Anda di halaman 1dari 32

PSAK 53

PEMBAYARAN
BERBASIS SAHAM
3 JENIS TRANSAKSI BERBASIS SAHAM
• Transaksi pembayaran berbasis saham dengan Penerbitan
instrumen ekuitas , yang di dalamnya suatu entitas menerima
barang atau jasa sebagai imbalan untuk instrumen ekuitas dari
entitas tersebut.

• Transaksi pembayaran berbasis saham yang dilakukan dengan


Pembayaran kas, yang di dalamnya suatu entitas menerima
barang atau jasa dengan memberikan liabilitas kepada pemasok
barang atau jasa tersebut untuk jumlah yang ditentukan
berdasarkan nilai instrumen ekuitas dari entitas tersebut

• Transaksi pembayaran berbasis saham dengan Alternatif kas, yang


di dalamnya suatu entitas menerima barang atau jasa dan syarat
perjanjiannya memberikan pilihan penyelesaian dalam kas atau
saham kepada entitas tersebut maupun pihak keduanya.
PSAK 53 TIDAK DITERAPKAN UNTUK :
Transaksi berbasis saham dengan pihak
manapun dalam kapasitasnya sebagai
pemegang saham di entitas tersebut.
Transaksi berbasis saham dalam kombinasi
bisnis
PENGAKUAN
 Entities harus mengakui barang atau jasa yang
diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran
berbasis saham pada saat memperoleh barang atau
pada saat jasa diterima.
 Entitas juga harus mengakui kenaikan nilai ekuitas
terkait jika barang atau jasa diterima dalam transaksi
pembayaran berbasis saham yang diselesaikan
dengan instrumen ekuitas, atau kenaikan nilai
liabilitas jika barang atau jasa diperoleh dalam
transaksi pembayaran berbasis saham yang
diselesaikan dengan kas.
CONTOH 1
• Pada tanggal 1 Maret 20x4 PT XYZ
memperoleh sebidang tanah yang memiliki
harga pasar seb. 25 M, dengan mengeluarkan
10 JT saham biasa ( nominal 1.000 ), maka PT
XYZ mencatat transaksi pada tanggal sbb :
Tanah 25 M
Modal Saham 25 M
Bila barang atau jasa tidak memenuhi syarat
sebagai aset maka diakui sebagai beban
Pada tanggal 1 Mei 20x4 PT ABC memperoleh
peralatan laboratorim dengan nilai pasar seb,
120 jt dari persh asosiasinya dengan
mengeluarkan saham sebanyak 100.000 lb
saham biasa, maka jurnal yang dibuat :
Beban Riset 120 jt
Modal saham 120 jt
Penerbitan instrumen ekuitas yang di
dalamnya Jasa diterima
• Jasa diakui selama masa kerja tersebut diberikan
sebagai imbalan atas instrumen ekuitas yang
dikeluarkan
• Jika intrumen ekuitas diberikan dengan segera
maka entitas tsb harus mengakui jumlah penuh
segera
• Jika ada periode hingga opsi saham menjadi hak
karyawan ( periode vesting ) maka entitas tsb
harus mengakui jasa yang diterima sama ketika
jasa tersebut diberikan selama periode vesting
CONTOH
Pada tgl 1 Januari 2009 PT ABC memberikan
100.000 opsi saham karyawan kepada Direktur
dengan nilai 5.000 per opsi.
Jika opsi saham karyawan diberikan dengan
segera maka biaya sebesar 500 jt akan
dibebankan pada laporan laba – rugi tahun 2009
Jika opsi saham karyawan hanya dapat diberikan
jika Direktur tsb masih bekerja di perusahaan
hingga 31 Desember 2010, maka biaya opsi
saham karyawan harus dibebankan pada laporan
laba – rugi tahun 2009 dan 2010.
PENGUKURAN
Transaksi Pembayaran Berbasis Saham Yang
Diselesaikan Dengan Instrumen Ekuitas

 Entitas harus mengukur barang atau jasa yang diterima,


dan kenaikan ekuitas terkait, secara langsung, pada nilai
wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai
wajar tersebut tidak dapat diestimasi secara andal.

