Anda di halaman 1dari 5

Pretest Paru – 20 Februari 2023

1. Jelaskan penatalaksanaan asthma attack di ruang gawat darurat!


Kriteria ringan/sedang
- SABA
- Ipratropium bromide (dipertimbangkan)
- O2 untuk pertahankan saturasi 93-95% pada dewasa dan 94-98% pada anak-anak
- Kortikosteroid oral
Kriteria berat
- SABA
- Ipratropium bromide
- O2 untuk pertahankan saturasi 93-95% pada dewasa dan 94-98% pada anak-anak
- Kortikosteroid oral/IV
- Magnesium IV (dipertimbangkan)
- ICS dosis tinggi (dipertimbangkan)
2. Sebutkan regimen pengobatan TB kategori 1 dan kategori 2!
Regimen pengobatan TB kategori 1: 2(RHZE)/4(HR)
- Pengobatan terdiri atas 2 fase:
o Fase intensif: pasien minum obat kombinasi RHZE selama 2 bulan
o Fase lanjutan: pasien minum obat kombinasi HR selama 4 bulan
- Dosis
o Rifampicin (R) : 10 (8-12) mg/kgBB max: 600 mg
o Isoniazid (H) : 5 (4-6) mg/kgBB max: 300 mg
o Pirazinamid (Z) : 25 (20-30) mg/kgBB
o Etambutol (E) : 15 (15-20) mg/kgBB
o Streptomisin (S) : 15 (12-18) mg/kgBB
- Dosis obat KDT (kombinasi dosis tetap): RHZE (150/73/400/275)
Fase Intensif setiap hari Fase lanjutan setiap hari
Berat Badan RHZE (150/75/400/275) RH (150/75)
8 minggu 16 minggu
30-37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet
38-54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet
>55 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet
*pasien tidak boleh diberikan lebih dari 4 tablet KDT berdasarkan PUPK PDPI 2021

Regimen pengobatan TB kategori 2: 2(RHZE)S/(RHZE)/5(HR)E


- Pengobatan terdiri atas 3 fase
o 2 bulan: pasien minum obat kombinasi RHZE + injeksi streptomisin setiap hari
o 1 bulan: pasien minum obat kombinasi RHZE setiap hari
o 5 bulan: pasien minum obat kombinasi HR + obat E
- Kategori 2 diberikan pada pasien TB yang kambuh, gagal pengobatan kategori 1, dan
pasien lost to follow up.

3. Apakah definisi status asmatikus?


Suatu kondisi ketika terjadi serangan asma berat yang tidak berespon terhadap
pengobatan asma pada umumnya.

4. Sebutkan perbedaan antara efusi pleura eksudatif dan transudative berdasarkan analisa
cairan pleura!
Light’s Criteria Transudat Eksudat
Protein pleura
< 0,5 > 0,5
Protein serum

LDH pleura
< 0,6 > 0,6
LDH serum
< 2/3 batas atas LDH > 2/3 batas atas LDH
LDH serum normal serum normal
(105-333 IU/L) (105-333 IU/L)

5. Apakah yang disebut pemeriksan succusio hypocrates?


Succusio hippocrates adalah suara percikan air (splashing/sloshing) yang didapatkan dari
mengguncang tubuh pasien saat auskultasi. Temuan ini didapatkan pada kondisi
hydropneumothorax, yaitu keberadaan udara dan cairan di cavum pleura.

6. Sebutkan 3 kelainan paru yang pada perkusi didapatkan keredupan?


- Pneumonia
- Efusi pleura
- Tumor

7. Sebutkan hasil pemeriksaan fisik yang khas pada pneumonia lobaris!


- Inspeksi : tidak ditemukan kelainan
- Palpasi : fremitus raba meningkat pada lobus paru yang terkena
- Perkusi : perkusi redup pada lobus paru yang terkena
- Auskultasi : napas bronkovesikuler & suara napas tambahan ronki halus di lobus
terkena

8. Suara napas tambahan pada auskultasi disebabkan oleh apa saja?


- Wheezing : eksaserbasi asma/PPOK, benda asing
- Ronki halus (rales) : gagal jantung kongestif, pneumonia, atelektasis
- Ronki kasar (coarse crakles) : bronkitis kronik, bronkiektasis, pneumonia,
edema
paru parah
- Squawks : fibrosis paru, pneumonitis, pneumonia, allergic
alveolitis, bronkiolitis
- Pleural rub : inflamasi pleura, tumor
- Stridor : edema laring, epiglositis, tumor, aspirasi, abses

9. Ciri-ciri suara pernapasan vesikuler dan bronkial?


Vesikuler:
- Suara inspirasi > suara ekspirasi
- Tidak ada gap antara inspirasi & ekspirasi
- Normalnya ditemukan hampir di seluruh lapang paru
Bronkial:
- Suara ekspirasi sedikit lebih besar dari suara inspirasi
- Ada gap antara suara inspirasi & ekspirasi
- Normalnya ditemukan di atas clavicula dan manubrium sterni

10. Prinsip pengobatan penderita dengan haemoptoe profuse dan bagaimana caranya?
- Tujuan umum penanganan
o Pencegahan aspirasi
o Menghentikan perdarahan
o Pengobatan underlying disease penyebab batuk darah
- Tatalaksana batuk darah masif
1. Jaga jalan napas & stabilisasi penderita
o Bebaskan airway untuk menghindari aspirasi
o Resusitasi cairan
o Suplementasi oksigen
o Koreksi koagulopati
o Lokalisir sumber perdarahan
2. Setelah pasien stabil, cari sumber & penyebab perdarahannya
dapat dilakukan dengan pemeriksaan radiologi (CXR, CT thorax, angiografi) atau
bronkoskopi (BSOL/rigid bronchoscopy)
3. Berikan terapi spesifik untuk menghentikan perdarahan & mencegah perdarahan
ulang

Anda mungkin juga menyukai