“PRODUCTIVITY INDEX”
“PRODUCTIVITY INDEX” Oleh : Muchamad Yani
“PRODUCTIVITY INDEX” Oleh : Muchamad Yani
TEKNIK PRODUKSI
Adalah ilmu yang mempelajari tentang pengangkatan
hidrokarbon dari reservoir sampai ke permukaan, yang
meliputi :
qo qw
PI qo = laju produksi minyak, bbl/day
Ps Pwf qw = laju produksi air, bbl/day
Persamaan diatas dapat didekati oleh persamaan radial dari darcy untuk
fluida homogen, incompressible dan horizontal.
7.082 x 10 -3 x k x h
PI
Bo x o x ln (re/rw)
K = permeabilitas batuan, md
ko & kw = permeabilitas efektif batuan terhadap minyak dan air,
md
µo & µw = viskositas minyak dan air, cp
Bo & Bw = faktor volume formasi minyak dan air, bbl/STB
re & rw = jari-jari pengurasan dan jari-jari sumur, ft
h = tebal formasi, ft
Bila permeabilitas batuan kecil, maka fluida akan lebih sulit untuk mengalir
sehingga kemampuan berproduksi (PI) akan turun.
Saturasi
Dalam proses produksi, saturasi minyak akan berkurang dengan naiknya
produksi kumulatif minyak dan akibatnya pori-pori yang kosong akan diganti
oleh air atau gas bebas. Di samping itu produksi terus seiring dengan
penurunan tekanan reservoir, sehingga akan timbul fasa gas yang
mengakibatkan saturasi gas bertambah dan saturasi minyak berkurang dan hal
ini akan mengurangi permeabilitas effektif terhadap minyak sehingga dapat
menurunkan harga PI.
Viscositas
Di bawah tekanan gelembung akan mengakibatkan bertambahnya gas
dibebaskan dari larutan sehingga viscositasnya naik, hal ini akan menghambat
proses produksi, sehingga harga PI akan turun.
Draw-down Makin besar draw-down, makin besar pula laju aliranya sehingga
PI naik
Ketebalan lapisan
Makin tebal lapisan produktif, makin besar pula harga PI-nya.
Mekanisme pendorong
Kecepatan perubahan tekanan reservoir akibat proses produksi sangat
dipengaruhi oleh jenis mekanisme pendorongnya
Performance :
Rate produksi minyak turun drastis
Undersaturated Saturated
GOR
BOPD Pressure
Oil rate
WOR
Time or Cum.
“PRODUCTIVITY INDEX”
Production
Oleh : Muchamad Yani
GAS CAP DRIVE MECHANISM
Performance :
Rate produksi minyak menurun
BOPD
Oil rate
Time or Cum.
OlehProduction
“PRODUCTIVITY INDEX”
: Muchamad Yani
WATER DRIVE MECHANISM
Water drive
Gaya dorong berasal dari aquifer aktif yang berada di
bawah zona minyak
RF Ultimate Rec = 35 – 55 %
Performance :
Rate produksi minyak menurun landai
GOR konstan
BOPD
Oil rate GOR
Water Drive
Waktu
Area
q (A)
x
“PRODUCTIVITY INDEX” Oleh : Muchamad Yani
Asumsi yang digunakan untuk persamaan diatas adalah:
Pada laju alir pada sumur vertical ini akan dibahas laju alir
vertical pada aliran steady state dan pseudo steady state.
Kedua laju alir tersebut mempunyai cara perhitungan yang
berbeda.