 Jika entitas tidak dapat mengestimasi nilai wajar barang


atau jasa yang diterima secara andal, maka entitas harus
mengukur nilai barang dan jasa tersebut, dan kenaikan
ekuitas terkait, secara tidak langsung, dengan mengacu
pada nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan.
CONTOH
o Pada tgl 6 Juni 2009 PT A membeli tanah yg telah
ditaksir profesional seb 50 M, dengan mengeluarkan 10
jt lb saham biasa, maka jurnal yang dibuat :
Tanah 50 M
Modal Saham 50 M
oPada tgl 6 Juni 2009 PT B membeli bangunan sejarah yg
telah ditaksir oleh profesional seb 10 M s/d 50 M.
Saham biasa PT B dijual ke BEI dan ditawar 22.000 per
lembar, sehingga jurnal yang dibuat adalah :
Tanah 22 M
Modal Saham 22 M
PENGUKURAN
Transaksi dengan Karyawan.
Untuk transaksi dengan karyawan, instrumen
ekuitas yang diberikan diukur pada nilai wajar
pada tanggal pemberian.
Tanggal pemberian instrumen yang diukur
pada nilai wajar diakui setelah vesting period.
SYARAT VESTING DAN NONVESTING
• Syarat Vesting :
Adalah syarat2 yang menentukan apakah suatu entitas
menerima jasa yang menyebabkan pihak lawan berhak
menerima imbalan melalui perjanjian pembayaran
berbasis saham. Yang meliputi :
 Persyaratan masa kerja (mis. Harus bekerja min 3
tahun)
 Persyaratan kinerja yang dapat meliputi syarat – syarat
pasar ( harga saham mencapai Rp X,- ) maupun non
pasar ( pencatatan saham di bursa umum )
• Syarat Nonvesting :
Bila program tersebut mensyaratkan karyawan untuk
membayar kontribusi harga eksekusi dari opsi tersebut
Pada tgl 1 Okt 20X1 PT ABC mengabulkan program yang memberikan
opsi untuk membeli 200.000 shm biasakepada 5 eksekutif puncak di
persh tsb. (total 1 jt lb) dengan harga Rp 5.000 /lb. Opsi diberikan tgl
1 Jan 20X2 dan akan menjadi Hak (vested) pada tgl 1 Jan 20X5 jika
eksutif tsb masih bekerja di persh hingga tanggal tsb. Opsi ini dapat
dilaksanakan dari tgl 1 Jan 20X5 hingga 31 Des 20X8.
Nilai wajar setiap opsi pada tgl 1 Jan 20X2 seb Rp 1.500. Persh
mengharapkan mereka bekerja s/d tgl 20X5. Oleh karena itu jumlah nilai
wajar opsi saham karyawan seb 1,5 M. Jurnal :
1 Okt 20X1
Tidak ada jurnal
31 Des 20X2
Biaya kepegawian 500.000
Cadangan Modal 500.000
(1.500.000 / 3)
31 Des 20X3
Biaya Kepegawian 500.000
Cadangan Modal 500.000
(1.500.000 / 3)
31 Des 20X4
Beban Kepegawaian 500.000
Cadangan modal 500.000
( 1.500.000/3)

