INFUS DAN
KOMPLIKASINYA
(PHLEBITIS)
SUBTITLE
PEMASANGAN INFUS
KEUNTUNGAN
1. Efek terapeutik segera tercapai karena obat lebih cepet sampai ke organ target.
5. Sesuai untuk obat yang tidak dapat di absorbsi dengan rute lain karena molekul
ynag besar, iritasi atau ketidak stabilan dalam traktus gastrointestinal.
KERUGIAN
3. Klien yang mendapatkan terapi obat dalam dosis yang besar secara terus
menerus melalui intra vena.
4. Klien yang mendapatkan terapi yang tidak bisa di berikan melalui oral atau
intramuskuler
KONTRAINDIKASI (Aryawiti, 2009)
▪ Kejadian phlebitis ini dihubungkan dengan bentuk respon yang terjadi pada tunika intima vena
dengan bahan kimia yang menyebabkan reaksi peradangan.
▪ Reaksi peradangan dapat terjadi akibat dari jenis cairan yang diberikan atau bahan material kateter
yang digunakan.
▪ Larutan sering dikategorikan sebagai :
a. larutan isotonik adalah larutan yang memiliki osmolalitas total sebesar 280 – 310 mOsm/L.
contoh : normal saline (Na Cl0,9%), Ringer Laktat (RL).
b. hipotonik adalah larutan yang memliki osmolalitas kurang dari 280 – 310 mOsm/L. misalnya :
D5%
c. Hipertonik adalah larutan yang memliki osmolalitas lebih dari 280 – 310 mOsm/L. Contohnya
adalah cairan manitol.
2. Mechanical Phlebitis (phlebitis mekanik)
▪ Phlebitis bacterial adalah peradangan vena yang berhubungan dengan adanya kolonisasi bakteri.
▪ Berdasarkan laporan dari The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tahun 2002 dalam
artikel intravaskuler catheter – related infection in adult and pediatric kuman yang sering dijumpai pada
pemasangan katheter infus adalah stapylococus dan bakteri gram negative, tetapi dengan epidemic HIV
/ AIDS infeksi oleh karena jamur dilaporkan meningkat.
▪ Faktor –faktor yang berperan dalam kejadian phlebitis bakteri antara lain :
1) Tehnik cuci tangan yang tidak baik.
2) Tehnik aseptik yang kurang pada saat penusukan.
3) Tehnik pemasangan katheter yang buruk.
4) Pemasangan yang terlalu lama. (INS, 2002)
4. Post Infus Phlebitis
▪ Phlebitis post infus juga sering dilaporkan kejadiannya sebagai akibat pemasangan
infus.
▪ Phlebitis post infus adalah peradangan pada vena yang didapatkan 48 – 96 jam
pelepasan infus.
▪ Faktor yang berperan dengan kejadian phlebitis infus, antara lai :
1) Tehnik pemasangan catheter yang tidak baik.
2) Pada pasien dengan retardasi mental.
3) Kondisi vena yang tidak baik.
4) Pemberian cairan yang hipertonik atau terlalu asam.
5) Ukuran katheter terlalu besar pada vena yang kecil.
SKALA PENILAIAN LOKASI INTRAVENA PERIFER
SKOR 0 1a 1b 2 3 4
NYERI Tidak ada Tidak ada nyeri Nyeri di lokasi IV Nyeri di lokasi IV Nyeri di lokasi IV Nyeri di lokasi IV
Kaji intensitas nyeri di sekitar nyeri
lokasi insersi IV kateter
KEMERAHAN Tidak ada Tampak sedikit Tampak sedikit Kemerahan > 4 Kemerahan >7,5 Kemerahan >7,5
Kaji tingkat kemerahan di kemerahan kemerahan <2,5 kemerahan >2,5- cm - < 7,5 cm cm cm
sekitar lokasi insersi IV cm <4 cm
BENGKAK Tidak ada Tidak ada Dan/bengkak ≥ Dan/bengkak Bengkak >7,5 cm Bengkak >7,5 cm
Kaji adanya bengkak di bengkak bengkak 2,5 cm <7,5 cm
sekitar lokasi insersi IV
PENGERASAN Tidak ada Tidak ada Tidak ada Garis Garis Garis
Kaji adanya pengerasan pengerasan pengerasan pengerasan kemerahan/peng kemerahan/peng kemerahan/peng
jaringan di bagian distal dari erasan yang erasan yang erasan yang
lokasi insersi IV meluas sepanjang meluas sepanjang meluas sepanjang
vena <7,5 cm dari vena >7,5 cm dari vena >7,5 cm dari
titik insersi titik insersi titik insersi
PENGELUARAN DARI AREA Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada pengeluaran
INSERSI pengeluaran pengeluaran pengeluaran pengeluaran pengeluaran cairan yang
Kaji adanya pengeluaran dari purulen
area insersi IV
Tindakan Pencegahan Phlebitis