Anda di halaman 1dari 44

Kolesistitis

OLEH: Dr LEONARD TATUKUDE

PEMBIMBING: Dr Sri R Paputungan, SpPD


DEFINISI
Peradangan kandung empedu.
Cholecystitis akut adalah peradangan yg biasanya disebabkan oleh obstruksi saluran
keluar kandung empedu, dengan tanda yg bervariasi dari edema & kongesti
sampai infeksi berat dengan gangren dan perforasi.
Cholecystitis kronik adalah peradangan kandung empedu dengan gejala yang relatif
ringan yang menetap untuk waktu yg lama.
Reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut
kanan atas, nyeri tekan, & demam.
FAKTOR PENYEBAB
Stasis cairan empedu
Infeksi kuman
Iskemik dinding kantung empedu
ETIOLOGI

90 % : Batu kandung empedu (kolelitiasis) 


stasis cairan empedu
ETIOLOGI
10 % : Kolesistitis akut akalkulus (bukan akibat batu):
 Sumbatan karena keganasan kandung empedu
 Komplikasi penyakit lain (DM, tifoid)
 Bedah abdomen
 Luka bakar yg luas
 Gastroenteritis
 Trauma berat
PATOFOSIOLOGI
Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan
memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air
dan elektrolit.
Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati.
Pada individu normal, cairan empedu mengalir ke kandung empedu pada saat katup
Oddi tertutup.
Dalam kandung empedu, cairan empedu dipekatkan dengan mengabsorpsi air.
Derajat pemekatannya diperlihatkan oleh peningkatan konsentrasi zat-zat padat.
Stasis empedu dalam kandung empedu dapat mengakibatkan supersaturasi
progresif, perubahan susunan kimia dan pengendapan unsur tersebut.
Perubahan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu, stasis
empedu, dapat menyebabkan infeksi kandung empedu
Adanya stasis akibat batu yang menyumbat duktus sistikus, mungkin akibat
kepekatan cairan empedu, kolesterol, lisolesitin, prostaglandin yang merusak
lapisan mukosa dinding kandung empedu.
GEJALA KLINIS

SUBJEKTIF PF

Kolik perut di sebelah kanan Teraba massa kandung


atas epigastrium empedu
Nyeri tekan Nyeri tekan + tanda2
Demam peritonitis lokal (Murphy sign)
Kadang rasa sakit menjalar Ikterus derajat ringan
ke pundak atau skapula (bilirubin <4 mg/dl)
kanan (60 mnt tanpa reda)
GEJALA KLINIS

LAB

Leukositosis
Peningkatan Serum
transaminase & fosfatase
alkali
EPIDEMIOLOGI
4F
Female
Forty
Fat
Fertil
GEJALA AKUT
Nyeri perut di bagian kanan atas
Nyeri bertambah bila menarik nafas dalam dan sering menjalar ke bahu kanan
Dapat disertai mual dan muntah
Palpasi : nyeri tekan (nyeri tajam), otot perut menjadi kaku
Dapat disertai demam
Nyeri berkurang dalam 2-3 hari dan menghilang setelah 1 minggu
GEJALA KRONIK
Timbulnya gejala bisa dipicu oleh makan makanan berlemak.
Gejala bisa berupa:
- gangguan pencernaan menahun
- nyeri perut yang tidak jelas (samar-samar)
- sendawa.
MORFOLOGI
Pada kolesistitis akut, kandung empedu biasanya membesar (2-3 x lipat),
Tegang
merah terang atau memperlihatkan bercak keunguan-hijau hitam (akibat perdarahan
subserosa)
lumen biasanya berisi darah, fibrin (keruh), atau pus.
Jika mengandung pus disebut empiema kandung empedu.
Pada kasus yang berat kandung empedu berubah menjadi organ nekrotik hijau-hitam
(kolesistitis gangrenosa)
DIAGNOSIS
USG
Skintigrafi sal empedu menggunakan zat radioaktif HIDA atau 99n Tc6 Iminodiacetic
acid.
CT scan
DD
Penjalaran nyeri saraf spinal
Kelainan rgan dibawah diafragma (apendiks, sumbatan usus, perforasi ulkus
peptikum, pankreatitis akut, & infark miokard)
PENGOBATAN
Istirahat total
Nutrisi parenteral
Diet ringan
Analgetik (petidin & antispasmodik)
Antibiotik (ampisilin, sefalosporin,metronidazol)
Pembedahan ( kolesistektomi laparoskopik)

MO penyebab infeksi : E. coli, Streptococcus faecalis, Klebsiella.


