Anda di halaman 1dari 44

PULMONOLOGI

TUBERKULOSIS PARU
– gagal terapi : Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif
atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama masa
pengobatan, atau kapan saja dalam masa pengobatan diperoleh hasil
laboratorium yang menunjukkan adanya resistansi OAT.
– Putus obat: Pasien TB yang tidak memulai pengobatannya atau yang
pengobatannya terputus terus menerus selama 2 bulan atau lebih.
– TB Laten terapi:
– INH 6 bulan
– INH 9 bulan
– INH+rifapentin sekali seminggu 3bulan
– INH-Rifampisin 3-4bln
– Rifampisin 3-4 bulan
– TB-CKD: 4RH +(ZE)3

– TB GANGGUAN HATI
TB MDR/Rifampisin resisten
TB Resisten Obat:
– Monoresisten: resistensi terhadap salah satu jenis OAT lini pertama.
– Poliresisten: resistensi terhadap lebih dari satu jenis OAT lini pertama
selain isoniazid (H) dan rifampisin (R) secara bersamaan.
– Multidrug resistant (TB MDR) : minimal resistan terhadap isoniazid
(H) dan rifampisin (R) secara bersamaan.
– Extensive drug resistant (TB XDR) : TB-MDR yang juga resistan
terhadap salah satu OAT golongan fluorokuinolon dan salah satu dari
OAT lini kedua jenis suntikan (kanamisin, kapreomisin, dan amikasin).
– Rifampicin resistant (TB RR) : terbukti resistan terhadap Rifampisin
baik menggunakan metode genotip (tes cepat) atau metode fenotip
(konvensional), dengan atau tanpa resistensi terhadap OAT lain yang
terdeteksi. Termasuk dalam kelompok TB RR adalah semua bentuk TB
MR, TB PR, TB MDR dan TB XDR yang terbukti resistan terhadap
rifampisin.

TB Ekstra Paru
– TB Urogenital : 6 bulan

Efek Samping Obat


Zidovudine : Supresi SST, asidosis laktat, hiperpigmentasi pada kulit
dan kuku
Lamivudine : Toksisitas rendah, steatosis hepatis, asidosis laktak
Tenovovir : Insufisiensi ginjal
Nevirapine : Hepatotoksisitas
Efavirenz : Gejala SSP, ginekomastia
INH : Neuritis
Rifampisin : Hepatotoksisitas
Pirazinamid : Hepatotoksisitas
Etambutol : Gangguan penglihatan
Streptomisin : Gangguan keseimbangan, gangguan pendengaran,
neftoksik
Primetamin : defisiensi asam folat
Etionamid/Pto : hipotiroid
PAS : hypothyroid
Tuberkulosis peritoneal:
– asites eksudat, BTA asistes 5%, BTA kultur 20%
– diagnosis : peritoneoskopi: 1) tuberkel kecil/besar pada dinding
peritoneum. 2) perlengketan di antara usus, omentum, hati, ligamen.
3) penebalan peritoneum dgn adanya cairan eksudat dan putuleb
– laparatomi: bila ada obstruksi
– terapi: OAT sprti TB paru

TB Milier
– Penyebaran Limfohematogen, penyebaran hematogen terlihat di CXR
dalam 2-3mgg
– Terapi: OAT standar + Steroid 1-2mg/kg/h (max 60mg/h) diberi selama
4 mggu, dan tapp-off selama 2 mggu

Abses Paru
– staphylococcus aureus, klebsiella pneumonia, pseudomonas
– klindamicin 3x600mg iv sampe gejala perbaikan, lanjut 4x300mg/oral
atau amox-clav 2x875mg
– alternatif: penisilin G 2-10jutaU/hari kombinasi dgn streptomicin
kemudian lanjut penisilin 4x500-750/oral
– abses poli mikroba : cefoksitin 3-4 x 2g/hari iv
– indikasi operasi:
– tidak perbaikan
– komplikasi: empiema, hemoptisis masif, fistula brokopleura
– pngobatan penyakit dasar
– infark paru, nekrosis masif (ganggren paru) atau infeksi progresif

