Anda di halaman 1dari 11

Variable desain penelitian

Variabel → konsep yang diberi nilai lebih dari 1/ konsep yang secara kuantitatif dan kualitatif
bervariasi lebih dari 1 (jenis kelamin, berat badan, macam metode)

jenis variabel :
1. variabel bebas/ variabel independent/ variable sebab:
- yang perubahannya bisa menyebabkan perubahan pada variabel lain.
- bebas ditentukan oleh peneliti
2. variabel tergantung/ variable dependent
- yang berubah karena variabel lain
3. variabel moderat
- yang mempengaruhi antara variabel bebas dan tergantung (ex : lingkungan
kerja yg mempengaruhi kinerja)
4. variabel perancu (confounding) :
- berhubungan dg variable bebas dan tergantung tp bukan variabel antara.
- ex : pola makan yang mempengaruhi pada orang yang sedang mengonsumsi
obat diet.
5. variabel kontrol :
- dibuat konstan sehingga pengaruh indepedent terhadap dependent tdk
dipengaruhi faktor luar yg tdk diteliti (ex : perbandingan cara kerja karyawan
berdasarkan upah yang didapat)
variabel bebas : upah
variabel tergantung : cara kerja
variabel kontrol : karyawan
variabel moderat : skill, teman, sifat boss.

contoh : berat badan yang berubah seiring bertambahnya umur


berat badan adalah variabel tergantung
umur adalah variabel bebasnya

hubungan antar variabel :


1. asimetris
- satu variabel mempengaruhi yang lainnya
- bivariant : 1 vs 1 (ex : lama bayi dalam kandungan mempengaruhi bb
lahirnya)
- multivariant : lebih dari satu (upah, jam kerja, dan kemampuan
mempengaruhi kinerja karyawan)
2. simetris
- berhubungan, tp tidak mempengaruhi satusama lain
3. timbal balik
- hubungan antara malnutrisi dan malabsorbsi
- hub antara nafsu makan dg kegemukan

Desain penelitian → dipengaruhi oleh rumusan masalah dan tujuan


desain dibuat untuk menentukan :
- metode sampling
- rumus besar sample
- alokasi random
Jenis desain dasar :
1. Eksperimental :
- terdapat perlakuan (kontrol), nasib subjek dipegang peneliti.
- completely : subjek yg homogen dialokasikan secara random ke dalam klp
secara lengkap. random dilakukan dengan random permutation. jadi
modelannya kaya 20 sample dijadikan menjadi 4 perlakuan berbeda sesuai
dengan kondisi sampel yg sama.
cara penentuan random :
- post test (ex : menguji kemampuan bunga lavender sebagai
antirepellant)

- post test + control (ex : 10 sample diberi perlakuan, 10 sample


gadikasi perlakuan apa2)

- pretest posttest (diawal di cek, di akhir di cek)

- pretest posttest + kontrol (ex : menguji kemampuan ekstrak jati


belanda sebagai pelangsing)

- randomized : individu yang heterogen dipilih menjadi kelompok yang


homogen, lalu dialokasikan ke dalam suatu blok yang sama.
- latin square : two orthogonal blocking, tiap perlakuan terdapat satu dan
hanya satu kali dalam tiap baris dan satu kolom.
ex : menguji suatu mesin produksi obat x yang dipengaruhi oleh operator dan
hari kerja.
- faktorial design

jenis desain :
1. randomized controlled clinical trial (RCT) → gold standar research desain.
soalnya hasilnya ga bias, dan membandingkan dua grup.
- ada intervensi dengan acak
- diambil dengan undi/ blinding
- single blinding : sumbernya pasien aja
- double blinding : pasien dg dokter
- triple blinding : pasien, dokter, statistican
2. Non eksperimental :
- tanpa ada perlakuan
- sifatnya deskriptif eksperimental dan analitik.
- untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya
- tidak ada hipotesis, hasil dipaparkan lewat grafik dan tabel
- biasanya jawaban dari pertanyaan how
jenis :
- Cross sectional : data yang dikumpulkan bersifat tunggal, ada hubungan,
biasanya pake tabel 2x2, disebut sebagai study prevalensi.
ex : hubungan antara berat badan dengan hipertensi
- Case control : back working look (melihat keblakang), mengkaji hubungan
antara suatu penyakit atau kondisi dg faktor kondisi (yang sudah terjadi
sebelumnya). perhitungan pake ODDS RATIO (OR), mengkaji suatu efek
dengan faktor resiko yang terjadi sebelumnya.
- Cohort : forward looking, biasanya berlangsung lama, dia itu
mengidentifikasi faktor resiko dengan efek kedepannya. perhitungan
pake RELATIVE RISK (RR)

Studi desain → protokol studi untuk menerjemahkan hipotesis konseptual menjadi


operasional.

1. studi analitik → yg udh dijelasin diatas (observasional dan eksperimental)


2. studi deskriptif → menggambarkan keadaan sbnarnya, tidak ada hipotesis, hasil dipaparkan
lewat grafik dan tabel, menjawab pertanyaan where, who, when
a. case report → menggambarkan pengalaman terhadap kasus (ex : pemantauan terapi
obat pada pasien penyakit TBC dan HIV AIDS ruang ICU rumah sakit X jakarta)
b. case series → pengalaman sekumpulan kasus baru dengan diagnosis yg sama
( evaluasi DRP pada pasien vertigo perifer di RSUD dr. Soekarno
Tasikmalaya periode Januari-April 2018)

Sample, sampling, analisis


- populasi → kelompok subjek yg dikenai penelitian, punya karakteristik, punya kesempatan
utk dipilih jd anggota sampel
- sampel → bagian dr populasi, meliputi subjek yg memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi
- kriteria inklusi → kriteria yg hrs dipenuhi olh anggota populasi yg akan dijadikan
sampel
- kriteria eksklusi → menghilangkan/mengeluarkan subjek yg memenuhi kriteria
inklusi, hrs dikeluarkan krn menyebabkn bias
- fungsi kriteria inklusi dan eksklusi → utk mengontrol adanya variabel perancu

cara penetapan sampel → hrs representatif & akurat


- representatif ditentuin olh :
- homogenitas populasi
- besar sampel (n)
- byknya karakter yg diteliti

note : semakin besar sampelnya → smkn representatif

macam2 cara penentuan sampel :


1. Slovin

2. Gay
- metode deskriptif → minimal 10% populasi, utk populasi yg kecil min 20%
- metode deskriptif korelasional → minimal 30 subjek
- metode ex post facto → minimal 15 subjek/kelompok
- metode eksperimental → minimal 15 subjek/kelompok

3. Kracjie
4. Harry King → menghitung jml sampel menggunakan nomogram dan jml populasi max
2000
5. Analisa tabel silang

Klasifikasi metode sampling


Dibagi jadi 2 → probability sample & non-probability

A. Probability sample
1. Systematic
- akan dipilih 20 dr 200 pasien, shg diperlukan 1/10 bagian dr populasi
- maka setiap pasien diberi nomor 1-200, kmd tiap pasien ke 10,20,30 dst akan dipilih
sbg sampel

2. Cluster
- mrp randomisasi thdp kelompok, bkn subjek
- contoh : meneliti tingkat kepuasan pasien thdp praktek konseling apoteker di
Indonesia, scr random dipilih 10 provinsi, shg apoteker yg berdomisili di provinsi yg
terpilih adalah sbg sampel

3. Stratified
- dilakukan pd populasi yg terbagi jd beberapa strata
- ex → IPK
- dibuat strata IPK tertinggi, IPK sedang dan IPK rendah dari kelas A dan B
- diambil sampelnya scr proporsional sbnyk 20%
- misal, IPK tertinggi di kelas A jmlhnya ada 268, lalu diambil 20% dr 268 → 54 orng, ini adlh
sampel strata poroporsional

- strata dispoprosional → jml sampelnya sdh ditentukan


- misal, IPK tertinggi di kelas A jmlhnya ada 268, lalu ditetapkan sampel yg akan
diambil sbyk 75 orang

4. Simple random
- nama2 subjek yg dipilih akan di undi
- digunakan jk sampelnya tdk terlalu besar
- contoh : akan dipilih 20 dr 200 subjek populasi dgn metode simple random, semua
populasi diberi angka lalu diundi

B. Non-probability
1. Convenience
- dilakukan pd penelitian yg partisipannya terbatas
- hanya individu yg bersedia sj utk mjd subjek

2. Judgement
- berdasarkan pertimbangan subjek, bhwa subjek tsb bisa memberikan informasi
yg memadai
- ex → penelitian ttg perbandingan pemberian ASI dan susu formula, lalu ada informan (ibu2
menyusui) yg merasa punya pengalaman terkait penelitian tsb

3. Snowball
- dikenal dg metode GETHOK ULAR
- jd peneliti meminta partisipan lain utk mengajak yg lain utk dpt diteliti, hingga jml
sampel yg diteliti akan smkn banyak
- ex → penyebaran angket lewat partisipan, diminta menyebarkan 5 angket ke org lain

4. Quota/Consecutive
- populasi yg memenuhi kriteria akan dimasukkan dlm penelitian smp kurun waktu yg
ditentukan oleh si peneliti, shg tercapai jml sampel yg diperlukan
- kurun waktu pengambilan data tidak sebentar

Skala pengukuran dan instrumen penelitian


Data :
1. data nominal dan kategori (beda jenis) → isinya keterangan yg berlainan, untuk
membedakan satu dengan yg lain, tidak dapat dibandingkan (ex : laki-laki dan perempuan)
2. Data ordinal/ ranking : tersusun dari rendah ke tinggi, tidak ada nilai absolut (ex :
juara 1, juara 2 dan juara 3)
3. skala interval : tidak terdapat nol alami, terdapat tingkatan (ex : suhu badan, jam)
4. skala rasio : mengandung informasi peringkat, terdapat nol alami (ex : jumlah anak,
tinggi badan, BB, lama belajar)
5. skala nominal (1 jenis) : tidak mengandung peringkat, nama dan label, tidak dapat
dibandingkan besarnya (ex : Jawa-Sumatera (dikotom) ; hindu, islam, buddha,
katolik, protestan (polikotom)

Jenis skala untuk penelitian :


1. skala likert : mengukur sikap/pendapat/presepsi orang
ex : sangat sering-sering-kadang2-hampir tdk pernah-tidak pernah.
2. skala gutman : jawaban tegas (ya/tidak)
3. sistematik differential : jawaban dilihat jika paling kanan sangat positif, kiri sangat
negatif
4. rating scale : responded menjawab salah satu jawaban, contohnya MCQ

instrumen penelitian : alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati.

cara pengumpulan data :


1. angket (kuisioner)
a. terbuka → jawaban bebas dari responden, peneliti harus punya kata kunci.
b. tertutup → jawaban disediakan oleh peneliti
c. semiterbuka → terdapat jawaban yg disediakan, tp responden bebas berpendapat.
2. observasi
3. wawancara

pembuatan kuisioner :
tujuan kuisioner :
1. mendapat informasi yang relevan denga tujuan survei
2. memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin

isi pertanyaan dalam kuisioner :


1. pertanyaan ttg fakta (data diri responden)
2. pertanyaan pendapat dan sikap (sikap/perasaan responden)
3. pertanyaan ttg informasi (yg diketahui dari responden)
4. pertanyaan ttg persepsi diri (responden menilai perlakuannya dalam berhubungan)

kriteria penulisan pertanyaan dan sikap :


