Anda di halaman 1dari 17

GLOBALISASI, LIBERALISASI

PERDAGANGAN DAN FAKTOR


PRODUKSI
Liberalisasi Perdagangan dan Proteksi
Liberalisasi penggunaan mekanisme harga yang lebih intensif sehingga dapat
mengurangi anti ekspor dari rezim perdagangan. Disebutkan pula bahwa liberalisasi
juga menunjukkan kecenderungan makin berkuranganya intervensi pasar sehingga
liberalisassi dapat menggambarkan situasi semakin terbukanya pasar domestik
untuk produk-produk luar negeri. Percepatan perkembangan liberalisasi pasar
terjadi karena dukungan revolusi di bidang teknologi, telekomunikasi dan
transportasi yang mengatasi kendala ruang dan waktu.
Konsep kebijakan dari ekonomi liberal ialah system ekonomi bergerak kearah
menuju pasar bebas dan system ekonomi berpaham perdagangan bebas dalam era
globalisasi yang bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme.
Kebijakan dalam rangka liberalisasi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
yang dilakukan secara global dan unilateral, dan yang dilakukan secara bilateral
atau regional. Kebijakan yang berlaku global berkaitan dengan kesepakatan yang
diputuskan di WTO dan yang unilateral adalah kebijakan yang secara sepihak
Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal,
yaitu:

1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam


mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu
lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
2. Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya
produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi
masyarakat dalam perekonomian.
3. Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena
adanya persaingan semangat antar masyarakat.
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan
ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Setiap negara berjuang untuk mengurangi pengaruh jelek
perkembangan ekonomi dunia dengan mengurangi ketergantungan
dengan luar negeri melalui tindakan-tindakan yang bersifat protektif.
Amerika Serikat merupakan negara yang paling berpengaruh pada waktu
itu, melalui Smoot- Howley tariff mengenakan tarif terhadap ekspornya
(sebanyak ± 25.000 jenis barang). Tindakan ini tentu saja kemudian
diikuti oleh negara lain sehingga perdagangan dunia menjadi tidak bebas.
Tahun 1948 dalam Havana charter dikandung maksud untuk
membentuk International Trade Organization (ITO) yang bertujuan
mengurangi hambatan dalam perdagangan serta mendorong pertumbuhan
ekonomi. Namun usaha ini banyak mendapat tantangan politik sehingga
Amerika Serikat menolaknya. Sebagai usaha sementara, maka pada saat
itu diciptakan General Agreement on Tariffs and Trade (GATT).
General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) adalah suatu
persetujuan multilateral yang menentukan peraturan- peraturan bagi
pelaksanaan perdagangan internasional. Tujuannya adalah untuk menciptakan
suatu perdagangan internasional yang terbuka, bebas dan kompetitif. Jumlah
anggota sampai dengan tahun 1988 ada 94 contracting parties yakni peserta
penandatangan penuh dengan lebih dari 30 anggota luar biasa yang
menerapkan peraturan-peraturan GATT dalam perdagangan mereka.
Perubahan-perubahan yang besar tidak terjadi dalam perdagangan
internasional semenjak GATT berdiri dan ini memberikan tekanan terhadap
bekerjanya mekanisme GATT sehingga perlu perubahan di sana-sini.
Masalah yang dirasa sangat mendesak adalah prosedur penyelesaian
perselisihan (dispute settlement) dan pengawasan (surveilance), dan mungkin
diperlukan satu badan internasional yang mengawasi bekerjanya mekanisme
GATT serta menjamin bahwa contracting parties memenuhi kewajibannya
Hingga tahun 1989 putaran/perundingan GATT telah berjalan sebanyak 8 kali, yakni:

1) Tahun 1947 : Jenewa

2) Tahun 1949 : Annecy

3) Tahun 1950/1951 : Torquay

4) Tahun 1955/1956 : Jenewa

5) Tahun 1961/1962 : Jenewa (disebut Dillon Round)