Jika tgl 10 Jan 20X5 semua opsi saham dilaksanakan


Kas 5,0 M
Cadangan Modal 1,5 M
Modal Saham 6,5 M

Jika opsi tdk dilaksanakan dan dihapus tgl 31 Des 20X8


Cadangan Modal – opsi saham 1,5 M
Cadangan Modal – umum 1,5 M
PENGUKURAN
Transaksi dengan Non Karyawan.
 Barang atau jasa yang diperoleh entitas
diukur pada nilai wajar pada tanggal entitas
memperoleh barang atau menerima jasa.
 Jika nilai wajar barang atau jasa yang
diterima tidak dapat diukur secara handal,
maka diukur dengan merujuk pada nilai
wajar instrumen ekuitas yang diberikan.
PENGUKURAN
Transaksi Pembayaran Berbasis Sham Yang Dilakukan
Dengan Pembayaran Kas
• Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang
diselesaikan dengan kas, entitas harus mengukur
barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang
timbul sebesar nilai wajar liabilitas. Sampai dengan
liabilitas tersebut diselesaikan
• Entitas harus mengukur kembali nilai wajar liabilitas
pada setiap akhir periode pelaporan dan pada tanggal
penyelesaian, dimana setiap perubahan nilai wajar
diakui dalam laporan laba rugi pada periode tersebut.
Contoh : Tgl 1 Jan 20X1 PT JKL memberikan 1 jt SAR (Share
Appreciation Right ) kepada CEO dengan syarat ia tetap
bekerja selama 3 tahun kedepan. Harga Pasar saham PT JKL
tgl 1 Jan 20X1 sebesar RP 5.000, Selanjutnya harga saham tsb
sbb :
• 31 Des 20X1 : 5.500; 31 Des 20X2 : 5.800
• 31 Des 20X3 : 6.000; 31 Des 20X4 : 7.000
• 31 Des 20X5 : 8.000
Berdasarkan model penetapan harga opsi, nilai wajar SAR
diestimasi sbb.:
• 31 Des 20X1 : 900; 31 Des 20X2 : 1.500
• 31 Des 20X3 : 2.100; 31 Des 20X4 : 2.500
CEO perusahaan melaksanakan 400.000 dari haknya pada tgl
31 Des 20X4 dan 600.000 pada tgl 31 Des 20X5.
Maka ayat jurnalnya sbb.:
31 Des 20X1
Biaya Kepegawaian 300 jt
Liabilitas ( 900X1 Jt X 1/3) 300 jt