1. jangan membicarakan kejadian yg sudah lewat kalo ga berhubungan
2. jangan menuliskan yg berupa fakta
3. jangan menuliskan yang menimbulkan lebih dari satu penafsiran
4. jangan menuliskan yg ga relevan
5. jangan nulis yg hampir disetujui oleh semua orang
6. ditulis dg bahasa sederhana, jelas, dan langsung
7. ditulis ringkas
8. satu pertanyaan satu ide pokok
9. jangan pake tafsir istilah yg mungkin gadimengerti
10. hindari pernyataan yg berisi kata negatif ganda

Validitas → hasil pengukuran


relibilitas → berkaitan dengan alat yang dipakai
- suatu hasil dikatakan reliabel kalau hasil pengukurannya memberikan nilai sama/
hampir sama pada pemeriksaan berulang.
- pengukuran reliablitas :
- koefisien variasi (CV) → makin bagus kalo nilai CVnya sempit
- interval kepercayaan → makin sempit makin bagus
- alat ukur berskala nominal :
- teknik test retest : responden menjawab 2x kuisioner dlm jangka waktu 15-30
hari, hasil 1 dan 2 diambil korelasinya, jika angka korelasi > angka tabel
maka hasilnya realibilitas.
- teknik belah dua : dibelah dua lalu nnti keduanya dirata2
- teknik paralel : pake 2 alat yg beda, respondennya sama, aspek yg diukur
sama, dihitung korelasi jawaban dg korelasi produk (a< 0,700 non reliable, a
> 0,700 reliabel)
strategi meningkatkan keandalan :
1. standarisasi cara pengukuran
2. pelatihan pengukur
3. penyempurnaan instrumen
4. automotisasi instrumen
5. pengulangan pengukuran
Analisa data → membantu menjawab rumusan masalah
- deskriptif → tanpa statistik bisa diambil kesimpulan, ada nilai acuan
- statistik → menggunakan data2 perhitungan

1. statistik inferensial
interfensi → mengukur kebolehjadian
a. statistik parametrik
- data berupa interval, rasio, kontinyu
- dapat dibandingkan
- hasilnya berupa kurva normal, diuji dengan kolmogorov smirnov
- n nya besar, SDnya kecil
- variannya homogen nilai p > 0,05 ; n > 50
b. statistik nonparametrik
- data nominal / ordinal/ kategori
- kurva distribusi tidak normal (condong ke kiri atau ke kanan)
- n nya kecil, SDnya besar
- varian tdk homogen dan nilai p < 0.05
- uji yang dilakukan : kruskal-wallis (kalo lebih dari 2 grup perlakuan),
mann withney (dua grup perlakuan), wilcoxon, spearman Rho.

jenis statistik uji beda :


t test → membandingkan dua mean
anove / F test → membandingkan > dua mean
one sample → dibandingkan dengan populasi

membandingkan 2 sampel :
- unpaired : dibandingkan dengan kontrol
- paired : pake pretest postest
- independent : gada hubungan antar data
dependent → variable lebih dari 1 :
- ex : pengaruh obat terhadap tinggi dan panjang janin
jika sampel lebih dari 2 :

Post hoc → uji setelah anova


- bonferroni → sampel variablenya kecil (sekitar 3)
- Dunnent → membandingkan kontrol positif dan negatif
- Turkey → membandingkan seluruhnya

Endnote :
- mengorganisasi pustaka pada penulisan
- contoh penulisan 1 orang : Callen, J. P. (2000). Color atlas of dermatology (2nd ed.).
Philadelphia: W.B. Saunders.
- penulisan 2 orang : Plaa, G.L., and Hewitt, H.R., 1982, Quantitative Evaluation of
Indices of Hepatotoxicity in : Toxicology of the Liver, Raven Press, New York, pp :
103-120
- penulisan > 3 orang : Shargel., L., Wu-Pong, S. and Yu, A. B. C., 2005. Applied
Biopharmaceutics and Pharmacokinetics. Fifth ed. McGraw-Hill, Boston
-

Anda mungkin juga menyukai