6) Tahun 1963/1967 : Jenewa (disebut Kennedy Round)

7) Tahun 1963/1979 : Jenewa (disebut Tokyo Round)

8) Tahun 1986 : Uruguay (disebut Uruguay Round)


Tujuan utama perundingan GATT yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mencapai liberalisasi dan perluasan perdagangan dunia demi
kepentingan semua negara, khususnya negara berkembang.
2. Memperkuat dan meningkatkan peranan GATT dan mengusahakan
jangkauan perdagangan dunia yang lebih luas di bawah peraturan-
peraturan multilateral yang telah disepakati.
3. Meningkatkan daya tanggap sistem GATT terhadap lingkungan
ekonomi dunia yang selalu berubah melalui koordinasi yang lebih
erat antara GATT dengan badan-badan internasional.
4. Memupuk kerja sama yang sudah ada pada tingkat nasional
maupun internasional untuk memperkuat hubungan antara
kebijaksanaan perdagangan dengan kebijaksanaan ekonomi
lainnya.
BENTUK PROTEKSI
Proteksi secara umum ditujukan sebagai tindakan untuk
melindungi produksi dalam negeri terhadap persaingan barang
impor di pasaran dalam negeri. Secara luas, perlindungan ini juga
mencakup untuk promosi ekspor. Sedangkan metode proteksi yang
dilakukan menyangkut sistem pungutan tarif (pajak) terhadap
barang impor yang masuk ke dalam negeri. Umumnya, tarif atau
bea masuk dikenakan secara khusus berdasarkan presentase dari
nilai barang impor. Beberapa bentuk proteksi secara garis
besarnya adalah sebagai berikut:
1. Kuota
2. Perdagangan oleh pemerintah (state trading practices)
3. Kontrol devisa (exchange control)
4. Larangan impor (import prohibition)
5. Larangan ekspor
6. Dumping dan Diskriminasi Harga
Faktor Produksi Tenaga Kerja, Modal Sumber Daya
Manusia dan Teknologi

Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dalam suatu


negara bersifat fluktuatif, kadang mengalami kenaikan dan
kadang mengalami penurunan. Kondisi ini disebabkan oleh
adanya faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu :

1. Faktor Produksi Tenaga Kerja atau Sumber Daya Manusia

Dalam suatu proses produksi, peran sumber daya


manusia sangat vital yaitu sebagai tenaga kerja dan
sekaligus sebagai pengusaha yang bertugas
mengombinasikan beberapa faktor produksi dalam kegiatan
2. Modal Sumber Daya Manusia
Dalam negara berkembang, pada umumnya mempunyai
ketersediaan modal yang relatif rendah. Tingkat pembentukan modal
yang rendah disebabkan oleh kemampuan menabung yang masih rendah.
Kemampuan menabung yang rendah disebabkan oleh rendahnya
pendapatan. Pendapatan yang rendah disebabkan oleh tingkat
produktivitas yang masih rendah. Tingkat produktivitas yang rendah
disebabkan oleh tingkat pembentukan modal yang masih rendah,
sehingga kegiatan investasi tidak dapat berkembang

3. Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor penentu kenaikan atau
penurunan pertumbuhan ekonomi maupun pembangunan ekonomi.
Dengan menggunakan beberapa teknologi modern, maka proses produksi
dapat dilakukan dengan lebih cepat, dapat memproduksi barang dan jasa
lebih banyak dan lebih baik serta dapat menghemat biaya produksi.
Perpindahan Faktor Produksi antar Dua Negara
Teori perdagangan klasik menganggap bahwa faktor produksi tidak secara
bebas pindah dari satu negara ke negara lain. Faktor produksi akan pindah dari
tempat yang harganya murah ke tempat yang harganya lebih mahal, dan akhirnya
harga faktor produksi akan cenderung sama di berbagai tempat. Perpindahan faktor
produksi ini dapat dianggap sebagai pengganti perdagangan barang. Misalnya, satu
negara yang tidak memiliki faktor produksi tenaga kerja yang banyak dapat
mendatangkan (mengimpor) tenaga kerja atau mengimpor barang yang padat
tenaga kerja dari negara yang banyak memiliki tenaga kerja, tentu saja kedua
pilihan ini akan membawa implikasi ekonomi yang berbeda bagi negara penerima
dan pemberi.
Migrasi faktor tenaga kerja antarnegara tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
ekonomi saja, tetapi juga oleh faktor nonekonomi seperti misalnya agama, ras dan
politik. Untuk faktor ekonomi biasanya migrasi didasarkan pada perhitungan
pendapatan dan biaya. Harapan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi
atau standar hidup yang lebih baik merupakan tujuan pindah ke tempat/negara lain.
Mereka meninggalkan tempat yang produktivitasnya lebih tinggi mungkin
dikarenakan tenaga kerjanya dikombinasikan dengan faktor produksi lainnya yang
Globalisasi Ekonomi,
Pasar Bebas dan Blok Perdagangan
1. Globalisasi Ekonomi
Perekonomian dunia mengalami perubahan
sejak dasawarsa 1970-an hingga tahun 2000-an,
yang bersifat mendasar atau struktural dan
mempunyai kecenderungan jangka panjang.
Globalisasi ekonomi ditandai dengan makin
menipisnya batas-batas investasi atau pasar
secara nasional, regional ataupun internasional.
Hal itu disebabkan oleh adanya hal-hal berikut
ini :Komunikasi dan transportasi yang semakin
canggih.Lalu lintas devisa yang semakin
bebas.Ekonomi negara yang makin
terbuka.Penggunaan secara penuh keunggulan
komperatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap
2. Pasar Bebas
Globalisasi ekonomi mendorong adanya kebijakan liberalisme,
dimana dalam kebijakan tersebut memicu terjadinya pasar bebas.
Pasar bebas adalah pasar ideal, di mana seluruh keputusan
ekonomi dan aksi oleh individu yang berhubungan dengan uang,
barang, dan jasa adalah sukarela. misi utamanya adalah
menciptakan iklim agar efisiensi dan produktifitas bisnis dapat
tumbuh dan berkembang.
3. Blok Perdagangan
Pada umumnya, negara di dunia menghadapi perkembangan
tersebut dengan melakukan berbagai langkah penyesuaian yang
sebagian cenderung bersifat proteksionistis. Timbulnya berbagai
blok perdagangan yang pada dasarnya melanggar ketentuan
General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) atau World Trade
Organization (WTO) atau diterapkannya peraturan perundang-
undangan yang jelas-jelas proteksionistis, semuanya
a. Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) atau European Economic Community
(EEC) Pada 17 Februari 1992 di Maastrich, Belanda, disepakati secara
lebih nyata penyatuan Eropa dalam bidang ekonomi, moneter dan politik.
Sejak kesepakatan Maastrich, boleh dikatakan tidak ada lagi pembatasan
lalu lintas barang maupun orang di antara negara-negara Uni Eropa.
Setiap orang boleh bekerja di mana saja yang mereka inginkan. Barang-
barang produksi juga bebas diperdagangkan di antara negara-negara
anggota Uni Eropa.

