (tidur kpala tinggi 4-6 inc, gabole makan sblm
tdr 2-3 jam, jaga bb, stop roko, modifikasi diet)
- + antasid
- +/ no H2RA atau PPI
- Fase II
- modifikasi gaya hidup (tidur kpala tinggi 4-6 inc, gabole makan sblm
tdr 2-3 jam, jaga bb, stop roko, modifikasi diet)
- + H2RA 6-12 minggu/ PPI 4-8 minggu
- + H2RA 8-12 minggu/ PPI 8-16 minggu
- Fase III
- operasi
Obat yg dipake :
- antasid : menetralkan asam, untuk GERD ringan, dosis 2 tab atau 1 sendok makan
4x1 setelah makan dan pd saat tidur. menurunkan aktivitas pepsinogen mjd
pepsin
- H2RA : mengurangi sekresi as lambung. penanganan pd GERD ringan-sedang. ex :
simetidin, ranitidin, famotidin, nizatidin
- PPI : menghambat sekresi as. lambung dg cara menghambat H+/ K+- ATP ase.
efektifitas lebih baik dripada H2RA, dlm sediaan kapsul/tab lepas lambat. ex :
omeprazole, lanzoprazol, esomeprazole. digunakan 15-30 mnt sebelum sarapan
- pelindung mukosa : sukralfat, buat gerd ringan, dia mencegah adanya ikatan
protein dan fosfat (contoh lain : misoprostol)
- agen promotilitas : Cisapride (untuk gerd ringan), metoklopramid (meningkatkan
LES dan mempercepat pengosongan lambung)
PUD
- gangguan pencernaan atas, mukosa gastric terluka
- adanya asam dan H.pylori (merusak inflamasi gastrik dan merusak sel epitel) atau
kena NSAID
- sekresi as. normal berkurang
- kortikosteroid : meingkatkan resiko ulcer
gejala :
- dyspepsia, nyeri, epigastrik, ada rasa kebakar, nyeri presisten
- nyeri epigastrik duodenal ulser 1-3 jam
- kembung sedawa heart burn, mual muntah
- adanya penurunan BB, pendarahan, dan alarm symproms
pemeriksaan : endoskopi, x ray, biopsy jar. mukosa, tes darah.

Terapi non farmakologi :


- kondisi stress dikurangi, NSAID dikurangi
- pake PCT aja sbg antinyerinya
- kurangi makan pedas, kafein, alkohol
- operasi kalo kasusnya parah bgt kaya di pendarahan, perdorasi, dan obstruksi
Terapi farmakol :
- optimalnya 7 hari max 42 hari
- First line : PPI, ranitidine bismuth, clarithromycin, amoxicillin atau metronidazole
- second line : PPI, bismuth, metroni, tetrasiklin.
- kalo buat H.pylori : PPI 1/2x1, klaritromisin 500 mg 2x1, amox 1 gr 2x1/
metronidazole 500 mg 2x1
- NSAID diganti pake PPI (omeprazole, lansoprazole, esomeprazole)
- duodenal ulser bisa pake H2RA (simetidine, famotidine, nizatidine), bisa mencegah
NSAID ulser jg
- antasida : menetralkan asam lambung, untuk gastritis ringan,

Anda mungkin juga menyukai