Anda di halaman 1dari 47

DEMAM

WINANGUN
APA DEMAM

 PENINGKATAN SUHU TUBUH ATAS NORMAL


 BIASANYA >> 37.3 ᵒ C
 Demam adalah kondisi dimana otak mematok
suhu di atas setting normal yaitu di atas 38 C.
panas yang sesungguhnya bila suhu > 38.5C.
Akibat tuntutan peningkatan setting tsb maka
tubuh akan memproduksi panas.
Pengaturan suhu tubuh
 Yang mengatur suhu tubuh kita adalah hipotalamus
yang terletak di otak. Hipotalamus ini berperan
sebagai thermostat.
 Thermostat adalah alat untuk menyetel suhu .
 Hipotalamus kita mengetahui berapa suhu tubuh
kita yang seharusnya dan akan mengirim pesan ke
tubuh kita untuk menjaga suhu tersebut tetap stabil.
4
Tempat2 Pengukuran Suhu
Tubuh:
 Oral : 37 C  5-8 menit
 Axilla : 36,7 C  10 menit
 Rectal: 37,5 C  2-5 menit
 Membran timpani

Suhu tbh normal menurut usia:


 Newborn : 36,1-37,7 C
 1 thn : 37,7 C
 2-5 thn : 37,2 C
 6 thn – dws : 37 C
 Lansia : 36 C
Proses demam
 Hipotalamus mengeset pada suhu 38,9 derajat C ,
maka suhu tubuh kita yang tadinya 37 derajat C,
oleh tubuh kita akan dinaikkan menjadi 38,9 derajat
C.
 Pada saat tubuh menuju ke suhu baru kita akan
merasa menggigil.
 Jika tubuh sudah mencapai suhu barunya, 38,9
derajat C maka kita tidak akan merasa dingin lagi.
Kerusakan otak
 Kerusakan otak dari demam umumnya tidak akan
terjadi kecuali demam melebihi 42 derajat C.

 Thermostat di otak akan menghentikan demam agar


tidak melebihi 41,1 derajat C.

 Demam yang tidak diobati yang disebabkan oleh


infeksi jarang yang melebihi 40,6 derajat C kecuali
sepsis atau hyperpyrexia.
Penyebab Umum

 Infeksi virus dan bakteri;


 Flu dan masuk angin;
 Radang tenggorokan;
 Infeksi telinga
 Diare disebabkan bakterial atau virus.
 Bronkitis akut, Infeksi saluran kencing
 Infeksi saluran pernafasan
 pneumonia, radang usus buntu, TBC, dan radang
selaput otak
Penyebab lain
 penyakit rheumatoid, penyakit otoimun, Juvenile
rheumatoid arthritis, Lupus erythematosus,
Periarteritis nodosa, infeksi HIV dan AIDS,
Inflammatory bowel disease, Regional enteritis,
Ulcerative colitis, Kanker, Leukemia,
Neuroblastoma, penyakit Hodgkin, Non-
Hodgkin's lymphoma
Tiga Fase Demam

1. menggigil – sampai suhu tubuh mencapai
 puncaknya,
2. menetap panasnya
3. dan baru akhirnya turun
Duration of Fever
( Lama Demam )

1 – 3 days 3 - 7 days 8 – 14days > 14 days ( 2 weeks )

Simple fever Most of Infection :


Bacterial Infection Chronic Infection
Viral infec.:
:Typhoid fever • TBC
Resp.
•Pneumonia •Endocarditis
Epstein –
•Pyelonephritis •Lepra
Bar
•Sepsis •HIV
Influenzae
Parasitic : •Imunological Dis :
GIT
•Malaria •SLE
Exercises
Viral systemic: •RA
Dehydration
•Dengue/ DHF •Sarcoidosis
Injury/ Trauma
•J-ncephalitis •Malignancy :
Allergic
•Myocarditis •Leucaemia

TIPE DEMAM
Tipe Karakter Contoh

Kontinyu Terus menerus tinggi Tifoid, DHF, drug fever


beda 0,5-1 C
Intermiten Temp turun sampai Infeksi piogenik,
normal setiap hari limfoma, TBC,
Remiten Fluktuasi harian > 2C, Malaria
tapi tak pernah normal
Berulang Suhu turun sampai Malaria
(Relaps) normal bbrp hari
meningkat lagi
Bagaimana dan Mengapa Demam
Timbul
 Peningkatan suhu tubuh ini disebabkan oleh
beredarnya suatu molekul kecil PIROGEN – ZAT
PENCETUS PANAS. di dalam tubuh kita
Apa yg menyebabkan terjadinya peningkatan
pembentukan pirogen?
seperti infeksi, radang, keganasan, alergi,
teething, dll.
Patogenesis demam

14
Apakah demam itu? Penyakit
Demam bukan penyakit, adalah gejala bahwa ada
sesuatu yang sedang terjadi di dalam tubuh kita.
Batuk, muntah, diare juga gejala.
Berhadapan dengan gejala yang terpenting adalah
mencari tahu APA PENYEBABnya.
 Apakah DEMAM ITU PASTI INFEKSI?
 Belum tentu, meski yang terbanyak adalah akibat
infeksi. Pada bayi dan anak kebanyakan adalah
infeksi virus.
Peranan pirogen
 Pirogen itu membawa 2 misi:
1.Mengerahkan sel darah putih atau leukosit ke
lokasi infeksi
2.Menimbulkan demam yang akan membunuh
virus karena virus tidak tahan suhu tinggi, virus
tumbuh subur di suhu rendah.
TANDA – TANDA DEMAM
 Onset ( Stadium Mengigil ):
1. Peningkatan denyut jantung
2. Nafas cepat dan dalam
3. Mengigil selama peningkatan aktifitas kontraksi otot dan
mengkerutnya pori-pori
4. Mengeluh kedinginan
5. Kuku jari sianosis
6. Tampak bercak – bercak pd kulit selama kontriksi dari
musculus pilo-erektus
7. Berkeringat
8. Temp meningkat
Palpasi demam

18
1. Kedinginan
2. Kulit panas
3. Merasa panas dingin
4. Peningkatan pernafasan
5. Kehausan terus
6. Dehidrasi
7. Kelelahan
8. Delirium
9. Kejang selama iritasi dari sel saraf
10. Mukosa bibir kering
11. Kehilangan nafsu makan
12. Lemah
13. Katabolisme protein
Ukur suhu

20
Cara Mengatasi Demam

 1.Minum banyak, karena demam dapat


menimbulkan dehidrasi
2.Kompres dengan air hangat.
bukan dengan air dingin? karena apabila diberi
air dingin, otak kita akan menyangka bahwa
suhu diluar tubuh dingin sehingga otak akan
memerintahkan tubuh untuk menaikkan suhunya
dengan cara menggigil sehingga memproduksi
panas lagi  suhu tambah tinggi
Beri obat penurun panas
 obat penurun panas diberikan? Bila suhu di atas
38.5C, atau bila uncomfortable, kejang dan
keluhan berat dan komplikasi.

 acetaminophen atau paracetamol seperti


tempra, panadol, atau paracetol, tylenol,dosis
sesuai umur dan berat badan.
Komplikasi.
 1.Dehidrasi – karena pada saat demam, terjadi
peningkatan pengeluaran cairan tubuh sehingga
dapat menyebabkan dehidrasi.
2.Kejang demam, pada anak sangat kecil.
Selain itu, kejang demam hanya mengenai bayi
usia 6 bulan sampai anak usia 3 tahun.
Kejang demam
 Terjadi padahari pertama demam, serangan
pertama jarang sekali terjadi pada usia < 6 bulan
atau > 3 tahun. Gejala: anak tidak sadar, kejang
tampak sebagai gerakan2 seluruh tangan dan
kaki yang terjadi dalam waktu sangat singkat.
Umumnya TIDAK BERBAHAYA, tidak
menyebabkan KERUSAKAN OTAK
BATASAN
 Kejang : Lepas muatan listrik yang berlebihan
dengan sinkron sekelompok sel neuron di otak
 Klinis : gangguan fungsi otak

K+
Pathophysiology
K+
K+
Na+
Na+
ATP Na+
Glukosa + O2

25
Beberapa kriteria kejang
 Kejang pada BBL
Kejang pada bayi 0 – 28 hr
 Kejang lama : kejang > 30 menit
 Kejang berulang: kejang 3X/lebih dlm 24 jam
 Status konvulsivus : kejang > 1 jam tanpa sadar
 Kejang epilepsi : kejang tanpa panas > 2X

26
Klasifikasi kejang
 Kejang pada Bayi Baru Lahir (0-28hr)
 Kejang dengan demam
Tetanus
Kejang demam
Kejang sebab radang intrakranial
 Gangguan metabolik dan neurologik
 Epilepsi
 Gangguan peredaran darah, trauma
 Keganasan
 Bahan toksik
 Kelainan congenital

27
KRITERIA LIVINGSTONE SETELAH
DIMODIFIKASI
 1.UMUR ANAK KETIKA KEJANG ANTARA 6 BULAN DAN 4 TAHUN
 2.KEJANG HANYA SEBENTAR SAJA, TIDAK LEBIH DARI 15 MENIT
 3.KEJANG BERSIFAT UMUM.
 4.KEJANG TIMBUL DALAM 16 JAM PERTAMA SETELAH TIMBULNYA
DEMAM
 5.PEMERIKSAAN SARAF SEBELUM DAN SESUDAH KEJANG
NORMAL.

 6.PEMERIKSAAN EEG YANG DIBUAT SEDIKITNYA 1 MINGGU


SESUDAH SUHU NORMAL TIDAK MENUNJUKKAN KELAINAN.

