Anda di halaman 1dari 8

TONSILOFARINGITIS DIFTERI

•Infeksi akut mukosa faring dan tonsil yg spesifik ok


kuman difteri.
•Dapat juga terjadi pd hidung, laring
•Etiologi : Corynebacterium diphtheriae (gram positif)
•Di negara maju  program imunisasi sudah sangat
baik : jarang didapatkan
• Di USA 200 – 300 kasus / tahun
• Dapat menyebar cepat di tempat :
- penduduk terlalu padat
- pelayanan kesehatan kurang/ buruk
1
Gambaran klinis:
• Malaise, panas badan subfebril, sefalgia
• Lokal : membran /beslag keabu-abuan pada :
tonsil, faring dan uvula
• Serviko limfadenopati : regio jugulo digastrik
(=bull neck)
• Membrana dapat menyebar ke laring 
obstruksi laring

2
• Berat ringan penyakit: bervariasi  mulai carrier yg
asimtomatik sampai dapat menimbulkan kematian.
Tergantung imunitas dan virulensi kuman
• Lokasi primer di faring / tonsil dapat
terjadi di laring atau hidung
DD :
• Tonsilitis oleh karena streptokokus,
• mononukleosis ineksiosa (EBV)
Komplikasi :
• - Sistemik ok penyebaran eksotoksin
• - Dapat terjadi kematian :
– miokarditis
– defek konduksi pd jantung
– aritmia  kegagalan sirkulasi akut
– trombositopenia
• Neurologi :
– 3-6 minggu ssd onset difteri
– paralisis : palatum molle, diafragma, otot-otot mata,
kadang sindroma Guillain-Barre
Terapi
• diisolasi sampai biakan (-)
• Antibiotik:
• Penisilin prokain 600.000 – 1.2 juta IU/24 jam, im 1-2 x
sehari, selama 10 hari
• Bila alergi Penisilin,  Eritromisin 50 mg/kgbb/24 jam
(maks 1 gram) oral, 3-4 x sehari, selama 10 hari.
• ADS:
– Difteri ringan (mata, hidung, kulit) : ADS20.000 IU im
– Difteri sedang (tonsil, faring, laring) : ADS 40.000 –
60.000 IU iv, drip
– Difteri berat (dg penyulit) : ADS 100.000 IU iv drip
• Bila carrier : TONSILEKTOMI (4-6 mgg stlh
sembuh)
• Imunisasi : penting

Anda mungkin juga menyukai