Anda di halaman 1dari 32

PRESENTASI HASIL PKL 4

RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG


KELOMPOK 1
• ANGGOTA:
1. DEVI SARI MULYADI (1404000001)
2. YUNIOR BIMASEKTI P (1404000007)
3. NIKITA NASTITI F (1404000008)
4. HANANA SABILIN (1404000021)
5. CITRA WULAN R (1404000037)
Profil Rumah Sakit

Profil Rekam Medis

Manajemen Informasi
Kesehatan (MIK V)
• Konsep dan Implementasi Pembiayaan
Kesehatan
• Mengelola Asuransi Kesehatan
• Reimbursement
• Billing System
Kodefikasi Penyakit, Masalah-masalah
yang berkaitan dengan Kesehatan dan
Tindakan V dan VI (KKPMT V dan VI)

•Neoplasma
•Penyakit Infeksi
•Keracunan
•Cedera/Injuri
•Penyebab Luar
PROFIL RUMAH SAKIT
Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang
Visi dan Misi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang adalah “Menjadi Rumah Sakit Kelas Dunia
Pilihan Masyarakat”. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang menetapkan Misi yaitu :
• Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik melalui penataan dan perbaikan
manajemen yang berkualitas dunia, profesional serta akuntabel.
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rumah sakit yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan masyarakat melalui pengembangan sistem pelayanan
yang terintegrasi dan komperhensif.
• Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian kesehatan melalui pengembangan
mutu pendidikan dan penelitian berkualitas internasional.
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan tenaga yang
terlatih secara profesional.

Adapun Motto dari RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sendiri adalah “Kepuasan dan
Keselamatan Pasien Adalah Tujuan Kami”.
PROFIL REKAM MEDIS
Visi Rekam Medik RSUD Dr. Saiful Anwar adalah Rekam medik menjadi sumber informasi medik rumah
sakit yang benar, akurat, jelas, lengkap, untuk mengakomodasikan kepentingan manajemen rumah
sakit, pasien, tenaga profesi, pendidikan, penelitian dan penegakan hukum. Dalam rangka mewujudkan
visi tersebut, Rekam Medik di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang menetapkan Misi yaitu :
• Mewujudkan penyelenggaraan rekam medik rumah sakit yang baik dan benar sesuai standart dan
peraturan yang berlaku.
• Mewujudkan adanya informasi medik rumah sakit berdasar rekam medik rumah sakit yang benar,
akurat, jelas dan lengkap melalui jaringan komputer terintegrasi (LAN).

Tujuan Umum :
• Terwujudnya penyelenggaraan rekam medik yang baik dan benar untuk menunjang tercapainya
tertib administrasi dan sistem informasi rumah sakit dalam upaya peningkatan pelayanan
kesehatan, pendidikan dan penelitihan di rumah sakit.

Tujuan Khusus :
• Terwujudnya pencatatan rekam medik rumah sakit berbasis masalah Problem Oriented Medical
Record (POMR) yang benar, akurat, jelas dan lengkap.
• Terwujudnya penyelenggaraan rekam medik rumah sakit yang baik dan benar yang didukung oleh
tatalaksana dan kelengkapan organisasi yang mantap.
• Terwujudnya informasi medik rumah sakit berdasar rekam medik rumah sakit melalui jaringan
komputer terintegrasi (LAN).
MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
V
(MIK V)
Konsep dan Implementasi Pembiayaan
Kesehatan
• Di Rumah Sakit RSUD dr. Saiful Anwar Malang terdapat dua metode
pembiayaan rumah sakit yang digunakan yaitu metode pembiayaan
retrospektif dan metode pembiayaan prospektif. Metode
pembiayaan retrospektif adalah metode pembiayaan yang
dilakukan atas layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien
berdasar pada setiap aktifitas layanan yang diberikan, semakin
banyak layanan kesehatan yang diberikan semakin besar biaya yang
harus dibayarkan. Contoh pola pembiayaan retrospektif adalah Fee
For Services (FFS), BPJS, JAMKESMAS, JAMKESDA. Metode
pembiayaan prospektif adalah metode pembiayaan yang dilakukan
atas layanan kesehatan yang besarannya sudah diketahui sebelum
pelayanan kesehatan diberikan. Contoh pembiayaan prospektif
adalah asuransi yang tidak melakukan MOU/reimbursement.
Mengelola Asuransi Kesehatan

Macam-macam Asuransi di RSUD Dr. Saiful


Anwar Malang
• Asuransi Pemerintah :
Asuransi BPJS
• Asuransi Swasta :
1. Asuransi MOU
2. Asuransi Umum
Alur Pelayanan Pasien BPJS Di Tingkat
Awal Medis RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang
Alur Klaim BPJS Rawat Inap RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang
Alur Klaim BPJS Rawat Jalan RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang
Alur Klaim JAMKESDA RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang
Alur Klaim Jasa Raharja RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang
Alur Pelayanan Data Medik Untuk
Asuransi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
MACAM – MACAM ASURANSI SWASTA
• ASURANSI MOU/ IKS
• ASURANSI UMUM
Alur Pelayanan Asuransi MOU/IKS
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Alur Pelayanan Asuransi Umum RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang
Reimbursement
Reimbursement dimana pasien diwajibkan terlebih dahulu untuk
membayar semua biaya perawatan yang ditanggung, kemudian
ditagihkan kepada perusahaan asuransi dengan melampirkan
kwitansi pembayaran dari rumah sakit sebagai salah satu syarat
pengajuan klaim reimbursement.
Syarat Pengajuan Klaim
Reimbursement
Foto Kopi kartu identitas misalnya KTP dan Kartu Keluarga

Kwitansi Pembayaran

Resume Medis

Salinan Resep

Formulir Penunjang Diagnosa seperti Bukti Penunjang,


Laporan Operasi

Surat Kuasa
Billing System

• Setiap pasien yang mendaftar di RSUD Dr.