PROGNOSIS

Bisa sembuh spontan (85% kasus)


Bisa rekuren
Bisa menjadi gangren, empiema, perforasi kandung empedu, fistel, abses hati,peritonitis
umum.
Peradangan & iritasi jangka panjang pd kandung empedu.
Lebih sering ditemukan.
Berhub erat dengan litiasis.
Timbul secara perlahan.
GEJALA KLINIS
Gejala minimal & tdk menonjol.

Dispepsia

Rasa penuh di epigastrium & nausea  khususnya setelah makan makanan


berlemak tinggi. (biasanya hilang stlh sendawa)

Ada riwayat penyakit batu empedu di keluarga.


GEJALA KLINIS
Ikterus

Kolik berulang

Nyeri lokal di daerah kandung empedu

Tanda Murphy positif


DIAGNOSIS
Kolesistografi oral
USG
Kolangiografi
ERCP (u/ melihat adanya batu di kandung empedu & duktus koledokus)
Gallbladder scan (HIDA scan)
Abdominal CT-Scan
USG
DIAGNOSIS BANDING
Intoleransi lemak
Ulkus peptik
Kolon spastik
Ca colon kanan
Pankreatitis kronik
Kelainan duktu koledokus
KOMPLIKASI
Demam tinggi, menggigil, leukositosis, ileus dapat menunjukan terjadinya abses,
gangren, atau perforasi kandung empedu
Serangan yang disertai jaundice menunjukan saluran empedu tersumbat
Bila disertai peningkatan kadar enzim amilase, mungkin telah terjadi pankreatitis
DIAGNOSA
Anamnesa
Px. Fisik
Px. Penunjang
 USG : dapat melihat ada atau tidaknya batu empedu sebagai penyebab, dapat juga
menunjukan penebalan pada dinding kandung empedu
PENGOBATAN
Dirawat di RS, diberi cairan dan elektrolit IV, tidak boleh makan dan minum
Pasang NGT : menjaga agar lambung tetap kosong shg mengurangi rangsangan thd
kandung empedu
Diberi antibiotik bila kolesistitis akut
Diagnosis pasti dan resiko rendah : operasi mengangkat kandung empedu pada hari
pertama atau kedua
Jika resiko pembedahan tinggi : tunda operasi, jika serangan mereda dapat
dilakukan pengangkatan kandung empedu 6 minggu kemudian atau lebih
PENGOBATAN
KOLESISTEKTOMI
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. D
Umur : 42 tahun
Pekerjaan : IRT
Tgl masuk RS : 8 Desember 2017
Alamat : Motabang
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
ANAMNESIS
 KELUHAN UTAMA : Nyeri perut di daerah bagian kanan atas.
 RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT : Pasien datang ke IGD RSUD Datoe
Binangkang dengan keluhan nyeri di perut kanan atas sejak 2 bulan yang lalu dan
memberat sejak ± 2 minggu sebelum masuk RS, nyeri menjalar ke bahu sampai
tembus ke belakang. Nyeri ulu hati (+),mual (+), muntah(+), frekuensi 5x isi cairan
dan sisa makanan. Demam (+), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-), nafsu makan
menurun (+) sejak sakit, riwayat penurunan berat badan (+) tidak diketahui berapa
banyak. BAK lancar, warna kuning. BAB biasa, warna coklat, konsistensi lunak.
Riwayat pernah mengalami penyakit ini sebelumnya (-). Riwayat keluarga memiliki
penyakit seperti ini (-). Satu bulan yang lalu pasien berobat ke dokter dengan
keluhan yang sama dan didiagnosa susp kolelitiasis
RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA
 Riwayat penyakit kuning sebelumnya (-),
 Riwayat HT (-),
 Riwayat DM(-),
 Riwayat penyakit jantung (-),
 Riwayat sakit maag (-).
PEMERIKSAAN FISIK
 UMUM
- TD : 130/80 mmHg.
- Nadi : 92x/menit.
- Pernapasan : 22x/mnt
- Suhu : 37.6 oC (axilla).
- BB: 68 kg
- TB : 161 Cm
- IMT : 26,25 (18.5-23) populasi asia.
KHUSUS
Kepala : anemis (-), ikterus (-), sianosis (-).
Leher : Pembesaran KGB (-), JVP 5 -2cmH₂O.
Thorax :
Bentuk dada: normochest.
-I: simetris ki=ka,
-P : vokal fremitus ki=ka.
-P : sonor ki=ka , batas paru hepar ICS VI anterior dextra.
-A : BP : vesikuler (+) N Rh -/-, Wh -/-.
Cor :
-I: Ictus cordis tidak tampak.
-P : Ictus cordis tidak teraba.
-P : Pekak, batas jantung dalam batas normal.
-A : BJ I/II murni, reguler. BT (-).
 Abdomen.
- I: cembung
- P : Nyeri Tekan (+) epigastrium. Murphy sign (+) regio hipokondrium dextra.
Hepar dan lien tidak teraba.
- P : Timpani (+).
- A : Bsising Usus (+).
Ext : edema (-).
PEMERIKSAAN LAB
 Darah rutin (9/12/2017)
- WBC : 9,3x10³/ul
- HB : 11,1 g/dl
- Trombosit : 288.000 g/dl
 Kimia darah. (9/12/2017)
- SGOT : 20 u/l
- SGPT : 29 u/l
 Darah rutin (9/12/2017)
- Hb : 11,5 g/dl
- Eritrosit : 5.000.000 g/dl
- Leukosit : 8.300 g/dl
- Trombosit : 308.000 g/dl
- Hematocrit : 34 g/dl
PEMERIKSAAN USG
- GB : dinding menebal, irregular dengan bayangan double layer.
- Hepar : ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Tidak tampak dilatasi
vaskuler, bile duct intra maupun extra tampak nodul metastasis.
- Pancreas : bentuk, ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Tidak tampak
mass/cyst/ lesi fokal patologik lainnya.
- Lien : bentuk, ukuran dan echo parenkim dalam batas normal . Tidak tampak
mass/cyst/lesi fokal patologik lainnya.
- Kedua ginjal : bentuk ukuran, dan echo parenkim dalam batas normal. Tidak
tampak echo batu maupu tanda-tanda bendungan. Tidak tampak mass/cyst
maupun lesi fokal patologik lainnya.
Vesica urinaria : dinding tidak menebal mukosa licin, tidak tampak batu maupun
massa didalamnya.
Kesan : kolesistitis et causa kolelitiasis
DIAGNOSIS
Kolisistititis ec kolelitiasis
PENATALAKSANAAN
 Diet rendah lemak
 IVFD NaCl 0,9% 28 tpm
 Cefotaxime 1 amp/12j/IV
 Omeprazole 20 mg 1x1
 Ketorolac 1 amp/IV
 Pro cholisectomy
FOLLOW UP I
Follow up dilakukan pada tanggal 10 Desember 2017
S : Demam (+) mual (+), muntah (-), nafsu makan masih berkurang, BAB BAK
Normal
O : kesadaran: CM
Tanda vital : TD: 120/80; RR: 20; N: 80; S: 37.7
Mata : CA -/- SI -/-
Leher : KGB tidak membesar
Thoraks : pulmo: vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Cor: BJ I- BJ II reguler m (-) g(-)
Abdomen : supel, timpani, BU (+), NT (+)
Ekstermitas : akral hangat (+) oedem (-)
A : Kolesistitis ec kolelitiasis