Emboli Paru
– EKG : Tinv Vi-V5/6, S1Q3T3, icRBBB/CRBBB, Ppulmonal 2,3,aVF
– Radiologi: westermark (hiperlusen), hamptom hump (segitiga di
lateral, puncak mengarah ke hilus), palla sign (dilatasi a.pulmonari
descenden kanan), melting sign (icecube di sudut costovrenicus),
fleishner sign (dilatasi arteri pulmonalis central)
– Terapi:
– heparin 3000-5000u bolus lanjut 30.000-35.000u/hari 7-10 hari
lanjut antikoagulan oral
– Trombolitik : emboli paru masif akut, DVT, emboli dgn ggn
hemodinamik, pnykit jantung/paru tetapi blm perbaikan dgn
heparin (streptokinase 250.000u dlm 30menit, lanjut 100.000u/jam
24-72 jam)
– tidak adekuat heparin : IVC, embolektomi paru

ASPERGILOSIS
ABPA (Allergic Broncopulmonary Aspergilosis)
– akut: demam, sesak, sulit mengeliarkan dahak. IgE dan eosinofilia
tinggi. CXR infiltrat paru — terapi kortikosteroid
– Remisi: tidak ada gejala, IgE dan eosinofil menurun. CXR resolusi
infiltrat — tidak perlu terapi
– Eksaserbasi berulang: gajala asma dan memerulukan kortikosteroid
jangka panjang. IgE meningkat, radiologi berubah2
– fibrosis paru — memerlukan kortikosterid jangka panjang
Aspergiloma
– riwayat kelainan anatomis paru (cavitas tuberkulosis, BE, abses paru,
TB)
– gejala utama hemoptisis
– radiologi: bayangan bulat lonjong radiopak dikelilingi radiolusen —

fungus ball
Aspergilosis invasif
– banyak pada pasien dgn kelaianan sel neutrofil
– infeksi paru akut, kadang batuk darah dan pleuritis
– CT Scan: nodul kecil dgn halo sign, lesi noduler seperti bulan sabit

Community Acquired Pneumonia (CAP)


ATS IDSA 2019
VAP/HAP ATS IDSA 2015
PNEUMONIA NOSOKOMIAL
PNEUMONIA ATIPIKAL
Causa:
– Clamidia
– Mycoplasma
– Legionella
– Influenza tipe A dan B

PPOK
PPOK eksaserbasi GOLD 2020
– SABA dgn/tanpa SAMA
– kortikosteroid iv/oral, inhalasi
– antibiotik iv bila ada kardinal sign
– NIV
EMFISEMA vs BRONKITIS KRONIK
ASMA
Analisa Cairan Pleura
BRONKIEKTASIS (BE)
– batuk karat bebau, lendir 3 lapis
– Etio: pseudomonas, H infulenza
– Radiologi BE: tram track/signet ring, honey comb app, tidak ada nya
bronchial tapering, dan tree in bud pattern
– Terapi UMUM: drainase postural, cairkan sputum, atur posisi tidur,
mengontrol infeksi. KHUSUS: kemoterapi antibiotik, drainase sekret
dgn bronkoskopo, simptomatik
– antibiotik 7-10 hari
– bila MAC : terapi MAC — makrolid, rifampicin, etambutol
– bila pseudimonas : ciprofloxacin
– BE eksaserbasi 3x/tahun. cipro 1-2 minggu perbulan atau makrolid
setiap hari atau 3x/minggu, inhalasi antibiotik (TOBI selang
sebulan)
– glukokortikoid bila pada autoimun dan ABPA
– PEMBEDAHAN:
TNM 8 TUMOR PARU
HIPERTENSI PULMONAL

PULMONARY HYPERTENSION
Terapi:
– vasodilator: nifedipin 120-240mg/hari atau diltiazem 540-900mg/hari
– prostanoid: epoprostenol, trenoprostinil, inhalasi iloprost (50-200ug,
6-12inhalasi/hari)
– Nirtric oxide
– PDE5inhibitor: sildenafil 25-100mg selama 5-20 bulan
– antagonis reseptor endotelin:
– bosentan 62,5mg/hari selama 4 mggu pertama dilanjut 125mg 2x1
– sitaxentan 100-300mg 3xsehari selama 12minggu
– antikoagulan

PNEUMONIA SPONTAN PRIMER


MARKER TUMOR

SPIROMETRI
OSA

PULMONARY HYPERTENSION
TERAPI OKSIGEN

Anda mungkin juga menyukai