2kh( Pe Pw )
q FD
l[ln( Re / Rw ) S ]
dimana :
FD = 0,001127
kh ( pe p wf )
q
141,2 o Bo [ln(re / rw ) 0,5]
kh ( p p wf ) /(141,2 o Bo )
q
ln 2,2458 A / (C A rw2 ) s s m Dq
dimana :
sm = faktor skin mekanis
s = faktor skin
Dq = turbulensi di sekitar lubang sumur
CA = shape factor
Pertanyaan :
Berapakah Productivity Index-nya ?
q
PI J
(Ps - Pwf)
65
PI
2000 - 1400
PI = 0,11 bbl/psi
q
J
Pe Pwf
ko h ( Pav Pwf )
q 0,007082
o Bo {Ln (re / rw ) 0,5 S }
S = skin factor,
S = +, diasumsikan terjadi kerusakan formasi
S = -, diasumsikan terjadi perbaikan
S = 0, keadaan normal
2
qo Pwf P
1 0,2 0,8 wf
qomax Pr Pr
q
PI
Ps Pwf
Dengan Pengaruh skin Sehingga apabila dibuat IPR dengan persamaan Pwf1
Metode Standing 1. Akan lurus atau hampir lurus untuk harga FE < ,
Merupakan pengembangan persamaan Vogel meskipun alirannya dua fasa.
2. Berlawanan dengan definisi kinerja aliran karena
2 dengan berkurangnya harga Pwf laju alirpun berkurang
qo Pwf Pwf
1 0,2 0,8
maka
qo yang
max
harus dihitung Ps Ps b. Metode Couto
Pwf1 = Pr – FE (Pr – Pwf)
Memanipulasi persamaan Standing untuk kelakuan
FE = Flow efficiency
aliran fluida dari formasi ke lubang sumur, dengan cara
Merupakan perbandingan antara indek produktifitas nyata
menggabungkan definisi indek produktivitas.
dengan produktifitas ideal. Dengan demikian FE berharga
< 1 apabila mengalami kerusakan dan sebaliknya
FE = Jactual/Jideal
q n = faktor turbulensi
1,2 0,2 Exp (1,791759 Pwf ' / Pr)
q max n mendekati satu berarti derajat turbyulensi
rendah yaitu aliran merupakan aliran laminer,
Pwf1 = Pr – FE (Pr – Pwf) sedangkan untuk harga n minimum 0,5,
d. Metode Pudjo Sukarno menunjukkan bahwa derajat turbulensi sangat
tinggi. Makin kecil harga n maka makin besar
Persamaan ini dikembangkan dengan
derajat turbulensinya.
menggunakan simulasi reservoir hipotesis
dengan memperhitungkan pengaruh faktor skin.
a1…,aa51 = Konstatnta
a3 Pd a5 P persamaan
2
q
Dimana yang
: Pd merupakan
d
Pwf / Pr
fungsi1
qmax@ S 0 dari a skin.
a Pfaktor Pd2
2 d 4
an = c1 Exp (c2S) + c3 Exp (c4S)
2
qo Pwf Pwf
Ao A1 A2
qt, max Pr Pr
An = Co + C1 (WC) + C2 (WC)2
Cn ditunjukkan dalam tabel
WC P Pwf
p1 xExp 2
WC @ Pwf Pr Pr
Harga P1 dan P2 tergantung pada harga water cut
Hitung
(1) (dp)skin,
(2) Jika (dp)skin = 0, hitung rate produksi minyak
(3) Hitung (dp)skin, jika rw = 5.5 ft.
(4) Hitung PI
1,3.
2.
q
4. PI J
(Ps - Pwf)
(1)
Pendidikan
• S1 Teknik Perminyakan Trisakti
• Pengalamn Bekerja
• Petroleum Engineer @ BATM USAKTI
• Supervisor Pompa ESP @ PT PSS
• Production Engineer @ PT Pertamina EP
• Analis Data Produksi @ PT Pertamina EP
Pengalaman Akademik
Assisten Praktikum Lab. Konservasi Peralatan Pemboran & Produksi
Univ. Trisakti
Tugas Akhir di TotalFinaElf Kalimantan Timur: Re-entry Dual Exit
Used Coiled Tubing Drilling
Pengalaman Organisasi
Anggota Parlemen MM-USAKTI
Ketua BP-HMJTP Teknik Perminyakan
Anggota SPE student chapter Trisakti
Anggota IATMI