Anda di halaman 1dari 10

Oleh Isma Swastiningrum

Pemimpin Redaksi LPM ARENA 2016/2017


(Disampaikan dalam Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar LPM Paradigma, PP Kaliopak, 22 April 2017)
Outline
 Teknik Peliputan di Lapangan (Reportase)
 Wawancara
 Pengolahan Data
 Teknik Menulis Berita
 Proses editing
Teknik Peliputan di Lapangan
 Apa itu berita? Tulisan “fakta” yang berisi “kebenaran”, berupa informasi, isu, konflik, dll, yang
memiliki unsur 5w+1H, dan diterbitkan.
 Berita yang baik adalah berita yang membawa misi pemahaman, meninggalkan bekas di kepala, dan
menimbulkan perubahan.
 Apa itu reportase? Praktik membuat berita hingga jadi tulisan.
 Teknik peliputan:
1. Mulailah dari “IDE”  not what we found, but how we change (Murakami)
2. Menentukan Fokus dan Angle:
Fokus: sesuatu (bisa berupa isu, permasalahn, wacana) yang ingin dibidik dalam berita.
Angle: bagian dari fokus yang sifatnya lebih spesifik.
Contoh: Fokus berita pendidikan. Angle berita, bisa mensoroti kurikulum, kualitas, biaya, dan lain-
lain. Cari Angle yang belum pernah atau jarang diangkat wartawan lain.
3. Membuat outline berita  dalam bentuk poin-poin.
4. Riset  mencari data-data. Riset = penelitian awal. Sumber data: data material (cetak, foto,
rekaman, video, catatan rapat) dan people (hidden narrator, narasumber).
5. Turun lapangan  wawancara
6. Proses penulisan
7. Editing
8. Penerbitan
 Rapat Redaksi untuk memaangkan isu, fokus, dan angle. Jika itu tidak matang, akan ngambang.
Kalau dimulai dari sesuatu yang ngambang, ke bawah akan ngambang.
Wawancara
 Wawancara: kegiatan tanya - jawab antara dua orang/lebih
secara interaktif dan komunikatif.
 Yang harus diperhatikan: pastikan isu yang digarap matang
dan tidak datang dengan kepala kosong.
 Banyak bahan, banyak pertanyaan.
 Teknik:
1. Pastikan nama-nama narasumber yang tepat
2. Buat daftar pertanyaan
3. Perhatikan Etika
4. Lakukan
 Berlatih melakukan wawancara imajiner.
Pengolahan Data
 Secara umum, ada dua jenis data:
Data Primer: 1) Data yang didapat dari pengamatan
langsung di lapangan; 2) Data dari narasumber saksi mata
langsung; 3) Dokumen langsung kejadian.
Data Sekunder: data yang didapat selain dari data primer.
Misal, dari buku, artikel, video, foto, dan lain-lain.
 Teknik penggunaan data:
1. Isi berita
2. Infografik
3. Polling
Teknik Menulis Berita
 Prinsip: piramida terbalik dan unsur 5W+1H (what,
who, where, when, why, how) lengkap.
 Struktur sederhana:
1. Membuat judul  inti berita
2. Membuat lead  teras berita
3. Membuat body berita  isi
4. Penutup  terbuka dan tertutup
Contoh Liputan
1. Judul:
“Neraka 40 Jam di Tengah Laut”  Dahlan Iskan
TEMPO Edisi. 50/X/07 – 13 Februari 1981
2. Lead:
Perjalanan ini
terasa sangat menyedihkan
………….
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin
Tuhan mulai bosan melibat tingkah kita
Yang selalu salah dan
Bangga dengan dosa-dosa
……………
BELUM lagi seperempat jam lagu Ebiet G. Ade itu selesai dinyanyikan biduanita Ida Farida, penumpang KM Tampomas II
panik. “Api!, api!,” pekik mereka. Dan asap tebal dari bagian belakang kapal milik PT Pelni itu mengurung mereka.

 3. Body:
Salah dua cuplikan body berita:
 Penumpang yang sudah berkumpul di haluan Tampomas kedengaran riuh sekali, memang. “Panas!, Panas! Neraka!, ….
Cepat kirim air!”, teriak mereka bersahut-sahutan. Sebagian tidak sabar lagi lantas menerjunkan diri ke laut –hanyut ke
arah Sangihe.
 Mayat itu sudah berwarna hitam. Di antaranya seorang wanita tetap dalam keadaan merangkul anaknya yang berumur
sekitar 3 tahun.
 4. Penutup:
Begitu hujan reda, Tampomas II memang sudah tidak kelihatan. “Anehnya keadaan cuaca berubah jadi cerah sekali,” ujar
Sumirat. Tinggal di sana sini tampak orang terhanyut.
Proses Editing
Secara umum ada tiga:
1. Editing Tulisan: tanda baca, huruf miring, huruf
kapital, logika kalimat, dll.
2. Editing Isi: wacana, framing, pemilihan diksi,
koherensi, dll.
3. Verifikasi Lagi: penyebutan nama, tempat, kutipan,
fakta, data-data, dll.
Referensi Jurnalistik
 Online:
Pantau.or.id
Pindai.org
Tempo.co
New York Times
The Guardian
 Buku:
Sembilan Elemen Jurnalisme – Bill Kovach
Analisis Wacana & Analisis Framing – Eriyanto
“Kalau kita jadi jurnalis,
kenapa tidak sekalian
terjun di medan paling
berat di wilayah itu.
Kalau enggak, lebih baik
tinggalkan saja.”
Metta Dharmasaputra, wartawan Tempo dalam film
Jurnalisme Investigasi (Watchdoc)

Anda mungkin juga menyukai