Saiful Anwar akan mendapatkan nomor billing
yang baru setiap kunjungan ke RSUD Dr. Saiful
Anwar. Jika pasien berkunjung lima kali, maka
pasien akan mendapatkan 5 nomor billing
yang berbeda.
Macam-macam billing di RSUD Dr.
Saiful Anwar:
• Billing Rawat Inap

• Rekam Medis

• Billing Rawat Jalan dan Rawat Darurat


Alur Konsep Billing Sistem RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang
Alur Pembayaran Rawat Jalan dan
Rawat Darurat
Alur Pembayaran Rawat Inap
KLASIFIKASI DAN KODEFIKASI
PENYAKIT DAN TINDAKAN YANG
TERKAIT
KKPMT V DAN VI
• Pelaksanaan kodefikasi penyakit di Rumah Sakit
RSUD dr. Saiful Anwar Malang dibedakan menjadi
dua yaitu kodefikasi rawat jalan dan rawat inap.
Prosedur untuk pemberian kode penyakit yang
dilakukan pada dokumen rekam medis oleh
dokter yang merawat atau dokter yang
menegakkan diagnosa pada saat dokumen rekam
medis sudah terisi diagnosa akhir di ruangan
perawatan (untuk pasien rawat inap) atau
penderita sudah selesai diberikan pengobatan
dan tindakan untuk pasien rawat jalan (dokumen
rekam medis berada di poliklinik).
MIK V
• Permasalahan yang terjadi di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Pengajuan klaim baik
di asuransi BPJS maupun asuransi Swasta mengalami hambatan dikarenakan
kurangnya persyaratan dalam pengajuan klaim. Misalnya, pengajuan klaim untuk
pasien BPJS belum bisa diterima dikarenakan ketidaklengkapan persyaratan
administrasi yang menunjang diagnose, seperti data yang kurang lengkap pada
laporan operasi. Hal ini sangat penting karena di dalam laporan operasi tersebut
terdapat tindakan medis yang harus dilakukan sesuai dengan penyakit yang
diderita pasien, dengan kata lain dari tindakan yang diberikan kepada pasien harus
sesuai dengan penatalaksanaan dari penyakit tersebut. Karena dari tindakan dan
diagnosa akan ditentukan kode tindakan dan kode diagnosa dimana dari kedua
kode tersebut akan sangat menentukan pembiayaan yang ditanggung oleh BPJS.
Karena tanpa adanya bukti penunjang diagnosa maka pegajuan klaim akan
dikembalikan ke pihak Rumah Sakit untuk dilengkapi sesuai persyaratan
administratif yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu persyaratan pengajuan klaim
tersebut harus dipenuhi. Secara garis besar, dari permasalahan ini akan
menyebabkan pengklaiman BPJS menjadi terhambat sehingga uang belum bisa
diberikan oleh BPJS dan akan merugikan rumah sakit.
Penyelesaian dari permasalahan diatas yaitu
perlu dilakukan evaluasi setiap hari yang akan
diikuti oleh dokter dan petugas klaim . Dimana
dokter dan petugas klaim harus memahami
betul mengenai persyaratan pengajuan klaim
beserta dampak yang akan terjadi apabila tidak
mengajukan persyaratan klaim tersebut dengan
lengkap, dengan adanya upaya ini diharapkan
pengajuan klaim yang terhambat menjadi
berkurang.
KKPMT V DAN VI
• Pelaksanaan pengodean diagnosa harus lengkap dan akurat sesuai dengan
arahan ICD-10 (WHO, 2010). Keakuratan kode diagnosa pada berkas rekam
dipakai sebagai dasar pembuatan laporan. Kode diagnosa pasien apabila
tidak terkode dengan akurat maka informasi yang dihasilkan akan
mempunyai tingkat validasi data yang rendah, hal ini tentu akan
mengakibatkan ketidakakuratan dalam pembuatan laporan, misalnya
laporan morbiditas rawat jalan, laporan sepuluh besar penyakit ataupun
klaim Jamkesmas. Dengan demikian, kode yang akurat mutlak harus
diperoleh agar laporan yang dibuat dapat dipertanggungjawabkan.
• Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ditemukan ketidaktepatan dalam
kodefikasi penyakit di bagian poli yaitu pada saat pelaksanaan entri akhir
pasien rawat jalan dimana petugas poli mengentrikan kode yang tidak
sesuai dengan diagnosa penyakit pasien. Hal tersebut disebabkan karena
kurang optimal dalam penggunaan ICD 10 sebagai dasar penentuan
kodefikasi penyakit. Kode dianggap tepat dan akurat bila sesuai dengan
kondisi pasien dengan segala tindakan yang terjadi, lengkap sesuai aturan
klasifikasi yang digunakan. Selain itu, penyebab ketidaktepatan kodefikasi
karena petugas entri pada poli tidak berlatarbelakang rekam medis.
Dengan ketidaktepatan kodefikasi diagnosa penyakit berpengaruh pada
pelaporan statistik morbiditas di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
• Penyelesaian untuk permasalahan tersebut yaitu
dengan menempatkan petugas entri yang
berlatarbelakang rekam medis pada masing-
masing poli. Selain itu, mengoptimalkan
penggunaan ICD-10 juga diperlukan seperti
membuat tabel daftar diagnosa penyakit beserta
kode ICD-10 sesuai dengan diagnosa penyakit
pada poli tersebut yang sering muncul. Dengan
solusi tersebut diharapkan proses kodefikasi di
masing-masing poli dapat berjalan dengan baik
dan pelaporan statistik morbiditas juga
menghasilkan data yang akurat.

Anda mungkin juga menyukai