P : Diet rendah lemak


IVFD NaCl 0,9% 28 tpm
Cefotaxime 1 amp/12j/IV
Omeprazole 20 mg 1x1
Ketorolac 1 amp/IV
Paracetamol 3*500mg
FOLLOW UP II
Follow up dilakukan pada tanggal 11 Desember 2017
S : Demam (+) mual (-), muntah (-), nafsu makan masih berkurang, BAB BAK
Normal
O : kesadaran: CM
Tanda vital : TD: 115/70; RR: 22; N: 85; S: 37
Mata : CA -/- SI -/-
Leher : KGB tidak membesar
Thoraks : pulmo: vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Cor: BJ I- BJ II reguler m (-) g(-)
Abdomen : supel, timpani, BU (+), NT (+)
Ekstremitas : akral hangat (+) oedem (-)
A : Kolesistitis ec kolelitiasis

P : Diet rendah lemak


IVFD NaCl 0,9% 28 tpm
Cefotaxime 1 amp/12j/IV
Omeprazole 20 mg 1x1
Ketorolac 1 amp/IV
Paracetamol 3*500mg
FOLLOW UP III
Follow up dilakukan pada tanggal 12 Desember 2017
S : Demam (-) mual (-), muntah (-), nafsu makan masih berkurang, BAB BAK
Normal
O : kesadaran: CM
Tanda vital : TD: 110/70; RR: 19; N: 80; S: 36.8
Mata : CA -/- SI -/-
Leher : KGB tidak membesar
Thoraks : pulmo: vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Cor: BJ I- BJ II reguler m (-) g(-)
Abdomen : supel, timpani, BU (+), NT (+)
Ekstremitas : akral hangat (+) oedem (-)
A : Kolesistitis ec kolelitiasis

P : Diet rendah lemak


IVFD NaCl 0,9% 28 tpm
Cefotaxime 1 amp/12j/IV
Omeprazole 20 mg 1x1
Ketorolac 1 amp/IV
Paracetamol 3*500mg
Rencana rujuk RSUP Prof Kandou pro cholisectomy

Anda mungkin juga menyukai