Anda di halaman 1dari 12

Santo Agustinus

1. KONTEKS SOSIAL
• SANTO Agustinus adalah seorang penulis yang sangat produktif, terutama
mengenai masalah-masalah teologi. Beberapa karya tulisanya
mengandung perhatian yang lebih jauh kecuali tujuan saat itu, dan tak
beberapa diantaranya, terutama yang berkaitan dengan kaum Pelagian,
bisa dibilang tetap berpengaruh hingga zaman modern.
• Beberapa karya dari SANTO Agustinus diantaranya :
- pertama : filsafat yang murni, terutama teorinya tentang waktu
- kedua : filsafatnya tentang sejarah, seperti diuraikan dalam THE CITY
OF GOD
- ketiga : teorinya tentang penebusan, sebagaimana yang ia utarakan
untuk menyanggah kaum pelagian.
2. PEMIKIRAN YANG MEMPENGARUHI
• Pemikiran dari filsuf kristen
• Pantheisme berpendapat bahwa Tuhan dan dunia tidak berbeda, dan bahwa
segala sesuatu di dunia adalah bagian dari Tuhan
3. BIOGRAFI SOCRATES
• Santo agustinus dilahirkan pada tanggal 13 November 354 di Tegaste, Algeria,
Afrika Utara.
• Ayahnya bernama Patristius, seorang kafir. Ibunya Santo Monika, seorang Kristen
yang saleh.
• Dia mendapat didikan Kristen dari ibunya.
• Saat berumur 11 tahun ia dikirim ke sekolah Madairus suatun sekolah tempat
orang kafir.
• Pendidikan dan karir awalnya ditempuh nya dalam filsafat dan retorika
4. TEMA (apa yang ditanyakan santo
agustinus )
• Mengapa dunia tidak diciptakan lebih dini ? Sebab tak ada yang lebih dini, waktu
diciptakan saat dunia diciptakan.
• Kekekalan ALLAH itu terlepas dari hubungan dengan waktu
• Seluruh waktu itu adalah kehadirat bagi manusia
5. PROPOSISI-PROPOSISI (khas usatu
teoriti)
• Kecuali jika engkau percaya, engkau tidak akan memahami (orang harus percaya
agar dapat memperoleh pemahaman)
• Penetahuan tentang objek melaluinpancaindera adalah pengetahuan yang semu
• Segala yang berkati bersifat kekal, namun tidak semua yang kekal berkati
• Manusia sebagai satu kesatuan sempurna dari dua su stansi : tubuh dan jiwa
6. JENIS REALITA
• Nampak
7. LINGKUP REALITA
• Interaksi langsung dengan individu
8. AKTOR DALAM TEORI
9. METODOLOGI
10. MAHZAB
11. CARA BERFILSAFAT SANTO
• Keyakinan bahwa hanya melalui iman kearifan dapat diperoleh. Dia melihat filsafat
dan agama sebagai pencarian atas hal yang sama, yakni kebenaran, tetapi yang
disebut pertama lebih rendah dari pada yang disebut terakhir. Filsuf tanpa agama
tidak akan pernah mencapai kebenaran tertinggi. Meskipun nalar saja dapat
mencapai sebagian kebenaran, menurut Agustinus pemikiran rasional harus
melayani agama.

Anda mungkin juga menyukai