 7.FREKUENSI BANGKITAN KEJANG DI DALAM 1 TAHUN TIDAK


MELEBIHI 4 KAL
Relative frequency of seizures by age
29
Etiologies of focal seizures by age
30
A. Anamnesa
1. Kejang
2. Riwayat sebelumnya
3. Anamnesa keluarga

B. Pemeriksaan fisik DIAGNOSA

C. Pemriksaan Lain

31
DIAGNOSA
A. Anamnesa
1. Kejang
2. Riwayat keluarga
3. Riwayat sebelumnya
B. Pemeriksaan Fisik
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
4. USG
2. Transilluminasi
5. CT Scan kepala
3. Foto rontgen kepala
6. Areteriografi
4. EEG

32
DIAGNOSA
Anamnesa :
1. Kejang
Apakah betul kejang
Apakah pernah kejang sebelumnya
Apakah disertai demam
Lama serangan
Pola serangan
Frekuensi serangan
Keadaan sebelum, selama, sesudah kejang

33
DIAGNOSA

2. Riwayat sebelumnya
Riwayat kehamilan
Riwayat persalinan
Perkembangan mental/motorik
Penyakit dahulu

3. Anamnesa keluarga

34
35
36
Laboratorium
1. Darah Lengkap :
Glukosa, BUN/S Creatinin, LFT, Asam-Basa darah, Serum
elektrolit, Toksikologi ,Kadar obat antikonvulsan
2. Urine lengkap
3. Cairan cerebrospinal
-tekanan, warna, jumlah sel, jenis sel, kadar protein, glukosa,
biakan kuman.
-Latex aglutinasi, limulus lysate, CRP, Elisa, PH, osmolaritas,
LDH, GOT, dll

37
Foto Rontgen Kepala
1. Deformitas kepala
2. Trauma kepala
3. Lesi tulang tengkorak
4. Penyakit sistemik
5. Kalsifikasi otak

38
Transiluminasi
 < 2 th
 Kamar gelap
 Senter khusus
 Kelainan yang dapat dideteksi
– Efusi subdural
– Hidrosefalus
– Hidraencephali
– Atrofi otak

39
EEG Informasi Tambahan

Menegakkan
menyisihkan

Diagnosa
 Gelombang lambat: trauma, gangguan
metabolik, perdarahan
 Hipsaritma : SPASMA INFANTILE
 Gel. Runcing lambat 3 spasi : PETITMAL
40
USG
 Untung:
dilakukan ditempat penderita
tanpa persiapan
tanpa radiasi
relatif murah
nilai diagnose tinggi

Dapat deteksi :
perdarahan intrakranial
kelainan intraventrikular
hidrosefalus
efusi subdural
41
COMPUTERIZED CRANIAL TOMOGRAPHY
GH HANFIELD, 1972

Indikasi :
 tanda ICP meningkat
 pembesaran kepala cepat
 kelainan neurologis focal
 Koma  causa?
 dugaan perdarahan intrakranial
 follow up post op dan post radioterapi

42
KEJANG

Neonatus Bayi + Anak


Anamnesa

YA TIDAK
Asam basa darah Tanda infeksi
Skull foto
YA TIDAK
USG
LP Kelainan kongenital
DL/UL
Biakan
Kuman YA TIDAK
Glucose,S. Elektrolit
Studi kromosom
BUN/S. kreatinin,LFT
Toksoplasma
Piridoksin
Rubella
As. Amino (metab)
CMV
USG, CT Scan
Bedah syaraf
43
BAYI + ANAK
Panas
Ya Tidak
TETANUS RIWAYAT KEJANG
Anamnesa
+ klinis Ya Tidak DL/UL,LP,Kultur
Kejang demam Jernih Keruh
Epilepsi Meningitis
(diprovokasi Sel < 500 purulenta
demam Meningitis serosa

Ax kontak, MTX test


Sel normal
Foto thorak
Ensefalitis
Ya Tidak CRP
Abscess
Meningitis Limulus
serosa TB Latex Ag

Serologi Fase dini Virus


CT scan Partial treated Jamur
Men. Purulenta Parasit
44
Tidak
Trauma

Ya Tidak
Foto Kepala
USG
CT scan
EEG

Normal Abnormal
Observasi Bedah Saraf

45
Tidak
Riayat kejang (+) Riwayat kejang (-)
N. Kranialis Abn. Dl/UL
Kelumpuhan S. Elektrolit, BUN, S. Creatinin
Glukosa, LFT
Toksikologi
+ -
EEG Asam basa darah
Foto kepala Tensi; Jantung
USG (<2th) - +
CT Scan Normal Abnormal
Observasi Epilepsi Dx tergantung
EEG
Areteriografi LP Hasil
pemeriksaan
Normal Abnormal
Lihat diagram
+ - N. Kranialis
LP dg kelainan
Abnormal
SOP Observasi
Kelumpuhan
Aneurism
+ -
Observasi
46

Anda mungkin juga menyukai