31 Des 20X2
Biaya Kepegawaian 700 jt
Liabilitas 700 jt
( 1.500 X 1.000.000 X 2/3 – 300.000 )
31 Des 20X3
Biaya Kepegawaian 1.100 jt
Liablitas 1.100 jt
(2.100 X 1,000.000 – 1.000.000 )
31 Des 20X4
Liabilitas (2.100 jt – (600.000 X 2.500) 600 jt
Biaya Kepegawaian 200 jt
Kas ((7.000 – 5.000) X 400.000) 800 jt
31 Des 20X5
Liabilitas (2.100 jt – 600 jt 1.500 jt
Biaya Kepegawaian 300 jt
Kas ((8.000 – 5.000) X 600.000) 1.800 jt
Dapat dilihat bahwa biaya kepegawaian selama tahun – tahun tsb sebesar :
2.600 jt ( 800 jt + 1.800 jt )
PENGUKURAN
Transaksi Pembayaran Berbasis Saham Dengan
Alternatif Kas
• Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana
persyaratan perjanjian memberikan pilihan kepada entitas
atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan transaksi
apakah akan diselesaikan dengan kas (atau aset lain) atau
dengan penerbitan instrumen ekuitas, maka entitas harus
mengakui transaksi tersebut atau komponen transaksi
tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham
dengan penyelesaian kas,
• Jika dan sepanjang, entitas telah menimbulkan liabilitas untuk
diselesaikan dengan kas atau aset lain, atau sebagai transaksi
pembayaran berbasis saham dengan diselesaikan instrumen
ekuitas jika dan sepanjang, tidak terdapatliabilitas yang timbul
PENGUKURAN
 Jika pihak lawan yang memiliki hak untuk memilih apakah
transaksi pembayaran berbasis saham diselesaikan dengan
kas atau dengan penerbitan instrumen keuangan, maka
entitas harus menyediakan instrumen keuangan majemuk
(komponen yang diselesaikan dengan kas dan komponen
yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas)
 Jika entitas yang memiliki hak apakah akan diselesaikan
dengan penyelesaian kas atau dengan menerbitkan
instrumen ekuitas, maka entitas harus menentukan apakah
entitas memilki kewajiban kini untuk meyelesaikan dengan
kas dan menghitung transaksi pembayaran berbasis saham
diselesaikan dengan kas atau jika tidak memiliki kewajiban
kini, entitas harus menghitung transaksi tersebut sesuai
dengan transaksi pembayaran berbasis saham yang
diselesaikan dengan instrumen ekuitas.
Tgl 1 Jan 20X1 PT LMN memberikan hak kepadaCEO, sebagai
bagian dari paket renumerasi, untuk memilih 1,2 jt saham atau
1 jt saham Phantom. Ia memiliki hak untuk menerima
pembayaran kas setara dengan nilai 1 jt saham. Dengan syarat
ia harus menyelesaikan masa bakti selama 2 tahun dengan
perusahaan. Apabila CEO memilih alternatif saham, maka ia
harus menitipkan saham selama 2 tahun setelah vesting. Harga
saham sebagai berikut :
1 Jan 20X1 : 5.000 per shm; 31 Des 20X1 : 5.400 per shm
31 Des 20X2 : 6.000 per shm.
Nilai wajar dari alternatif saham diestimasi : 4,500 per shm
pada tanggal pemberian. Jadi nilai wajar majemuk sebesar Rp
5,4 M (1,2 jt X 4,500) , sehingga komponen utang (
penyelesaian dengan pembayaran kas) seb. Rp 5 M (1 jt X
5.000). Nilai wajar dari komponen ekuitas seb Rp 400 jt (5,4 M
– 5 M)
Ayat jurnal menjadi sbb :
31 Des 20X1
Biaya Kepegawaian 2,9 M
Liabilitas (1.000.000 X 5.400 X ½) 2,7 M
Cadangan Modal (400.000.000 X ½) 0,2 M
31 Des 20X2
Biaya Kepegawaian 3,5 M
Liabilitas ((1.000.000 X 6.000) – 2,7 M) 3,3 M
Cadangan Modal (400.000 X ½) 0,2 M
Jika CEO memilih pembayaran kas per 1 Jan 20X3
Liabilitas 6,0 M
Kas 6,0 M
Jika CEO memilih penyelesaian dengan penerbitan instrumen ekuitas
pada tgl 1 Jan 20X3
Liabilitas 6,0 M
Cadangan Modal 0,4 M
Modal Saham 6,4 M
PENGUKURAN
Pembayaran berbasis saham antara kelompok entitas
 Entitas yang menerima barang atau jasa harus mengukur
barang atau jasa yang diterima sebagai diselesaikan dengan
instrumen ekuitas atau diselesaikan dengan kas dengan
menilai:
 Sifat dari penghargaan yang diberikan; dan
 Kepemilikan hak dan kewajiban.
 Jika barang atau jasa yang diterima diperlakukan sebagai
transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian
instrumen ekuitas jika:
 Penghargaan yang diberikan adalah dari instrumen ekuitas,
atau
 Entitas tidak memiliki kewajiban untuk menunaikan transaksi
pembayaran berbasis saham.
 Jika tidak memenuhi kondisi diatas maka diperlakukan sebagai
pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas.
PENGUNGKAPAN
Entitas mengungkapkan informasi yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
memahami:
1. Sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis
saham yang ada dalam suatu periode.
2. Nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau
nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan,
dalam suatu periode yang telah ditentukan.
3. Dampak transaksi pembayaran berbasis saham
terhadap laba atau rugi entitas dalam suatu
periode dan posisi keuangannya.
KETENTUAN TRANSISI
 Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan, untuk
menerapkan Pernyataan ini untuk pemberian lain
selain instrumen ekuitas jika entitas telah
mempublikasikan nilai wajar instrumen ekuitas
tersebut, yang ditentukan pada tanggal
pengukuran.
 Untuk semua pemberian instrumen ekuitas
dimana Pernyataan ini diterapkan, entitas harus
menyajikan kembali informasi komparatif dan,
jika dapat diterapkan, menyesuaikan saldo laba
awal periode sajian.
KETENTUAN TRANSISI

 Untuk semua pemberian instrumen ekuitas dimana


Pernyataan ini belum, entitas harus tetap mengungkapkan
informasi yang dipersyaratkan pada paragraf 51 dan 52.
 Untuk liabilitas yang timbul dari transaksi pembayaran
berbasis saham yang telah ada pada tanggal efektif
Pernyataan ini, entitas harus menerapkan Pernyataan ini
secara retrospektif. Atas liabilitas tersebut, entitas harus
menyajikan kembali informasi komparatif, termasuk
menyesuaikan saldo laba awal periode sajian, kecuali
entitas tidak dipersyaratkan untuk menyajikan kembali
informasi komparatif sepanjang informasi tersebut untuk
periode atau tanggal sebelum 1 Januari 2011.
TANGGAL EFEKTIF
• Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2011.
CONTOH KASUS
Entitas memberikan 100 hak atas kenaikan harga saham
dengan penyelesaian kas kepada setiap 500 karyawannya,
dengan syarat bahwa karyawan tersebut harus tetap bekerja
pada entitas selama tiga tahun ke depan.

Selama tahun ke-1, 35 karyawan berhenti. Entitas


mengestimasi bahwa 60 karyawan lagi akan berhenti selama
tahun ke-2 dan ke- 3. Selama tahun ke-2, 40 karyawan
berhenti dan entitas mengestimasi bahwa 25 karyawan lagi
akan berhenti selama tahun ke-3. Selama tahun ke-3, 22
karyawan berhenti bekerja. Pada akhir tahun ke-3, 150
karyawan mengeksekusi hak atas kenaikan harga saham, 140
karyawan lainnya mengeksekusi pada akhir tahun ke-4 dan
sisanya 113 karyawan mengeksekusi pada akhir tahun ke-5
CONTOH KASUS
Entitas mengestimasi nilai wajar hak atas kenaikan
harga saham pada setiap akhir tahun dimana
terdapat liabilitas sebagaimana disajikan dibawah.
Pada akhir tahun ke-3, seluruh hak atas kenaikan
harga saham yang dipegang oleh karyawan yang
tersisa vest.
Nilai intrinsik hak atas kenaikan harga saham pada
tanggal eksekusi (sama dengan kas yang
dibayarkan) pada akhir tahun ke-3, 4 dan 5 juga
disajikan di bawah ini.
CONTOH KASUS

Tahun Nilai Wajar Nilai


instrinsik
1 14,40
2 15,50
3 18,20 15,00
4 21,40 20,00
5 25,00
CONTOH KASUS
Th Perhitungan Beban Liabilitas

1 (500-95) karyawan × 100 SAR × Rp14.40 × 1/3 194,400 194,400


2 (500–100) karyawan × 100 SAR × Rp15.50 × 2/3–Rp194,400 218,933 413,333
3 (500–97–150) karyawan × 100 SAR × Rp18.20 – Rp413,333 47,127 460,460
+ 150 karyawan × 100 SAR × Rp15.00 225,000
Total 272, 127
4 (253–140) karyawan × 100 SAR × Rp21.40 – Rp460,460 (218,640) 241,820
+ 140 karyawan × 100 SAR × Rp20.00 280,000
Total 61,360

5 Rp0 – Rp241.820 (241.820) 0


+ 113 karyawan x 100 SAR x Rp 25.00 282.500
Total 40.680
Total 787.500
SELESAI

SELAMAT BELAJAR
UNTUK MENGHADAPI UAS
SEMOGA LULUS, AMIIN…

Anda mungkin juga menyukai