b. North America Free Trade Agreement (NAFTA) Penyusunan North America


Free Trade Agreement (NAFTA) terjadi pada tanggal 12 Agustus 1992,
disetujui dan ditandatangani di Washington DC oleh wakil pemerintah AS,
Kanada, dan Meksiko. Pendirian NAFTA dimaksudkan untuk menghapus
hambatan-hambatan perdagangan, menciptakan persaingan yang wajar,
serta meningkatkan investasi antarnegara anggota. Hal ini dijadikan dasar
pengembangan kerja sama regional dan multilateral di masa mendatang.
Ketentuan-ketentuan dalam NAFTA tidak bertentangan dengan aturan
General Agreement on Tariffs and Trade (GATT), GATT/WTO tidak melarang
pendirian kawasan perdagangan bebas antarnegara.
c. GATT dan WTO Latar belakang berdirinya GATT (General Agreement on
Tariffs and Trade).GATT adalah perjanjian internasional, multilateral, yang
mengatur perdagangan internasional sesudah perang dunia ke II dan
didirikan tahun 1948. GATT lahir setelah Negara industri di Barat mengalami
banyak proteksionisme dan semangat autarki yang berkembang setelah
depresi besar tahun 1930-an. Pada masa tersebut, setiap Negara membatasi
perdagangan impor atau ekspor. Alasannya ialah proteksi untuk produsen,
proteksi untuk konsumen, masyarakat, pembayaran, pertahanan, dan
keamanan. Negara berkembang (misalnya ASEAN) cenderung melindungi
industrinya yang masih pemula.

d. AFTA dan era persaingan ekonomi Semua bangsa ASEAN sepakat


mengambil bagian dan mendirikan kawasan perdagangan bebas ASEAN
(AFTA) yang pembentukkannya berlangsung selama 10tahun. Untuk
mengawasi, mengoordinasikan, dan mengkaji pelaksanaan program menuju
AFTA, dibentuk sebuah lembaga setingkat menteri. Isi persetujuan berupa
kerangka dalam meningkatkan kerja sama ekonomi ASEAN (Framework
Agreemen on Exchanging ASEAN Economic Coorporation-FAEAEC) yang
ditandatangani presiden dan perdana menteri tiap-tiap Negara ASEAN pada
� Persetujuan induk itu juga meliputi usaha peningkatan kerja sama yang
mencakup sektor industri, mineral, dan energi, sektor keuangan dan
perbankan, sektor pangan, pertanian dan kehutanan, sektor transportasi
dan komunikasi, serta kerja sama ekonomi subregional dan eksternal
ASEAN, FAEAEC mengatur masalah lembaga pemantau pelaksanaan kerja
sama intra ASEAN dan penyelesaian perselisihannya.

Belakangan ini, persyaratan sistem perdagangan bebas dunia Barat


terasa memberatkan Negara ASEAN dan di sisi lain, dunia Barat
merasakan ASEAN menjadi pesaing tangguh di dunia, terutama di tahun
1980-an dan 1990-an. Bank dunia kemudian menyebutnya sebagai macan-
macan ekonomi atau yang dikenal sebagai ‘Asia For Dragon’. Bank dunia
menyatakan bahwa kemajuan ekonomi Asia Tenggara dengan cepat dapat
menjadi ekonomi maju. Para pemimpin Negara-negara Asia menjelaskan
bahwa keberhasilan ekonomi yang sangat mengesankan itu berakar dalam
nilai-nilai Asia yang sangat berbeda dengan nilai-nilai dunia Barat.
KESIMPULAN
Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan
pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa adanya rintangan batas
territorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur
dan keterkaitan antara perekonomian nasional dengan perekonomian
internasional akan semakin erat. Globalisasi ekonomi di satu pihak akan
membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional
secara kompetitif. Sebaliknya membuka peluang masuknya produk-prosuk
global ke dalam pasar domestic.
Globalisasi perekonomian memunculkan kebijakan liberalalisasi
berkonsep pasar bebas sehingga persaingan antar produsen di semua
negara menjadi meningkat. Kebijakan liberalisasi menuntut adanya
kebebasan dalam melakukan kegiatan perdagangan sehingga kebijakan ini
akan berdampak pada negara kecil. Negara kecil yang tak mampu bersaing
akan mengeluarkan kebijakan proteksi yaitu kebijakan yang diambil perintah
untuk melindungi barang domesitik terhadap gempuran barang impor.

Anda mungkin juga menyukai