Anda di halaman 1dari 18

ABSES PERIDONTAL

FITRI RAHMADANY ( J014172056)


ANDI RISKA APRILIA (J014172009)
PENGERTIAN ABSES
PERIODONTAL

 Abses periodontal adalah peradangan purulen yang


terlokalisasi pada jaringan periodontal. Abses periodontal
biasanya ditemukan pada pasien dengan kondisi
periodontitis yang tidak terawat dengan poket periodontal
yang dalam.
GAMBARAN KLINIS

 Abses periodontal kaninus


mandibula dewasa pria dengan
penyakit diabetes melitus tipe 2
yang kurang terkontrol. Bagi
beberapa pasien pembentukan abses
periodontal mungkin merupakan
tanda pertama penyakit ini.
Abses gingiva terkait plak
mandibula pada kaninus
A. Abses periodontal molar
pertamar rahang atas

B. Periodontal probe
digunakan untuk menarik
kembali dinding poket
dengan lembut
KLASIFIKASI ABSES PERIODONTAL

 Abses gingiva adalah abses yang terjadi dengan melibatkan margin


gingiva dan jaringan periodontal
 Abses periodontal adalah infeksi yang terjadi berkaitan dengan poket
periodontal dan dapat menyebabkan keruskan ligamentum periodontal
dan tulang alveolar
 Perikoronal abses adalah abses yang terjadi berhubungan dengan
mahkota gigi yang erupsi sebagian
PENATALAKSANAAN ABSES
PERIODONTAL

1. Penatalaksanaan segera
 Tahap pertama yakni penatalaksanaan yang bersifat segera atau keadaan darurat
infeksi.
 Penanganan ini disertai dengan terapi antimikroba. Penatalaksanaan segera
tergantung dari tingkat keparahan dari infeksi dan tanda/gelaja lokal.
 Pada kondisi yang tidak terlalu parah penggunaan obat analgesik dan antimikroba
dapat menghentikan gejala sistemik, trismus, dan penjalaran infeksi. Antibiotik
diberikan secukupnya sesuai dengan derajat keparahan dari infeksi.
2. Pentalaksanaan awal

 Insisi dan drainasi


sebelum insisi dilakukan irigasi abses terlebih dahulu dengan menggunakan larutan salin,
serta dilakukan pemeriksaan benda asing yang ada didalam poket periodontal.
 Scaling dan root planing
Lakukan skeling dan root planning untuk membersihkan daerah abses,
 Operasi periodontal
Dapat dilakukan untuk mendapatkan drainase langsung melewati dasar poket, terutama
bila terdapat cacat tulang secara vertical yang dalam dan membersihkan kalkulus
subgingiva yang dalam.
Untuk operasi flap periodontal terlebih dahulu dilakukan:
• Anestesi pada daerah abses
• Setelah itu dinding poket diretraksi dengan probe atau kuret untuk mendapatkan
drainase langsung dalam poket.
• Lakukan penekanan dengan jari secara halus untuk mengeluarkan pus, irigasi dapat
dilakukan untuk membersihkan eksudat dan dasar poket yang tersisa.
• Apabila daerah abses besar, maka prosedur skeling dan kuretase sebaiknya ditunda
sampai tanda klinis berkurang dengan terapi antibiotik.
• Perubahan oklusi akan terjadi karena tekanan dari abses akan mendorong gigi ke arah
oklusal sehingga terjadi peninggian gigitan.
 Penggunaan obat antibiotik secara sistemik, dosis tinggi dengan durasi pendek
dianjurkan, tetapi prosedur drainase dan skeling subgingiva harus dilakukan setelah
terapi antibiotik selesai.
Antibiotik sistemik yang direkomendasikan yaitu :
• Phenoxymethyl penicillin 250-500 mg
• Amoxxycillin/augmentin 250-500 mg
• Metronidazole 250 mg (penggunaan metronidazole kontra indikasi pada pasien
hamil dan mengkonsumsi alkohol)
• Tetracycline HCL 250 mg (penggunaan tetracycline kontra indikasi pada pasien
hamil dan anak-anak dibawah 10 tahun)
• Doxycyline 100 mg.
 Pencabutan gigi
Ekstraksi gigi adalah upaya terakhir untuk penanganan abses periodontal, namun
terdapat beberapa pertimbangan sebelum di lakukan pencabutan gigi yaitu:
• Mobilitas horizontal lebih dari 1 mm
• Kedalaman prob > 8mm
• Respon yang buruk terhadap perawatan
• Lebih dari 40% kehilangan tulang alveolar
3. Perawatan definitif

Dilakukan setelah perawatan awal selesai untuk mengembalikan fungsi,


estetik,dan mempertahankan kesehatan jaringan periodonsium pasien.
Perawatan definitif dilakukan tergantung dari kebutuhan pasien.
ALAT DAN BAHAN

 Alat  Bahan
1. Oral Diagnostik 1. Gauze Sponges
2. Probe 2. Anestetikum
3. Pisau bedah #15 3. H2O2 ( Larutan irigasi)
4. Periosteal Elevator
5. Disposible Syringe
PROSEDUR DRAINASE MELALUI INSISI
EKSTERNAL

1. Abses dikeringkan dan diisolasi menggunakan gauze sponges


2. Diaplikasikan anestetik local yang di injeksikan pada tepi lesi
3. Insisi vertical menembus bagian tengah puncak abses menggunkan
pisau bedah#15
4. Jaringan pada aspek lateral insisi dipisahkan menggunakan kuret atau
periosteal elevator
 Isi fluktuan dikeluarkan dan tepi-tepi luka didekatkan menggunakan
tekanan jaringan dan gauze sponges lembab.
 Jika perdarahan dan supurasi telah berhenti pasien dapat dipulangkan.
 Perlu diberikan instruksi pasca perawatan, pembilasan rutin
menggunakan air garam hangat 1 sdt/8 ons dan aplikasi periodic
kloroheksidin glukonat dengan cara berkumur ataupun secara local
menggunakan aplikator berujung ( kapas)
 Analgesik dapat diresepkan untuk membuat pasien nyaman
MEDIKAMENTOSA

 Antibiotik pilihan
1. Phenoxymethylepinicillin 250-500 mg
2. Amoxycilin 250-500 mg
3. Metronidazole 200-400 mg
 Alergi penisilin
Jika alergi terhadap penisilin maka dapat digunakan
1. Erytromycin 250-500 mg
2. Doxycyline 100 mg
KONTROL

Pada hari berikutnya umumnya tanda dan gejala telah mereda, jika
tidak, pasien diminta untuk melanjutkan instruksi yang dianjurkan
sebelumnya selama 24 jam berikutnya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai